DB DELAPAN

Bukan ke rumah Tyas, Rayyan, Guntur, dan Aulkafa sedang berjalan cepat di koridor rumah sakit menuju poli khusus paru.

Ridwan kini terbaring di atas ranjang pasiennya. Terlihat, Tyas dan Dimas berjalan mondar mandir di depan sana.

Dimas yang memberitahukan informasi ini pada Rayyan lewat telepon. Karena semua yang Rayyan ingin tahu sekarang Dimas yang memberitahunya, termasuk nama lengkap Tyas dan mama lengkap bapak Tyas.

Rayyan sedikit menilik ruangan Ridwan, di mana dokter pulmonologi sedang menanganinya, sebelum mendekati Tyas yang akhirnya duduk di bangku tunggu.

Aulkafa dan Guntur terdiam melongo dengan mata yang menatap seksama gadis itu. Gadis yang mereka yakini adalah Mbak Tyas.

"Cantik banget, Gun!" Aulkafa menyeletuk, dan segera disambung oleh Guntur. "Pantes Ray kita kesurupan mau nikah!" gumamnya.

Keduanya setuju jika cantik banget dijadikan lebel untuk Mbak Tyas. Karena memang secantik itu wanita 25 tahun tersebut.

Tidak seperti kebanyakan orang Jawa lainnya yang lebih ke kuning langsat, Tyas memiliki tone kulit yang lebih cerah. Hidung, alis, mata dan bibir Tyas memiliki pahatan yang pas.

Sementara Aulkafa dan Guntur sibuk terkesima, Rayyan duduk di sisi Tyas, tangannya menyentuh lengan gadis itu, namun, sekejap kemudian Tyas menepisnya.

"Mbak nggak apa- apa?" tanya Rayyan peduli.

Tyas segera beringsut, menatap Rayyan dengan tatapan menghardik. "Kenapa kamu harus datang di kehidupan aku, Rayyan?"

Rayyan mengernyit, lalu Tyas kembali mengudarakan desahnya. "Sekarang kacau!"

Kalau saja kemarin Rayyan tak ikut ke rumah, Bapak tidak akan memintanya menikah dengan Rayyan cepat- cepat.

"Kenapa kacau?" Rayyan tak paham, kekacauan apa yang membuat Tyas sekacau ini? Rayyan cukup penasaran.

Tyas membuang pandangan yang terkesan sangat frustrasi. Lalu Rayyan memindahkan maniknya ke arah Dimas yang juga tampak sendu entah karena apa.

"Dimas, apa yang kacau? Kasih tahu Mas, apa yang buat keadaan kacau?" selidiknya.

"Bapak..."

"Dimas!" Dimas ingin bicara serius, tapi Tyas menegurnya dengan melotot dan memanggil nama pemuda itu.

Menikahkan Tyas segera. Begitu yang diinginkan Ridwan pagi tadi sebelum sakitnya kambuh dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Yang jadi masalah Tyas adalah, Ridwan terkesan memberikan wasiat sementara Rayyan bukanlah kekasih sungguhannya.

"Bapak minta Mas Rayyan menikahi Mbak Tyas hari ini juga!" Dimas tak punya alasan untuk tidak mengatakannya, Dimas bahkan merasa harus beritahukan ini pada Rayyan.

"Bapak gimana kondisinya?" Rayyan justru khawatir pada orang tua itu. Karena, jika dilihat dari raut Tyas dan Dimas, sepertinya kondisi Ridwan mengalami penurunan.

Dimas menunduk. "Biasanya kalau sudah ditangani akan membaik, tapi Bapak pengen segera liat pernikahan Mbak Tyas, Mas!"

Dimas memang masih kecil, tapi cukup tahu jika menikah tidak segampang itu. Apa lagi Mas Rayyan masih terlihat muda.

"Ini nggak mungkin!" Tyas menggeleng dengan mata yang nanar. "Ini sama sekali nggak mungkin!" gumamnya.

"Kenapa nggak mungkin? Kamu meragukan takdir Tuhan mu?" sela Rayyan, matanya lalu menatap Tyas dengan tajam.

"Kamu ini masih kecil, Rayyan!" tukas Tyas.

Rayyan terkekeh samar. "Mbak, Rayyan sudah punya SIM, KTP, bahkan umur Rayyan ini sudah bisa dilegalkan untuk menikah!"

"Siapa kamu?"

Sebenarnya itu yang menjadi dilema seorang Tyas. Rayyan hanya orang asing baginya sebab mereka baru mengenal nama kemarin.

"Aku calon suami kamu!" Rayyan kekeuh, dia sudah bertekad menikah, dan Rayyan selalu mendapatkan apa pun yang dia mau.

"Tyas!"

Di tengah perdebatan sengit keduanya, seorang pria berpeci hitam tergesa- gesa mendatangi mereka. Tyas segera bangkit menyambutnya, karena pria itu tokoh yang dianggap sepuh di desanya.

Solihin, penghulu yang Dimas panggil atas titah dari Ridwan pagi tadi. "Ridwan gimana?"

"Di dalam, Pakde!" Dimas yang menyambut baik lelaki itu. "Terima kasih sudah datang ke sini Pakde...," ucapnya khidmat.

Solihin mengangguk, lalu menatap ke arah Rayyan yang dia anggap asing. "Ini calon suami mu, Tyas?" tanyanya.

Solihin sahabat baik Ridwan, maka saat Dimas menghubunginya, segera pria itu datang memenuhi panggilan ini.

Beberapa jam lalu Dimas yang menelepon, memintanya datang untuk menikahkan Tyas dengan calon suaminya. Solihin juga diberi tahu jika ini permintaan langsung dari Ridwan.

Dimas mengangguk mengiyakan. "Iya Pakde, ini Mas Rayyan, calon suami Mbak Tyas, setelah ini, kita tunggu Bapak membaik, lalu kita langsung segerakan pernikahannya."

Tyas tak bisa mengelak, karena memang sesulit itu dia menangkis situasi dan kondisi ruwet saat ini. Hal yang akhirnya membuat Rayyan semakin mendekati tujuannya.

"Apa yang Bapak butuhkan dari saya?" Rayyan bertanya pada Solihin. Terlihat serius, karena memang senekat itu.

"Cukup mas kawin saja kalau sudah ada mempelainya," jawab pria itu. Rayyan kemudian tersenyum, kalau hanya mas kawin saja syaratnya, dia memiliki cukup uang.

Mereka duduk bersama dengan tujuan yang sama pula, yaitu sama- sama menunggu Ridwan pulih dan bisa dibesuk secara langsung di dalam kamarnya.

Malam, Ridwan sudah boleh dibesuk, dan seperti rencananya Tyas dan Rayyan melangsungkan ijab qobul di depan Ridwan yang masih dalam kondisi susah bernapas.

Tyas tak menyangka. Kejadiannya mengalir begitu saja. Dimulai dengan bismillah, dan diakhiri hamdalah, kini Tyas resmi menjadi istri Rayyan Asgar Miller.

Rayyan pun begitu lancar, seperti seseorang yang sudah berniat menikah dan menghapal nama aslinya beserta binnya.

"Coba cium tangan suami kamu, Nduk."

Tyas menuruti ucapan ayahnya, setelah cukup banyak pertimbangan. Jujur, Tyas masih merasa asing dengan suaminya.

Tyas mau meraih tangan Rayyan untuk melabuhkan kecupan di punggung tangan lelaki muda itu. Rayyan, dan semua orang tersenyum melihatnya.

"Tyas!" Suara bariton yang berhasil mengalihkan atensi banyak orang, termasuk, Ridwan yang langsung menatap pria itu.

Ervan datang dengan tatapan tajam, mencecar wajah Tyas yang terkejut mendapati mantan kekasihnya.

"Dia siapa Nduk?" Ridwan bertanya, tapi Ervan tak peduli siapa pun, selain menuju wanita yang dia pacari selama lima tahun itu.

"Bisa kita bicara?" pinta Ervan. Tyas melirik tangan yang tiba- tiba saja menggenggam tangannya.

Sepertinya Rayyan tak setuju jika dirinya keluar untuk bicara dengan Ervan. Bagaimana pun, Tyas paham jika Rayyan suaminya.

Rayyan berhak melarangnya ke mana pun dia pergi. Namun, Tyas perlu bicara untuk meluruskan semuanya, karena hubungan baru takkan bisa berjalan sebelum putusnya hubungan lama.

Tyas menatap Rayyan, memberikan isyarat agar Rayyan melepas tangannya. Rayyan menurut untuk memberikan kesempatan.

Ridwan, Solihin dan Dimas bergeming dengan ketidak tahuannya, sementara Aulkafa dan Guntur mulai mempelajari apa yang sedang terjadi saat ini.

Ervan keluar disusul oleh Tyas, keduanya berdiri berhadapan di taman yang sudah mulai sepi orang karena sudah malam.

"Dia siapa?"

Ervan mencecar kekasihnya, Ervan tak mengira ini terjadi. Sumpah, dia baru mengetahui rencana pernikahan Tyas sore tadi dari keluarga Laras dan gosip yang beredar secepat kilat di kampungnya.

"Dia Rayyan. Suami Tyas."

"Ngaco kamu!" Ervan membentak dengan nada yang meninggi. "Pacaran sama aku nikahnya sama orang lain?" tukasnya.

"Apa semurah ini kamu Yas? Gampangnya menerima orang asing buat jadi suami cuma karena tuntutan Bapak kamu?"

"Apa pun pandangan, Mas, sekarang Tyas sudah resmi jadi istri orang, Mas. Dan kita, selain orang asing, sudah bukan siapa- siapa lagi," kata Tyas.

Terpopuler

Comments

Rokhmi Nur Hidayati

Rokhmi Nur Hidayati

rasainlo buat pelajaran buat kamu van syukur tya imannya kuat pintar jaga diri

2025-03-18

0

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

bagus tyas kamu harus tegas sama mantan yg cuma maunya happy pun sex aja

2025-01-30

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

emang udah niat banget nih bocah kebelet kawin /Joyful/

2024-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 DB satu
2 DB DUA
3 DB TIGA
4 DB EMPAT
5 DB LIMA
6 DB ENAM
7 DB TUJUH
8 DB DELAPAN
9 DB SEMBILAN
10 DB SEPULUH
11 DB SEBELAS
12 DB DUA BELAS
13 DB TIGA BELAS
14 DB EMPAT BELAS
15 DB LIMA BELAS
16 DB ENAM BELAS
17 DB TUJUH BELAS
18 DB DELAPAN BELAS
19 DB SEMBILAN BELAS
20 DB DUA PULUH
21 DB DUA SATU
22 DB DUA DUA
23 DB DUA TIGA
24 DB DUA EMPAT
25 DB DUA LIMA
26 DB DUA ENAM
27 DB DUA TUJUH
28 DB DUA DELAPAN
29 DB DUA SEMBILAN
30 DB TIGA PULUH
31 DB TIGA SATU
32 DB TIGA DUA
33 DB TIGA TIGA
34 DB TIGA EMPAT
35 DB TIGA LIMA
36 DB TIGA ENAM
37 DB TIGA TUJUH
38 DB TIGA DELAPAN
39 DB TIGA SEMBILAN
40 MAAFKAN PASHA
41 DB EMPAT PULUH
42 DB EMPAT SATU
43 DB EMPAT DUA
44 DB EMPAT TIGA
45 DB EMPAT EMPAT
46 DB EMPAT LIMA
47 DB EMPAT ENAM
48 DB EMPAT TUJUH
49 DB EMPAT DELAPAN
50 DB EMPAT SEMBILAN
51 DB LIMA PULUH
52 DB LIMA SATU
53 DB LIMA DUA
54 My baby my enemy__1
55 My baby my enemy__2
56 My baby my enemy__3
57 My baby my enemy__4
58 My baby my enemy__5
59 My baby my enemy__6
60 AUL HALWA__1
61 Aul Halwa__2
62 AUL HALWA__3
63 AUL HALWA__4
64 AUL HALWA_5
65 AUL HALWA__6
66 AUL HALWA__7
67 GUNTUR_1
68 GUNTUR__2
69 Season 3 [Life must go on]
70 Season 3 [Langit Anggoro]
71 Season 3 [Kuliah ke London]
72 Season 3 [Random]
73 Season 3 [London]
74 Season 3 [Rumah Om]
75 Season 3 [Almira]
76 Season 3 [Backstreet]
77 Season 3 [Rachel ingin pulang]
78 Season 3 [Kepantasan]
79 Season 3 [Dinner with Uci]
80 Season 3 [Ael bisa!]
81 Season 3 [Helikopter]
82 Season 3 [Sudahi saja]
83 BONUS CHAPTER
84 BACA YAA
85 BONUS CHAPTER
86 BONUS CHAPTER LAGI
87 BONUS CHAPTER LAGI
88 BONUS CHAPTER LAGI
89 BONUS CHAPTER LAGI
90 BONUS CHAPTER LAGI
91 BONUS CHAPTER LAGI
92 BONUS CHAPTER LAGI
Episodes

Updated 92 Episodes

1
DB satu
2
DB DUA
3
DB TIGA
4
DB EMPAT
5
DB LIMA
6
DB ENAM
7
DB TUJUH
8
DB DELAPAN
9
DB SEMBILAN
10
DB SEPULUH
11
DB SEBELAS
12
DB DUA BELAS
13
DB TIGA BELAS
14
DB EMPAT BELAS
15
DB LIMA BELAS
16
DB ENAM BELAS
17
DB TUJUH BELAS
18
DB DELAPAN BELAS
19
DB SEMBILAN BELAS
20
DB DUA PULUH
21
DB DUA SATU
22
DB DUA DUA
23
DB DUA TIGA
24
DB DUA EMPAT
25
DB DUA LIMA
26
DB DUA ENAM
27
DB DUA TUJUH
28
DB DUA DELAPAN
29
DB DUA SEMBILAN
30
DB TIGA PULUH
31
DB TIGA SATU
32
DB TIGA DUA
33
DB TIGA TIGA
34
DB TIGA EMPAT
35
DB TIGA LIMA
36
DB TIGA ENAM
37
DB TIGA TUJUH
38
DB TIGA DELAPAN
39
DB TIGA SEMBILAN
40
MAAFKAN PASHA
41
DB EMPAT PULUH
42
DB EMPAT SATU
43
DB EMPAT DUA
44
DB EMPAT TIGA
45
DB EMPAT EMPAT
46
DB EMPAT LIMA
47
DB EMPAT ENAM
48
DB EMPAT TUJUH
49
DB EMPAT DELAPAN
50
DB EMPAT SEMBILAN
51
DB LIMA PULUH
52
DB LIMA SATU
53
DB LIMA DUA
54
My baby my enemy__1
55
My baby my enemy__2
56
My baby my enemy__3
57
My baby my enemy__4
58
My baby my enemy__5
59
My baby my enemy__6
60
AUL HALWA__1
61
Aul Halwa__2
62
AUL HALWA__3
63
AUL HALWA__4
64
AUL HALWA_5
65
AUL HALWA__6
66
AUL HALWA__7
67
GUNTUR_1
68
GUNTUR__2
69
Season 3 [Life must go on]
70
Season 3 [Langit Anggoro]
71
Season 3 [Kuliah ke London]
72
Season 3 [Random]
73
Season 3 [London]
74
Season 3 [Rumah Om]
75
Season 3 [Almira]
76
Season 3 [Backstreet]
77
Season 3 [Rachel ingin pulang]
78
Season 3 [Kepantasan]
79
Season 3 [Dinner with Uci]
80
Season 3 [Ael bisa!]
81
Season 3 [Helikopter]
82
Season 3 [Sudahi saja]
83
BONUS CHAPTER
84
BACA YAA
85
BONUS CHAPTER
86
BONUS CHAPTER LAGI
87
BONUS CHAPTER LAGI
88
BONUS CHAPTER LAGI
89
BONUS CHAPTER LAGI
90
BONUS CHAPTER LAGI
91
BONUS CHAPTER LAGI
92
BONUS CHAPTER LAGI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!