Siang itu cuaca terlihat cerah.
Tara dan Arya duduk berhadapan di salah satu meja resto milik Maya tempat ia bekerja saat ini. Lama mereka berdua cuma terdiam, sambil sesekali mengawasi Marvel yang asyik menikmati makanan yang di pesan Arya untuk nya.
"Sepertinya kita harus bicara!" kata Tara menatap Arya tajam.
Arya menarik nafas berat. Seakan tau apa yang akan perempuan itu katakan.
"Sabar lah, setelah Marvel menghabiskan makanannya, Kita bisa bicara empat mata berdua. Kamu bisa menyuruh seorang pelayan untuk mengajak Marvel bermain di luar sebentar, dan bertanya padaku semuanya, sepuas hati mu." jawab Arya tanpa memandang ke arah Tara yang terlihat tak sabaran sedari tadi.
Tara mendengus kesal, karna jawabannya yang terdengar bijak mempertimbangkan situasi dan kondisi.
Arya terlihat sangat menyayangi Marvel seperti ayah kandungnya saja membuat Tara kian ragu dan bimbang untuk menerka Marvel itu anak siapa?
Butuh setengah jam lebih untuk Marvel menghabiskan makanannya. Saat Marvel selesai makan, Tara memanggil salah seorang pelayan untuk mengajaknya bermain di luar resto.
Meski awalnya menolak, akhirnya Marvel menurut setelah di janjikan Arya akan dibelikan mainan.
"Katakan, apa yang ingin kamu ketahui dari Marvel?" tanya Arya dengan ekspresi terlihat tenang.
Tara menatap Arya dengan wajah sedikit tegang.
"Siapa ayah kandung Marvel?" tanya Tara dengan mimik serius.
Arya tetap tenang tanpa ada rasa terkejut sedikitpun saat mendengar pertanyaan Tara. Pria tampan itu memandang sebentar ke arah luar jendela. Senyuman terukir diwajahnya saat melihat Marvel terlihat asyik bermain kejar-kejaran dengan pelayan yang di suruh Tara untuk menjaganya.
"Kasihan bocah itu!" desisnya pelan.
Tara menautkan alis matanya bingung, tak mengerti maksud perkataan Arya.
"Nasibnya tak jauh lebih baik dariku!" ucap Arya dengan nada sedih.
Dahi Tara terlihat berkerut mencoba memahami maksud ucapan Arya yang sedikit mengambang. Arya menarik nafas untuk kedua kalinya.
"Aku dan Marvel sama-sama anak terbuang. Aku tak tahu siapa orang tua ku. Marvel juga begitu. Beda nya, Dokter Adrian mengadopsi ku dari sebuah panti asuhan dan menjadi bapak angkat ku. Sedangkan Marvel, ia lahir dari perempuan pe****r yang tidak di ketahui siapa ayah nya. Karna kasihan, Dokter Adrian menyuruh Roy untuk mengadopsi nya dan menjadikan Roy sebagai ayah angkat nya." ujar Arya bercerita.
Pantas saja, Roy jarang pulang kerumah. Dia pasti sibuk mengurus anak angkat nya juga. Pikir Tara berasumsi.
Tara sedikit cemburu, kehidupan Marvel yang menjadi anak angkat Roy lebih baik dari pada Sania yang jelas nyata anak kandung Roy.
Tara masih meragukan kebenaran cerita Arya tentang diri Marvel. Wajah Marvel begitu mirip dengan Roy. Mungkin kah Arya masih menyimpan kebohongan lain demi melindungi saudara angkat nya itu?
"Apa cerita mu itu bisa ku percaya?" selidik Tara penuh keraguan.
"Tentu saja, Dokter Adrian sendiri yang bercerita pada ku, tentang diri ku dan Marvel." ujar nya lagi meyakinkan kan Tara.
Tara menarik nafas panjang, meskipun ada rasa sedih yang mendera hati nya saat mendengar kisah Arya dan Marvel ia masih menaruh rasa curiga dalam hati.
"Maaf, aku telah membuat mu mengingat kembali masa lalu mu yang buruk." ucap Tara dengan nada menyesali sikapnya yang pernah menyakiti Arya hingga kening nya berdarah.
Tara mulai memaafkan sikap Arya yang dulu menutupi segala kebohongan Roy. Arya pasti punya alasan tertentu untuk melakukan itu semua. Posisi nya sebagai anak angkat keluarga Dokter Adrian memang cukup menyulitkan untuk Arya.
Pria tampan itu melemparkan senyuman pahit mendengar ucapan Tara yang penuh penyesalan.
"Tak apa apa Tara, aku mengerti apa yang kau rasakan." ucap Arya dengan wajah terlihat sendu.
"Setidaknya, kamu tak perlu khawatir lagi. Marvel bukan anak Roy." ujarnya lagi sambil tersenyum getir.
Tara menghembuskan nafas panjang saat Arya menyebut nama Roy. Wajahnya berubah sedikit keruh.
"Ya, aku takut. Setiap kali mengetahui rahasia Roy, hanya membuatku kian membencinya dan hati ku terluka lagi." ucap Tara sedih.
"Maafkan aku Tara, aku tak bermaksud untuk menutupi rahasia Roy darimu. Aku hanya tak ingin kamu makin terpuruk dalam penderitaan. Jujur, aku tak sanggup melihat kamu terus bersedih." Arya memandang Tara dengan sorot mata yang terlihat redup.
Dia seolah menaruh rasa iba dan kasihan padanya.
Tara segera memalingkan wajahnya. Dia benci dengan tatapan Arya yang seperti itu.
"Aku tak butuh belas kasihan darimu!" Tara jadi gusar, tak nyaman dengan cara Arya menatapnya.
Arya tersadar, bahwa sikapnya menyakitkan hati Tara .
"Maaf, aku tak kan menatap mu seperti itu lagi." Arya buru-buru meminta maaf pada Tara dan berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Nanti sore, pulang kerja ku jemput ya." bujuk Arya seolah mengajak Tara berbaikan.
Tara tak menjawab. Meski rasa marahnya pada Arya sudah berkurang jauh. Tara belum bisa memaafkannya dengan begitu mudah. Tara hanya mencoba memahami diri Arya.
Andai Tara berada di posisi itu. Pasti ia akan berbuat hal yang sama. Menjaga rahasia keluarga! namun karna rasa cinta nya pada Tara membuat Arya kesulitan untuk menimbang segala sesuatu yang akan ia perbuat. Arya adalah orang yang penuh pertimbangan.
Ada rasa kagum yang menyelinap di hati Tara. pria itu rela dipersalahkan dan disalahkan demi menjaga kehormatan keluarganya dan orang yang ia cintai. Segitu capek nya jadi Arya.
Arya yang melihat wanita itu cuma diam membisu beranggapan bahwa Tara masih marah padanya.
"Baiklah, jika kamu masih marah padaku. Aku tak kan menjemputmu pulang kerja nanti!" ucapnya dengan nada berat.
Sejenak Tara memandang Arya bimbang.
"Setidaknya, Arya harus berada di dekat ku. Untuk mengetahui semua rahasia mereka." Otak Tara berpikir cepat.
"Hmm, baiklah, jemput aku pukul lima sore!" ucap Tara tanpa ragu.
Arya terkejut mendengar ucapan Tara.
"Benarkah? Baiklah, Aku akan mengantar Marvel pulang sekarang. Setelah itu langsung kembali kesini untuk menjemputmu!" ucap Arya terlihat gembira.
Tara hanya mengangguk pelan, namun cukup membuat Arya melonjak kegirangan seperti anak kecil yang di beri mainan. Arya pun bergegas bangkit dari duduknya.
"Tunggu aku, aku hanya sebentar!" katanya sambil terburu-buru menuju meja kasir dan melambaikan tangannya ke arah Tara, sebelum melangkah keluar meninggalkan resto.
Tara menghembuskan nafasnya kuat, sesaat setelah bayangan Arya menghilang bersama Marvel.
Sungguh tak di sangka, pertemuannya dengan Arya menguak sedikit demi sedikit tabir rahasia keluarga Roy suaminya. Kejelekan dan keburukan Roy satu persatu akan terungkap.
☘️☘️☘️☘️☘️
Waktu telah menunjukan pukul lima sore.
Tara bergegas meninggalkan resto yang telah ia titipkan pada kepala pelayan yang bertugas menggantikannya setiap pergantian shift.
Ia terlihat berjalan menghampiri mobil Arya yang sedari tadi sudah parkir menunggu nya di parkiran resto.
Wajah Arya terlihat ceria, menyambut kedatangan Tara. ia segera membuka kan pintu depan mobil dan mempersilahkan Tara naik ke mobilnya.
Bagai seorang ratu, Tara duduk di bangku depan sambil senyum-senyum sendiri. Arya memang pintar mengambil simpati orang.
Tak lama kemudian, mobil Arya pun melaju meninggalkan resto.
Tanpa mereka sadari, sebuah mobil sedan merah mengiringi mereka dari belakang. Mobil sedan merah itu dikemudikan oleh seorang perempuan cantik yang sedari tadi sudah memata-matai mereka berdua.
Entah siapa perempuan itu? Apa yang ia mau?
.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
TAG
Tapi kok mirip Roy sih? jangan-jangan hasil jajan si Roy /Smile/
2024-11-16
1
TAG
ini Daun apa Thor? wkwk
2024-11-16
1
💫0m@~ga0eL🔱
kamu ikut ngintip y, kok tau ? /Facepalm/
2024-11-17
0