"Apes bener ya pak kita kebagian ronda ini malam. " keluh pak Muklis.
"Iya Pak Muklis, mending ronda di tiadakan dulu ya iseng saya. " tak hanya pak Muklis yang mengeluh bapak bapak yang kebagian jatah ronda pun sama ikut mengeluh.
" Tapi ya pak kalau nggak ada ronda malah timbul kejahatan pak. " Jawab pak Muklis.
"Serba salah juga sih ya pak Muklis, tapi kalau kayak gini was was juga si Asih jail banget ini sama warga. " oceh pak Santo.
"Ronda takut setan, nggak ronda takut maling dateng. Mending si Asih jagain maling aja daripada nakut nakutin warga ya pak. " Mereka pun tertawa agar mengurangi rasa was was takut bertemu Asih.
"Nah iya Pak, ada aja lagian yang bikin kampung kita mencekam kayak gini. " keluh pak Muklis.
"Iya Pak udah enak enak kampung kita aman ada aja kejadian kayak gini. Siapa yang berbuat siapa yang kena imbasnya. " perkataan pak Santo pun di angguki bapak bapak yang lainnya.
Bapak bapak yang sedang meronda pun tengah asik mengobrol sambil menikmati kopi dan cemilan yang tersedia dari warga sekitar. Mereka sebenarnya malas datang ronda takut kuntilanak Asih tiba-tiba muncul.
Supri terus berlari sambil berteriak, "Kuntilanakkkkk kuntilanakkkk....., "
"hosh hosh hosh"
Supri yang masih lari tanpa dia sadari sedari tadi dia hanya mengelilingi kampung tempat tinggal nya. Nafas Supri tersengal sengal, degup jantung nya tak beraturan, wajahnya dipenuhi peluh dan terlihat pucat. Sesampainya didepan pos ronda diapun sudah tak sanggup lagi dan Supri pun pingsan.
"Astagfirullah Supri kamu kenapa, ko malah pingsan disini? " pak Muklis menepuk-nepuk pipi Supri.
"Sini pak rebahin di pos aja. " pinta pak Santo sambil menyingkirkan gelas kopi.
Mereka pun mengangkat tubuh Supri dan meletakkannya di pos ronda. Pak Muklis pun mengoleskan minyak angin yang dia bawa ke hidung Supri agar cepat sadar.
"Ini anak kenapa ya malam malam lari sampai pingsan begini. " pak Muklis pun penasaran.
"Jangan jangan si Supri dikejar-kejar hantu pak. " tebak pak Zul yang sedari tadi diam.
"Hust kamu jangan asal ngomong Zul. " pak Muklis pun menegur pak Zul.
"Abis dateng langsung pingsan gitu pak. "
Pak Muklis masih terus mengoleskan minyak angin sambil menepuk-nepuk pipi Supri yang tak kunjung sadar.
"Pri bangun pri udah mau pagi, tak tinggal nih dipos sendirian. " ancam pak Muklis yang sudah mulai kehabisan ide untuk membangun kan Supri.
"Ko lama bener ya pak si Supri pingsannya. Apa dia tidur pak? "duga Pak Zul.
"Ia nih, tapi masih napas ko. " ujar pak Santo.
"Kalau nggak napas mah mati dia dong pak wkwkwk. " ucap pak Muklis diselingi tawa.
"Pri bangun pri bener tak tinggal loh. "
Tak lama Supri pun sadar dan dia mengingat ingat apa yang terjadi semalam. Setelah dia ingat bulu kuduk Supri tiba-tiba merinding.
"Se etan pak setan. " ucap Supri dengan penuh ketakutan.
"Nggak ada setan Pri disini. " pak Muklis menenangkan Supri yang amat ketakutan.
"Itu ada setan pak tadi ngejar-ngejar saya. "
"Kamu punya salah apa sama itu setan sampai dia ngejar ngejar kamu? " tanya pak Santo.
Deg !!! Supri pun terdiam.
Tak ada jawaban dari Supri, sampai akhirnya pak Muklis pun mengajak Supri pulang agar Supri bisa beristirahat. Melihat Supri yang ketakutan pak Muklis pun tidak tega.
"Ayok aku antar pulang biar kamu bisa istirahat. " ajak pak Muklis
Supri pun mengangguk dan dia mencoba berdiri namun dia duduk lagi.
"Lemes pak. " ucap Supri bagai tak bertenaga.
"Terus mau tak gendong gitu? " tanya pak Muklis.
Supri pun mengangguk.
"Enak aja, jalan sana jangan manja. " protes pak Muklis. sambil menoyor kening Supri.
"Tadi ditawarin di gendong, giliran udah di iyain malah ditoyor palaku. " gerutu Supri sambil memegangi kepalanya yang ditoyor.
"Ngelunjak kamu, daritadi kita udah nungguin kamu pingsan sampe 3jam nggak sadar sadar loh. " omel pak Santo.
"Nggak inget aku pak. " Supri menggaruk tengkuknya tak gatal.
"Oalah, itu gimana cerita nya kamu bisa pingsan gitu? " tanya pak Muklis.
"Aku nggak mau cerita pak takut dia tiba-tiba nongol lagi. " ucap Supri bergidik ngeri.
"Yowes."
Mereka pun berjalan ke rumah Supri, saat melewati taman Supri melihat ayunan yang bergerak gerak sendiri. Namun saat diperhatikan sekali lagi betapa terkejutnya Supri saat melihat ternyata Asih yang sedang duduk di ayunan itu.
"Pak lari yuk. " ajak Supri kepada bapak bapak yang mengantarkannya.
"Ada apa Pri ko kamu mendadak pucat lagi? " tanya pak Muklis.
"Itu pak liat disana. " Supri menunjuk tanpa mau melihat lagi.
"Astagfirullah ayok Pri kita lari. " Ajak yang lainnya.
"Udah nggak bisa pak tenagaku udah lowbat. " Supri hanya bisa pasrah.
"Kamu kira hape lowbat. Ayok lari Pri dia ngeliatin kita. " Pak Muklis dan yang lainnya pun berlari.
Alhamdulillah mereka sampai rumah Supri dengan selamat. Namun tanpa diduga dibelakang sana Asih sudah berdiri.
"Supri hihihihihihi. "
"Astagfirullah kaburrrrrr. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
💜Bening🍆
nah supri pasti ada apa2nya ini sampe di target sama asih
2024-04-13
1
🏘⃝AⁿᵘDee 3 Edélwééis🌸
wkwkwkw Supri jadi incaran Asih ini 😂
2024-04-04
1
Kᵝ⃟ᴸ♤⋆ 𝕯𝖜𝖎⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜
kok ngejar supri?? dan pas supri ditanya ada salah apa kok diem?? apa supri tau sesuatu
2024-03-07
2