Chapter 15

Hope membaringkan tubuhnya ke kasur. Ia sudah membaca jadwal kegiatan yang Darrel buat untuknya. Dan hanya ada dua hari waktunya bersantai.

Wanita itu tertawa. Dia akan makin sibuk mulai sekarang. Bukan hanya sibuk melayani dan bekerja untuk suaminya. Tapi sibuk mengasah otak untuk kembali belajar.

Hufftt ...

Nggak apa-apa deh. Lagian suaminya yang ingin dia belajar, untuk menambah wawasan. Ini demi kebaikannya sendiri.

"Tempatmu ini bagus juga. Tidak sia-sia kau membeli gedung besar ini. Sangat mewah dan nyaman. Aku akan menyewa satu di sini saja, biar kita dekat."

Hope bangun. Ia mendengar suara laki-laki lain di luar. Suara itu cukup kencang.

"Temannya mas Darrel?" wanita itu berbicara sendiri.

Ia berdiri dan berjalan mendekat ke pintu.

Waktu di rumah keluarga mereka, mas Darrel tidak pernah bawah teman. Itu sebabnya Hope tidak kenal satu pun teman-teman suaminya. Tapi hari ini, hanya dalam sehari sudah ada dua orang teman pria itu yang berkunjung ke sini. Apa karena ini apartemennya sendiri?

"Kemana istrimu? Aku belum pernah melihatnya lagi setelah pernikahan kalian."

Laki-laki itu bicara lagi. Kali ini bertanya tentang Hope. Kayaknya temannya Darrel pernah hadir di acara pernikahan mereka. Padahal seingat Hope, pernikahannya dan Darrel hanya di hadiri oleh kerabat dekat keluarga Darrel. Kak Lina yang tadi pagi pun bilang pernah datang ke pernikahan mereka juga.

Berarti orang-orang itu termasuk sahabat dekat suaminya. Karena di luar sana, banyak yang tidak tahu Darrel sudah menikah.

Apa aku keluar saja dan menyapa temannya mas Darrel? Kurang sopan kalau diam di dalam kamar kan? Mereka pasti butuh kopi.

Hope berpikir menimbang-nimbang. Sekitar satu menit kemudian ia benar-benar keluar. Pandangan Darrel dan tamu laki-lakinya sama-sama tertuju padanya. Hope tersenyum pada laki-laki berwajah asing itu.

"Kau Hope, istri Darrel?"

Pria itu bahkan tahu namanya. Hope mengangguk. Dan pria berparas lumayan tersebut pun cepat-cepat berdiri.

"Perkenalkan, aku Keno. Sekretaris sekaligus sahabat dari suami kamu." Keno mengulurkan tangannya ke depan Hope.

Hope menyambut uluran tangan Keno dengan senyuman manisnya, namun senyuman tersebut menghilang dengan cepat dari wajahnya ketika ia melihat tatapan Darrel yang dingin. Hope buru-buru melepaskan salaman dari Keno karena suaminya menatapnya bak pedang bermata dua.

"Mm ... Mas Keno,"

"Panggil dia bapak, bukan mas." Darrel memotong. Suaranya datar namun sanggup membangkitkan rasa takut Hope. Tentu saja karena dia selalu tidak bisa berkutik di depan suaminya.

"Pak Keno," ralatnya mengikuti apa kata suaminya.

"Aku belum menikah, dan belum setua itu sampai harus dipanggil bapak. Panggil aku kakak saja." kata Keno mengedipkan sebelah matanya ke Hope. Ia memang tidak suka dipanggil bapak.

Dia juga heran pada Darrel yang tidak mengijinkan istrinya memanggil dia dengan sebutan mas. Tapi selanjutnya Keno langsung menyadari satu hal. Darrel ini lain di mulut lain di hati. Tatapannya walaupun dingin, tapi tidak bisa menutupinya dari Keno. Keno tahu. Dan laki-laki itu tertawa geli. Darrel, Darrel.

"Nngh ... Kak Keno mau aku buatin kopi?"

"Yap, mau sekali. Aku dan suamimu akan lembur malam ini. Jadi kami butuh kopi agar tetap terjaga."

"Baiklah, kalau begitu aku bikinin." setelah melirik sebentar ke suaminya, Hope pun beranjak pergi ke dapur.

"Terimakasih manis!" Keno berseru kuat. Ia sengaja melakukannya untuk mengetes sejauh mana kesabaran seorang Darrel.

"Jangan bicara sembarangan dengan istriku." ucap Darrel ketika Keno sudah kembali duduk. Mata Darrel tetap fokus di depan tumpukan kertas.

"Kenapa, kau merasa terganggu?"

"Dia bukan seperti kebanyakan wanita yang kau kejar."

"Benarkah?" Keno menatap pria itu dengan alis naik turun, lalu terkekeh.

"Kau benar. Dia lebih dekat dengan tipemu. Kurang elegan, tapi manis. Cukup menawan dan berkarakter. Cocok denganmu. Tapi kalau sikapmu dingin terus seperti itu, seseorang mungkin bisa merebutnya darimu."

Perkataan Keno berhasil membuat Darrel menoleh.

"Pikirkan saja urusanmu sendiri. Fokuslah bekerja kalau kau tidak ingin aku memotong gajimu bulan ini." ancam Darrel.

"Baiklah bos besar." ujar Keno tertawa. Dasar kekanakan.

"Aarghh!!"

Teriakan kencang Hope sontak membuat Darrel dan Keno kaget. Darrel langsung berlari secepat kilat ke arah dapur. Keno mengikutinya dari belakang.

"Ada apa?" tanya Darrel begitu mencapai dapur. Ia melihat wajah takut Hope yang terpampang jelas di wajahnya. Wanita itu tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri, dan tangannya memegangi bagian dadanya sebelah kiri.

Darrel bingung kenapa isterinya sampai ketakutan begitu.

"Ma ... Mas ..."

"Katakan ada apa Hope?"

"A ... Ada cecak masuk ke dalam baju aku," jawab Hope sedikit merengek. Ekspresinya lucu, Keno yang berdiri di belakang Darrel menahan tawa. Dia pikir ada kejadian besar apa, eh ternyata kemasukan cecak doang. Memang dasar perempuan ya, hal sekecil itu saja hebohnya bisa kayak orang yang mau di perkosa.

Darrel menatap ke tangan Hope yang terus menempel di bagian dadanya. Sepertinya cicaknya masuk ke dalam sana.

"Mas ..." Hope kembali merengek memanggil Darrel. Bukan hanya  takut, dia juga merasa jijik dengan hewan sejenis cecak dan saudara-saudaranya itu.

Darrel berbalik menatap Keno sebentar. Tatapannya seolah menyuruh pria itu pergi dari situ. Karena area kemasukan cicaknya berada di tubuh Hope yang sensitif, tentu Darrel tidak mau ada orang lain yang melihat.

Keno yang mengerti pun berbalik pergi. Meninggalkan pasangan suami istri tersebut.

Darrel melangkah lebih dekat. Lalu tangannya menelusup masuk ke dalam kaos Hope.

"Di bagian mana?" tanyanya karena belum mendapatkan hewan yang ingin dia keluarkan.

"A ... Ada di dalam bra aku ..." jawab Hope malu. Tangan Darrel pun tanpa pikir panjang masuk ke sana. Jemarinya bersentuhan dengan pu-ting Hope, bohong kalau pria itu tidak merasa tegang. Namun dia berusaha bersikap biasa saja di depan Hope.

"Lepaskan tanganmu." perintah Darrel begitu menemukan apa yang dia cari. Hope ragu.

"Tapi kalau cecaknya berjalan g ... Gimana?" wanita itu takut.

"Sudah aku pegang. Dia tidak akan bisa kemana-mana lagi."

Hope masih ragu.

"Aku bilang lepas, Hope ..."

Mau tak mau Hope pun mengikuti perintah Darrel. Barulah Darrel berhasil mengeluarkan hewan tersebut hingga Hope bernapas lega. Jantungnya hampir copot tadi.

Dia pikir di tempat semewah dan sebersih ini tidak akan ada hewan-hewan begituan. Eh, salah besar.

"Kenapa bisa masuk ke situ?" tanya Darrel habis membuang cicak tadi.

Hope menggeleng.

"Aku nggak sadar, nanti sadar waktu aku merasa ada yang gerak-gerak tadi."

Mas Darrel nggak akan nuduh kalau aku sengaja masukin binatang itu ke dalam baju aku kan?

Hope berharap tidak.

"Ya sudah, sekarang kamu masuk saja ke kamar. Mandi, dan tidur. Jangan tidur terlalu malam." kata Darrel kemudian.

"Tapi kopinya?"

"Biar aku yang buat. Pergilah."

Hope pun menurut.

Terpopuler

Comments

Leva Nayla

Leva Nayla

gua nahan tawa plis😭

2024-12-15

1

Ita rahmawati

Ita rahmawati

bisa bisa nya,,nih cicak pasti laki laki 🤣

2025-01-08

2

Sumiati Suminta

Sumiati Suminta

aku sukaaaa eritanya

2024-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87 End
88 i'm sorry i love you
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87 End
88
i'm sorry i love you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!