Chapter 18

"Aku dengar kau membuat anak orang menangis lagi." Keno tiba-tiba masuk.

Pintu ruangan Darrel tidak terkunci. Lelaki itu masuk tanpa mengetuk. Kelakuannya sudah Darrel hafal sekali. Hope yang sejak tadi duduk di sofa tanpa melakukan apa-apa melirik ke Keno.

"Hai manis," sapa Keno begitu melihat ada orang lain di dalam sana. Dan orang itu adalah istri Darrel sendiri, yang akan mulai bekerja di kantor ini.

Darrel mendongakkan kepala ketika mendengar Keno menyapa isterinya, lalu menatap Keno tajam. Lelaki yang ditatap sendiri mengulum senyum kemudian membentuk jari tanda okey-nya di depan Darrel, seolah mengerti apa maksud tatapan Darrel.

"Wanita cantik di luar sana masih menangis. Kau sungguh kejam bos." Keno angkat bicara lagi. Sebagai laki-laki pecinta banyak wanita, dia turut merasa kasihan.

Sahabat di depannya ini memang laki-laki berdarah dingin yang tidak peduli perasaan lembut terhadap yang namanya wanita.

"Bagaimana pekerjaanmu?"

Lihat? Belum juga apa-apa, tapi Darrel sudah bertanya tentang pekerjaan. Betul-betul workaholic.

"Sekarang aku mengerti kenapa pria sepertimu membutuhkan perempuan seperti dia." Keno sedikit membungkuk dan bergumam pelan. Hope tidak dapat mendengar percakapan mereka dari tempatnya duduk.

"Arsitek itu sudah mengganti rancangan bangunan seperti yang kau minta. Dia baru saja mengirim file-nya padamu. Kau sudah lihat?" Keno mulai membicarakan pekerjaan. Begitu mendengar perkataannya, Darrel langsung memeriksa laptop.

Memang ada E-mail masuk. Ia membukanya.

"Kalau kau puas, aku akan segera menghubungi arsitek itu dan kontraktor untuk melihat lokasi proyek." kata Keno lagi. Pandangan Darrel fokus ke depan laptop, tak bicara sama sekali.

Darrel sangat fokus, namun begitu menyadari Hope berdiri hendak berjalan ke arah pintu keluar, fokusnya malah terbagi.

"Mau kemana?" tanyanya datar. Langkah Hope terhenti. Wanita itu berbalik memandangi suaminya.

Keno bersandar di meja kerja Darrel sambil menikmati pemandangan yang menurutnya menarik.

Suami yang super duper kaku, dan istri penurutnya.

"M ... Mau keluar sebentar mas.

Keliling-keliling area kantornya mas Darrel." sahut Hope.

"Dia bosan karena tidak ada yang dikerjakan dari tadi. Ijinkan saja dia jalan-jalan sebentar." Keno berucap pelan, sengaja membantu Hope. Ia bisa lihat wanita itu bosan berada di dalam sini terus tanpa mengerjakan apapun. Bersama kanebo kering seperti Darrel pula.

Darrel melirik jam tangannya sebentar kemudian menatap Hope lagi.

"Pergilah. Aku memberimu waktu satu jam. Dalam satu jam kembali lagi ke sini karena aku ada rapat. Kau masih ingat semua jadwalku hari ini bukan?"

"Iya mas." Hope mengangguk. Kemudian berbalik keluar. Darrel fokus kembali di depan laptop.

Ketika keluar dari ruangan Darrel, Hope kembali merasakan tatapan-tatapan yang mencuri-curi pandang padanya. Ia malu, namun berusaha bersikap ramah dengan membungkuk ke mereka. Tak lupa menunjukkan senyum ramahnya. Beberapa dari karyawan-karyawan tersebut membalas senyuman ramahnya. Namun ada juga yang tidak, hanya terus menatap dia.

Setelah berhasil keluar dari gedung besar itu barulah Hope bisa bernapas lega. Karena tidak ada lagi orang yang memperhatikan dirinya.

Wanita itu berjalan melihat-lihat area sekitar kantor. Ternyata cukup banyak tempat makan yang berjejer-jejer di daerah situ. Ada toko perbelanjaan barang-barang unik juga. Tapi Hope tidak masuk melihat-lihat. Ia takut lupa waktu. Mas Darrel hanya kasih dia waktu satu jam. Waktu itu pun dia gunakan buat beli ice cream di toko seberang jalan.

Surabaya ternyata sangat panas. Apalagi kalau tidak sedang berada di ruang ber-AC, minta ampun deh panasnya. Jadi makan ice cream di cuaca yang panas-panas begini sangat pas.

Habis membayar ice cream yang sudah ia beli, Hope keluar. Ia ingin makan di bawah pohon sebuah taman kecil dekat situ. Namun sebelum berhasil keluar dari pintu kaca tersebut, Hope memelototi seorang pria yang terburu-buru melewati pintu tersebut.

Bukan saja hampir menumpahkan ice cream yang dia pegang dan melewati Hope dengan kasar, pria itu juga tidak mau menahan pintu untuknya agar tetap terbuka.

Hope kesal. Tidak ada pilihan lain, karena di tangannya ada dua ice cream berbeda rasa yang dia beli, akhirnya dia berusaha membuka pintu dengan siku. Ia akhirnya  bernapas lega ketika berhasil keluar.

Pandangannya berhenti ke pria yang hampir menumpahkan ice creamnya tadi. Pria itu belum pergi. Hope melihatnya sedang menelpon di samping toko. Karena masih kesal, Hope menghampirinya.

"Kita ketemu di markas jam enam sore. Aku sendiri yang akan memimpin mereka. Siapkan semua senjata yang aku bilang. Itu saja."

Hope tentu saja dapat mendengar kalimat yang keluar dari pria mulut laki-laki itu, tapi tidak penting untuk mencerna kata-katanya. Mereka kan hanya orang asing.

Saat laki-laki itu berbalik, pandangan mereka bertemu. Wajah beringas namun sangat tampan tersebut langsung mengingatkan Hope pada kejadian di supermarket semalam. Hope makin kesal karena kebetulan ini sangat amat tidak menyenangkan.

"Kamu ..."

Laki-laki tersebut melipat tangan di dada dan menatap Hope dengan angkuh. Sebelah alisnya terangkat.

"Kau gadis jelek semalam kan?"

Hope melotot sempurna. Ih, menyebalkan sekali.

"Siapa yang kamu bilang jelek?"

"Kau tuli?" balas laki-laki tersebut.

"Ka ... Kamu ..."

"Apa kau mengikutiku? Jangan bilang kau suka padaku. Gadis jelek sepertimu bukan tipeku." kata pria itu lagi santai.

Hope menutup matanya kuat-kuat. Lalu membukanya. Menatap laki-laki tersebut dengan wajah dongkol.

"Gara-gara kamu keluar dari pintu sana, ice cream aku hampir jatoh." Ia menunjuk ke pintu kaca toko ice cream itu.

"Lain kali pakai mata kalau jalan! Cih, siapa juga yang ikutin kamu, kayak nggak ada laki-laki lain aja di dunia ini. Aku juga sudah punya suami, asal kamu tahu, hmph!" Hope menambahkan lalu berbalik pergi meninggalkan laki-laki mengesalkan tersebut.

Belum sampai empat langkah, Hope berhenti. Kayaknya dia belum puas kalau cuma bilang begitu. Wanita itu pun berbalik dan merelakan ice cream satunya dia tuangkan isinya ke pakaian pria itu.

"Rasakan itu, wleee ..." Ia menjulurkan lidah ke laki-laki tersebut dan pergi begitu saja setelah puas.

Jason tampak tenang meski diperlakukan tidak menyenangkan seorang wanita yang dia sangka masih gadis. Karena wanita itu memang masih terlihat sangat muda.

Laki-laki itu terus menatap kepergian wanita yang mengaku sudah menikah itu.

Biasanya dia akan marah ada yang melawannya seperti tadi. Tapi tidak dia duga-duga, dirinya tidak marah sama sekali. Malah hal itu terasa menyenangkan.

"Aku akan menganggap kita berjodoh kalau kita bertemu sekali lagi." gumamnya tersenyum penuh makna.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

lah ngata²in jelek pendek eh ternyta diem² suka,,kayak mantanku aja,,selalu panggil aku jelek dn ngatain pendek dulu saat masih pacaran 🙄🙄

2025-01-08

1

Taryumi 2003

Taryumi 2003

och pria yg pernah nabrak di supermarket kali.

2025-01-16

0

cha_cha96

cha_cha96

what? yg bener aje Uda ada yg punya lohhhh

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87 End
88 i'm sorry i love you
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87 End
88
i'm sorry i love you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!