Bab 2 - Namamu Dita

Mendengar suara jeritan, Andra berlari mendekatinya dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Keduanya sejenak saling bertatapan.

Wanita yang masih duduk di atas ranjang tampak ketakutan melihat wajah Andra.

"Jangan berisik, ini sudah malam. Para tetangga nanti bangun!" ucap Andra dengan nada pelan lalu menurunkan tangannya.

Wanita itu segera mengangguk namun matanya berkaca-kaca, ia memegang selimut dengan erat sangking takutnya.

"Namaku Andra, ini rumahku. Nama kamu siapa?" tanyanya.

"Aku...?" wanita itu berbicara terbata.

"Iya, nama kamu siapa?" tanya Andra dengan lembut.

Wanita itu malah menggelengkan kepalanya.

"Kamu tidak tahu siapa namamu?" tanya Andra lagi membuat wanita itu mengangguk mengiyakan.

Andra menarik napas panjang lalu dihembuskannya.

"Jika tidak tahu namamu, bagaimana aku bisa mengembalikan kamu ke rumah orang tuamu," ucap Andra mengacak rambutnya.

"Aku haus..."

"Astaga!" Andra menepuk keningnya. "Maaf, aku lupa memberikan minum. Tunggu sebentar!" lanjutnya kemudian berjalan cepat menuju dapur.

Tak lama berselang, Andra datang membawa segelas air putih. Minuman yang tadi dibuat sang ibu sudah habis diteguknya.

"Minumlah!" Andra menyodorkannya.

Dengan tangan gemetaran, wanita itu meraihnya lalu meneguknya. Melihatnya begitu, Andra gegas mengambil dan membantunya minum.

Setelah kandas isi gelas, Andra berkata, "Aku akan mengambil makanan untukmu!"

Andra melangkah kembali ke dapur karena lauk tak ada ia pun membuat telur ceplok. Selesai memasak, ia membawanya ke kamar.

"Aku akan menyuapimu!" ucap Andra dibalas dengan anggukan kecil.

Andra menyuruhnya membuka mulut dan tanpa bantahan wanita itu melakukannya.

Karena sangat lapar, Andra sampai kewalahan menyuapinya.

"Tak ada bahan makanan lagi di dapur, besok pagi saja dilanjutkannya," ucap Andra yang menyadari jika wanita itu belum kenyang.

Lagi-lagi ucapan Andra dibalas anggukan.

"Karena tak tahu namamu, maka aku memberikan nama Dita," kata Andra.

"Di...ta?"

"Ya, Dita. Mulai hari ini aku dan orang-orang akan memanggilmu Dita," ucap Andra.

"Aku Dita?"

"Iya, kamu Dita. Sekarang tidur lagi, aku sudah mengantuk," ujar Andra.

"Aku tidak mau sendirian di sini!" Dita memegang tangan Andra.

"Kita tidak bisa tidur bersama," ucap Andra.

"Kenapa?"

"Karena kita belum menikah."

"Menikah?"

"Ya, sekarang tidurlah!" ucap Andra pelan.

"Aku takut!"

Andra menghela napas.

"Dita, di sini kamu aman. Aku berada di luar dan di sebelah kamar ibuku," jelas Andra.

"Aku tidak mau ditinggal," kata Dita.

Andra memijit pelipisnya.

"Aku mau bersamamu!"

"Baiklah, kita tidur di ruang tamu saja!" ucap Andra.

Dita mengiyakan.

Andra menyuruh Dita duduk di bangku panjang lalu menyelimutinya dan ia merebahkan tubuhnya di lantai beralaskan tikar.

"Jika kamu butuh sesuatu, bangunkan aku!" kata Andra membiarkan televisi menyala. Ia pun memejamkan matanya.

***

Laila bangun pagi dan terkejut melihat putranya tidur bersama seorang wanita. Keduanya saling berdekatan dengan satu bantal di kepala.

Laila yang marah membangunkan Andra dengan mencambuknya menggunakan kain sarung. "Beraninya kalian berbuat macam-macam di rumahku!"

Andra mendengarnya lantas terbangun, "Ada apa 'sih, Bu? Pagi-pagi sudah marah-marah saja!" ucapnya masih dengan mata belum sepenuhnya terbuka sempurna

"Bagaimana tidak marah? Kamu lihat!" Laila menunjuk ke arah Dita yang masih pulas tertidur.

Hah! Andra terlonjak kaget.

"Kenapa dia ada di sini?" tanya Andra bingung padahal ia sudah mengatakan kepada Dita untuk tidur di bangku.

"Mana Ibu tahu, kamu 'kan semalaman bersamanya," jawab Laila.

"Aku tidak mengajaknya tidur di sini, Bu!" jelas Andra agar tak salah paham.

"Tapi kenapa dia ada di sini?"

Andra mengendikkan bahunya.

"Dia sudah sadar, kamu harus segera memulangkannya!" kata Laila.

"Dia tidak tahu rumahnya, Bu."

"Tidak tahu bagaimana?" tanya Laila sedikit meninggikan suaranya.

"Sepertinya dia lupa ingatan, Bu." Jawab Andra menerka.

Laila tertawa sinis.

"Ini tidak lucu, An!" sentak Laila.

"Aku serius, Bu. Dia sepertinya mengalami amnesia," ucap Andra.

"Ibu tidak percaya! Kamu pikir ini cerita drama seperti Ibu tonton di tivi!" kata Laila.

"Aku serius, Bu."

"Apa jangan-jangan dia ingin menipu kita?" Laila menatap wajah Dita.

"Dia tidak menipu kita, dia wanita jujur," ujar Andra.

"Dari mana kamu tahu?" tanya Laila.

Andra tak menjawab.

"Oh, jangan-jangan kamu sudah terpikat dengannya!" terka Laila kini pandangannya kepada putranya.

Andra menggelengkan kepalanya.

"Lalu dari mana kamu tahu dia wanita jujur?" tanya Laila.

"Ketika sadar, dia sangat ketakutan melihat aku. Sepertinya dia mengalami trauma," jawab Andra.

"Wah, urusannya bakal panjang," gumam Laila.

"Aku sudah memberikan dia nama, jadi Ibu tak perlu bingung memanggilnya," ucap Andra.

"Siapa namanya?" tanya Laila.

"Dita," jawab Andra.

-

Dita terbangun ketika hidungnya mencium bau yang sangat menyengat dari arah dapur. Ia sampai berkali-kali bersin.

Dita lantas berdiri dan berjalan menuju dapur, ia sedang mencari keberadaan Andra. Begitu melihat Laila memasak ia memegang perutnya.

Laila tak tahu Dita berada di belakangnya begitu terkejut.

Dita yang bingung tampak celingukan.

"Cari siapa?" tanya Laila ketus.

Dita yang belum mengetahui nama pria menolongnya. "Aku cari dia!" jawabnya terbata.

"Dia siapa?" tanya Laila berkacak pinggang.

Pintu kamar mandi terbuka membuat Laila dan Dita mengarahkan pandangannya ke asal suara.

Andra keluar dengan celana pendek tanpa mengenakan pakaian.

Laila mendelik, secepatnya ia menutup mata Dita dengan telapak tangan.

"Tutupi tubuhmu!" perintah Laila dengan mulut tidak terbuka, ia sangat kesal karena putranya begitu.

Andra menutup tubuhnya dengan handuk yang dari tadi di pegangnya untuk mengeringkan rambutnya.

"Cepat ke kamar!" titah Laila.

Tanpa berlama-lama, Andra berlari ke kamarnya untuk memakai baju.

Laila menurunkan tangannya dari mata Dita.

"Di mana dia?" tanya Dita polos.

"Dia di kamar," jawab Laila.

"Aku mau ke sana," ucap Dita.

"Eits... Jangan!" cegah Laila dengan memegang tangannya.

"Aku tidak mau jauh darinya!" kata Dita.

"Nanti Andra keluar kamar, tunggu sebentar!" ucap Laila.

"Siapa Andra?"

"Kamu tidak tahu Andra?" Laila malah balik bertanya.

Dita menggelengkan kepalanya.

Laila menepuk jidatnya.

Andra keluar dari kamar setelah memakai baju dan rambutnya juga sudah di sisir.

"Nama dia Andra!" Laila menunjuk putranya.

Andra baru sadar jika Dita belum sepenuhnya pulih jadi masih sering lupa. "Iya, aku Andra dan ini Ibuku!" mengingatkannya lagi.

Dita manggut-manggut paham.

"Di sini kamu tinggal bersama aku dan ibuku. Jika butuh sesuatu katakan saja pada kami," ucap Andra.

"Selama di sini, kamu harus membantu Bibi," kata Laila.

"Bantu apa?" tanya Dita.

"Menyapu, mengepel, mencuci baju dan memasak," jawab Laila.

"Bu, kenapa dia di suruh mencuci baju?" protes Andra.

"Jadi siapa yang mencuci pakaiannya, kamu?" tanya Laila.

Andra menggelengkan kepalanya.

"Bibi akan mengajarimu!" ucap Laila.

Dita mengangguk setuju.

"Sekarang kamu mandi, untuk sementara gunakan pakaian Andra. Nanti pulang dari kebun, Bibi akan membelinya," ujar Laila.

"Mandi?" tanya Dita.

"Iya, dari kemarin kamu belum mandi. Biar badanmu segar," jawab Laila.

"Aku mau dimandikan," ucap Dita.

Hah!

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓

☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓

minta di mandiin 😱😂

2024-05-23

1

Murni Zain

Murni Zain

up d maklumi kn Dita ilang ingatan ..ibuu dn Andra kaget' 😱

2024-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Menolong Seorang Wanita
2 Bab 2 - Namamu Dita
3 Bab 3 - Kepergok Pelukan
4 Bab 4 - Dita Ikut Bekerja Bersama Laila
5 Bab 5 - Diterima Bekerja
6 Bab 6 - Hari Pertama Bekerja
7 Bab 7 - Foto Mirip Dita
8 Bab 8 - Ada Yang Mengenal Dita
9 Bab 9 - Menyerahkan Dita
10 Bab 10 - Kekhawatiran Andra
11 Bab 11 - Menolak Uang Terima Kasih
12 Bab 12 - Kembalinya Cyra
13 Bab 13 - Makan Siang Bersama Andra
14 Bab 14 - POV Sonia dan Tissa
15 Bab 15 - Hubungan Spesial
16 Bab 16 - Pertemuan Laila Dengan Cyra
17 Bab 17 - Aku Mau Begini Setiap Hari
18 Bab 18 - Terima Kasih Buat Hari Ini
19 Bab 19 - Bertemu Masa Lalu
20 Bab 20 - Jangan Pernah Menyentuhnya!
21 Bab 21 - Aku Kekasihnya!
22 Bab 22 - Menjenguk Andra
23 Bab 23 - Memberi Pelajaran Franco
24 Bab 24 - Hukuman Buat Sonia
25 Bab 25 - Cyra Mengaku Pernah Amnesia
26 Bab 26 - Aku Setuju!
27 Bab 27 - Saingan Secara Sehat
28 Bab 28 - Pengakuan Pria Di Restoran
29 Bab 29 - Bertanya Kepada Lucas
30 Bab 30 - Kenyataan Sebenarnya
31 Bab 31 - Andra Menghilang
32 Bab 32 - Menolak Bertemu
33 Bab 33 - Benar-benar Menjauh
34 Bab 34 - Aku Harus Rela
35 Bab 35 - Kabar Pertunangan Cyra
36 Bab 36 - Lupakan Aku, Cyra!
37 Bab 37 - Lani Licik
38 Bab 38 - Cyra Resmi Tunangan
39 Bab 39 - Kerja Sama Dengan Tissa
40 Bab 40 - Menjadi Detektifnya Cyra
41 Bab 41 - Bertemu Dengan Andra Kembali
42 Bab 42 - Tidak Percaya
43 Bab 43 - Memergoki Alan
44 Bab 44 - Merestui
45 Bab 45 - Berakhir Bahagia (End)
46 Promo Karya Baru - Ketika Cinta Berbisik
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 - Menolong Seorang Wanita
2
Bab 2 - Namamu Dita
3
Bab 3 - Kepergok Pelukan
4
Bab 4 - Dita Ikut Bekerja Bersama Laila
5
Bab 5 - Diterima Bekerja
6
Bab 6 - Hari Pertama Bekerja
7
Bab 7 - Foto Mirip Dita
8
Bab 8 - Ada Yang Mengenal Dita
9
Bab 9 - Menyerahkan Dita
10
Bab 10 - Kekhawatiran Andra
11
Bab 11 - Menolak Uang Terima Kasih
12
Bab 12 - Kembalinya Cyra
13
Bab 13 - Makan Siang Bersama Andra
14
Bab 14 - POV Sonia dan Tissa
15
Bab 15 - Hubungan Spesial
16
Bab 16 - Pertemuan Laila Dengan Cyra
17
Bab 17 - Aku Mau Begini Setiap Hari
18
Bab 18 - Terima Kasih Buat Hari Ini
19
Bab 19 - Bertemu Masa Lalu
20
Bab 20 - Jangan Pernah Menyentuhnya!
21
Bab 21 - Aku Kekasihnya!
22
Bab 22 - Menjenguk Andra
23
Bab 23 - Memberi Pelajaran Franco
24
Bab 24 - Hukuman Buat Sonia
25
Bab 25 - Cyra Mengaku Pernah Amnesia
26
Bab 26 - Aku Setuju!
27
Bab 27 - Saingan Secara Sehat
28
Bab 28 - Pengakuan Pria Di Restoran
29
Bab 29 - Bertanya Kepada Lucas
30
Bab 30 - Kenyataan Sebenarnya
31
Bab 31 - Andra Menghilang
32
Bab 32 - Menolak Bertemu
33
Bab 33 - Benar-benar Menjauh
34
Bab 34 - Aku Harus Rela
35
Bab 35 - Kabar Pertunangan Cyra
36
Bab 36 - Lupakan Aku, Cyra!
37
Bab 37 - Lani Licik
38
Bab 38 - Cyra Resmi Tunangan
39
Bab 39 - Kerja Sama Dengan Tissa
40
Bab 40 - Menjadi Detektifnya Cyra
41
Bab 41 - Bertemu Dengan Andra Kembali
42
Bab 42 - Tidak Percaya
43
Bab 43 - Memergoki Alan
44
Bab 44 - Merestui
45
Bab 45 - Berakhir Bahagia (End)
46
Promo Karya Baru - Ketika Cinta Berbisik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!