BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai

"Nadeo mana? Belum pulang ya?"

Zeshan mengelilingkan pandangannya, sembari menunggu Devanka menyajikan kue cubit yang tadi dia pesan, pria itu baru sadar jika hingga saat ini Nadeo tidak kelihatan dimana rimbanya.

"Tadi sudah, cuma ikut Mommy lagi," jelas Devanka mendekat dengan kue cubit yang kini sudah dia tata rapi.

Zeshan mengerutkan dahi, agaknya pria itu belum sadar betapa besar perjuangan Mommy Amara demi membuat keduanya lebih dekat bukan semata-mata karena anak. "Ikut Mommy?"

"Hem, nginep di rumah kak Zain katanya ... kalau mau nyusul boleh, gitu kata Mommy," jelasnya lagi dan masih terkesan abu-abu di telinga Zeshan.

"Siapa?"

"Apa yang siapa?" Bukannya menjawab, Devanka justru balik bertanya dan hal ini adalah kebiasaan yang cukup menguras tenaga.

"Yang disuruh nyusul siapa, Deva ... gitu maksudnya." Walau sedikit sebal karena pasangannya ini kurang nyambung, tapi Zeshan sama sekali tidak emosi dibuatnya.

"Oh, Kakak sih ngomongnya setengah-setengah, sudah tahu IQ-ku rendah." Tanpa menunggu dihina lebih dulu, Devanka mengakui jika faktanya memang begitu. Sejak dulu semua orang tahu bahwa kecerdasan Devanka memang jauh dibawah kedua kakaknya.

"Kita berdua kalau mau ikut nginep kesana saja, tapi kalau tidak mau juga tidak masalah," jelas Devanka lagi sembari duduk tepat di samping Zeshan.

"Oh, kamu maunya gimana?"

"Terserah kakak saja, aku siap dibawa kemanapun ... asal jangan ke neraka saja," jawabnya sesantai itu, tapi berhasil membuat gigitan Zeshan urung tatkala kue cubitnya kembali ke piring pasca mendengar jawaban istrinya.

"Bercandamu tidak lucu, Deva."

"Yang sedang bercanda siapa, itu isi perjanjian pernikahan kita ... siap dibawa kemanapun, kapanpun dan tidak boleh menolak dengan alasan apapun. Kakak sendiri yang buat, lupa?" tanya Devanka dengan mata yang mendelik tajam ke arahnya.

"Iy-iya memang, tapi aku begitu juga ada alasannya."

"Oh iya? Apa tuh alasannya?"

Zeshan memejamkan mata, sebenarnya dia malas membahas hal ini. Hal konyol itu juga dia lakukan karena Devanka terlalu banyak mau. Uang jajan dua digit dan mahar yang cukup fantastis sudah cukup untuk menjadi alasan kenapa Zeshan sampai menyematkan butir-butir itu ke dalam perjanjian mereka.

"Pikir sendiri, Deva ... Kakak malas jawabnya."

"Kalau kakak saja malas jawab, apalagi aku yang disuruh mikir."

Zeshan tidak tertarik untuk adu mulut, dia lebih fokus menikmati kue cubit yang kini masuk satu persatu ke mulutnya. Sudah lama sekali dia tidak makan makanan begini, terakhir mungkin sebelum menikah, itu juga tidak banyak karena dia dapatkan sewaktu bertamu ke rumah om-nya.

Sementara Devanka di sisinya masih menunggu jawaban Zeshan. Andai memang disuruh ikut, dia sangat siap sebenarnya, bahkan sengaja mandi lebih cepat agar tidak kewalahan nantinya.

"Kak Zeshan, jadi gimana?"

"Gimana apanya?" tanya Zeshan dengan mulut penuh hingga membuat suaranya tak terdengar jelas.

"Kita, mau ikut nginep atau di sini saja?"

"Di sini saja, aku tidak betah tidur di rumah orang lain," jelasnya seketika membuat Devanka mengerjap pelan.

"Kok orang lain bilangnya? Kak Zain itu saudara sekandung padahal," protes Devanka merasa ucapan Zeshan agak sedikit kurang menyenangkan di telinganya.

"Terus harusnya aku bilang dia apa? Orang utan? Orang gila? Atau orang-orangan sawah?" tanya Zeshan tertawa pelan, lirikan tajam Devanka sungguh lucu di matanya, sungguh.

"Orang aring, Kak," balas Devanka yang justru semakin sebal mendapati respon Zeshan terhadap pertanyaan seriusnya.

Hanya sebuah pertanyaan sederhana, tapi wajah Devanka sampai secemberut itu dan jelas saja terlihat menarik di mata sang suami. Pria itu tertawa sumbang, hingga kemudian tawanya terhenti tatkala sadar piring di depannya sudah kosong.

"Aku makan sebanyak itu?"

"Tidak, kita makannya berdua, 'kan?"

Tanya sendiri jawab sendiri, Devanka menatap bingung Zeshan yang kini tampak panik usai menghabiskan seluruh kue cubit yang dia tata untuk sang suami.

"Enggak, aku makan langsung dari kotaknya ... kakak sendirian itu."

"Oh berarti sekarang porsinya memang sedikit ya? Kalau dulu banyak," jelas Zeshan agaknya mencoba berdamai dengan diri sendiri.

"Kurang tahu, tapi punya temanku ini isinya 12, Kak."

"Hah? Masa? Rasanya aku baru makan dua," jawab Zeshan seolah tak terima jika dirinya memang sudah makan sebanyak itu.

"Dua empat maksudnya, aku masukin dua kotak ke piring tadi." Devanka membenarkan dan hal itu berhasil membuat Zeshan mengerjap pelan. "Dia pasti berniat membawa racun ke tubuhku, awas saja sampai badanku tidak berbentuk lagi setelah ini," gumam Zeshan tetap konsisten dengan wajah datar yang membuat Devanka meduga sebenarnya tidak ada masalah.

Dia tidak berpikir buruk, Devanka santai saja menikmati makanan yang ada di depannya. Hingga, ponselnya berdering dan sejenak mengalihkan perhatian Devanka.

"Hero?" batin Devanka kemudian menatap sekilas Zeshan yang juga tampak biasa saja, jangankan peduli bertanya saja tidak.

.

.

"Kak aku angkat telepon bentar boleh ya?" Dia bertanya, sekaligus meminta izin dan Zeshan menggangguk pelan hingga Devanka bisa bicara bersama Hero dengan tenang.

Dia tidak mungkin bicara di hadapan Zeshan, karena itu Devanka sengaja mencari tempat dan dapur kotor adalah pilihannya.

"Ada apa?" tanya Devanka seadanya begitu menerima panggilan telepon dari pria itu.

"Baby kamu dimana? Aku sudah punya uangnya ... 140 juta cukup, 'kan untuk kita nikah?"

Deg

Jantung Devanka berdegup tak karu-karuan kala pria itu melontarkan kata-kata yang seharusnya diucapkan Hero satu minggu lalu. 140 juta terlalu berlebihan, saat itu Devanka tidak meminta banyak, asal Hero siap saja. Akan tetapi nyatanya ditolak dengan alasan tidak ada modal untuk menghidupi Devanka.

"Hero kam_"

Sempat terkejut ketika mendengar ucapan Hero, kali ini dia lebih terkejut lagi begitu Zeshan merebut ponselnya tanpa aba-aba. Devanka berbalik, dan saat ini terlihat jelas gurat penuh kemarahan di wajah Zeshan.

Lebih panik lagi, kala Zeshan sengaja mengeraskan volume telepon hingga terdengar jelas suara Hero si seberang sana.

"Kirim alamat kamu sekarang, Deva ... aku sama anak-anak bakal jemput jam delapan malam, Okay, Say_"

Tuuuut

Tanpa basa-basi, Zeshan mengakhiri sambungan teleponnya secara sepihak. Masih dengan wajah datar yang tak terbaca, Zeshan memeriksa ponsel Devanka dan hal itu sama sekali tidak membuat yang punya ponsel protes.

Entah apa yang dicari, hingga tak berselang lama Zeshan meraih tangan Devanka untuk kemudian dia kembalikan ponselnya.

Devanka sudah setakut itu sang suami marah atau bahkan melemparkan ponselnya, di luar dugaan Zeshan justru bersikap begitu lembut.

"Akhiri jika benar ingin memulai kehidupan bersamaku ... mau bagaimanapun, saat ini kamu istriku, Devanka," pintanya seraya mengusap pelan pundak Devanka sebelum kemudian berlalu pergi dari hadapan sang istri. Tanpa ada kemarahan dan caranya bicara sama sekali tidak sesuai dengan ekspresi Zeshan yang luar biasa menyeramkan.

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

🌸🌸🌸开心🌸🌸🌸

🌸🌸🌸开心🌸🌸🌸

pingin tahu kue cubit itu kayak apa sampai aku google 😁😁😁 dah lama gx datang Indonesia....

2024-02-10

60

@bimara Zyann

@bimara Zyann

kalo devanka mengakhiri...zeshan juga harus menghapus nama talita...cukup mengenang saja kalo talita ibunya deo
dan skrng menerima devanka seutuhnya tanpa bayang2 kakaknya

2024-05-03

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

Naah yg tegaas nihh devanka suami atw si hero

2024-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!