DB LIMA BELAS

"Kenapa haram?" Emyr mengernyit dengan begitu banyak pertanyaan. Dilkash juga tak kalah penasarannya. "Haram gimana?"

"Mbak yang tadi, diantar suaminya!" kata Rayyan, pemuda itu tak pernah kesulitan untuk mengeles. Selalu banyak kata bahkan dalam kondisi yang tercekik sekalipun.

"Udah bagus jadi ustadz, nggak usah jadi pebinor! Haram Mas Gus, haram!" tegas Rayyan memperingatkan.

"Sudah punya suami?" Dilkash meredup raut wajahnya, tentu saja kecewa karena Dilkash menyukai Tyas dari masih kecil.

Itulah kenapa Dilkash senang saat ada kabar jika adik kandung Tyas akan diberikan beasiswa oleh yayasan mereka. Sebenarnya Dilkash sendiri tak tahu jika Tyas memiliki adik karena mereka lama tak jumpa.

Namun, kemarin saat ada pengurus yang bilang kalau ada yang mengajukan permintaan beasiswa, dia segera menerima karena saat diteliti lagi, ternyata nama keluarga si penerima salah satu dari keluarga Tyas.

Bahkan Tyas sendiri yang menjadi wali murid anak itu. Bagaimana Dilkash tak bahagia, jika akhirnya mereka dipertemukan kembali setelah dahulu sering bertemu karena Tyas menjadi santri andalan keluarga mereka.

Dilkash bahkan sempat berpikir ini petunjuk Tuhan, bila mana Tyas memang jawaban dari sujud panjangnya selama ini. Akan tetapi, dia tak menyangka jika rupanya Tyas datang ke sini bersama suaminya.

Rayyan berdecak. "Udah nggak usah sedih, kalo mau cari yang shalihah, tuh, lewatin batas mahram, di sana berjejer wanita calon penghuni surga!" usulnya seenaknya.

"Huss!" Emyr menegur. "Mencari istri tidak begitu caranya, Rayyan, kamu nanti juga begitu, mencari jodoh harus sesuai dengan aturan, jangan asal nikah!"

Rayyan tercabik mendengarnya, karena dia menikahi Tyas tanpa sepengetahuan keluarga besarnya. Rayyan hanya perlu waktu sampai Tyas jatuh cinta padanya, baru setelah itu dia akan meluluhkan hati ayah dan ibunya untuk merestui pernikahannya bersama Tyas.

Terlihat Dilkash tak bersemangat lagi, karena Tyas sudah tak mungkin dia miliki. Senyum manisnya kini lenyap tak bersisa tapi Emyr mengusap punggung putranya tanpa bicara.

...°^\=~•∆•∆•~\=^°...

"Cucuku yang ganteng."

Rayyan menghadap Kakek buyutnya, mencium punggung tangan lalu duduk di depan pria berambut putih itu. Sudah cukup sepuh, tapi Kiyai Zainy masih mengenal cicit bungsu kesayangannya.

Kiyai Zainy memeriksa jaket jeans cicitnya yang tampak seperti preman. "Masha Allah, ini jaketnya ganti sama baju kokoh, Yan. Nggak salah kamu pake baju begini di sini, hmm? Tinggal jauh dari pesantren. Jangan jadi lupa kalo kamu ini Gus, Yan, cucu Eyang!"

"Selagi Rayyan nggak pake lingerie, ya nggak salah Eyang Kiyai!" Rayyan menjawabnya dengan cengengesan.

"Astaghfirullah," geleng Kiyai Zainy. Tapi cucu buyutnya ini memang memiliki aura sendiri untuk meraih kasih sayangnya sebagai Eyang.

Tak lama mereka bercengkrama, Halwa masuk untuk memohon izin karena Tyas akan datang membesuk Kiyai Zainy. Berhubung, Ibu Nyai sudah tidak ada, maka Tyas ingin sekali mengunjungi Kiyai Zainy katanya.

Kiyai Zainy tentu melebarkan tempat untuk anak santri dari putri sahabat Gus Hilman yaitu putra sulungnya. Mendengar berita itu, Rayyan yang tadinya duduk di sofa, ia melipir masuk ke dalam ruangan lainnya.

Rayyan bersembunyi di balik pintu dengan telinga yang dia paksa untuk mendengarkan percakapan yang akan terjadi antara Tyas dan Kiyai Zainy di luar. Ada Ning Halwa juga yang duduk di sisi Tyas.

Terlihat dari celah pintu, Tyas menundukkan kepalanya untuk menyapa Eyangnya sambil berucap salam. "Kamu sudah nikah katanya, Nduk?"

Barusan Om Emyr yang memberitahukan Eyang Kiyai perihal itu. Dan Rayyan penasaran sekali, kira- kira apa yang akan Tyas katakan mengenai statusnya.

"Nggih Kiyai," angguk Tyas. Pandangannya memang tak berani menatap Eyang, tapi Tyas menjawab pertanyaannya. "Tyas memang sudah menikah."

"Alhamdulillah," senyum Zainy. "Suaminya orang mana memangnya Nduk?" tanyanya lagi.

"Jogja, Kiyai, setelah dari sini, Tyas harus ikut suami ke Jogja." Tyas mengaku karena dia tak perlu berbohong soal ini. Dan hal itulah yang membuat Rayyan ingin keluar untuk memeluk istrinya.

Mengakuinya ke seluruh dunia agar tak ada lagi yang memiliki niat melamar Tyas seperti Mas Gus Ikash barusan. Tapi Rayyan yakin, pernikahan mereka belum saatnya diketahui.

"Syukurlah, Nduk. Eyang turut berdukacita atas kepergian Bapak kamu, Eyang baru denger dari Gus Emyr tadi."

"Nggih, Kiyai."

Tyas semakin menundukkan kepalanya, lalu Rayyan tersenyum karena Halwa dan Eyang mengusap kepala istrinya. Sebagai tanda jika mereka sama sama menguatkan Tyas.

Mereka masih bercengkrama, membicarakan bagaimana Ridwan meninggal dan lain sebagainya. Lalu pada suatu ketika, Kiyai Zainy baru menyadari jika cucu buyutnya sudah tidak ada di sisinya sekarang.

"Loh, Gus Rayyan mana tadi?" Sudah tua membuat Kiyai Zainy lupa bila mana tadi, Rayyan duduk di sampingnya.

Mendengar nama Gus yang Kiyai Zainy ucapkan, Tyas jadi mengingat suaminya, sebab nama suaminya juga Rayyan. Tapi sayangnya, Rayyan yang dia nikahi seorang preman bukan seorang Gus.

Kiyai Zainy lantas menatap Ning Halwa yang masih duduk di sisi Tyas. "Ning Halwa, panggil Gus Rayyan ke sini, dia mungkin masuk."

"Nggih, Eyang." Halwa segera bangkit untuk masuk ke dalam ruangan Eyangnya. Dan di tepi sana, Rayyan seperti baru akan lompat untuk keluar lewat jendela.

"Kamu ngapain di sini?" Halwa menarik jaket jeans sepupunya hingga Rayyan menyengir cengengesan karena terpergok.

"Itu dicariin, Eyang!"

Rayyan menepis tarikan Halwa yang Rayyan yakin akan membawanya keluar untuk menemui Eyang. Dan Rayyan tak siap jika dia dan Tyas bertemu sebagaimana semestinya.

"Mbak, Nggak, Mbak!" tolaknya. "Rayyan mau ganti pakaian dulu, nggak enak pake baju begini, Rayyan mau pake kain sarung dulu!"

Halwa menghela napas, adik sepupunya memang penuh drama. Tapi dia mau melepaskan jaket Rayyan kemudian.

"Ya udah cepetan! Jangan buat Eyang nungguin kamu terlalu lama. Dia kangen kamu kayaknya!" ketus Halwa.

"Iya- iya!"

Rayyan mendengus sambil menatap nanar tenggelamnya punggung Halwa, akan tetapi Rayyan bukan mengganti pakaian melainkan melanjutkan kaburnya lewat jendela.

"Gus!" Rayyan segera membekap mulut santriwan yang tak sengaja melihatnya lompat dari jendela. Berharap tak ada yang mendengar teriakannya barusan.

"Gus Rayyan ngapain di sini?" Setelah dilepas, santriwan tersebut bertanya mencecar. Apa lagi cara Rayyan keluar dari jendela benar- benar membuatnya curiga.

Rayyan mendesis. "Jangan panggil, Gus! Aku Rayyan, paham kan, Rayyan!" katanya ketus.

"I-iya, Rayyan!" Baru saja Rayyan menyengir, suara teriakan Ning Halwa kembali terdengar dari jendela. "Gus, ngapain kamu di situ?!"

"Eyang, Gus Rayyan, Eyang!" Halwa berteriak agar Emyr sang ayah dan Eyang tahu kelakuan sepupunya yang nakal. "Rayyan kabur lagi Abi," tambahnya.

Tyas di luar berdiri, karena panik mendengar teriakan Halwa. Sebenarnya ada apa ini, kenapa tiba- tiba Gus Emyr dan Eyang berbondong- bondong untuk masuk ke ruangan di mana Halwa berteriak.

📩 "Sayang, kita pulang ke Jogja!" Pesan yang akhirnya Tyas terima dari suaminya.

Terpopuler

Comments

Sekar Taji

Sekar Taji

kok nyampek sini gue bngung

2025-02-19

0

Rokhmi Nur Hidayati

Rokhmi Nur Hidayati

😁😁😁😁ciite memang dablek GG fuul eyang

2025-03-19

1

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

yaa allah bikin heboh rayyan ampuuun deh kamu 🤦🤭

2025-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 DB satu
2 DB DUA
3 DB TIGA
4 DB EMPAT
5 DB LIMA
6 DB ENAM
7 DB TUJUH
8 DB DELAPAN
9 DB SEMBILAN
10 DB SEPULUH
11 DB SEBELAS
12 DB DUA BELAS
13 DB TIGA BELAS
14 DB EMPAT BELAS
15 DB LIMA BELAS
16 DB ENAM BELAS
17 DB TUJUH BELAS
18 DB DELAPAN BELAS
19 DB SEMBILAN BELAS
20 DB DUA PULUH
21 DB DUA SATU
22 DB DUA DUA
23 DB DUA TIGA
24 DB DUA EMPAT
25 DB DUA LIMA
26 DB DUA ENAM
27 DB DUA TUJUH
28 DB DUA DELAPAN
29 DB DUA SEMBILAN
30 DB TIGA PULUH
31 DB TIGA SATU
32 DB TIGA DUA
33 DB TIGA TIGA
34 DB TIGA EMPAT
35 DB TIGA LIMA
36 DB TIGA ENAM
37 DB TIGA TUJUH
38 DB TIGA DELAPAN
39 DB TIGA SEMBILAN
40 MAAFKAN PASHA
41 DB EMPAT PULUH
42 DB EMPAT SATU
43 DB EMPAT DUA
44 DB EMPAT TIGA
45 DB EMPAT EMPAT
46 DB EMPAT LIMA
47 DB EMPAT ENAM
48 DB EMPAT TUJUH
49 DB EMPAT DELAPAN
50 DB EMPAT SEMBILAN
51 DB LIMA PULUH
52 DB LIMA SATU
53 DB LIMA DUA
54 My baby my enemy__1
55 My baby my enemy__2
56 My baby my enemy__3
57 My baby my enemy__4
58 My baby my enemy__5
59 My baby my enemy__6
60 AUL HALWA__1
61 Aul Halwa__2
62 AUL HALWA__3
63 AUL HALWA__4
64 AUL HALWA_5
65 AUL HALWA__6
66 AUL HALWA__7
67 GUNTUR_1
68 GUNTUR__2
69 Season 3 [Life must go on]
70 Season 3 [Langit Anggoro]
71 Season 3 [Kuliah ke London]
72 Season 3 [Random]
73 Season 3 [London]
74 Season 3 [Rumah Om]
75 Season 3 [Almira]
76 Season 3 [Backstreet]
77 Season 3 [Rachel ingin pulang]
78 Season 3 [Kepantasan]
79 Season 3 [Dinner with Uci]
80 Season 3 [Ael bisa!]
81 Season 3 [Helikopter]
82 Season 3 [Sudahi saja]
83 BONUS CHAPTER
84 BACA YAA
85 BONUS CHAPTER
86 BONUS CHAPTER LAGI
87 BONUS CHAPTER LAGI
88 BONUS CHAPTER LAGI
89 BONUS CHAPTER LAGI
90 BONUS CHAPTER LAGI
91 BONUS CHAPTER LAGI
92 BONUS CHAPTER LAGI
Episodes

Updated 92 Episodes

1
DB satu
2
DB DUA
3
DB TIGA
4
DB EMPAT
5
DB LIMA
6
DB ENAM
7
DB TUJUH
8
DB DELAPAN
9
DB SEMBILAN
10
DB SEPULUH
11
DB SEBELAS
12
DB DUA BELAS
13
DB TIGA BELAS
14
DB EMPAT BELAS
15
DB LIMA BELAS
16
DB ENAM BELAS
17
DB TUJUH BELAS
18
DB DELAPAN BELAS
19
DB SEMBILAN BELAS
20
DB DUA PULUH
21
DB DUA SATU
22
DB DUA DUA
23
DB DUA TIGA
24
DB DUA EMPAT
25
DB DUA LIMA
26
DB DUA ENAM
27
DB DUA TUJUH
28
DB DUA DELAPAN
29
DB DUA SEMBILAN
30
DB TIGA PULUH
31
DB TIGA SATU
32
DB TIGA DUA
33
DB TIGA TIGA
34
DB TIGA EMPAT
35
DB TIGA LIMA
36
DB TIGA ENAM
37
DB TIGA TUJUH
38
DB TIGA DELAPAN
39
DB TIGA SEMBILAN
40
MAAFKAN PASHA
41
DB EMPAT PULUH
42
DB EMPAT SATU
43
DB EMPAT DUA
44
DB EMPAT TIGA
45
DB EMPAT EMPAT
46
DB EMPAT LIMA
47
DB EMPAT ENAM
48
DB EMPAT TUJUH
49
DB EMPAT DELAPAN
50
DB EMPAT SEMBILAN
51
DB LIMA PULUH
52
DB LIMA SATU
53
DB LIMA DUA
54
My baby my enemy__1
55
My baby my enemy__2
56
My baby my enemy__3
57
My baby my enemy__4
58
My baby my enemy__5
59
My baby my enemy__6
60
AUL HALWA__1
61
Aul Halwa__2
62
AUL HALWA__3
63
AUL HALWA__4
64
AUL HALWA_5
65
AUL HALWA__6
66
AUL HALWA__7
67
GUNTUR_1
68
GUNTUR__2
69
Season 3 [Life must go on]
70
Season 3 [Langit Anggoro]
71
Season 3 [Kuliah ke London]
72
Season 3 [Random]
73
Season 3 [London]
74
Season 3 [Rumah Om]
75
Season 3 [Almira]
76
Season 3 [Backstreet]
77
Season 3 [Rachel ingin pulang]
78
Season 3 [Kepantasan]
79
Season 3 [Dinner with Uci]
80
Season 3 [Ael bisa!]
81
Season 3 [Helikopter]
82
Season 3 [Sudahi saja]
83
BONUS CHAPTER
84
BACA YAA
85
BONUS CHAPTER
86
BONUS CHAPTER LAGI
87
BONUS CHAPTER LAGI
88
BONUS CHAPTER LAGI
89
BONUS CHAPTER LAGI
90
BONUS CHAPTER LAGI
91
BONUS CHAPTER LAGI
92
BONUS CHAPTER LAGI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!