Bab 18 - Kamu ingin dibenci?

Ke empat inti Avegas menganggukkan kepalanya mengerti setelah mendengar kronologi terjadinya kecelakaan beberapa jam yang lalu. Dari semua cerita tersebut, Gio menyimpulkan satu hal. Kecelakaan yang menimpa Alana bukan murni terjadi, tetapi seolah disengaja.

Terbukti dari sebuah mobil yang tiba-tiba keluar dari gang dan pengendara bermotor menyerempet setir motor Alana hingga terjatuh dan terseret cukup jauh.

"Sebaiknya kalian pulang, latihan sama anak-anak yang lain biar pada kompak besok," ucap Alana ketika menyadari jarum jam telah menunjukkan angka 10 malam.

"Nungguin bonyok lo datang saja deh Al. Kita nggak mau ninggalin lo sendirian," celetuk Jayden, lelaki yang sedikit waras tidak seperti Roy dan Jevian yang mulutnya sering kali mengeluarkan sumpah serapah dan selalu menggoda perempuan.

"Pulang saja, biar gue yang nungguin Alana." Gio menatap teman-temannya. "Nanti gue menyusul setelah orang tua Alana datang."

"Oke." Jayden, Jevian dan Roy pun segera meninggalkan ruangan perawatan Alana, menyisakan ibu dan wakil Avegas saja di sana.

Gio dan Alana tidak terlibat pembicaraan apapun, keduanya diam dengan pikiran masing-masing yang tentu berbeda. Alana sedang memikirkan pertandingan besok yang entah akan seperti apa, padahal mereka telah berlatih jauh-jauh hari. Sementara Gio sendiri sibuk menebak-nebak siapa gerangan yang mempunyai pikiran jahat pada ketuanya.

"Gue akan balas siapa pun yang sudah melukai lo Al," batin Gio menatap wajah cantik Alana yang sedang menatap keluar jendela. Dengan posisi seperti itu, ia bisa melihat dengan jelas tahi lalat dihidung Alana.

"Gue serahin semuanya ke lo Gio. Besok lo ambil alih tempat gue. Arahkan anak-anak seperti yang selalu gue lakukan saat pertandingan," ujar Alana akhirnya.

"Lo tenang saja, gue akan berusaha memenangkan pertandingan besok. Dengan begitu kita bisa mendamaikan dua geng motor yang sedang berseteru tentang kekuasaan di jalanan masing-masing." Refleks tangan Gio bergerak memindahkan rambut Alana yang menjuntai ke depan.

"Lo memang wakil dan sahabat yang selalu bisa gue andalkan." Alana tersenyum manis. Ia mulai meringis ketika reaksi obat bius perlahan-lahan hilang. Rasa ngilu mulai menyerang tangan sebelah kanannya.

"Sayang?" panggil wanita paruh baya yang baru saja membuka pintu ruangan rawat Alana.

Gio lantas berdiri dan mempersilahkan mommy Alana untuk menghampiri putrinya. Sementara ia sendiri menunduk dan bersalaman dengan Dito.

"Terima kasih sudah menemani putri saya Gio."

"Sama-sama Om, kalau begitu saya pulang dulu."

"Hati-hati Nak."

Gio mengangguk dan segera meninggalkan Alana dan orang tuanya.

"Ini akibatnya jika berbohong pada mommy." Sang mommy mengerucutkan bibirnya sambil menatap kesal Alana. Setelah kepergian gadis itu, ia baru tahu bahwa Alana sama sekali tidak berpamitan pada daddynya.

"Salah kamu juga selalu percaya pada putri kita padahal sering berbohong." Dito menunduk untuk mengecup kening Alana. Di balik raut wajah kesalnya ia sangat khawatir mendengar putri satu-satunya kecelakaan.

"Lana sedang sakit, bisa nggak jangan digibahin dulu?" Alana merengut dan dibalas tawa oleh orang tuanya.

....

Kediaman Wijaya ....

"Mana es krim aku kak?" Sheila, putri bungsu Azka dan Salsa yang berusia 10 tahun itu, menengadahkan tangannya pada sang kakak yang baru saja pulang.

"Kakak lupa membelinya."

"Ish kak Kara sangat menyebalkan. Kak Kara sudah berjanji tapi nggak menepati." Sheila bersedekap dada dengan bibir mengerut.

"Chei, biarkan kakaknya masuk dulu Sayang," ucap wanita paruh baya dari ruang keluarga.

"Mama, tangan kak Kara berdarah!" teriak Sheila setelah menyadari ada noda merah di tangan kakaknya, begitupun dengan jaket yang lelaki itu pakai.

Lantas saja Azka dan Salsa menyusul putrinya dengan perasaan khawatir.

"Sayang apa yang terjadi? Bagian mana saja yang terluka?" Salsa lebih dulu memeriksa tubuh putranya. Darah adalah hal yang sangat menakutkan untuk dokter jantung tersebut, terlebih jika anggota keluarganya pulang malam seperti saat ini. Dia mempunyai trauma yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.

"Bukan Kara yang terluka Ma, tapi Alana. Tadi Kara menolongnya dan membawa ke rumah sakit."

"Bagaimana dengan keadaan Alana?" tanya Azka.

"Tangan kanannya terluka parah, Kara ke kamar dulu." Angkara berlalu begitu saja. Sampai saat ini ia masih malas bertatap muka dengan sang papa. Ia kesal karena Azka memilih Alana dari banyakan perempuan di luar sana. Alana adalah ketakutan terbesarnya. Lambat laun perasaan berbeda selalu hadir di benaknya dan itu membuatnya sulit untuk bernapas jika berada di samping Alana.

"Ini akibatnya jika kamu memaksakan kehendak anak-anak Azka. Lihat, Kara seakan menghindar. Aku benci suasana seperti ini," lirih Salsa.

"Maaf Sayang, tapi aku terpaksa melakukannya demi putra kita." Azka memeluk istrinya dan mengelus punggung Salsa.

"Kamu ingat saat kita pacaran? Papi mengatakan melakukan semuanya demi kamu, tapi kamu nggak setuju bukan? Kamu membenci papi karena dia selalu memaksakan kehendak. Kamu mau Angkara melakukan itu padamu?"

"Sayang" Azka bungkam.

...****************...

Alana

Terpopuler

Comments

Kevin Ferdianto Alvaro Saputra

Kevin Ferdianto Alvaro Saputra

thor kabulin permintaan ku dong buat alana ngilang gitu kek pindah sekolah keluar negeri kek sama ortunya dan buat semua anggota gengnya gak tau.... biar jera gitu dan ada bawangnya jadi kesannya angkara lagi yang nyari²

2024-02-09

3

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

sikara nih sebenarnya udah mulai cinta ama alana tapi dia takut lw nanti alana tau tentang sakitnya dia akan akan ditinggal dan takut membuat alana kecewa

2024-02-08

2

Nena Anwar

Nena Anwar

sebenarnya Kara udah punya perasaan pada Alana tapi karena pobhianya dia ketakutan sendiri dan terus menepis perasaan itu,,,buat othor selamat ya Ayah Rocky dan Ibu Alea masuk top rank ❤❤❤❤❤

2024-02-08

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Dasar bocah!
2 Bab 2 ~ Nama aku Angkara!
3 Bab 3 ~ Kak Angkara milik gue!"
4 Bab 4 ~ Jauhin aku!
5 Bab 5 ~ Mau jadi pacarku?
6 Bab 6 ~ Target salah sasaran
7 Bab 7 ~ Sekarang kita pacaran!
8 Bab 8 ~ Philophobia
9 Bab 9 - Insecure
10 Bab 10 - Mengemis Cinta
11 Bab 11 - Mr.K
12 Bab 12 ~ Menikah?
13 Bab 13 ~ Kenapa harus Alana, Pa?
14 Bab 14 - Mengundurkan diri jadi ketua geng motor?
15 Bab 15 - Mundur dari perjodohan
16 Bab 16 - Putri Daddy adalah yang terbaik.
17 Bab 17 - Ini semua karena kalian!
18 Bab 18 - Kamu ingin dibenci?
19 Bab 19 - Nyi Roro Kidul
20 Bab 20 - Aku kira Alana cewek baik-baik.
21 Bab 21 - Vano membenci Daddy!
22 Bab 22 - Maaf, ini salahku
23 Bab 23 - Cinta dan Benci
24 Bab 24 ~ Razia Tas
25 Bab 25 ~ Pindah sekolah
26 Bab 26 ~ Jatuh cinta wajar atau menakutkan?
27 Bab 27 ~ Berhenti membuat masalah di sekolah!
28 Bab 28 ~ Kara sakit apa tante?
29 Bab 29 ~ Terjebak dalam permainan
30 Bab 30 ~ Lalu kenapa Mama dan papa nggak bisa menyelesaikannya?
31 Bab 31 ~ Jadi lo lebih memilih Kara daripada Avegas?
32 Bab 32~ Lo harus ingat, musuh abadi All Star adalah Avegas!
33 Bab 33 ~ Bukan milik Alana
34 Bab 34 ~ Keputusan gue bersikap mutlak!
35 Bab 35 ~ Ingin seperti mereka
36 Bab 36 ~ Jangan dekati putriku!
37 Bab 37 ~ Anda puas Pak Dito?
38 Bab 38 ~ Gagal mendidik
39 Bab 39 ~ Kenapa kau datang lagi?
40 Bab 40 ~ Harusnya Alana jatuh cinta sama gue
41 Bab 41~ Daddy mu ada di sini Nak
42 Bab 42 ~ Aku nggak mau pulang
43 Bab 43 ~ Aku bukan milikmu
44 Bab 44 ~ Jangan tinggalkan daddy ya?
45 Bab 45 ~ Jangan temui putriku!
46 Bab 46 ~ Kamu bisa saja membunuhku.
47 Bab 47 ~ Gue memang nggak pernah setuju lo menikah Al!
48 Bab 48 ~ Dia adalah putri daddy!
49 Bab 49 ~ Terimalah kenyataan
50 Bab 50 ~ Aku egois Kak
51 Bab 51 ~ Aku takut menyakitimu Al
52 Bqb 52 ~ Bukan Vano
53 Bab 53 ~ Bangun!
54 Bab 54 ~ Pendarahan otak
55 Bab 55 ~ Jasmine
56 Bab 56 ~ Kita suami istri, tapi bukan pasangan
57 Bab 57 ~ Mencari perhatian
58 Bab 58 ~ Dia akan pergi karena cintamu
59 Bab 59 ~ Jadi kamu orangnya?
60 Bab 60 ~ Cuma titanium
61 Bab 61~ Memutuskan untuk jatuh cinta.
62 Bab 62 ~ Sikap yang berbeda
63 Bab 63 ~ Bukan Upik Abu
64 Bab 64 ~ Pulang Nak, daddy menunggumu.
65 Bab 65 ~ Memangnya gue punya berapa daddy?
66 Bab 66 ~ Keburukan Alana
67 Bab 67 ~ Manis Sekali
68 Bab 68 ~ Alana Arshila
69 Bab 69 ~ Muntah Darah
70 Bab 70 ~ Menangislah!
71 Bab 71 ~ Berhenti menoleh ke belakang dan melukai seseorang
72 Bab 72 ~ Aku takut tapi senang
73 Bab 73 ~ Mulai Menjauh
74 Bab 74 ~ Pelakor
75 Bab 75 ~ Malam Pertama
76 Bab 76 ~ Dasar penggoda
77 Bab 77 ~ Serangan jatuh cinta
78 Bab 78 ~ Antek-antek Alana
79 Bab 79 ~ Kenapa kamu sangat membenciku?
80 Bab 80 ~ Lana milik Kara
81 Bab 81 ~ Di antara Aron dan Dito
82 Bab 82 ~ Daddy Gue
83 Bab 83 ~ Hak untuk memilih
84 Bab 84 ~ Rencana Penyerangan
85 Bab 85 ~ Hanya masalah kecil
86 Bab 86 ~ Sarapan manis
87 Bab 87 ~ Keyakinan yang berbeda
88 Bab 88 ~ Pelukan Terakhir
89 Bab 89 ~ Adzan Berkumandang
90 Bab 90 ~ Keras Kepala
91 Bab 91 ~ Bukannya lo memang mau dia pergi dari hidup lo?
92 Bab 92 ~ Meminta maaf atau memberikan maaf
93 Bab 93 ~ Daddy kita
94 Bab 94 ~ Demi kebahagiaan Istriku
95 Bab 95 ~ Setiap perbuatan jahat ada alasan di baliknya
96 Bab 96 ~ Merawat Daddy
97 Bab 97 ~ Putri Daddy
98 Bab 98 ~ Alana lebih berhak
99 Bab 99 ~ Alana dan Devano
100 Bab 100 ~ Lo milik gue!
101 Bab 101 ~ Hari Bahagia
102 Bab 102 ~ Kebahagiaan dan kesedihan
103 Novel Baru ~ Istri Amnesia Ustaz Azzam
104 Bab 103 ~ Tespek garis dua
105 Bab 104 ~ Pasangan Bucin
106 Promosi novel
107 Bab 105 ~ Persiapan acara tahunan
108 Bab 106 ~ Ending
109 Istri untuk Suamiku
110 Novel Baru
111 Pesona Tukang Parkir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 ~ Dasar bocah!
2
Bab 2 ~ Nama aku Angkara!
3
Bab 3 ~ Kak Angkara milik gue!"
4
Bab 4 ~ Jauhin aku!
5
Bab 5 ~ Mau jadi pacarku?
6
Bab 6 ~ Target salah sasaran
7
Bab 7 ~ Sekarang kita pacaran!
8
Bab 8 ~ Philophobia
9
Bab 9 - Insecure
10
Bab 10 - Mengemis Cinta
11
Bab 11 - Mr.K
12
Bab 12 ~ Menikah?
13
Bab 13 ~ Kenapa harus Alana, Pa?
14
Bab 14 - Mengundurkan diri jadi ketua geng motor?
15
Bab 15 - Mundur dari perjodohan
16
Bab 16 - Putri Daddy adalah yang terbaik.
17
Bab 17 - Ini semua karena kalian!
18
Bab 18 - Kamu ingin dibenci?
19
Bab 19 - Nyi Roro Kidul
20
Bab 20 - Aku kira Alana cewek baik-baik.
21
Bab 21 - Vano membenci Daddy!
22
Bab 22 - Maaf, ini salahku
23
Bab 23 - Cinta dan Benci
24
Bab 24 ~ Razia Tas
25
Bab 25 ~ Pindah sekolah
26
Bab 26 ~ Jatuh cinta wajar atau menakutkan?
27
Bab 27 ~ Berhenti membuat masalah di sekolah!
28
Bab 28 ~ Kara sakit apa tante?
29
Bab 29 ~ Terjebak dalam permainan
30
Bab 30 ~ Lalu kenapa Mama dan papa nggak bisa menyelesaikannya?
31
Bab 31 ~ Jadi lo lebih memilih Kara daripada Avegas?
32
Bab 32~ Lo harus ingat, musuh abadi All Star adalah Avegas!
33
Bab 33 ~ Bukan milik Alana
34
Bab 34 ~ Keputusan gue bersikap mutlak!
35
Bab 35 ~ Ingin seperti mereka
36
Bab 36 ~ Jangan dekati putriku!
37
Bab 37 ~ Anda puas Pak Dito?
38
Bab 38 ~ Gagal mendidik
39
Bab 39 ~ Kenapa kau datang lagi?
40
Bab 40 ~ Harusnya Alana jatuh cinta sama gue
41
Bab 41~ Daddy mu ada di sini Nak
42
Bab 42 ~ Aku nggak mau pulang
43
Bab 43 ~ Aku bukan milikmu
44
Bab 44 ~ Jangan tinggalkan daddy ya?
45
Bab 45 ~ Jangan temui putriku!
46
Bab 46 ~ Kamu bisa saja membunuhku.
47
Bab 47 ~ Gue memang nggak pernah setuju lo menikah Al!
48
Bab 48 ~ Dia adalah putri daddy!
49
Bab 49 ~ Terimalah kenyataan
50
Bab 50 ~ Aku egois Kak
51
Bab 51 ~ Aku takut menyakitimu Al
52
Bqb 52 ~ Bukan Vano
53
Bab 53 ~ Bangun!
54
Bab 54 ~ Pendarahan otak
55
Bab 55 ~ Jasmine
56
Bab 56 ~ Kita suami istri, tapi bukan pasangan
57
Bab 57 ~ Mencari perhatian
58
Bab 58 ~ Dia akan pergi karena cintamu
59
Bab 59 ~ Jadi kamu orangnya?
60
Bab 60 ~ Cuma titanium
61
Bab 61~ Memutuskan untuk jatuh cinta.
62
Bab 62 ~ Sikap yang berbeda
63
Bab 63 ~ Bukan Upik Abu
64
Bab 64 ~ Pulang Nak, daddy menunggumu.
65
Bab 65 ~ Memangnya gue punya berapa daddy?
66
Bab 66 ~ Keburukan Alana
67
Bab 67 ~ Manis Sekali
68
Bab 68 ~ Alana Arshila
69
Bab 69 ~ Muntah Darah
70
Bab 70 ~ Menangislah!
71
Bab 71 ~ Berhenti menoleh ke belakang dan melukai seseorang
72
Bab 72 ~ Aku takut tapi senang
73
Bab 73 ~ Mulai Menjauh
74
Bab 74 ~ Pelakor
75
Bab 75 ~ Malam Pertama
76
Bab 76 ~ Dasar penggoda
77
Bab 77 ~ Serangan jatuh cinta
78
Bab 78 ~ Antek-antek Alana
79
Bab 79 ~ Kenapa kamu sangat membenciku?
80
Bab 80 ~ Lana milik Kara
81
Bab 81 ~ Di antara Aron dan Dito
82
Bab 82 ~ Daddy Gue
83
Bab 83 ~ Hak untuk memilih
84
Bab 84 ~ Rencana Penyerangan
85
Bab 85 ~ Hanya masalah kecil
86
Bab 86 ~ Sarapan manis
87
Bab 87 ~ Keyakinan yang berbeda
88
Bab 88 ~ Pelukan Terakhir
89
Bab 89 ~ Adzan Berkumandang
90
Bab 90 ~ Keras Kepala
91
Bab 91 ~ Bukannya lo memang mau dia pergi dari hidup lo?
92
Bab 92 ~ Meminta maaf atau memberikan maaf
93
Bab 93 ~ Daddy kita
94
Bab 94 ~ Demi kebahagiaan Istriku
95
Bab 95 ~ Setiap perbuatan jahat ada alasan di baliknya
96
Bab 96 ~ Merawat Daddy
97
Bab 97 ~ Putri Daddy
98
Bab 98 ~ Alana lebih berhak
99
Bab 99 ~ Alana dan Devano
100
Bab 100 ~ Lo milik gue!
101
Bab 101 ~ Hari Bahagia
102
Bab 102 ~ Kebahagiaan dan kesedihan
103
Novel Baru ~ Istri Amnesia Ustaz Azzam
104
Bab 103 ~ Tespek garis dua
105
Bab 104 ~ Pasangan Bucin
106
Promosi novel
107
Bab 105 ~ Persiapan acara tahunan
108
Bab 106 ~ Ending
109
Istri untuk Suamiku
110
Novel Baru
111
Pesona Tukang Parkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!