DB TIGA BELAS

"Urusan kita belum selesai, bangsat!"

Karena umpatan itu, Rayyan lantas mendorong dada bidang Ervan yang tersulut emosi karena kelakuan santainya.

Ervan rupanya masih kesal kenapa harus Rayyan yang menikahi Tyas. Malam tadi, entah apa yang Tyas lakukan bersama pemuda ini.

Ervan tak sanggup membayangkan bagaimana Tyas mendesah di bawah Kungkungan pemuda tengil ini sementara dia yang selama ini memimpikan posisi itu.

Ervan masih nyalang menatap Rayyan, bahkan mencengkeram erat kerah jaket jeans Rayyan yang dirasa cukup janggal. Ervan sempat melirik merek jaket tersebut, dan sepertinya jaket itu bukan barang KW.

Juga, mata hijau pemuda itu, bukan kornea buatan ataupun softlens. Namun, memang warna manik asli dari lahirnya.

Sebenarnya ada banyak sekali pertanyaan di benak Ervan. Salah satunya; kenapa pemuda ini bisa tiba- tiba saja menikahi kekasihnya.

Sungguh, Ervan tak tahu menahu bagaimana proses itu terjadi. Yang pasti, Ervan takkan tinggal diam setelah kekasihnya direbut bocah tengil ini.

Cepat atau lambat, Tyas akan kembali ke dalam pelukannya. Dan bocah ini, akan dia kirim ke tempat asalnya seperti semula.

"Sudah, Mas!" Dimas melerai Rayyan dan Ervan yang masih berseteru sengit. "Mas Ervan ini kenapa sih?" tanya Dimas kemudian.

Ervan beralih pada Dimas. "Mbak Tyas kamu itu loh pacar Mas Ervan, Dimas! Gimana Mas nggak marah sama bocah ingusan ini?"

Ervan menunjuk lurus wajah Rayyan yang menyunggingkan senyum miring. Rayyan sudah banyak mencari tahu tentang pemuda itu, dan Ervan bekerja di perusahaan Millers corpora group.

Di mana ayahnya lah yang berkuasa di atas kursi Ervan yang menjabat sebagai manager fungsional di cabang Jogjakarta. Selama ini Ervan menjadi karyawan teladan dan Rayyan tahu riwayat itu dari orangnya.

"Pacar?"

Dimas terkejut mendengar pengakuan Ervan kali ini. Bagaimana tidak, selama ini Dimas tak pernah mendengar jika Ervan kekasih Mbak Tyas.

Lagi pula, selama ini keluarga Ervan terlalu julid, sering kali mem-bully Mbak Tyas secara terang- terangan. Maka mana mungkin jika Ervan kekasih Mbak Tyas, Dimas tak percaya.

"Pacar dari mana?" sanggah Dimas.

"Mas Ervan sama Mbak kamu sudah lima tahun pacaran, kami backstreet selama ini asal kamu tahu, Dimas!" ngaku Ervan.

Selama ini hubungannya dengan Tyas memang hanya diam- diam. Itu Ervan lakukan karena Ervan tak mau keluarganya tahu.

"Terus yang dibilang Mbak Gendhis itu gimana, Mas?" Dimas tak lupa gosip yang beredar di masjid subuh tadi.

"Bilang apa?" sergah Ervan. Dia lumayan penasaran dengan informasi Dimas.

"Mbak Laras katanya mau dinikahi sama Mas Ervan, tadi subuh Dimas denger gosip itu dari Mbak Gendhis langsung," ujarnya.

"Apa?" Ervan ternganga.

Gosip macam apa ini? Dia tak pernah merasa melamar atau pun sesumbar ingin menikahi Laras, kemarin Ervan menolak Laras ketika Laras meminta dinikahi secepatnya.

Karena Ervan jujur ketika Ervan bilang hanya bermain- main saja dengan Laras. Kucing mana yang tak menerkam saat Laras sendiri yang menggoda imannya.

Lagi pula siapa yang bercita- cita menikahi gadis murahan seperti Laras? Ervan tak pernah membayangkan saat anak- anaknya di didik oleh ibu seperti Laras.

"Sudah lah Mas, lebih baik sekarang Mas Ervan urusin urusan Mas sendiri. Kasihan Mbak Tyas, selalu dibully sama keluarga Mbak Gendhis sama keluarga Mas Ervan juga, mungkin itu semua karena Mas Ervan!"

"Dimas!" Ervan ingin membujuk rayu adik Tyas lagi, tapi suara Rayyan memancing emosinya kembali.

"Xixixix." Rayyan cekikikan. Dan saat Ervan ingin menjajal pemuda itu, Dimas meraih lengan Rayyan untuk digandengnya pulang.

...°^\=~•∆•∆•~\=^°...

Seharian ini Tyas bahagia, bersyukur karena Dimas benar- benar mendapat beasiswa dari pesantren dan sekolah secara bersamaan.

Mulai minggu depan Dimas sudah boleh masuk ke pesantren. Biaya semua ditanggung pihak yayasan, dan tugas Dimas hanya tinggal belajar dengan baik.

Dua Gus dan satu kiyai yang datang langsung untuk menghadap Tyas. Tyas juga mendapat surat resmi jika Dimas sudah diterima untuk mondok di pesantren Darul Muttaqien.

Tyas kini sedang membuat kotak nasi untuk acara tahlilan yasinan nanti malam. Rayyan yang baru datang entah dari mana, Tyas tak tahu, ia duduk di sisi Tyas.

Rayyan juga memukul kepala Dimas dengan kotak nasi kosong. "Anak kecil, jauh jauh!"

"Hehe," nyengir Dimas. Dia sudah mau SMA, tentu tahu maksud Rayyan barusan, pasti Mas Rayyan dan Mbak Tyas ingin berpacaran.

Dimas mengalah untuk menjauhi keduanya, lalu duduk di depan TV sambil melanjutkan melipat kotak nasi yang masih mentah.

Rayyan berdehem kecil, tadi Rayyan pergi ke hotel untuk menemui Guntur dan Aulkafa, sore begini Rayyan baru pulang. "Kalo perlu bantuan bilang, Sayang...," ucapnya.

Rayyan kemudian mencuci tangan, lalu duduk kembali untuk membantu melipat kertas nasi yang masih beberapa lagi. Terlihat Tyas juga sudah memasak beberapa menu sederhana untuk dimasukkan ke dalam kotak tersebut.

"Sayang, perlu bantuan?" Rayyan kembali menawarkan, tapi Tyas justru terkekeh remeh.

"Kamu orang berada kan? Biasanya kamu di kost cuma nunggu dikirimin duit sama orang tua kamu. Emang bisa bantuin apa?"

Rayyan lelaki, ditantang begitu membuat jiwa jantannya bergejolak. "Ngapain memangnya hmm? Pasang gas? Bersihin ikan? Benerin mesin air? Semuanya nggak ada yang nggak aku bisa! Bahkan kalau kamu tega nyuruh aku benerin genteng, aku sanggup!" katanya.

Tyas menatap pemuda itu, masih asing karena mereka belum cukup saling mengenal satu sama lain. Tadi, Rayyan pergi ke mana pun, Tyas tak diberitahukan.

Shalat kah di jalan, atau tidak kah, Tyas tak tahu keseharian suaminya. "Shalat, ngaji, kamu bisa?" tanyanya menantang.

Tyas lantas terkekeh karena Rayyan diam melongo tak menjawabnya. "Nggak bisa kan?"

Lagi- lagi Tyas terkekeh remeh. "Kamu jadi imam buat diri sendiri ajah belum bisa Rayyan. Gimana mau jadi imam ku?"

"Mbok yo shalat dulu kamu pelajari, ngaji dulu kamu pelajari, baru setelah itu..."

"Malam pertama?" sela Rayyan.

Bibirnya menyengir lebar setelah itu. "Kamu bisa janji nggak kalo aku bisa ngaji, bisa shalat seperti yang kamu mau tadi, kita boleh mulai malam pertama kita?" tanyanya lagi.

Tyas mendadak diam dan Rayyan langsung menawarkan kelingkingnya. "Ayok janji, aku boleh nyium kamu, aku boleh peluk kamu kalo aku bisa melakukan apa yang kamu minta barusan!" ujarnya.

Tyas menjadi ciut, entahlah, mungkin karena Rayyan cukup terlihat meyakinkan saat dia bilang 'kalau aku bisa!' Bagaimana kalau ternyata pemuda itu memang bisa? Itu berarti dia harus rela disentuh bocah tengil ini.

"Hafalan surah, bisa?" Tyas menantang yang sedikit lebih sulit, karena dia yakin kalau hanya shalat mengaji Rayyan bisa.

"Surah apa?"

"Juz 19," kata Tyas.

"Surah asy-syu’ara?" tanya balik Rayyan.

Tyas mendelik, ternyata Rayyan tahu surah yang ada di juz 19. "Juz 23?"

"Surah ash-shoffat?" sela Rayyan kembali.

Tyas lantas dibuat tercengang ketika Rayyan membacanya dengan baik. Bahkan bisa dikatakan cukup fasih.

Tyas melongo hingga dia tak sadar ketika Rayyan mengecup bibirnya. "Jangan meremehkan orang cuma dari tampilan casingnya, Sayang," bisiknya.

Tyas membulatkan matanya penuh, lalu seketika menutup bibirnya yang barusan dikecup pertama kalinya oleh lelaki. Ini kiss pertama bagi Tyas, dan Rayyan lah orangnya.

Rayyan tak peduli dengan keterkejutan Tyas, pemuda itu menagih janji Tyas, yaitu boleh peluk boleh cium setelah dia bisa membaca surah dengan hafalan.

Rayyan menyingkirkan tangan Tyas dari bibir tipis Tyas, memagut bibir tersebut, di mana Tyas tak berani berontak. Tyas begitu hanyut, antara shock dan lain hal yang mencampuri perasaannya.

Dirinya sampai tak sadar jika mereka sedang bergumul di lantai dapur hanya beralaskan tikar. Rayyan di atas dan Tyas di bawah.

"Astaghfirullah, mata perawan ku!"

Fakhri tiba tiba masuk ke dapur dan kembali berlari menjauhi. Tyas mendadak mendorong dada Rayyan agar bangkit dari tubuhnya.

"Sudah dibilang jangan ke dapur!"

Dimas tertawa- tawa karena tahu apa yang tak sengaja Fakhri lihat barusan. Jelas kemesraan Mbak Tyas dan Mas Rayyan.

Terpopuler

Comments

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

ya jelas bisalah rayyan gitu buyutnya kiayi zainy/NosePick//Shhh//Grievance/

2025-01-30

1

Aden Boy

Aden Boy

bandel iih Fakhri, udh dibilangin jng jg...kn jdinya ternoda🤭

2024-12-18

0

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Makanya mbak Tyas jgn nantang Rayyan kena deh 🤭

2025-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 DB satu
2 DB DUA
3 DB TIGA
4 DB EMPAT
5 DB LIMA
6 DB ENAM
7 DB TUJUH
8 DB DELAPAN
9 DB SEMBILAN
10 DB SEPULUH
11 DB SEBELAS
12 DB DUA BELAS
13 DB TIGA BELAS
14 DB EMPAT BELAS
15 DB LIMA BELAS
16 DB ENAM BELAS
17 DB TUJUH BELAS
18 DB DELAPAN BELAS
19 DB SEMBILAN BELAS
20 DB DUA PULUH
21 DB DUA SATU
22 DB DUA DUA
23 DB DUA TIGA
24 DB DUA EMPAT
25 DB DUA LIMA
26 DB DUA ENAM
27 DB DUA TUJUH
28 DB DUA DELAPAN
29 DB DUA SEMBILAN
30 DB TIGA PULUH
31 DB TIGA SATU
32 DB TIGA DUA
33 DB TIGA TIGA
34 DB TIGA EMPAT
35 DB TIGA LIMA
36 DB TIGA ENAM
37 DB TIGA TUJUH
38 DB TIGA DELAPAN
39 DB TIGA SEMBILAN
40 MAAFKAN PASHA
41 DB EMPAT PULUH
42 DB EMPAT SATU
43 DB EMPAT DUA
44 DB EMPAT TIGA
45 DB EMPAT EMPAT
46 DB EMPAT LIMA
47 DB EMPAT ENAM
48 DB EMPAT TUJUH
49 DB EMPAT DELAPAN
50 DB EMPAT SEMBILAN
51 DB LIMA PULUH
52 DB LIMA SATU
53 DB LIMA DUA
54 My baby my enemy__1
55 My baby my enemy__2
56 My baby my enemy__3
57 My baby my enemy__4
58 My baby my enemy__5
59 My baby my enemy__6
60 AUL HALWA__1
61 Aul Halwa__2
62 AUL HALWA__3
63 AUL HALWA__4
64 AUL HALWA_5
65 AUL HALWA__6
66 AUL HALWA__7
67 GUNTUR_1
68 GUNTUR__2
69 Season 3 [Life must go on]
70 Season 3 [Langit Anggoro]
71 Season 3 [Kuliah ke London]
72 Season 3 [Random]
73 Season 3 [London]
74 Season 3 [Rumah Om]
75 Season 3 [Almira]
76 Season 3 [Backstreet]
77 Season 3 [Rachel ingin pulang]
78 Season 3 [Kepantasan]
79 Season 3 [Dinner with Uci]
80 Season 3 [Ael bisa!]
81 Season 3 [Helikopter]
82 Season 3 [Sudahi saja]
83 BONUS CHAPTER
84 BACA YAA
85 BONUS CHAPTER
86 BONUS CHAPTER LAGI
87 BONUS CHAPTER LAGI
88 BONUS CHAPTER LAGI
89 BONUS CHAPTER LAGI
90 BONUS CHAPTER LAGI
91 BONUS CHAPTER LAGI
92 BONUS CHAPTER LAGI
Episodes

Updated 92 Episodes

1
DB satu
2
DB DUA
3
DB TIGA
4
DB EMPAT
5
DB LIMA
6
DB ENAM
7
DB TUJUH
8
DB DELAPAN
9
DB SEMBILAN
10
DB SEPULUH
11
DB SEBELAS
12
DB DUA BELAS
13
DB TIGA BELAS
14
DB EMPAT BELAS
15
DB LIMA BELAS
16
DB ENAM BELAS
17
DB TUJUH BELAS
18
DB DELAPAN BELAS
19
DB SEMBILAN BELAS
20
DB DUA PULUH
21
DB DUA SATU
22
DB DUA DUA
23
DB DUA TIGA
24
DB DUA EMPAT
25
DB DUA LIMA
26
DB DUA ENAM
27
DB DUA TUJUH
28
DB DUA DELAPAN
29
DB DUA SEMBILAN
30
DB TIGA PULUH
31
DB TIGA SATU
32
DB TIGA DUA
33
DB TIGA TIGA
34
DB TIGA EMPAT
35
DB TIGA LIMA
36
DB TIGA ENAM
37
DB TIGA TUJUH
38
DB TIGA DELAPAN
39
DB TIGA SEMBILAN
40
MAAFKAN PASHA
41
DB EMPAT PULUH
42
DB EMPAT SATU
43
DB EMPAT DUA
44
DB EMPAT TIGA
45
DB EMPAT EMPAT
46
DB EMPAT LIMA
47
DB EMPAT ENAM
48
DB EMPAT TUJUH
49
DB EMPAT DELAPAN
50
DB EMPAT SEMBILAN
51
DB LIMA PULUH
52
DB LIMA SATU
53
DB LIMA DUA
54
My baby my enemy__1
55
My baby my enemy__2
56
My baby my enemy__3
57
My baby my enemy__4
58
My baby my enemy__5
59
My baby my enemy__6
60
AUL HALWA__1
61
Aul Halwa__2
62
AUL HALWA__3
63
AUL HALWA__4
64
AUL HALWA_5
65
AUL HALWA__6
66
AUL HALWA__7
67
GUNTUR_1
68
GUNTUR__2
69
Season 3 [Life must go on]
70
Season 3 [Langit Anggoro]
71
Season 3 [Kuliah ke London]
72
Season 3 [Random]
73
Season 3 [London]
74
Season 3 [Rumah Om]
75
Season 3 [Almira]
76
Season 3 [Backstreet]
77
Season 3 [Rachel ingin pulang]
78
Season 3 [Kepantasan]
79
Season 3 [Dinner with Uci]
80
Season 3 [Ael bisa!]
81
Season 3 [Helikopter]
82
Season 3 [Sudahi saja]
83
BONUS CHAPTER
84
BACA YAA
85
BONUS CHAPTER
86
BONUS CHAPTER LAGI
87
BONUS CHAPTER LAGI
88
BONUS CHAPTER LAGI
89
BONUS CHAPTER LAGI
90
BONUS CHAPTER LAGI
91
BONUS CHAPTER LAGI
92
BONUS CHAPTER LAGI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!