Siapa ayah kandung anak itu ?

Tiga bulan telah berlalu.

Saat Tara sangat sibuk mengelola resto. Hasilnya lumayan bagus. Hari demi hari, pengunjung resto kian bertambah. Membuat Tara makin bersemangat setiap hari.

Kesibukannya setiap hari menyita banyak waktu hingga tak pernah ada kesempatan untuk berpikir tentang Roy. Yang ia pikirkan setiap hari hanya lah bekerja, bekerja dan bekerja.

Tara sedang sibuk memberi pengarahan kepada salah satu pelayan. Saat seorang anak laki laki kecil berusia 5 tahun hampir menabraknya.

Anak itu asyik berlarian mengejar mobil-mobilan remote control miliknya yang melaju kencang melewati kaki Tara.

Dia pun segera menghindar, namun rupanya anak lelaki itu terpeleset jatuh tak jauh dari tempat Tara berdiri.

"Aduh!" jerit anak itu saat ia terjatuh.

Tara segera menghampiri dan membantunya untuk berdiri.

"Kamu gak apa-apa?" tanya Tara sambil memandang wajahnya kasihan.

Anak itu tersenyum pahit menatap Tara.

"Gak pa-pa, Tante!" jawabnya sambil menggeleng-geleng kan kepalanya.

Tara bergegas membantu nya mengambilkan mobil-mobilan mainannya yang terhenti karna terhalang kaki sebuah kursi. Saat ia kembali dengan mainan, anak itu terlihat tidak menangis sedikitpun.

Tara memperhatikan sekujur tubuhnya.

Ada sedikit lecet dibawah lengannya. Anak lelaki yang kuat, pikir Tara dalam hati.

Lama Tara memandangi wajahnya yang terlihat ganteng, imut dan lucu. Sesaat Tara tertegun. Seperti mirip seseorang.

Bocah ini mirip seseorang yang ia kenal, tapi siapa? pikir Tara mencoba mengingat-ingat.

"Namamu siapa?" tanya Tara dengan nada lembut.

"Marvel!" jawabnya dengan lidah agak cadel menyebut huruf R.

Tara tersenyum dan melirik lukanya.

"Lenganmu lecet, biar Tante kasih obat ya?" ucap Tara pelan.

Anak lelaki itu menggelengkan kepalanya.

"Gak usah Tante. Kakek Marvel, Dokter kok!" jawabnya polos.

Tara lagi-lagi tersenyum mendengar jawabannya. Tara mengusap rambut anak itu lembut.

"Marvel...!" sebuah suara terdengar berat memanggil nama anak itu dari belakang.

Mungkin ayahnya, tebak Tara dalam hati.

"Kakek...!" jerit Marvel langsung berlari menuju ke asal suara yang memanggil namanya, tanpa mempedulikan Tara.

Rupanya itu suara kakeknya, syukurlah dia tak sendirian. Tara bersyukur dalam hati.

Penasaran dengan rupa kakek nya, Tara pun berpaling ke arah tempat anak itu berlari. Wajah nya langsung berubah pucat pasi, saat memandang wajah si kakek yang sedang duduk di salah satu meja pengunjung.

"Dokter Adrian Kusuma!" desis Tara.

Dia adalah Pria tua yang dipanggil paman oleh Arya sekaligus bapak angkatnya. Dan juga bapak mertua Tara yang asli, bapak kandung Roylando suaminya.

Tara buru-buru memalingkan wajahnya. Tak ingin Dokter Adrian melihat keberadaan Tara disana. Bergegas ia berjalan hendak pergi dari tempatnya berdiri. Namun bocah itu terlihat berlari ke arahnya sambil memanggil Tara.

"Tante...!" jerit Marvel.

Teriakannya Membuat Tara mengurungkan niatnya untuk pergi.

Tara berhenti tanpa berbalik menoleh pada anak lelaki itu. Ia tak ingin Dokter Adrian mengenalinya. Marvel menarik ujung rok yang Tara kenakan dan berdiri menghadap ke arah Tara.

Mata Tara menatap Marvel dengan tajam. Setelah ia perhatikan anak lelaki itu dengan seksama. Mata kecil yang sedikit sipit dan hidung yang bangir, agak mirip dengan Roy.

Ah, tentu saja mirip. Jika dia cucu Adrian Kusuma mereka sudah tentu sedarah. Kata Tara dalam hati menepis pikiran buruk yang tiba-tiba hinggap di kepalanya.

"Tante, kata kakek. Makasih ya!" ucapnya pada Tara.

Tara mengangguk sambil tersenyum manis padanya.

"Kapan-kapan, Marvel mau main kesini lagi. Mau ketemu sama Tante!" ucapnya lagi.

Sejenak Tara tertegun mendengar ucapannya.

"Kenapa?" tanya Tara jadi bingung.

Dia tersipu malu. Lalu berbisik ke telinga Tara.

"Marvel, suka Tante!" bisiknya perlahan.

Mata Tara seketika membelalak. Tak percaya ucapan seperti itu keluar dari mulut anak kecil 5 tahun yang ia anggap masih teramat polos.

Anak lelaki itu pun terlihat tertunduk malu, seraya menyatukan dan memutar-mutar ujung kedua jari telunjuknya.

"Ih, masa sih?" goda Tara, membalas perkataannya.

Maksudnya, agar anak itu tertawa membalas godaan Tara. Namun Tara salah, Wajah Marvel seketika berubah sedih. Membuat Tara tambah bingung melihat sikapnya.

"Marvel kasian sama papa, Marvel kan gak punya mama!" ucapnya polos.

Tara terdiam, siapa papa yang ia maksud? Apakah Dokter Adrian punya anak lelaki selain Roy dan Arya? Ataukah itu Arya? Pikirannya seketika melayang pada sosok Roy yang lebih mirip dengan Marvel ketimbang Arya yang jelas nyata bukan anak kandung Dokter Adrian Kusuma.

"Saat menikah, bukankah Roy berstatus bujangan? Apa mungkin Roy punya saudara laki-laki lain?" perasaan Tara tiba tiba jadi kacau.

"Nama papa mu siapa?" tanya Tara sambil memegang kedua bahu Marvel lembut.

"Marvel...!" suara Dokter Adrian Kusuma terdengar memanggil dari arah belakang, sebelum Marvel sempat membuka mulutnya membalas pertanyaan Tara.

Suara detak sepatu orang berjalan cepat terdengar menuju ke arah mereka berdua.

Tara menarik nafas kecewa.

Padahal ia ingin memastikan apa yang ada di kepalanya dengan bertanya pada Marvel siapa nama ayah kandungnya. Namun langkah kaki Dokter Adrian Kusuma terasa semakin dekat, berjalan cepat menuju ke arah mereka.

"Marvel, Tante pergi dulu ya. Tante masih banyak kerjaan. kapan-kapan kesini lagi ya, Tante tunggu!" ucap Tara buru-buru mengusap kepala Marvel dan meninggalkan Marvel yang memandangi Tara dengan tatapan bengong.

Tara langsung bersembunyi di balik sebuah dinding pembatas. Memandangi Dokter Adrian Kusuma dan cucunya Marvel yang berbicara sebentar. Hingga kemudian mereka pergi meninggalkan resto.

Sepeninggal mereka berdua.

Pikiran Tara pun berkecamuk. Ia jadi penasaran. Siapa ayah kandung dari Marvel? Apakah itu Roy? Ataukah Arya? Ataukah ada saudara lelaki lain? Keluarga mereka penuh misteri.

Banyak hal yang mencurigakan. Roy, Arya, Dokter Adrian. Mereka seolah menyembunyikan banyak rahasia yang sulit untuk di ungkapkan.

"Aku harus mencari tau tentang seluk beluk keluarga mereka. Kasihan masa depan Sania, kelak harus berurusan dengan keluarga aneh. Karna walau bagaimanapun juga, Sania juga termasuk cucu kandung dari Dokter Adrian.

Aku harus mengungkap kebenaran yang sesungguhnya. Agar Sania bisa hidup tenang kelak suatu hari nanti." tekad Tara dalam hati.

Tiit...Tiit...Tiiit !

Tiba tiba terdengar bunyi hp berdering.

Sesaat Tara celingak-celinguk mencari asal bunyi hp yang terdengar dekat dan kemudian tertawa sendiri sambil buru-buru mengeluarkan Handphone android keluaran terbaru dari saku rok yang ia kena kan.

Handphone itu adalah bonus dari Maya, karna omset penjualan resto yang meningkat setiap bulannya.

Tara langsung tersenyum melihat nama Maya tertulis memanggil di layar Handphone.

"Ya Buk Bos!" jawabnya senang saat menerima panggilan telpon dari Maya.

"Tara, nanti sore setelah kamu pulang kerja. Aku ingin mengajak kamu dan Sania pergi ke taman hiburan di pusat kota. Sudah lama Aku tak berjalan-jalan. Sekalian Aku ingin menyenangkan Sania melihat berbagai macam atraksi dan pertunjukan lucu di sana." ujar Maya bersemangat.

"Oke May, sepulang kerja Aku akan langsung pulang. Agar kita bisa berangkat bersama-sama ke taman hiburan." tanpa pikir panjang Tara langsung menerima ajakan Maya.

Kebetulan, sejak Sania lahir. Tara dan Sania memang belum pernah menikmati liburan. Ada sedikit rasa sedih terbersit di hatinya, setelah Maya menutup telponnya.

Ia jadi teringat Roy. Sejak menikah, Roy selalu menolak setiap kali ia ajak jalan-jalan. Apalagi liburan ke luar kota. Roy selalu saja ber alasan. Dia sibuk, malas dan lain-lain sebagai nya.

Roy memang pria yang tak pengertian sama sekali. Roy tak pernah mau mengerti perasaan Tara. Roy tak pernah menjadi seorang ayah yang baik dan penuh kasih sayang untuk Sania.

Tara menarik nafas berat. Mengingat Roy membuat hatinya kecewa untuk kesekian kalinya. Begitu banyak kelukaan dan kepahitan yang ia rasakan karna Roy.

Tak terasa sore pun datang menjelang.

Tara bergegas pulang ke rumah. Dan melihat Maya serta Sania sudah menunggunya di teras rumah Maya.

Tanpa membuang waktu, Tara langsung pulang mengganti pakaian ke rumahnya.

Dengan cepat, ia telah kembali ke rumah Maya.

Akhirnya, mereka bertiga pun berangkat menuju pusat kota dengan mobil pribadi milik Maya dengan hati riang gembira.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

kok tau /Sob//Joyful//Joyful//Joyful/

2024-11-16

0

TAG

TAG

Genitnya ketularan Roy

2024-11-16

1

TAG

TAG

Fix anak si Roy

2024-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Cincin pernikahan yang dirampas paksa
2 Pria misterius
3 Sania demam tinggi
4 Kepergian Roy keluar kota
5 Mulai Jatuh Cinta
6 Rahasia Roy dan Arya
7 Awal pembalasan
8 Kecemburuan Arya.
9 Pekerjaan baru untuk Tara
10 Siapa ayah kandung anak itu ?
11 Pengunjung tak disangka
12 Kisah masa lalu Arya
13 Mendadak sakit
14 Rahasia Roy yang lain
15 Perjanjian Rahasia
16 Sahabat Arya
17 Perempuan Misterius
18 Mabuk berat
19 Pertemuan dengan Mertua
20 Pindah Rumah
21 Permintaan Roy
22 Tinggal serumah.
23 Hati yang terluka
24 Pengakuan Karla
25 Penolakan Tara terhadap Roy
26 Perkelahian Roy dan Arya.
27 Cemburu Tara pada Karla
28 Kepergok Mbok Sri.
29 Pengakuan Dokter Adrian.
30 Kemunculan Karla di rumah Dokter Adrian.
31 Rencana jahat Karla.
32 Kehilangan Marvel.
33 Hasrat terpendam
34 Pelampiasan hasrat 100 jt
35 kecurigaan Roy.
36 Pria ber topi hitam.
37 Karla di jebak Dika
38 Rahasia Dokter Adrian.
39 Permintaan Maaf Roy
40 Karla kehilangan Kehormatan.
41 Mengantar Karla Pulang.
42 Terperangkap jebakan Karla.
43 Keputusan yang berat.
44 Diana dan pria ber topi hitam.
45 Bukti penting dari Diana
46 Pernikahan Arya dan Karla.
47 Malam Pengantin Arya dan Karla.
48 Dika gagal membunuh Tara.
49 Pengakuan Diana.
50 Diana ditusuk Dika.
51 Hasrat Karla yang terpendam.
52 Arya melarikan diri.
53 Kedatangan menantu baru.
54 Roy bertemu Karla.
55 Mereka semua benci Karla.
56 Arya Pulang.
57 Makan malam bersama.
58 Konflik dua perempuan.
59 Karla muntah-muntah.
60 Membezuk Diana.
61 Hamil yang ditakutkan Karla.
62 Tempat persembunyian Dika.
63 Dika melarikan diri.
64 Kebenaran yang baru diketahui.
65 Test pack dari Mbok Sri
66 Jaga Jarak.
67 Pengajuan Cerai dari Tara.
68 Pemberian sang mertua.
69 Perpisahan.
70 Awal yang berbeda.
71 Pelanggan VIP tak terduga.
72 Big Boss vs mantan suami
73 Pertengkaran Arya dan Karla.
74 Pesona Janda Muda.
75 Bertemu Diana.
76 Menuruti permintaan ibu hamil.
77 Cinta yang di tolak mentah-mentah.
78 Perselingkuhan Karla dan Roy.
79 Masuk Perangkap Karla.
80 Salah paham.
81 Hubungan yang mencurigakan.
82 Rahasia yang terbongkar
83 Dika menculik Tara
84 Warisan jadi petaka
85 Arya terluka parah
86 Harapan tak jadi kenyataan
87 Kematian Arya.
88 BAB PENGUMUMAN
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Cincin pernikahan yang dirampas paksa
2
Pria misterius
3
Sania demam tinggi
4
Kepergian Roy keluar kota
5
Mulai Jatuh Cinta
6
Rahasia Roy dan Arya
7
Awal pembalasan
8
Kecemburuan Arya.
9
Pekerjaan baru untuk Tara
10
Siapa ayah kandung anak itu ?
11
Pengunjung tak disangka
12
Kisah masa lalu Arya
13
Mendadak sakit
14
Rahasia Roy yang lain
15
Perjanjian Rahasia
16
Sahabat Arya
17
Perempuan Misterius
18
Mabuk berat
19
Pertemuan dengan Mertua
20
Pindah Rumah
21
Permintaan Roy
22
Tinggal serumah.
23
Hati yang terluka
24
Pengakuan Karla
25
Penolakan Tara terhadap Roy
26
Perkelahian Roy dan Arya.
27
Cemburu Tara pada Karla
28
Kepergok Mbok Sri.
29
Pengakuan Dokter Adrian.
30
Kemunculan Karla di rumah Dokter Adrian.
31
Rencana jahat Karla.
32
Kehilangan Marvel.
33
Hasrat terpendam
34
Pelampiasan hasrat 100 jt
35
kecurigaan Roy.
36
Pria ber topi hitam.
37
Karla di jebak Dika
38
Rahasia Dokter Adrian.
39
Permintaan Maaf Roy
40
Karla kehilangan Kehormatan.
41
Mengantar Karla Pulang.
42
Terperangkap jebakan Karla.
43
Keputusan yang berat.
44
Diana dan pria ber topi hitam.
45
Bukti penting dari Diana
46
Pernikahan Arya dan Karla.
47
Malam Pengantin Arya dan Karla.
48
Dika gagal membunuh Tara.
49
Pengakuan Diana.
50
Diana ditusuk Dika.
51
Hasrat Karla yang terpendam.
52
Arya melarikan diri.
53
Kedatangan menantu baru.
54
Roy bertemu Karla.
55
Mereka semua benci Karla.
56
Arya Pulang.
57
Makan malam bersama.
58
Konflik dua perempuan.
59
Karla muntah-muntah.
60
Membezuk Diana.
61
Hamil yang ditakutkan Karla.
62
Tempat persembunyian Dika.
63
Dika melarikan diri.
64
Kebenaran yang baru diketahui.
65
Test pack dari Mbok Sri
66
Jaga Jarak.
67
Pengajuan Cerai dari Tara.
68
Pemberian sang mertua.
69
Perpisahan.
70
Awal yang berbeda.
71
Pelanggan VIP tak terduga.
72
Big Boss vs mantan suami
73
Pertengkaran Arya dan Karla.
74
Pesona Janda Muda.
75
Bertemu Diana.
76
Menuruti permintaan ibu hamil.
77
Cinta yang di tolak mentah-mentah.
78
Perselingkuhan Karla dan Roy.
79
Masuk Perangkap Karla.
80
Salah paham.
81
Hubungan yang mencurigakan.
82
Rahasia yang terbongkar
83
Dika menculik Tara
84
Warisan jadi petaka
85
Arya terluka parah
86
Harapan tak jadi kenyataan
87
Kematian Arya.
88
BAB PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!