Mbok Inah terlihat sedang duduk didepan rumah sambil melamun. Rumah nya terasa sangat sepi sekarang hanya ua yang menempati rumah itu. Biasanya suara celotehan Asih yang membuat suasana rumah menjadi ramai.
"Assalamu'alaikum mbok. " Surti mengucap salam.
"Wa'alaikumussalam Surti, apa kabar kamu? sini masuk yuk ke dalam" jawab si mbok Inah.
"Disini aja mbok, mbok ngapain melamun di luar sendirian? " tanya Surti.
Seketika raut wajah mbok berubah mencari sedih. "Mbok hanya lagi ingat Asih Sur. Rumah mbok jadi sepi banget sekarang. "
Surti pun mengusap punggung mbok dan berkata "Mbok yang sabar ya, kalau mbok kesepian ikut tinggal sama saya aja mbok. "
"Moh Sur, mbok punya rumah masa numpang dikamu. " tolak mbok Inah.
"Nggak apa apa mbok kan jadi tambah ramai rumah Surti mbok, mbok nggak kesepian lagi. " Surti pun terus membujuk si mbok.
"Moh lah Sur. " Si mbok pun terus menolak ajakan Surti.
"Yowes kalau mbok berubah pikiran rumah Surti terbuka lebar untuk mbok, oiya sampai lupa ini Surti bawain sayur sama lauk buat si mbok. "
"Terimakasih banyak ya Sur, mbok jadi ngerepotin kamu ini. " ucap mbok Inah dengan mata berkaca-kaca.
"Nggak lah mbok, mbok sudah Surti anggap seperti orang tua Surti sendiri. Surti sayang mbok, Surti takut mbok kenapa kenapa kalau tinggal sendirian. " jelas Surti.
"Ayok mbok, mbok makan dulu. Sebentar Surti siapin dulu ya mbok makanannya. "
Mbok Inah hanya menganggukkan kepalanya. Sedangkan Surti menuju dapur mbok Inah untuk mengambil keperluan makan. Selesai menyiapkan makanan Surti pun bergegas kedepan agar mbok Inah segera memakan makanan yang sudah disediakan.
Mbok Inah pun makan walaupun terlihat jelas matanya masih mengembun. Surti paham mbok Inah masih sangat kehilangan anak yang sangat dia sayangi dan dia harapkan. Namun takdir memisahkan nya.
Selesai makan Surti pun membantu mbok Inah membersihkan rumah si mbok.
"Sur sudah kamu jangan capek capek biar mbok saja yang bersih bersih. "
Surti pun menoleh. "Sudah mbok istirahat saja biar Surti yang mengerjakan semua ini, mbok nggak boleh capek capek. "
"Terimakasih Surti semoga Allah membalas kebaikanmu. "
"Aamiin, Semoga mbok sehat selalu ya mbok. " balas Surti.
Surti pun melanjutkan bersih bersih rumah mbok Inah, sebelumnya pekerjaan ini selalu Asih yang mengerjakan sehabis pulang bekerja.
🍀🍀🍀
Tak terasa waktu cepat berlalu, tanpa disadari waktu surup pun telah tiba. Desa Rengas pun sudah terlihat sepi hanya beberapa warga yang terlihat akan menuju masjid untuk shalat berjamaah.
Sebelum kejadian ditemukan jenazah Asih sebelum maghrib banyak warga yang berbondong bondong untuk shalat berjamaah dimasjid. Anak anak pun tak terlihat, hanya beberapa para tetua yang menuju masjid.
Di pohon mangga tidak jauh dari rumah mbok Inah, Asih berdiri memperhatikan rumahnya, ia ingin sekali melihat ibunya namun niat itu pun ia urungkan, Asih pun terbang kearah seseorang yang sedang berjalan sendirian.
Warga yang sedang berjalan pun sangat terkejut apa yang baru ia lihat. "Hannn tuuuuuuu. " Warga itu pun lari terbirit-birit sambil terkencing kencing dicelana.
"Hii hii hii hii. "
Asih pun tertawa senang saat melihat warga itu ketakutan. Tawa itu pun sangat menakutkan bagi yang mendengar nya. (otor pun kalau dengar itu ketawa udah lari ketakutan wkwkwk)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
𝐗𝐢𝐞 𝐑𝐚𝐧
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/𝐧𝐦𝐚 𝐩𝐧𝐠𝐠𝐢𝐥𝐧 𝐤𝐮 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚🤣
2024-07-30
0
⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀b
Tedjo kok enggak ada
2024-04-17
1
🏘⃝AⁿᵘDee 3 Edélwééis🌸
wkwkwkw ngibrit sy langsung Kak 🤣
2024-04-03
1