Bab 2 ~ Nama aku Angkara!

Semua siswa pun berhamburan keluar kelas, layaknya ayam yang baru saja di buka kandangnya, saat jam istirahat tiba. Begitupun dengan Angkara dan Tiara yang berencana menuju kantin untuk makan siang. Mereka yang selalu bersama, sering kali mendapatkan rumor pacaran, dan anehnya tidak ada bantahan dari pihak mana pun.

Seperti saat ini, makan di kantin hanya berdua saja, menimbulkan asumsi dari penikmat kapal Angkara dan Tiara.

"Sejak tadi aku perhatikan kamu celingak-celinguk mulu Kara, cari apa sih?" tanya Tiara karena Angkara tak kunjung menyantap makan siangnya.

"Nggak ada, kamu makan saja. Aku ke kelas sebentar." Angkara pun meninggalkan kantin dengan membawa roti juga susu di tangannya.

Langkah lelaki itu membawanya ke kelas sebelas Ipa 2, di mana gadis gila yang sering mengejarnya berada. Ia menghela napas panjang melihat gadis itu ternyata tidur dengan menelungkupkan kepalanya di atas meja. Padahal tadi lari-larian di koridor hanya untuk menggodanya.

Angkara meletakkan roti juga susu di atas meja. "Makan jangan tidur!" celetuknya.

Pemilik bangku pun membuka mata, mengusap wajahnya cepat demi mencegahnya terjadi pulau. Tersenyum lebar sehingga matanya hampir menghilang.

"Terima kasih kak Angkasa untuk makan siangnya."

"Nama aku Angkara!"

"Tetap saja aku akan memanggil Angkasa, Angkara sayang." Alana menyengir. Di balik popularitas mereka yang bertolak belakang di sekolah. Mereka adalah dua remaja yang hampir seluruh hidupnya dihabiskan bersama. Semuanya di mulai saat di bangku kanak-kanak. Terlebih orang tua mereka sahabat yang tak terpisahkan.

"Terserah!"

"Bibir aku sakit, tidak bisa makan. Lihat, tadi ditampar sangat keras sama kak Tiara."

"Salah kamu karena bandel!"

"Ish, menyebalkan. Aku nggak mau makan!" Alana beranjak dari duduknya. Ia berharap di kejar, tetapi Angkara malah diam saja dengan alis terangkat.

Gadis itu menghembuskan napas kesal, berbalik dan langsung memeluk Angkara. "Kak Angkasa jangan galak-galak kenapa? Aku tuh sayang banget sama kakak. Serius," gumamnya dalam dekapan.

"Nggak usah manja, ketua kok letoy!" Angkara mendorong kepala Alana agar menjauh dari dadanya. "Makan siang sana!" Berlalu pergi.

"Oh Angkasaku, kamu adalah duniaku!" teriak Alana sambil memegangi dadanya.

"Lebay lo ah, kalau anak-anak melihat, lo akan dipecat sebagai ketua," celetuk Gio.

"Yey, gini-gini gue bucin nya sama satu orang saja," cibir Alana. Gadis itu kembali duduk di bangkunya, kemudian menyantap cemilan pemberian Angkara.

Perhatian tapi menyebalkan, itulah kata untuk Angkara yang terlalu baik pada orang terdekatnya.

....

 "Jadi kan?" tanya Tiara memastikan setelah mereka telah berada di pagar sekolah.

"Hm, nanti aku jemput." Angkara menganggukkan kepalanya. Mulai melajukan motor ducati hitam miliknya meninggalkan pekarangan sekolah.

Lelaki itu sempat menghentikannya di depan pagar sekolah ketika melihat segerombolan motor besar baru saja meninggalkan lingkungan SMA Angkasa. Di barisan paling depan, yang memimpin tidak lain adalah Alana. Gadis cantik yang mempunyai dua kepribadian bagi Angkara. Kadang manja kadang pula seperti setan. Tetapi siapa yang peduli.

Angkara melanjutkan laju motornya hingga sampai di rumah, dan disambut hangat oleh mama tercinta.

"Langsung ke meja makan saja, Sayang," sambut sang Mama bernama Salsa.

Angkara mengangguk dan langsung bertemu sang ayah juga adik perempuannya yang berusia 10 tahun.

"Kak Kara!" sapa Sheila, si kecil cerewet.

"Makan dulu, sekalian papa ingin membicarakan sesuatu."

"Bicara apa Pa?" tanya Angkara sambil menyendok nasi ke piring.

"Tentang masa depanmu. Kamu nggak seperti papa saat muda dulu. Pergaulan kamu kalau bukan di kamar, ya gramedia atau pun sekolah."

"Terus?" Kening Angkara mengerut.

"Kamu punya pacar?" Azka, sang papa menatap Angkara lekat, seolah mangsa yang tidak boleh lolos dari jangkauannya.

"Angkara nggak memikirkan hal seperti itu."

"Kenapa?"

"Bukannya Papa harus bersyukur Kara tidak terpengaruh pengaulan bebas?"

"Tau papa kamu, Kara. Malah aneh-aneh," celetuk Salsa.

"Papa berencana untuk menjodohkan kamu dengan seseorang."

Pergerakan tangan Angkara berhenti, begitupun dengan Salsa yang tampak terkejut mendengar penuturan sang suami. Suami yang baru saja datang setelah perjalanan bisnis hampir seminggu, malah membicarakan perjodohan di meja makan.

"Azka, kamu bicara apa? Jangan mengulang hal bodoh. Cukup kita yang diuji dulu, tidak untuk anak-anak," tegur Salsa tak setuju.

"Angkara nggak ada niatan untuk mengenal lebih dalam apa itu perempuan dan harus mencintainya." Angkara beranjak. Dekat dengan perempuan, bukan berarti Angkara mudah membuka hati.

"Duduk Angkara!" perintah Azka.

"Kara kenyang, mau mandi dan ada urusan dengan Tiara," jawab Angkara dan berlalu pergi. Moodnya tiba-tiba buruk mendengar perjodohan keluar dari mulut papanya.

Apa itu perjodohan? Memangnya di usianya yang baru memasuki 17 tahun, harus banget mengenal cinta? Angkara ingin bebas melakukan apapun tanpa terikat hubungan.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahh bau2 akan di jodohkan nih,Pasti sama Alana,Kan ortu mereka sahabatan..

2024-03-23

1

Teh Yen

Teh Yen

kenapa papa.azka mau jodohin kara ,,,bukannya dulu kamu menolak saat sahabat mu mau jodohin ank"nya saat kara masih kecil pasti ada alasan knp.azka ke gitu yah 🤔

2024-02-08

2

Yunia Afida

Yunia Afida

pK azka jangan gitu lah, jangan jodohin anaknya g enak lo

2024-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Dasar bocah!
2 Bab 2 ~ Nama aku Angkara!
3 Bab 3 ~ Kak Angkara milik gue!"
4 Bab 4 ~ Jauhin aku!
5 Bab 5 ~ Mau jadi pacarku?
6 Bab 6 ~ Target salah sasaran
7 Bab 7 ~ Sekarang kita pacaran!
8 Bab 8 ~ Philophobia
9 Bab 9 - Insecure
10 Bab 10 - Mengemis Cinta
11 Bab 11 - Mr.K
12 Bab 12 ~ Menikah?
13 Bab 13 ~ Kenapa harus Alana, Pa?
14 Bab 14 - Mengundurkan diri jadi ketua geng motor?
15 Bab 15 - Mundur dari perjodohan
16 Bab 16 - Putri Daddy adalah yang terbaik.
17 Bab 17 - Ini semua karena kalian!
18 Bab 18 - Kamu ingin dibenci?
19 Bab 19 - Nyi Roro Kidul
20 Bab 20 - Aku kira Alana cewek baik-baik.
21 Bab 21 - Vano membenci Daddy!
22 Bab 22 - Maaf, ini salahku
23 Bab 23 - Cinta dan Benci
24 Bab 24 ~ Razia Tas
25 Bab 25 ~ Pindah sekolah
26 Bab 26 ~ Jatuh cinta wajar atau menakutkan?
27 Bab 27 ~ Berhenti membuat masalah di sekolah!
28 Bab 28 ~ Kara sakit apa tante?
29 Bab 29 ~ Terjebak dalam permainan
30 Bab 30 ~ Lalu kenapa Mama dan papa nggak bisa menyelesaikannya?
31 Bab 31 ~ Jadi lo lebih memilih Kara daripada Avegas?
32 Bab 32~ Lo harus ingat, musuh abadi All Star adalah Avegas!
33 Bab 33 ~ Bukan milik Alana
34 Bab 34 ~ Keputusan gue bersikap mutlak!
35 Bab 35 ~ Ingin seperti mereka
36 Bab 36 ~ Jangan dekati putriku!
37 Bab 37 ~ Anda puas Pak Dito?
38 Bab 38 ~ Gagal mendidik
39 Bab 39 ~ Kenapa kau datang lagi?
40 Bab 40 ~ Harusnya Alana jatuh cinta sama gue
41 Bab 41~ Daddy mu ada di sini Nak
42 Bab 42 ~ Aku nggak mau pulang
43 Bab 43 ~ Aku bukan milikmu
44 Bab 44 ~ Jangan tinggalkan daddy ya?
45 Bab 45 ~ Jangan temui putriku!
46 Bab 46 ~ Kamu bisa saja membunuhku.
47 Bab 47 ~ Gue memang nggak pernah setuju lo menikah Al!
48 Bab 48 ~ Dia adalah putri daddy!
49 Bab 49 ~ Terimalah kenyataan
50 Bab 50 ~ Aku egois Kak
51 Bab 51 ~ Aku takut menyakitimu Al
52 Bqb 52 ~ Bukan Vano
53 Bab 53 ~ Bangun!
54 Bab 54 ~ Pendarahan otak
55 Bab 55 ~ Jasmine
56 Bab 56 ~ Kita suami istri, tapi bukan pasangan
57 Bab 57 ~ Mencari perhatian
58 Bab 58 ~ Dia akan pergi karena cintamu
59 Bab 59 ~ Jadi kamu orangnya?
60 Bab 60 ~ Cuma titanium
61 Bab 61~ Memutuskan untuk jatuh cinta.
62 Bab 62 ~ Sikap yang berbeda
63 Bab 63 ~ Bukan Upik Abu
64 Bab 64 ~ Pulang Nak, daddy menunggumu.
65 Bab 65 ~ Memangnya gue punya berapa daddy?
66 Bab 66 ~ Keburukan Alana
67 Bab 67 ~ Manis Sekali
68 Bab 68 ~ Alana Arshila
69 Bab 69 ~ Muntah Darah
70 Bab 70 ~ Menangislah!
71 Bab 71 ~ Berhenti menoleh ke belakang dan melukai seseorang
72 Bab 72 ~ Aku takut tapi senang
73 Bab 73 ~ Mulai Menjauh
74 Bab 74 ~ Pelakor
75 Bab 75 ~ Malam Pertama
76 Bab 76 ~ Dasar penggoda
77 Bab 77 ~ Serangan jatuh cinta
78 Bab 78 ~ Antek-antek Alana
79 Bab 79 ~ Kenapa kamu sangat membenciku?
80 Bab 80 ~ Lana milik Kara
81 Bab 81 ~ Di antara Aron dan Dito
82 Bab 82 ~ Daddy Gue
83 Bab 83 ~ Hak untuk memilih
84 Bab 84 ~ Rencana Penyerangan
85 Bab 85 ~ Hanya masalah kecil
86 Bab 86 ~ Sarapan manis
87 Bab 87 ~ Keyakinan yang berbeda
88 Bab 88 ~ Pelukan Terakhir
89 Bab 89 ~ Adzan Berkumandang
90 Bab 90 ~ Keras Kepala
91 Bab 91 ~ Bukannya lo memang mau dia pergi dari hidup lo?
92 Bab 92 ~ Meminta maaf atau memberikan maaf
93 Bab 93 ~ Daddy kita
94 Bab 94 ~ Demi kebahagiaan Istriku
95 Bab 95 ~ Setiap perbuatan jahat ada alasan di baliknya
96 Bab 96 ~ Merawat Daddy
97 Bab 97 ~ Putri Daddy
98 Bab 98 ~ Alana lebih berhak
99 Bab 99 ~ Alana dan Devano
100 Bab 100 ~ Lo milik gue!
101 Bab 101 ~ Hari Bahagia
102 Bab 102 ~ Kebahagiaan dan kesedihan
103 Novel Baru ~ Istri Amnesia Ustaz Azzam
104 Bab 103 ~ Tespek garis dua
105 Bab 104 ~ Pasangan Bucin
106 Promosi novel
107 Bab 105 ~ Persiapan acara tahunan
108 Bab 106 ~ Ending
109 Istri untuk Suamiku
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1 ~ Dasar bocah!
2
Bab 2 ~ Nama aku Angkara!
3
Bab 3 ~ Kak Angkara milik gue!"
4
Bab 4 ~ Jauhin aku!
5
Bab 5 ~ Mau jadi pacarku?
6
Bab 6 ~ Target salah sasaran
7
Bab 7 ~ Sekarang kita pacaran!
8
Bab 8 ~ Philophobia
9
Bab 9 - Insecure
10
Bab 10 - Mengemis Cinta
11
Bab 11 - Mr.K
12
Bab 12 ~ Menikah?
13
Bab 13 ~ Kenapa harus Alana, Pa?
14
Bab 14 - Mengundurkan diri jadi ketua geng motor?
15
Bab 15 - Mundur dari perjodohan
16
Bab 16 - Putri Daddy adalah yang terbaik.
17
Bab 17 - Ini semua karena kalian!
18
Bab 18 - Kamu ingin dibenci?
19
Bab 19 - Nyi Roro Kidul
20
Bab 20 - Aku kira Alana cewek baik-baik.
21
Bab 21 - Vano membenci Daddy!
22
Bab 22 - Maaf, ini salahku
23
Bab 23 - Cinta dan Benci
24
Bab 24 ~ Razia Tas
25
Bab 25 ~ Pindah sekolah
26
Bab 26 ~ Jatuh cinta wajar atau menakutkan?
27
Bab 27 ~ Berhenti membuat masalah di sekolah!
28
Bab 28 ~ Kara sakit apa tante?
29
Bab 29 ~ Terjebak dalam permainan
30
Bab 30 ~ Lalu kenapa Mama dan papa nggak bisa menyelesaikannya?
31
Bab 31 ~ Jadi lo lebih memilih Kara daripada Avegas?
32
Bab 32~ Lo harus ingat, musuh abadi All Star adalah Avegas!
33
Bab 33 ~ Bukan milik Alana
34
Bab 34 ~ Keputusan gue bersikap mutlak!
35
Bab 35 ~ Ingin seperti mereka
36
Bab 36 ~ Jangan dekati putriku!
37
Bab 37 ~ Anda puas Pak Dito?
38
Bab 38 ~ Gagal mendidik
39
Bab 39 ~ Kenapa kau datang lagi?
40
Bab 40 ~ Harusnya Alana jatuh cinta sama gue
41
Bab 41~ Daddy mu ada di sini Nak
42
Bab 42 ~ Aku nggak mau pulang
43
Bab 43 ~ Aku bukan milikmu
44
Bab 44 ~ Jangan tinggalkan daddy ya?
45
Bab 45 ~ Jangan temui putriku!
46
Bab 46 ~ Kamu bisa saja membunuhku.
47
Bab 47 ~ Gue memang nggak pernah setuju lo menikah Al!
48
Bab 48 ~ Dia adalah putri daddy!
49
Bab 49 ~ Terimalah kenyataan
50
Bab 50 ~ Aku egois Kak
51
Bab 51 ~ Aku takut menyakitimu Al
52
Bqb 52 ~ Bukan Vano
53
Bab 53 ~ Bangun!
54
Bab 54 ~ Pendarahan otak
55
Bab 55 ~ Jasmine
56
Bab 56 ~ Kita suami istri, tapi bukan pasangan
57
Bab 57 ~ Mencari perhatian
58
Bab 58 ~ Dia akan pergi karena cintamu
59
Bab 59 ~ Jadi kamu orangnya?
60
Bab 60 ~ Cuma titanium
61
Bab 61~ Memutuskan untuk jatuh cinta.
62
Bab 62 ~ Sikap yang berbeda
63
Bab 63 ~ Bukan Upik Abu
64
Bab 64 ~ Pulang Nak, daddy menunggumu.
65
Bab 65 ~ Memangnya gue punya berapa daddy?
66
Bab 66 ~ Keburukan Alana
67
Bab 67 ~ Manis Sekali
68
Bab 68 ~ Alana Arshila
69
Bab 69 ~ Muntah Darah
70
Bab 70 ~ Menangislah!
71
Bab 71 ~ Berhenti menoleh ke belakang dan melukai seseorang
72
Bab 72 ~ Aku takut tapi senang
73
Bab 73 ~ Mulai Menjauh
74
Bab 74 ~ Pelakor
75
Bab 75 ~ Malam Pertama
76
Bab 76 ~ Dasar penggoda
77
Bab 77 ~ Serangan jatuh cinta
78
Bab 78 ~ Antek-antek Alana
79
Bab 79 ~ Kenapa kamu sangat membenciku?
80
Bab 80 ~ Lana milik Kara
81
Bab 81 ~ Di antara Aron dan Dito
82
Bab 82 ~ Daddy Gue
83
Bab 83 ~ Hak untuk memilih
84
Bab 84 ~ Rencana Penyerangan
85
Bab 85 ~ Hanya masalah kecil
86
Bab 86 ~ Sarapan manis
87
Bab 87 ~ Keyakinan yang berbeda
88
Bab 88 ~ Pelukan Terakhir
89
Bab 89 ~ Adzan Berkumandang
90
Bab 90 ~ Keras Kepala
91
Bab 91 ~ Bukannya lo memang mau dia pergi dari hidup lo?
92
Bab 92 ~ Meminta maaf atau memberikan maaf
93
Bab 93 ~ Daddy kita
94
Bab 94 ~ Demi kebahagiaan Istriku
95
Bab 95 ~ Setiap perbuatan jahat ada alasan di baliknya
96
Bab 96 ~ Merawat Daddy
97
Bab 97 ~ Putri Daddy
98
Bab 98 ~ Alana lebih berhak
99
Bab 99 ~ Alana dan Devano
100
Bab 100 ~ Lo milik gue!
101
Bab 101 ~ Hari Bahagia
102
Bab 102 ~ Kebahagiaan dan kesedihan
103
Novel Baru ~ Istri Amnesia Ustaz Azzam
104
Bab 103 ~ Tespek garis dua
105
Bab 104 ~ Pasangan Bucin
106
Promosi novel
107
Bab 105 ~ Persiapan acara tahunan
108
Bab 106 ~ Ending
109
Istri untuk Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!