Melodi Asmara Di Kota Sakura

Melodi Asmara Di Kota Sakura

Ikuti Aku

Kota Sakura

Kota indah dengan sejuta kebebasan, tempat yang menjadi idola para remaja. Siapa yang menyangka kalau kota itu hanya ada dalam game online.

Rina Tamaki pernah bermain bahkan berkunjung ke kota itu beberapa tahun silam. Reiko Hagi kakak sepupunya yang mengenalkan kota indah itu pada Rina.

Namun, siapa sangka Reiko Hagi justru menghilang, dan tak pernah kembali lagi ke dunia nyata, setelah ia mengatakan jatuh cinta pada seorang teman sekelasnya.

Pada akhirnya, Rina terpaksa kembali mengunjungi kota itu, mencari keberadaan sang kakak, dengan mengantongi satu nama yang ia dapat dari buku catatan yang tertinggal, yaitu Mitsuru Mugita.

Kedatangan Rina kembali di kota merah jambu itu, membuat hatinya berdebar. Keinginannya menemui Mitsuru Mugita sangat besar. Ingin menyaksikan, setampan apa pemuda yang sudah membuat hati kakaknya terpaut.

Kota yang tidak seberapa luas itu, membuat Rina selalu berpapasan dengan satu pemuda berambut maroon. Awalnya hanya tatapan mata saja, tetapi setelah beberapa kali bertemu, akhirnya mereka saling bertegur sapa, walau hanya dengan satu kata saja;

"Hai".

Dan perjalanan Rina pun di mulai.

Day 1 - 07.30

Rina Tamaki berpakaian seragam SMU Negeri Sakura, kemeja putih lengan pendek, jaket lengan panjang berwarna merah bata dengan bis warna cream, rok sepaha kotak-kotak warna senada, sepatu dan kaos kaki hitam panjang hampir selutut.

Rambut coklat gold, terurai melewati bahu, di kuncir sedikit bagian belakang dan di beri pita ungu yang besar.

Ia tampil cantik dan menarik di hari pertamanya masuk sekolah di kota yang baru ia datangi.

Mata bulatnya menatap kota yang indah, bersih dan rapi. Langit biru cerah, dengan awan putih tipis mengambang elok penuh kehangatan.

Di seberang rumahnya, berdiri seorang pemuda dengan pakaian seragam yang sama dengannya. Bedanya ia berdasi kupu-kupu warna merah bata, sedangkan pemuda itu berdasi panjang, dengan celana panjang kotak-kotak, dan rambut merah maron.

Rina mendekati pemuda yang sudah ia kenal wajah dan senyumnya, meskipun mereka belum berkenalan.

"Hai," tegur pemuda itu saat Rina mendatanginya.

"Ikuti aku," kata Rina tersenyum manis.

"Ok."

Wah, Rina terkejut, segampang itukah mengajak seseorang yang baru ia temui di kota ini?.

Hebat, bisik Rina tersenyum senang. Ia mendekati sedan berwarna biru yang terparkir di halaman rumah pemuda itu.

"Siapa namamu?" tanya Rina mulai menyalakan mesin sedan biru.

"Taiga Yuki, panggil Taiga saja. Kau baru di kota ini?". Taiga tak lepas menatap gadis yang baru ia lihat itu.

"Ya, aku Rina Tamaki, kau bisa memanggilku,Rina," jawab Rina mulai menjalankan mobil Taiga.

Tak berapa jauh dari rumah Taiga, mereka melewati cafe CHERRY CAT.

"Itu satu-satunya cafe di kota ini," kata Taiga melirik cafe yang terlihat sepi.

"Sepi sekali," kata Rina menatap sekilas pada cafe itu.

"Ya, karena ini masih pagi, semua orang masih sibuk dengan kegiatan masing-masing, tetapi cafe itu buka dua puluh empat jam, saat kau lapar tengah malam pun, kau bisa ke sana," kata Taiga lagi.

"Lumayan juga, sayangnya aku tidak suka makan tengah malam," kata Rina tertawa.

Di sebelah cafe mereka melewati kantor besar tingkat lima, terlihat sangat ramai, dengan pegawai berpakaian jas berwarna abu dengan dasi hitam.

"Itu kantor pajak, pegawainya sangat banyak," tunjuk Taiga.

"Kenapa orang itu terlihat sangat kesal?" tanya Rina melihat seorang pria keluar dari kantor dengan menggerutu.

"Ya, karena di kota ini setiap pekerjaan, akan di kenakan pajak yang sangat tinggi, jangan heran kalau masuk ke dalam, kau akan menyaksikan keributan di setiap meja," jelas Taiga menatap kepergian lelaki yang terlihat marah keluar dari kantor pajak.

Melewati beberapa gedung tinggi mereka bertemu dengan jalan raya utama. Diseberang terdapat dinding tinggi dengan pohon sakura berjejer sepanjang jalan, bunga sakura berwarna pink. Terdapat tulisan SAKURA WEDDING CHAPEL.

"Itu capel tempat pernikahan suci, setelah kau menemukan pendampingmu di kota ini, kau bisa meresmikan hubungan mu di sana," tunjuk Taiga.

"Dan itu, tempat perbaikan mobil atau hanya sekedar mengganti warna, sesuai dengan keinginan mu," jelas Taiga menunjuk pada bangunan warna biru bertuliskan SAKURA GARACE.

"Apa kita perlu merubah warna mobil ini menjadi pink?" tanya Rina menghentikan laju mobilnya.

"Apa?, kau bercanda, ini mobilku, dan warna pink?" Taiga melotot menatap Rina yang tertawa lucu.

"Haha, aku bercanda Taiga."

Rina kembali melajukan mobilnya, melewati sebuah showroom mobil dan gedung tinggi di seberangnya. Bertemu perempatan jalan, Rina langsung belok kiri.

"Berhenti," Taiga menatap keluar.

"Ada apa?" tanya Rina dan memanjat trotoar.

Taiga melotot terhempas, ia menepuk dadanya beberapa kali.

"Kau tidak bisa menyetir mobil?" tanya Taiga melotot.

"Bisa, bahkan aku selalu juara di setiap lomba mobil yang aku ikuti," jawab Rina bangga.

"Lomba balap mobil dimana, yang parkir saja tidak bisa?" tanya Taiga keluar dari mobilnya yang masih menyala.

"Di game online, di mana lagi?" jawab Rina cuek.

"Belajarlah lagi, terutama cara memarkirkan mobil yang benar," celetuk Taiga.

"Ya nanti saja," jawab Rina cuek.

"Ayo keluar," Taiga menatap Rina yang masih tidak beranjak dari tempat duduknya.

"Ada apa?" tanya Rina setelah ia berada di samping Taiga.

"Belikan aku takoyaki," kata Taiga menunjuk pada sebuah toko kecil di pinggir jalan.

"Kau bisa membelinya sendiri, aku tidak mau," jawab Rina bermaksud kembali masuk ke dalam mobil.

"Aku tidak bawa uang, kau harus membelikannya untukku," Taiga memaksa.

"Baiklah," Rina tidak mau berdebat, dan ia membelikan untuk pemuda yang baru ia kenal itu.

Taiga memakan takoyaki itu sampai habis, ia sangat menikmatinya.

"Kau berhutang tiga ratus yen padaku," kata Rina menatap Taiga.

"Ok, akan aku ingat, oh ya, apa tugasmu di kota ini?" tanya Taiga menatap gadis yang cukup menarik ini.

"Aku ke sini, karena tunangan ku, bersekolah di kota ini," jawab Rina tersenyum.

"Apa?, kau sudah bertunangan?".

Pemuda itu tampak kaget, dan menatap tak percaya pada Rina.

"Kenapa kau se kaget itu?" tanya Rina tertawa.

"Siapa tunanganmu itu?" tanya Taiga lagi.

"Mitsuru Mugita, kelas tiga dua," jelas Rina masih dengan senyum indahnya.

Taiga semakin kaget dan menggelengkan kepalanya menatap Rina.

"Kenapa wajahmu seperti itu?" Rina semakin tertawa.

"Aku harus ke sekolah, aku sudah terlambat dua jam," Taiga melangkah menjauh dari Rina.

"Hei, sekolah kita kan sama, ayo berangkat bersama!?, teriak Rina memanggil Taiga yang berlari menjauh.

"Dia sangat lucu, tetapi tampan juga", kata Rina kembali melajukan mobil Taiga yang sudah di tinggal begitu saja oleh pemiliknya.

Rina melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, di perempatan jalan akhirnya ia melihat dinding sekolahnya.

Namun matanya lebih tertarik pada seorang gadis berbaju kuning memakai topi berwarna krem berjalan santai mengelilingi perempatan jalan tiada henti. Bahkan Rina sengaja menghentikan mobilnya untuk melihat apa yang di lakukan oleh gadis berbaju kuning dengan rambut di kepang dua itu.

"Ada apa dengan gadis itu?" tanya Rina heran. Ia kembali melajukan mobilnya hingga ia melihat atap rumahnya kembali. Ia meninggalkan mobil Taiga begitu saja di depan rumahnya.

Rasa lapar membawanya masuk ke ruang tengah Melawati ruang tamu yang kosong. Mengintip ke dalam kulkas, dan menyiapkan makan siang untuk dirinya sendiri.

"Bacon egg toast, lumayan juga," bisik Rina mengunyah makan siangnya itu.

Rumah dengan dua kamar serta ruang tengah yang luas, masih ada satu lantai lagi di atas yang masih kosong.

'Ini terlalu luas' bisik Rina menatap rumah barunya yang sangat luas menurutnya.

Setelah makan Rina menuju kamar, dan berganti pakaian dengan casual wear 1. Pakaian musim panas yang cukup nyaman.

'Mitsuru Mugita, kau mendengar ku? halo, Mitsuru Mugita,' .

Rina mencoba mengirimkan signal pada seseorang yang belum ia kenal, tetapi, dialah yang menjadi tujuannya berada di kota yang sangat asing ini.

"Dia sama sekali tak mendengar ku, mungkin dia sedang berada di luar jangkauan".

Rina menghabiskan hari pertamanya, tanpa datang ke sekolah tempat ia belajar dan tempat tunangannya menuntut ilmu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

hai kak salam kenal, aku mampir niih Thor...

ijin follow yaaa dan jangan lupa follback /Smile/

2024-04-28

0

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal kak

2024-04-12

0

Amelia

Amelia

❤️❤️❤️❤️😊😊😊

2024-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!