Eps 5

Hari ini adalah hari pertama pengantin baru itu tinggal di mansion Ansel setelah menikah. Karena dua hari yang lalu, mereka menginap di mansion utama.

Kakek Jacob tidak memperbolehkan Ansel untuk pergi ke kantor. Katanya, Ansel harus cuti selama seminggu untuk menemani Alisha. Selain itu, agar mereka terbiasa dengan kehadiran masing-masing. Ingin menolak pun, Ansel tak kuasa. Karena kakeknya pasti akan terus memaksanya.

Alisha mulai berkeliling di mansion itu. Ia ingin menghafal ruangan apa saja yang ada di sana dan juga letaknya. Ternyata, selera Ansel keren juga, pikirnya.

Ada seorang pelayan yang menemani Alisha, dan Alisha juga tau kalau pelayan itu terlihat tidak suka padanya. Entah karena apa, Alisha tak ingin memusingkan nya.

"Apa lagi yang ingin kau ketahui?" tanya pelayan itu.

"Tidak ada. Kau boleh pergi," ucap Alisha. Ia tau pelayan itu merasa tak nyaman saat menemaninya. Sebab itulah Alisha menyuruhnya pergi saja.

Pelayan itu langsung pergi tanpa mengatakan apapun lagi, bahkan tanpa berpamitan.

"Aneh. Kenapa Tuan Ansel merekrut pelayan seperti dia?" gumam Alisha sambil berjalan ke belakang rumah.

Ia berlari kecil saat melihat Ansel yang sedang berdiri di sebuah kandang besar. Alisha pikir, itu adalah kandang sapi atau kuda. Ternyata ketika sudah dekat, langkahnya langsung terhenti. Wajahnya terlihat kaget melihat sebuah hewan yang ada di kandang itu.

Ansel yang menyadari ada seseorang di belakangnya pun langsung menoleh. Ide jahil langsung terlintas di otaknya saat melihat wajah Alisha yang begitu ketakutan.

"Ada apa?" tanya Ansel. Ia melangkah mendekati istrinya.

Alisha langsung tersadar dari keterkejutannya. "Hewan apa itu?" tanyanya mendadak linglung.

Ansel mengerutkan keningnya, "Apa maksudmu? Ku rasa, kau sudah cukup tua untuk mengenali itu hewan apa."

Alisha langsung merapatkan tubuhnya pada Ansel ketika hewan peliharaan pria itu menggeram.

"Kau harus berkenalan dengannya," ucap Ansel lalu menarik tangan Alisha agar mendekat ke kandang.

Alisha langsung menahan kakinya, ia memegang erat lengan Ansel agar berhenti memaksa nya.

"Aku tidak mau! Jangan paksa aku! Tanganku sakit!" Alisha memberontak. Namun, Ansel tak hilang akal, ia menggendong Alisha seperti karung beras. Hal itu membuat Alisha langsung menjerit ketakutan.

Para bodyguard yang menjaga di sekeliling rumah langsung merasa heran dengan kelakuan tuannya itu. Terlihat sekali jika Ansel sedang menjahili istrinya. Padahal Ansel adalah pria yang kaku dan tak suka bercanda dan keributan. Bahkan sampai Alisha berteriak di telinganya, pria itu tak terganggu.

"Jangan!" teriak Alisha. Ia menendang-nendang perut Ansel, tapi tidak mempan.

"Berhenti memberontak jika kau tak ingin dia marah," ucap Ansel. Alisha langsung mengatupkan bibirnya dan berhenti bergerak.

Posisi Alisha sudah berubah, tadinya digendong ala karung beras, sekarang menjadi ala koala. Alisha mengalungkan tangannya ke leher Ansel. Ia meringkuk layaknya bayi berada di gendongan sang Ayah. Alisha sangat takut pada hewan peliharaan Ansel itu.

"Ayo cepat. Sepertinya dia menyukaimu," ucap Ansel.

Bukannya menoleh, Alisha malah merapatkan tubuhnya pada badan tegap Ansel.

"Jangan membuatku kesal, Ansel," geramnya.

"Aku hanya mengajakmu berkenalan dengan River," ujar Ansel dengan santai.

"River? Dia juga punya nama?!" Alisha kembali terkejut.

Ansel mengangguk, "Turunlah. Jika tidak mau turun, kau ku lempar ke kandangnya."

Bukannya menuruti perintah sang suami, Alisha malah mengeratkan pelukannya.

"Tidak! Bawa aku pergi dari sini! Aku tidak ingin melihatnya!" rengek Alisha.

"Kalau begitu, turun sendiri, lalu menjauh lah," ucap Ansel. Ia tak lagi memegang paha Alisha untuk menahan bobot istrinya itu.

Tak ada yang tau maksud terselubung dari ucapan Ansel. Sebab itulah, Alisha langsung turun dan berlari. Namun, saat hendak berlari, Ansel dengan cepat menangkap pinggangnya dan langsung mendorong Alisha masuk ke kandang harimau peliharaannya (River), lalu mengunci pintunya. Ansel merasa puas melihat itu.

Wajah Alisha langsung tegang, ia bahkan tak bergerak sama sekali. Ia menatap hewan buas di depannya dengan takut. Bahkan kedua tangannya terkepal erat.

Sedangkan River si harimau jantan peliharaan Ansel, dia hanya menatap manusia mungil di depannya itu, lalu menatap sang tuan. Ia menggeram kecil seperti kucing.

Alisha masih diam kaku, bahkan saat River bergerak mendekatinya, ia masih diam di tempat.

Tanpa di sangka, River mengeluskan kepalanya di tangan mungil Alisha. Terlihat manja sekali.

Alisha semakin terkejut, saat hendak melangkah mundur, suara Ansel mengintruksi.

"Jangan bergerak, dia sedang berkenalan denganmu. Usap lah kepalanya," titah Ansel.

Alisha terdiam sejenak, ia mulai mengangkat tangannya untuk mengusap kepala River dengan lembut. Harimau jantan itu kembali menggeram kecil sambil memejamkan matanya.

Lama kelamaan, Alisha mulai rileks, tak lagi tegang dan sepucat tadi. Bibir tipisnya menyunggingkan senyum senang.

"D-dia tidak akan menggigit ku, kan?" tanyanya pada Ansel.

"Tidak, jika kau selalu mematuhi ku," jawab Ansel. Ia bersedekap dada sambil memandang punggung Alisha dan River yang sibuk bermanja.

Alisha langsung menoleh sedikit, alisnya mengerut tak suka. "Kau pikir aku budak mu?" sinisnya. Ia kembali menoleh menatap River yang masih menggeram rendah.

"Tuanmu aneh sekali. Kenapa kau betah dengannya?" bisik Alisha sambil terus mengelus kepala River.

"Sekali aku memerintah, maka dia akan menurutinya," sahut Ansel.

Benar, jika Ansel memerintah, maka River akan bergerak sesuai instruksi sang tuan. Alisha mendadak takut pada harimau itu. Bisa saja Ansel menyuruh River untuk memakannya.

"Jika tidak mau kau dimakan, maka mulai sekarang, kau harus menurut padaku. Jangan pernah membantah sekalipun," lanjutnya.

Karena merasa ketakutan, Alisha pun hanya mengangguk saja. Wajah yang tadinya tenang, sekarang kembali sedikit tegang karena River tidak kembali bermanja padanya.

Alisha melangkah mundur sampai menempel kandang yang terbuat seperti jeruji penjara. Kenapa aura River tiba-tiba terlihat mengerikan? Apakah dia tau apa yang dibicarakan oleh sang Tuan?

"Ansel, aku ingin KELUARR!" Alisha berteriak diakhir ucapannya karena River tiba-tiba mengaum sampai membuat rambutnya sedikit berterbangan.

Alisha langsung berbalik, tangannya heboh berusaha membuka kunci pintu kandang. Ia menatap memohon pada suaminya agar segera membukakan pintunya.

Ansel hanya diam memandang. Ia ingin memberi sedikit pelajaran pada Alisha.

"T-tolong aku," lirih Alisha. Ia sangat ketakutan, bahkan air matanya mengalir sedikit.

Bukannya membukakan pintunya, Ansel malah pergi meninggalkan Alisha yang pasrah di dalam kandang River.

"Ansel! Tuan Ansel!" teriaknya.

Ekspresi Alisha langsung berubah kesal bercampur marah. Selanjutnya Ansel mendengar makian yang keluar dari bibir istrinya itu. Langkahnya terhenti, lalu berbalik menatap Alisha yang sudah berderai air mata, namun ekspresinya terlihat marah.

"Maki saja diriku. Maka akan ku tambah hukuman mu," ucapnya sambil tersenyum miring, setelah itu ia berbalik meninggalkan Alisha yang terus berteriak memanggil namanya sambil menangis.

***

Terpopuler

Comments

Artiana S

Artiana S

kasian Alisha

2024-06-10

0

Mattea Bee

Mattea Bee

kalo jadi Alisha pasti aku udah pingsan duluan🤭

2024-06-03

2

𝐀⃝🥀Angel❤️⃟Wᵃf

𝐀⃝🥀Angel❤️⃟Wᵃf

hadeeh jadian alisha dasar si Ansel jahil bgttt daaaahh

2024-05-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!