Bab 19 - Nyi Roro Kidul

Hanya tangan yang terluka tidak membuat Alana harus dirawat di rumah sakit. Malam itu tengah malam, Alana dibawa pulang oleh orang tuanya atas paksaan gadis itu sendiri.

Rumah sakit adalah hal yang sangat Alana hindari, selain tempat orang sakit dan banyak virus, ia benci wanginya. Sangat merusak Indera penciuman.

Yang lebih menakjubkannya lagi, pagi ini Alana telah siap dengan seragam sekolahnya padahal tidak dibiarkan berangkat oleh sang daddy.

"Apa tanganmu tidak sakit sampai harus ke sekolah hm?" tanya Dito setelah putrinya sampai di meja makan.

"Nggak Dad, semuanya baik-baik saja, Lana juga membawa obatnya ke sekolah." Alana tersenyum lebar. Segera menyambar sepotong roti menggunakan tangan kirinya.

"Kalau begitu kamu harus berangkat bersama Kara."

"Nggak mau!" Alana menggelengkan kepalanya.

"Jangan banyak membantah atau daddy nggak akan membiarkan kamu datang ke sekolah!"

Alana menghembuskan napas kasar, ia pun pasrah jika harus berangkat dengan Angkara. Lelaki yang berusaha ia jauhi karena permintaannya sendiri. Andai saja Angkara tidak memberinya pilihan, ia mungkin masih berjuang hingga saat ini, terlebih pertunangan sisa 4 hari lagi.

....

"Jangan lupa menjemput Alana," peringatan Azka ketika putranya hendak meninggalkan rumah. "Pakai mobil saja agar tangganya nggak semakin sakit."

"Kara tahu."

Angkara pun turun dari motornya dan masuk ke mobil yang terparkir rapi di depan rumah orang tuanya. Melajukan dengan kecepatan pelan menuju rumah orang tua Alana. Ia sengaja tidak menjawab panggilan om Dito lantara tahu tujuan pria itu menelepon. Tetapi siapa yang menyangka, om Dito malah menghubungi sang papa.

Angkara memarkirkan mobilnya dengan rapi setelah sampai di rumah om Dito. Menunggu Alana mendekat dan membuka pintu mobil.

Terjadi keheningan di dalam mobil kala keduanya sudah di perjalanan. Angkara berusaha menahan perasannya agar tidak bereaksi berlebihan di depan Alana, sementara Alana sibuk menatap jalanan di luar sana tanpa ada niatan mengajak Angkara bicara. Memang sulit, tetapi Alana harus melakukannya bukan?

"Turunkan di perapatan saja," ujar Alana tanpa menoleh.

"Kenapa?"

"Takut kak Tiara melihat dan cemburu."

"Dia hanya teman."

"Aku nggak peduli." Alana berusaha cuek.

"Alana ...."

"Berhenti Kara, aku sudah bilang diperpatan saja!"

"Kara?" Kening Angkara mengerut, untuk pertama kalinya selama mereka saling mengenal, Alana memanggilnya dengan benar.

"Nama kamu Angkara, nggak aneh aku memanggil Kara." Turun dari mobil dan berjalan santai di perapatan menuju sekolah.

Kebetulan sekali inti Avegas lewat sehingga empat lelaki tampan itu mengawal Alana dengan memelankan motornya tepat di belakang sang ketua. Aksi mereka tentu saja menjadi pusat perhatian beberapa siswa. Banyak yang iri karena Alana selalu dijadikan ratu oleh anggota Avegas. Ada pula yang julid dan menganggap Alana gadis gampangan.

"Cie yang berangkat sama pak ketos, pasti tuh jantung hampir copot," ledek Roy setelah sampai diparkiran sekolah.

"Biasa saja, kan gue sudah move on."

"Secepat itu? Gue nggak yakin." Jevian tertawa kecil, mendapatkannya tatapan tajam dari sang ketua.

Setelah memarkirkan motor dengan aman, mereka pun berjalan beriringan di koridor sekolah sambil membawa tas masing-masing, berbeda dengan Alana yang tasnya berada di pundak Gio.

"Gue kira lo nggak akan masuk sekolah. Secara kecelakaannya baru semalam," celetuk Jayden, meneliti siku hingga pergelangan tangan yang dibiarkan terlihat, lantaran jika memakai lengan panjang, akan terjadi pergesekan dan menimbulkan rasa sakit.

"Gue bukan gadis lemah."

"Iya, lo kan Nyi Roro Kidul."

"Royko!" teriak Alana kesal, terlebih saat Roy berlari sekuat tenaga sambil tertawa.

"Hadir nggak nanti?" tanya Jayden yang menghentikan langkahnya setelah sampai di kelas Alana dan Gio.

"Hadirlah."

"Naik mobil saja kalau begitu, ntar gue bawa mobil," celetuk Gio.

"Siap."

....

"Kara," panggil Tiara.

"Hm."

"Katanya tadi kamu berangkat sama Alana ya? Banyak siswa yang membicarakan tadi."

"Hm."

"Kok bisa?"

"Kenapa nggak bisa?"

"Ya kalian kan nggak satu rumah, kecuali kamu sengaja jemput dia."

"Aku memang jemput dia, Tiara. Mendingan sekarang kamu fokus mengejarkan tugas kimia, sebentar lagi di kumpul sama ketua kelas."

"Oh iya." Tiara berusaha tersenyum meski ia sedikit cemburu Angkara dan Alana berangkat bersama. Ia sudah senang tahu Alana tidak lagi mengejar-ngejar Angkara, tetapi kenapa seolah Angkara juga mulai menghindarinya?

Saat makan siang tiba pun, Angkara tidak lagi ke kantin bersamanya, lelaki itu lebih memilih masuk ke perpustakaan.

"Ada apa dengan Kara? Dia semakin aneh dan gila belajar," gumam Tiara. Tak ingin memikirkan hal lain karena lapar, ia pun bergegas ke kantin dan menemukan inti Avegas tengah seru-seruan.

Tak ada tempat khusus di kantin untuk inti Avegas, karena memang Alana tidak mengklaim apapun.

Tiara langsung memotret momen saat Alana disuapi oleh Gio.

...****************...

Angkara

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

wes gek divaraklan tar kek kara kebakaran jenggot

2024-02-10

1

Yunia Afida

Yunia Afida

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kuat tak tertandingi ya

2024-02-10

1

Yunia Afida

Yunia Afida

dengan panggilan itu, tandanya alana udah menyerah kara,

2024-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Dasar bocah!
2 Bab 2 ~ Nama aku Angkara!
3 Bab 3 ~ Kak Angkara milik gue!"
4 Bab 4 ~ Jauhin aku!
5 Bab 5 ~ Mau jadi pacarku?
6 Bab 6 ~ Target salah sasaran
7 Bab 7 ~ Sekarang kita pacaran!
8 Bab 8 ~ Philophobia
9 Bab 9 - Insecure
10 Bab 10 - Mengemis Cinta
11 Bab 11 - Mr.K
12 Bab 12 ~ Menikah?
13 Bab 13 ~ Kenapa harus Alana, Pa?
14 Bab 14 - Mengundurkan diri jadi ketua geng motor?
15 Bab 15 - Mundur dari perjodohan
16 Bab 16 - Putri Daddy adalah yang terbaik.
17 Bab 17 - Ini semua karena kalian!
18 Bab 18 - Kamu ingin dibenci?
19 Bab 19 - Nyi Roro Kidul
20 Bab 20 - Aku kira Alana cewek baik-baik.
21 Bab 21 - Vano membenci Daddy!
22 Bab 22 - Maaf, ini salahku
23 Bab 23 - Cinta dan Benci
24 Bab 24 ~ Razia Tas
25 Bab 25 ~ Pindah sekolah
26 Bab 26 ~ Jatuh cinta wajar atau menakutkan?
27 Bab 27 ~ Berhenti membuat masalah di sekolah!
28 Bab 28 ~ Kara sakit apa tante?
29 Bab 29 ~ Terjebak dalam permainan
30 Bab 30 ~ Lalu kenapa Mama dan papa nggak bisa menyelesaikannya?
31 Bab 31 ~ Jadi lo lebih memilih Kara daripada Avegas?
32 Bab 32~ Lo harus ingat, musuh abadi All Star adalah Avegas!
33 Bab 33 ~ Bukan milik Alana
34 Bab 34 ~ Keputusan gue bersikap mutlak!
35 Bab 35 ~ Ingin seperti mereka
36 Bab 36 ~ Jangan dekati putriku!
37 Bab 37 ~ Anda puas Pak Dito?
38 Bab 38 ~ Gagal mendidik
39 Bab 39 ~ Kenapa kau datang lagi?
40 Bab 40 ~ Harusnya Alana jatuh cinta sama gue
41 Bab 41~ Daddy mu ada di sini Nak
42 Bab 42 ~ Aku nggak mau pulang
43 Bab 43 ~ Aku bukan milikmu
44 Bab 44 ~ Jangan tinggalkan daddy ya?
45 Bab 45 ~ Jangan temui putriku!
46 Bab 46 ~ Kamu bisa saja membunuhku.
47 Bab 47 ~ Gue memang nggak pernah setuju lo menikah Al!
48 Bab 48 ~ Dia adalah putri daddy!
49 Bab 49 ~ Terimalah kenyataan
50 Bab 50 ~ Aku egois Kak
51 Bab 51 ~ Aku takut menyakitimu Al
52 Bqb 52 ~ Bukan Vano
53 Bab 53 ~ Bangun!
54 Bab 54 ~ Pendarahan otak
55 Bab 55 ~ Jasmine
56 Bab 56 ~ Kita suami istri, tapi bukan pasangan
57 Bab 57 ~ Mencari perhatian
58 Bab 58 ~ Dia akan pergi karena cintamu
59 Bab 59 ~ Jadi kamu orangnya?
60 Bab 60 ~ Cuma titanium
61 Bab 61~ Memutuskan untuk jatuh cinta.
62 Bab 62 ~ Sikap yang berbeda
63 Bab 63 ~ Bukan Upik Abu
64 Bab 64 ~ Pulang Nak, daddy menunggumu.
65 Bab 65 ~ Memangnya gue punya berapa daddy?
66 Bab 66 ~ Keburukan Alana
67 Bab 67 ~ Manis Sekali
68 Bab 68 ~ Alana Arshila
69 Bab 69 ~ Muntah Darah
70 Bab 70 ~ Menangislah!
71 Bab 71 ~ Berhenti menoleh ke belakang dan melukai seseorang
72 Bab 72 ~ Aku takut tapi senang
73 Bab 73 ~ Mulai Menjauh
74 Bab 74 ~ Pelakor
75 Bab 75 ~ Malam Pertama
76 Bab 76 ~ Dasar penggoda
77 Bab 77 ~ Serangan jatuh cinta
78 Bab 78 ~ Antek-antek Alana
79 Bab 79 ~ Kenapa kamu sangat membenciku?
80 Bab 80 ~ Lana milik Kara
81 Bab 81 ~ Di antara Aron dan Dito
82 Bab 82 ~ Daddy Gue
83 Bab 83 ~ Hak untuk memilih
84 Bab 84 ~ Rencana Penyerangan
85 Bab 85 ~ Hanya masalah kecil
86 Bab 86 ~ Sarapan manis
87 Bab 87 ~ Keyakinan yang berbeda
88 Bab 88 ~ Pelukan Terakhir
89 Bab 89 ~ Adzan Berkumandang
90 Bab 90 ~ Keras Kepala
91 Bab 91 ~ Bukannya lo memang mau dia pergi dari hidup lo?
92 Bab 92 ~ Meminta maaf atau memberikan maaf
93 Bab 93 ~ Daddy kita
94 Bab 94 ~ Demi kebahagiaan Istriku
95 Bab 95 ~ Setiap perbuatan jahat ada alasan di baliknya
96 Bab 96 ~ Merawat Daddy
97 Bab 97 ~ Putri Daddy
98 Bab 98 ~ Alana lebih berhak
99 Bab 99 ~ Alana dan Devano
100 Bab 100 ~ Lo milik gue!
101 Bab 101 ~ Hari Bahagia
102 Bab 102 ~ Kebahagiaan dan kesedihan
103 Novel Baru ~ Istri Amnesia Ustaz Azzam
104 Bab 103 ~ Tespek garis dua
105 Bab 104 ~ Pasangan Bucin
106 Promosi novel
107 Bab 105 ~ Persiapan acara tahunan
108 Bab 106 ~ Ending
109 Istri untuk Suamiku
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1 ~ Dasar bocah!
2
Bab 2 ~ Nama aku Angkara!
3
Bab 3 ~ Kak Angkara milik gue!"
4
Bab 4 ~ Jauhin aku!
5
Bab 5 ~ Mau jadi pacarku?
6
Bab 6 ~ Target salah sasaran
7
Bab 7 ~ Sekarang kita pacaran!
8
Bab 8 ~ Philophobia
9
Bab 9 - Insecure
10
Bab 10 - Mengemis Cinta
11
Bab 11 - Mr.K
12
Bab 12 ~ Menikah?
13
Bab 13 ~ Kenapa harus Alana, Pa?
14
Bab 14 - Mengundurkan diri jadi ketua geng motor?
15
Bab 15 - Mundur dari perjodohan
16
Bab 16 - Putri Daddy adalah yang terbaik.
17
Bab 17 - Ini semua karena kalian!
18
Bab 18 - Kamu ingin dibenci?
19
Bab 19 - Nyi Roro Kidul
20
Bab 20 - Aku kira Alana cewek baik-baik.
21
Bab 21 - Vano membenci Daddy!
22
Bab 22 - Maaf, ini salahku
23
Bab 23 - Cinta dan Benci
24
Bab 24 ~ Razia Tas
25
Bab 25 ~ Pindah sekolah
26
Bab 26 ~ Jatuh cinta wajar atau menakutkan?
27
Bab 27 ~ Berhenti membuat masalah di sekolah!
28
Bab 28 ~ Kara sakit apa tante?
29
Bab 29 ~ Terjebak dalam permainan
30
Bab 30 ~ Lalu kenapa Mama dan papa nggak bisa menyelesaikannya?
31
Bab 31 ~ Jadi lo lebih memilih Kara daripada Avegas?
32
Bab 32~ Lo harus ingat, musuh abadi All Star adalah Avegas!
33
Bab 33 ~ Bukan milik Alana
34
Bab 34 ~ Keputusan gue bersikap mutlak!
35
Bab 35 ~ Ingin seperti mereka
36
Bab 36 ~ Jangan dekati putriku!
37
Bab 37 ~ Anda puas Pak Dito?
38
Bab 38 ~ Gagal mendidik
39
Bab 39 ~ Kenapa kau datang lagi?
40
Bab 40 ~ Harusnya Alana jatuh cinta sama gue
41
Bab 41~ Daddy mu ada di sini Nak
42
Bab 42 ~ Aku nggak mau pulang
43
Bab 43 ~ Aku bukan milikmu
44
Bab 44 ~ Jangan tinggalkan daddy ya?
45
Bab 45 ~ Jangan temui putriku!
46
Bab 46 ~ Kamu bisa saja membunuhku.
47
Bab 47 ~ Gue memang nggak pernah setuju lo menikah Al!
48
Bab 48 ~ Dia adalah putri daddy!
49
Bab 49 ~ Terimalah kenyataan
50
Bab 50 ~ Aku egois Kak
51
Bab 51 ~ Aku takut menyakitimu Al
52
Bqb 52 ~ Bukan Vano
53
Bab 53 ~ Bangun!
54
Bab 54 ~ Pendarahan otak
55
Bab 55 ~ Jasmine
56
Bab 56 ~ Kita suami istri, tapi bukan pasangan
57
Bab 57 ~ Mencari perhatian
58
Bab 58 ~ Dia akan pergi karena cintamu
59
Bab 59 ~ Jadi kamu orangnya?
60
Bab 60 ~ Cuma titanium
61
Bab 61~ Memutuskan untuk jatuh cinta.
62
Bab 62 ~ Sikap yang berbeda
63
Bab 63 ~ Bukan Upik Abu
64
Bab 64 ~ Pulang Nak, daddy menunggumu.
65
Bab 65 ~ Memangnya gue punya berapa daddy?
66
Bab 66 ~ Keburukan Alana
67
Bab 67 ~ Manis Sekali
68
Bab 68 ~ Alana Arshila
69
Bab 69 ~ Muntah Darah
70
Bab 70 ~ Menangislah!
71
Bab 71 ~ Berhenti menoleh ke belakang dan melukai seseorang
72
Bab 72 ~ Aku takut tapi senang
73
Bab 73 ~ Mulai Menjauh
74
Bab 74 ~ Pelakor
75
Bab 75 ~ Malam Pertama
76
Bab 76 ~ Dasar penggoda
77
Bab 77 ~ Serangan jatuh cinta
78
Bab 78 ~ Antek-antek Alana
79
Bab 79 ~ Kenapa kamu sangat membenciku?
80
Bab 80 ~ Lana milik Kara
81
Bab 81 ~ Di antara Aron dan Dito
82
Bab 82 ~ Daddy Gue
83
Bab 83 ~ Hak untuk memilih
84
Bab 84 ~ Rencana Penyerangan
85
Bab 85 ~ Hanya masalah kecil
86
Bab 86 ~ Sarapan manis
87
Bab 87 ~ Keyakinan yang berbeda
88
Bab 88 ~ Pelukan Terakhir
89
Bab 89 ~ Adzan Berkumandang
90
Bab 90 ~ Keras Kepala
91
Bab 91 ~ Bukannya lo memang mau dia pergi dari hidup lo?
92
Bab 92 ~ Meminta maaf atau memberikan maaf
93
Bab 93 ~ Daddy kita
94
Bab 94 ~ Demi kebahagiaan Istriku
95
Bab 95 ~ Setiap perbuatan jahat ada alasan di baliknya
96
Bab 96 ~ Merawat Daddy
97
Bab 97 ~ Putri Daddy
98
Bab 98 ~ Alana lebih berhak
99
Bab 99 ~ Alana dan Devano
100
Bab 100 ~ Lo milik gue!
101
Bab 101 ~ Hari Bahagia
102
Bab 102 ~ Kebahagiaan dan kesedihan
103
Novel Baru ~ Istri Amnesia Ustaz Azzam
104
Bab 103 ~ Tespek garis dua
105
Bab 104 ~ Pasangan Bucin
106
Promosi novel
107
Bab 105 ~ Persiapan acara tahunan
108
Bab 106 ~ Ending
109
Istri untuk Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!