Bab 6

Minggu pagi warung mbok Ijem sangat ramai dikunjungi para warga. Seperti biasa mereka membeli kopi diwarung mbok Ijem, kopi buatan mbok Ijem pun terkenal sangat enak tidak seperti kopi biasanya kopi merk terkenal pun kalah dengan kopi buatan mbok Ijem. Siapapun yang meminum kopi mbok Ijem pasti bikin nagih. Selain kopi mbok Ijem pun menjual berbagai macam gorengan dan nasi uduk yang menurut warga enak sekali. Warga pun sampai rela antri untuk membeli nasi uduk disana.

"Mbok kopi satu sama nasi uduk satu ya mbok jangan lupa pakai jengkol dan sambel ya. " ucap salah satu pelanggan setia mbok Ijem.

"Siap pak. "

"Mbok saya nasi uduk 2 dibungkus ya mbok. "

"Baik bu sebentar ya. " sahut mbok Ijem.

Mereka pun mengantri sambil bercerita tentang kejadian yang menimpa kampung mereka.

"Semalam saya dengar si Supri pingsan ya pak?" tanya salah satu ibu ibu yang sedang mengantri.

"Iya buk, habis dikejar kuntilanak. " pak Santo menjawab sambil menyeruput kopinya.

"Loh ko bisa sih? " ibu itupun kaget.

"Nggak tau buk, tiba-tiba itu anak dateng dan pingsan di dekat pos ronda. "

"Katanya kuntilanak nya mirip Asih yo pak? "

"Entah lah buk. "

Assalamu'alaikum bapak bapak ibu ibu wah asik nih pada kumpul kumpul. " ucap pak kades yang baru datang.

"Wa'alaikumussalam pak. " ucap para warga yang berada di warung mbok Ijem.

"Wah tumben nih pak pagi pagi udah keliling kampung. Mau kemana pak? " tanya salah satu warga.

"Iya Pak, saya mau main kerumah mbok Inah. " pak kades menjawab pertanyaan warga.

"Ohh kirain saya mau keliling aja gitu. "

"Nggak pak, ini saya mau melihat keadaan mbok Inah. " ucap pak Kades.

"Iya pak, sekarang mbok Inah kasihan saya liat sering murung sehabis Asih meninggal. " Jawab salah satu ibu ibu yang berada di sana.

"Mungkin mbok Inah kesepian buk? "

"Ia bisa jadi pak, kemarin saya sudah ajak mbok Inah untuk tinggal sama saya tapi nggak mau. "

"Mbok Inah mungkin sungkan atau nggak mau ngerepotin mangkanya nggak mau buk. "

"Iya sih pak, tapi saya kasihan takut ada apa apa juga kalau mbok Inah tinggal sendirian. "

Banyak warga yang bersimpati kepada mbok Inah. Mereka begitu sayang terhadap mbok Inah ibu dari mendiang Asih yang sangat terkenal kebaikannya terhadap para warga. Namun nasibnya yang kurang beruntung.

"Yasudah buk pak saya pamit kerumah mbok Inah ya semuanya. " pamit pak kades kepada para warga yang berada di sana.

Pak Kades pun berjalan kerumah mbok Inah dengan salah satu warga. Mereka pun bercerita tentang kasus Asih yang belum terungkap hingga saat ini.

"Gimana toh pak kasus Asih apakah pelakunya sudah tertangkap? " pak Nandang pun bertanya tentang kelanjutan kasus Asih.

Pak Kades menghela nafas berat, "Belum pak Nandang, kasus Asih belum menemukan titik terang. "

"Kami disini setiap malam sangat resah hantu Asih tiap malam meneror warga yang sedang ronda dan ada kegiatan malam diluar rumah. " keluh pak Nandang.

"Iya pak, saya pun belakangan ini sering dapat laporan warga tentang Asih yang sering mengganggu warga. " pak Kades menghela nafas berat.

"Pak apa kita melakukan do'a bersama saja ya agar Asih tidak mengganggu para warga di desa Rengas ini. Mungkin dengan do'a bersama Asih bakal tenang. " usul pak Nandang.

"Boleh tuh usulnya pak, nanti kita bicarain sama yang lain ya pak. " pak Kades pun setuju tentang usul dari pak Nandang.

Akhirnya mereka pun sampai didepan rumah mbok Inah. Mbok Inah yang sedang duduk didepan pun bangun dari duduk nya untuk menyambut pak Kades yang mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum mbok. " pak Kades mencium tangan mbok Inah.

"Wa'alaikumussalam pak Kades, silahkan masuk bapak-bapak semua. " mbok Inah pun mempersilahkan tamunya untuk masuk ke rumahnya.

Mereka pun duduk di teras rumah mbok Inah.

"Sebentar saya buatkan minum dulu ya pak. " pamit mbok Inah yang hendak kebelakang membuat minum untuk para tamunya.

"Nggak usah mbok, mbok duduk saja ada yang ingin saya bicarakan. " ujar pak Kades.

Dan kebetulan Surti pun datang ke rumah mbok Inah.

"Assalamu'alaikum, wah ada tamu. Sudah buat minum mbok? " ucap Surti.

"Belum Sur, tadi mau bikin dilarang pak Kades."

"Yowes Surti yang bikin ya mbok. "

Mbok Inah menganggukkan kepala tanda mengiyakan ucapan Surti.

Setelah Surti kedalam pak Kades pun melanjutkan pembicaraan nya kepada mbok Inah.

"Jadi gini mbok, saya dan istri saya mau mengajak mbok tinggal bersama saya di tempat tinggal kami. Saya nggak tega liat mbok tinggal sendirian di rumah ini. Mbok sudah seperti ibu saya sendiri, disana mbok nggak bakal kesepian. " jelas pak Kades.

Raut wajah mbok berubah sendu. "Kalau mbok tinggal di sana rumah mbok gimana pak? rumah ini penuh kenangan mbok nggak bisa ninggalin gitu aja. " mata mbok Inah pun berkaca kaca.

Tak lama Surti pun keluar dari dalam rumah membawa makanan dan minuman untuk para tamu mbok Inah.

Terpopuler

Comments

ghina amd

ghina amd

ini ceritanya zaman kapan thor? ko gsk lapor polisi, biar diusut siapa pelakunya?

2024-04-20

1

Bening🍆

Bening🍆

ngertiin perasaan mbok inah.. akan sangat berat jika hrs meninggalkan rumahnya yg sudah di tinggalinya selama ini... apa lg pemikiran org sepuh... kebanyakan begitu.. mau gmn kondisinya lbh senang tinggal di rumah sendiri.. krn dlu si mbahku jg gitu lbh milih tinggal di rumah sendiri d kampung dr pd ikut anak2nya yg sudah hidup di perantauan

2024-04-13

3

Dee 3-Edélwééis🌸

Dee 3-Edélwééis🌸

MasyaAllah rukun2 dan baik2 smua yaa warganya saling peduli gitu..

2024-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!