Chapter 16

Ya ampun, tadi itu benar-benar memalukan. Kenapa cecak pake masuk ke dalam bajunya segala sih. Di tempat yang sensitif lagi. Hope sangat malu pada Darrel, ia berharap pria itu tidak akan berpikir kalau dia sengaja melakukan itu untuk cari kesempatan di sentuh olehnya.

Tidak, tidak. Jangan sampai deh. Hope membenamkan dirinya ke bawah bantal. Ingin menghilang dari bumi ini saja saking malunya. Posisinya tetap seperti itu sampai ia ketiduran.

Paginya ketika Hope membuka mata, tak di dapatinya keberadaan Darrel di dalam. Tidak ada tanda-tanda juga kalau suaminya tidur dalam kamar mereka. Mungkin tertidur di luar, karena Hope ingat semalam sekretaris Darrel yang bernama Keno itu bilang mereka mau lembur.

"Mas Darrel ketiduran di sofa ternyata." gumam Hope saat membuka pintu kamarnya dengan amat perlahan, lalu mencuri-curi lihat ke ruang tamu dari kamar.

Hanya ada suaminya di sana. Temannya semalam sudah tidak ada, pasti sudah pulang. Hope melangkah mendekati suaminya yang tampak lelap.

Pasti mas Darrel sangat kecapean.

Gumam Hope dalam hati. Laki-laki itu terlihat begitu damai dalam tidurnya. Ekspresi kaku dan galak yang biasa ia perlihatkan menghilang saat ia tidur seperti ini. Hope suka sekali mengamati wajah tampan itu. Semua wanita pasti iri berat padanya karena bisa menjadi istri Darrel.

Saat sibuk mengamati wajah suaminya dan menikmati ketampanan mahkluk Tuhan itu, tiba-tiba Darrel membuka mata. Tatapan mereka bertemu. Hope kaget dan langsung kelabakan. Ia cepat-cepat membalikan badan ingin pergi dari situ, tetapi suara berat Darrel menghentikan langkahnya.

"Jam berapa sekarang?" Oh, suara itu seksi sekali. Begitu enak di dengar di telinga. Suara khas Darrel saat bangun tidur. Rendah, berat, agak serak dan pastinya membuat klepek-klepek.

"Hope berbalik. Ia tidak memakai jam tangan, namun ada jam dinding besar yang tertempel di tembok di belakang suaminya.

"Jam enam mas," jawabnya. Darrel berbalik mengikuti pandangan Hope menatap ke jam dinding. Hanya sesaat, kemudian menatap Hope lagi.

"Berapa lama biasanya kau menyiapkan sarapan?" tanyanya.

"Lima belas sampai tiga puluh menit untuk sarapan seperti roti, sanwich, omelet, sereal, oatmeal, nasi goreng ..."

Hope berhenti bicara saat menyadari dirinya malah mengabsen segala jenis sarapan pagi. Lihat, Darrel terus menatapnya sambil memeluk dada.

Hope tersenyum canggung.

"Ma ... Mas mau aku bikinin sarapan yang mana?" tanyanya.

"Apapun, terserah kamu. Kau punya waktu satu jam membuat sarapan, satu jam mandi, lalu ke kantor bersamaku. Pergilah." kata Darrel.

Hope pun mengangguk. Ia baru ingat kalau hari ini dia akan mulai bekerja.

Wanita itu berbalik menuju dapur. Jujur dia antusias bekerja sebagai asisten suaminya sendiri. Ia penasaran bagaimana kepribadian pria itu dikantor. Apakah sama dengan ketika ia melihatnya di rumah atau malah berbeda. Tapi sepertinya sih sama. Kayaknya sifat seperti itu memang sudah mendarah daging pada Darrel.

Hope membuatkan omelet untuk sarapan pagi mereka. Nanti kalau sudah dingin waktu mau makan, tinggal dipanaskan lagi di microwave. Habis itu ia cepat-cepat ke kamar untuk mandi. Semuanya dia lakukan secepat mungkin karena takut terlambat dan menghambat waktu suaminya.

Hope keluar dari kamar mandi mengenakan jubah mandi. Ia keluar bertepatan dengan Darrel yang masuk ke kamar. Pria itu melewatinya masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa bicara apapun, hanya lewat. Beberapa menit kemudian, Hope mendengar bunyi air shower. Tanda suaminya mulai mandi.

Hope mengangkat bahu kemudian berjalan menuju lemari baju besar yang langsung menempel dengan tembok kamar. Ia menggeser pintu lemari tersebut dan melihat beberapa baju miliknya yang berbaris rapi digantungan. Pakaian yang di belikan oleh suaminya di mall waktu itu, untuk dia pakai ke kantor.

Hope bingung apa yang akan dia pakai. Ia belum ada pengalaman sama sekali sebagai pekerja kantoran. Tapi biasanya dari film-film yang dia tonton, kebanyakan wanita kantoran akan memakai kemeja dan rok. Tapi suaminya tidak membelikan dia rok.

"Mungkin waktu itu mas Darrel lupa." ia kembali bicara sendiri. Lalu pandangannya mendongak ke atas. Ke pakaian miliknya yang terlipat rapi. Ada satu rok hitam di sana. Satu-satunya rok yang dia miliki. Itu adalah rok hadiah ulang tahun dari almarhum dari papanya, jadi dia selalu membawanya kemana-mana.

"Pakai rok itu saja." Hope berkata seraya berjinjit mengambil rok tersebut. Namun saat dia hampir berhasil menggapai rok itu, tangan kekar Darrel menghentikannya.

Laki-laki itu sudah berdiri di belakang. Lagi-lagi Hope merasa sangat mungil tiap kali posisi mereka seperti ini. Dan selalu berusaha bersikap biasa, padahal jantungnya berdebar-debar keras. Bagaimana tidak berdebar, kalau laki-laki yang dia suka sedekat ini.

"Pakai ini. Jangan pakai rok." Darrel mengambil celana panjang kulot berwarna hitam dan diberikan ke Hope. Pria itu juga mengambil atasan yang menurutnya cocok dipadukan dengan celana yang akan dipakai oleh sang istri.

Hope mengambilnya. Seulas senyum malu-malu terpampang di wajahnya.

"Makasih mas."

"Mana pakaianku?" pria itu bertanya. Karena sudah terbiasa Hope yang menyiapkan pakaian kerjanya.

"Ini mas. Sudah aku setrika." wanita itu mengambil setelan pakaian yang sudah ia setrika dan diberikan ke suaminya. Memang semua pakaian dalam lemari tersebut sudah dia setrika.

Seperti biasa, Darrel langsung berganti baju di situ. Tak peduli ada Hope atau tidak. Hope meringis malu. Dia sendiri berjalan perlahan ke dalam kamar mandi. Jelaslah dia malu ganti pakaian dan telanjang di depan suaminya.

Meskipun lelaki itu pernah melihatnya telanjang, dia tetap malu. Belum terbiasa. Melakukan hubungan intim dengan suaminya saja baru sekali, dan kemungkinan besar Darrel sedang mabuk waktu itu.

Hope tidak sadar Darrel terus mengamatinya dari belakang dengan tatapan tak terbaca, sampai wanita itu benar-benar menghilang ke dalam kamar mandi.

Habis keduanya sarapan, mereka beranjak keluar apartemen. Sopir yang menjemput Darrel di bandara kemaren sudah setia menunggu.

"Pagi bos, nyonya." si sopir keluar dan menyapa keduanya. Hope merasa aneh dipanggil begitu namun tetap membalas sapaan sopir tersebut.

Mobil pun melaju meninggalkan gedung elit tempat tinggal mereka.

Darrel dan Hope duduk bersebelahan di jok belakang.

"Kau sudah baca semua jadwalku hari ini?" Darrel membuka suara setelah diam begitu lama. Hope memiringkan kepala menatapnya. Wanita itu menganggukkan kepala.

"Jangan lupa mengingatkanku." kata Darrel lagi. Dia memang ingat apa saja yang akan ia kerjakan hari ini. Perkataannya pada Hope hanya agar sang istri belajar tugas-tugas seorang asisten.

Darrel tahu kualifikasi Hope belum bisa bekerja sebagai asisten sekelas CEO dengan bisnis besar sepertinya, karena Hope tidak berpengalaman dan belum ada relasi. Itu sebabnya ia hanya memberi pekerjaan-pekerjaan ringan dulu sambil menyewa tenaga profesional untuk membantu isterinya belajar. Sampai wanita itu benar-benar mengerti bisnis dan tidak kalah dengan karyawan lainnya.

Terpopuler

Comments

Mega Baiq

Mega Baiq

pemeran utama wnt tellu bodoh ndk mnarik dbca ....

2024-11-07

1

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Bagus.... kedepannya...Hope akan menjadi wanita yang berkualitas....👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2024-07-31

1

ira

ira

bgs Darren bikin istrimu punya wawasan yg luas biar gak d rendahkan orang lain

2024-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87 End
88 i'm sorry i love you
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87 End
88
i'm sorry i love you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!