Chapter 10

Ketika pesawat sudah mendarat, mereka tidak langsung turun. Pramugari tadi keluar dari kabin kru dan menghampiri mereka. Ia membawa nampan yang di atasnya terdapat dua buah gelas berisi jus.

Hope membuka mata seolah sadar pesawat sudah mendarat. Ia memandangi pramugari tersebut yang kini membungkuk di hadapan Darrel.

"Ini minuman yang tuan Darrel pesan. Jus apel dan mangga."

"Terimakasih." ucap Darrel tanpa senyum. Lelaki tersebut mengambil jus mangga yang pertama dan di sodorkan ke Hope.

"Untukku?" Hope bertanya dulu.

Bisa saja dia salah bukan?

"Memangnya ada wanita lain di sini selain kau?"

Ya ada. Pramugari itu.

Tapi Hope hanya berani menjawab dalam hati. Ia pun tersenyum dan mengambil gelas dari tangan suaminya.

"Terimakasih." ucapnya. Darrel mengangguk singkat, sangat singkat. Setelah itu ia melihat suaminya mengambil gelas yang lain yang masih berada di atas nampan.

"Minumlah, setelah ini kita turun. Aku akan langsung ke kantor, ada urusan yang harus segera di bereskan, tidak ada waktu menemanimu makan. Nanti ada sopir yang menjemput dan mengantarmu ke apartemen kita. Aku sudah menyewa seorang bibi memasakan makanan untukmu." kata Darrel.  Hope menganggukkan kepala.

Wanita itu pun menyeruput jus tersebut dengan sedotan.

Dia tahu aku suka rasa mangga?

Hope baru sadar kalau jus yang dia minum adalah jus rasa mangga kesukaannya. Walau kemungkinan suaminya pesan rasa itu karena kebetulan, tapi dirinya tetap merasa senang. Apalagi mulai hari ini, untuk beberapa bulan ke depan mereka hanya akan tinggal berdua.

Ketika turun dari pesawat dan mencapai lobby bandara, dua mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan mereka. Masing-masing sopir dari kedua mobil tersebut turun menghampiri Darrel dan Hope. Salah satu sopir paruh baya mengambil dua koper di sebelah Darrel dan memasukkannya ke bagasi mobil dengan telaten.

"Mau pergi sekarang bos?" tanya sopir yang satunya. Umurnya jauh lebih muda dibanding sopir tua tadi. Bahkan mungkin lebih muda dari Darrel.

Darrel menganggukkan kepala kemudian melirik Hope sebentar.

"Aku pergi sekarang. Kau naik mobil yang itu. Bapak itu akan mengantarmu sampai ke apartemen. Kalau kau butuh apa-apa, segera telpon aku. Aku akan menghubungi orang yang bisa membantumu. Satu hal lagi, jangan jalan-jalan sembarangan di luar apartemen kalau sudah malam." pria tersebut mengatakan panjang lebar.

Hope sempat tertegun, namun cepat sadar setelahnya dan mengangguk. Entah suaminya kerasukan apa sehingga sering bicara panjang lebar begitu padanya akhir-akhir ini. Ia melihat pria itu naik mobil mewah di depan mobil yang satunya. Walau canggung, ia melambaikan tangan dan tersenyum.

Kaku sekali. Hope merasa sangat kaku. Karena ekspresi suaminya terlalu datar, tak membalas senyumannya sama sekali. Darrel hanya membalas lambaian tangannya dengan anggukan kecil. Namun tidak mengapa, bukannya sudah biasa? Kenapa dia harus berharap lebih coba? Mobil yang dinaiki Darrel akhirnya berjalan meninggalkan tempat itu.

"Nyonya?" pandangan Hope berpindah ke laki-laki paruh baya di depannya.

"Iya pak?"

"Mau pergi sekarang?"

"Oh, iya-iya pak." wanita itu cepat-cepat masuk ke dalam mobil. Karena terlalu fokus memikirkan Darrel, dia jadi lupa kalau dia juga harus segera pergi dari tempat ini.

Hope duduk dengan tenang selama mobil melaju. Sesekali ia akan teringat papanya saat melihat si sopir dari belakang. Perawakan mereka sedikit mirip. 

Pandangan Hope berpindah ke luar mobil. Ia melihat pemandangan-pemandangan di luar sana dengan perasaan damai. Bunyi notifikasi hape mengalihkan fokusnya. Ia mengeluarkan ponsel dari dalam tas, melihat siapa yang mengiriminya pesan. Ah, ternyata dari suaminya.

Mas Darrel

¹✉️ 032022___ password apartemen. Lantai 20, apartemen nomor 34. Aku lupa bilang tadi.

Hope mengetik, membalas pesan dari suaminya.

Hope

²✉️ Baik mas,

Mas Darrel

³✉️ Sudah sampai?

Hope

⁴✉️ Belum mas. Tapi kata pak sopir sudah dekat.

Mas Darrel

⁵✉️ Mm.

Hanya itu balasan terakhir Darrel. Sangat singkat. Hope tersenyum simpul. Saking jarangnya pria itu dan dia saling mengirimi pesan, pesan seperti ini saja sudah membuatnya begitu senang.

Ketika membaca lagi angka password apartemen yang di kirim suaminya, keningnya berkerut. Angka itu cukup familiar, tapi di mana dia pernah lihat?

"Sudah sampai nyonya."

Perkataan sopir membuyarkan pikiran Hope. Wajahnya terangkat menatap keluar mobil. Mereka berada di sebelah gedung yang sangat besar dan tinggi. Terlihat seperti hotel bintang lima.

"Ini apartemennya pak?" ia bertanya untuk memastikan. Bisa saja kan sopir itu salah mengantarnya ke hotel.

"Iya nyonya. Saya akan bantu bawa barang-barang tuan Darrel dan nyonya." lelaki paruh baya itu turun, membuka bagasi dan mengeluarkan koper milik Darrel dan Hope.

"Nggak apa-apa pak, biar saya saja pak," Hope ikut turun, berusaha mengambil koper dari tangan si bapak sopir, tapi tidak berhasil.

"Saya saja nyonya. Tuan Darrel sudah berpesan jangan buat nyonya membawa barang nyonya sendiri naik ke atas." ucap sopir itu.

Hope pun terdiam. Ia tertegun. Darrel bilang seperti itu? Benarkah? Kenapa laki-laki itu berubah jadi sedikit lebih manusiawi?

Ketika memasuki apartemen, Hope langsung merasakan kenyamanan. Apartemen ini ternyata terlihat Homey dan terkesan rapi. Semua perabotannya tertata dengan baik di segala sisi. Saat masuk tadi, aroma segar yang menenangkan segera masuk ke indra penciumannya.

Apakah gedung ini adalah salah gedung milik keluarga Darrel? Hope ingat keluarga suaminya punya bisnis properti juga. Dan itu bukan bisnis kecil, di ibukota saja keluarga Darrel punya hotel bintang lima yang di kelola oleh suaminya sendiri.

Tapi Hope tidak peduli sekalipun ia menikahi pria dari keluarga kaya raya. Harta tidak penting baginya. Yang paling penting adalah dia bisa melihat laki-laki yang dia cintai setiap hari.

"Saya pergi dulu nyonya."

Hope bergeming. Baru menyadari masih ada orang lain bersamanya di sini.

"Iya pak, terimakasih udah bantuin saya." ucapnya.

"Sama-sama nyonya." balas lelaki tua tersebut lalu beranjak keluar dari apartemen.

Hope melanjutkan memeriksa seluruh ruangan dalam apartemen. Ternyata ada tiga ruangan. Dua kamar dan satu ruang kerja. Karena sekarang mereka tidak tinggal di rumah mertuanya, mereka pasti akan tidur terpisah sekarang. Raut wajah Hope sedikit kecewa, tapi tidak mengapa.

"Dia tidak mencintaimu Hope, jangan bermimpi terlalu tinggi." gumamnya pelan.

Ia pun menggiring koper milik Darrel ke sebuah kamar yang ia yakini kamar yang akan dipilih pria itu sebagai kamar tidurnya lalu mulai mengatur-ngatur pakaian Darrel di dalam lemari yang masih kosong.

Habis itu ia berpindah tempat ke kamar lainnya untuk melakukan hal yang sama. Wanita itu membanting tubuhnya di kasur selesai melakukan pekerjaannya. Ia menguap lebar-lebar. Kantuknya tiba-tiba datang menghampirinya, Hope pun jatuh tertidur. Tanpa mandi dan tanpa makan

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

mungkin benar kalo sudah menikah harus pisah rumah, dari mertua o
atau orang tua sendiri. biar komunikasi antara suami istri baik.

buktinya Darrel banyak bicara sama hope kalo berdua ajah

2024-02-27

6

mudahlia

mudahlia

kok aq yg kesal ya

2024-02-09

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Hope suamimu yg sangat tampan itu dah mulai perhatian dan jatuh cinta padamu setelah kejadian mlm penyatuan itu berubah jd perhatian,,
padahal selama menikah hampir 2 tahun sikap darrel sangat dingin datar hope tdk peka2 suaminya dah mulai ada rasa cinta,,,,
hope tdk mau bermimpi terlalu tinggi suaminya mencintainya,,,,
jgn berkecil hati suatu saat nanti suamimu akan mencintaimu dgn tulus,,,,,,,
,

2024-02-09

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87 End
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!