BAB 02 - Dugaan Sementara

"Sssshhh, Kak Zeshan ... pelan sedikit, sakit!!" Devanka menggigit bibir demi menahan agar tidak berteriak lebih heboh lagi.

"Kamunya jangan banyak gerak, aku makin susah."

"Kakak nggak ngerasain, ini tuh sakit sumpah."

"Siapa suruh pakai anting-anting begini? Kamu mau manggung atau gimana?" kesal Zeshan setelah berhasil melepaskan rambut Devanka yang terlilit di antingnya.

Entah seheboh apa dia mandi, apa mungkin goyang kepala sampai rambutnya kemana-mana begini, Zeshan juga tidak mengerti. Dia menghela napas panjang sembari memandangi Devanka yang kini menggosok-gosok telinganya.

"Jangan banyak tingkah, aku paling tidak suka perempuan caper ... paham?"

Devanka menggangguk, tangannya masih menahan handuk yang melilit tak begitu rapih lantaran buru-buru. Belum sempat mengucapkan terima kasih, Zeshan sudah berlalu pergi.

Sikapnya benar-benar berubah, Devanka merasakan betul perbedaan Zeshan sejak kakaknya meninggal dunia. Pria yang dulunya begitu hangat dan kerap bercanda, kini begitu dingin dan lebih irit bicara.

Bahkan, sejak mereka masuk kamar Zeshan belum mengajaknya bicara. Baru setelah tragedi anting nyangkut di rambut barusan Devanka mendengar suara Zeshan, itu juga disertai secuil amarah.

"Jangan banyak tingkah," gumam Devanka menirukan cara bicara Zeshan dengan sedikit emosi. "Siapa juga yang caper? Yang namanya nyangkut ya nyangkut," tambahnya lagi.

Dituduh bertingkah dan cari perhatian padahal tidak, jelas saja Devanka murka. Dia juga bingung kenapa bisa nyangkut segala, jika Zeshan berpikir dia habis goyang kepala atau bertingkah sebelum mandi, jelas salah besar.

"Kalau bukan karena mau diusir Kanjeng Mami, aku tidak akan pernah mau menikah dengan duda itu ... mending nunggu lamaran Hero saja," ujar Devanka mencebikkan bibir.

Menyedihkan sekali memang hidupnya, hanya karena tidak mau lanjut kuliah lantaran bosan berkutat dengan buku pelajaran, maminya justru merencanakan pernikahan tanpa Devanka duga.

Dia ingin berontak, ingin kabur dan sempat meminta Hero, sang kekasih untuk melamarnya segera. Akan tetapi, Hero yang masih duduk bangku kuliah tidak bisa menjanjikan apa-apa hingga Devanka hanya punya dua pilihan saat itu, menjadi istri Zeshan atau diusir dari rumah.

Khawatir hidupnya luntang-lantung tanpa arah jika nekat melawan, Devanka menerima permintaan sang mami pada akhirnya. Lagi pula, dia menyayangi Nadeo dan mendiang kakaknya, jadi anggap saja balas budi karena semasa hidup Talita begitu menyayanginya, bahkan lebih dari maminya sendiri.

.

.

Jika di dalam kamar mandi Devanka tengah ngomel-ngomel sendiri, di sisi lain Zeshan tengah diomeli malaikat kecilnya hanya karena belum mandi. Dan, hal itu berhasil membuat Zeshan tertawa sampai menangis.

"Daddy nanis?" tanya bocah tampan yang kini tengah duduk di pangkuan Zain.

Melihat mata bulat sang putra, ingin rasanya Zeshan pulang malam ini juga. "Hem, Daddy kangen sama Deo," jawab Zeshan kemudian tersenyum simpul.

"Deo engaa tapi," jawab Nadeo sembari menggelengkan kepala kemudian disambut gelak tawa oleh pria yang tengah memangku putranya.

"Kenapa? Deo tidak sayang Daddy berarti?"

"Cayang."

"Bohong, Deo nggak sayang Daddy, 'kan?"

"No!! Deo Cayang Daddy."

"Apa? Nggak?"

"Ih!!! Cayang dibilangin!!!"

Nadeo yang mewarisi sikap tak sabaran dari garis keturunan kakeknya itu mulai unjuk gigi. Pantang ditanya lebih dari dua kali, dia akan naik darah dan marahnya Nadeo adalah sesuatu yang Zeshan tunggu setiap kali mereka bicara.

"Daddy tuli yaaaa?"

"Hahahah tidak, cuma kurang jelas," jawab Zeshan mempermainkan Nadeo yang tampaknya mulai gusar.

"Cama ajah!!"

"Ilis aja kupingnya Daddy ...."

"Bikin cambel nyam-nyam," celotehnya terputus-putus dan Zeshan yakin untuk yang ini ada yang mengajarinya.

Benar saja, usai Nadeo benar-benar berontak dan melepaskan diri, kini pria yang merupakan cerminan dari dirinya itu tergelak.

"Stres!! Kau yang mengajarinya begitu?"

"Tidak, Deo sendiri."

"Aku mengenalnya dan selama ini dia tidak pernah begitu, pasti kau gurunya," tuduh Zeshan yakin betul jika memang Zain biang keladinya.

"Sudahlah, itu tidak penting ... sekarang aku tanya mana istrimu?"

"Mandi," jawab Zeshan singkat, padat dan terlihat jelas jika tak suka Zain tanya tentang itu.

"Kau akan melakukannya malam ini, 'kan?"

"Kau mau mati, Zain?" Zeshan melayangkan tatapan kesal ke arah Zain yang masih saja memancing emosinya.

"Hahaha ... aku cuma tanya, kalau memang iya aku sudah masukan pelummas ke kopermu, ada pengaman juga untuk jaga-jag_"

"Bodo amat!!" sentak Zeshan kemudian memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.

.

.

Demi Tuhan, dia benar-benar membenci Zain sepanjang hari ini. Kepala Zeshan sampai sakit, dia melemparkan ponsel ke tempat tidur dan beranjak untuk memeriksa benda yang Zain maksudkan.

Namun, di saat yang sama ternyata Devanka juga berjalan menuju koper yang membuat Zeshan ketar-ketir dibuatnya. Untuk pakaian mereka memang lepas tangan, semua disiapkan Mommy Amara dan hanya ada satu koper kecil berisikan pakaian mereka untuk satu malam di hotel.

"De-Devanka!!"

"Iya, Kak? Kenapa?" tanya Devanka menatap bingung Zeshan yang kini menahan pergelangan tangannya.

"Kamu mau ngapain?" Zeshan bingung hendak mengatakannya, saat ini tidak ada yang ingin Zeshan lakukan kecuali menyembunyikan benda itu sebelum Devanka melihatnya.

Devanka yang masih bingung maksud Zeshan tak segera menjawab. "Mau cari baju, kenapa memangnya?"

"Biar aku saja, kamu tunggu di sini."

Mendapati pria itu mendadak jadi baik sampai bersedia bersedia mencarikan pakaian ganti untuknya jelas saja Devanka curiga. Akan tetapi, dia tidak sudi untuk bertanya. Kekesalan dianggap caper beberapa saat lalu masih ada, jadi mana mungkin Devanka bersedia.

Sementara Zeshan kini tengah fokus dengan isi koper dan memang benar adanya Zain memasukkan benda-benda tak berguna itu, tepatnya untuk saat ini. Tak hanya itu, Zeshan juga menemukan catatan menyebalkan yang bisa dipastikan tulisan tangan saudaranya.

"Semoga berhasil, jangan lupa baca doa ... kalau mau dapat perempuan posisinya di_"

Belum selesai Zeshan baca, dia sudah meremuk kertas kecil itu hingga tak berbentuk. Sementara pengaman yang letaknya disengaja paling atas, Zeshan sembunyikan di sela-sela pakaiannya.

"Memalukan, dia benar-benar ingin membuatku malu atau bagaimana?" gumam Zeshan kemudian mengambil asal pakaian untuk sang istri malam ini.

Asal ambil tentu saja, karena memang hanya ada satu baju yang tidur, satunya gaun untuk dipakai siang hari. Tanpa memastikan bentuknya, Zeshan segera memberikannya pada Devanka yang sejak tadi menunggu dan hendak berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Awalnya semua baik-baik saja, tidak mencurigakan hingga panggilan sang istri menghentikan langkahnya.

"Kenapa, Dev?"

Devanka terlihat gugup, tapi perlahan mendekat seperti hendak mengadu padanya. "Kak, apa tidak ada baju lain selain ini?"

"Tidak ada, pakai saja yang ada lagian cuma tidur," pungkas Zeshan sebelum kemudian benar-benar berlalu dan meninggalkan Devanka yang kini panas dingin.

"Tidak!! Tidak mungkin cuma tidur kalau sudah disuruh pakai baju begini ... Ya, Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Sejujurnya aku belum siap, kalau sampai besok beneran nggak bisa jalan gimana?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Maya Hendra Hais

Maya Hendra Hais

kalau Nadeo usianya kisaran 3-5 tahun berapa usia si kembar triplet Thor 🤔

nah lho kan akhirnya kena juga Shan...panas dingin dah🤣🤣

2024-02-01

53

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

kalau ga bisa jalan ya minta gendong hahaha 🤭🤣😍

2024-04-20

0

vi

vi

wkwkwkwk kocak

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal
2 BAB 02 - Dugaan Sementara
3 BAB 03 - Alergi
4 BAB 04 - Ketindihan?
5 BAB 05 - Imam Vs Makmum
6 BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7 BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8 BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9 BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10 BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11 BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12 BAB 12 - Obat Tidur
13 BAB 13 - Satu Sama
14 BAB 14 - Dua Digit
15 BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16 BAB 16 - Kue Cubit
17 BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18 BAB 18 - Persimpangan Dilema
19 BAB 19 - Akan Kupertegas
20 BAB 20 - Akan Kubuktikan
21 BAB 21 - Aku Percaya
22 BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23 BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24 BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25 BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26 BAB 26 - Istriku Berbeda
27 BAB 27 - Tidak Berbohong
28 BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29 BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30 BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31 BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32 BAB 32 - Sulit Ditebak
33 BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34 BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35 BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36 BAB 36 - Panik Mode On
37 BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38 BAB 38 - WFH (Work From Home)
39 BAB 39 - Lari Dari Masalah
40 BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41 BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42 BAB 42 - Pesona Pria Matang
43 BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44 BAB 44 - Mengukir Kenangan
45 BAB 45 - First Date/First Death?
46 BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47 BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48 BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49 BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50 BAB 50 - Pasal Berlapis
51 BAB 51 - Bocah Piktor
52 BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53 BAB 53 - Anak Terbuang
54 BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55 BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56 BAB 56 - Galak Mode On
57 BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58 BAB 58 - Gejala Amnesia
59 BAB 59 - Ngidam, Katanya
60 BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61 BAB 61 - Sangat Bahagia
62 BAB 62 - Another Devanka
63 BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64 BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65 BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66 BAB 66 - Saran Teman Gila
67 BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68 BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69 BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70 BAB 70 - Melebihi Setan
71 BAB 71 - Gawat!!
72 BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73 BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74 BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75 BAB 75 - Dua Mawar Merah
76 BAB 76 - Tak Terduga
77 BAB 77 - Sesakit Ini
78 BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79 BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80 BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81 BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82 BAB 82 - So Lucky To Have You
83 BAB 83 - Lanjutin
84 BAB 84 - Istri Pengertian
85 BAB 85 - She's Mine
86 BAB 86 - Kamu Dimana?
87 BAB 87 - Benang Merah
88 BAB 88 - Tidak Lucu
89 BAB 89 - Celaka
90 BAB 90 - Aku Lawanmu
91 BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92 BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93 BAB 93 - Sama (Gilanya)
94 BAB 94 - Hari H
95 BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96 BAB 96 - Cuma Kenalan
97 BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98 BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99 BAB 99 - Seperti Biduan
100 BAB 100 - Sedang Diusahakan
101 BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102 BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103 BAB 103 - Unexpected News
104 BAB 104 - Anggap Saja Sial
105 BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106 BAB 106 - Sangat Romantis
107 BAB 107 - 99 Nama Cinta
108 BAB 108 - Pesan Mikhayla
109 BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110 BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111 BAB 111 - Kebangaan Papi
112 BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113 BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114 BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115 BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116 BAB 116 - Replikanya
117 BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118 BAB 118 - Drama Putra Sulung
119 BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120 BAB 120 - Hidayah-Nya
121 BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122 BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123 BAB 123 - Sama-Sama
124 BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125 BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126 BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127 BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128 BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129 Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130 BONCHAP PART 1 - BUCIL
131 BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132 BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133 BONCHAP PART 04 - Sempurna
134 BONCHAP PART 05
135 BONCHAP PART 06
136 BONCHAP PART 07
137 BONCHAP PART 08
138 BONCHAP PART 09
139 BONCHAP PART 10
140 BONCHAP PART 11
141 THE LAST EXTRA PART
Episodes

Updated 141 Episodes

1
BAB 01 - Awal
2
BAB 02 - Dugaan Sementara
3
BAB 03 - Alergi
4
BAB 04 - Ketindihan?
5
BAB 05 - Imam Vs Makmum
6
BAB 06 - Bukan Pelembab Biasa
7
BAB 07 - Tidak Cukup Satu
8
BAB 08 - Demi Nadeo dan Uang Bulanan
9
BAB 09 - Jauhkan Tanganmu
10
BAB 10 - Memang Hatimu Kuat?
11
BAB 11 - Pengasuh/Diasuh?
12
BAB 12 - Obat Tidur
13
BAB 13 - Satu Sama
14
BAB 14 - Dua Digit
15
BAB 15 - Garansi Uang Kembali
16
BAB 16 - Kue Cubit
17
BAB 17 - Akhiri Jika Ingin Memulai
18
BAB 18 - Persimpangan Dilema
19
BAB 19 - Akan Kupertegas
20
BAB 20 - Akan Kubuktikan
21
BAB 21 - Aku Percaya
22
BAB 22 - Kali Ini Benar-Benar Ragu
23
BAB 23 - Jangan Berusaha Menjadi Dia
24
BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)
25
BAB 25 - Aku Tidak Melihat
26
BAB 26 - Istriku Berbeda
27
BAB 27 - Tidak Berbohong
28
BAB 28 - Bidadari Tak Bersayap
29
BAB 29 - Ujian Mantan Duda
30
BAB 30 - Akan Kupertegas (Part II)
31
BAB 31 - Jangan Sebut Nama Itu
32
BAB 32 - Sulit Ditebak
33
BAB 33 - Bagaimana Denganku?
34
BAB 34 - Bukan Sekadar Ibu Sambung
35
BAB 35 - Tak Ingin Mengulang
36
BAB 36 - Panik Mode On
37
BAB 37 - Janji Cuma Lihat?
38
BAB 38 - WFH (Work From Home)
39
BAB 39 - Lari Dari Masalah
40
BAB 40 - Bukan Pasien Biasa
41
BAB 41 - Sakitku Parah? ~ Devanka
42
BAB 42 - Pesona Pria Matang
43
BAB 43 - The Sweetest Ice Cream
44
BAB 44 - Mengukir Kenangan
45
BAB 45 - First Date/First Death?
46
BAB 46 - Kakak Harus Happy Juga ~ Devanka
47
BAB 47 - Devanka, Istri Saya
48
BAB 48 - Tidak Ada Yang Beres
49
BAB 49 - Debut Perdana Zeshan Abraham
50
BAB 50 - Pasal Berlapis
51
BAB 51 - Bocah Piktor
52
BAB 52 - Bukan Tukang Pijat Biasa
53
BAB 53 - Anak Terbuang
54
BAB 54 - I Love You, My Princess ~ Zeshan
55
BAB 55 - Butterfly In My Stomach
56
BAB 56 - Galak Mode On
57
BAB 57 - Tidak Bisa Marah
58
BAB 58 - Gejala Amnesia
59
BAB 59 - Ngidam, Katanya
60
BAB 60 - Apa Kamu Bahagia?
61
BAB 61 - Sangat Bahagia
62
BAB 62 - Another Devanka
63
BAB 63 - Syukuran Kecil-Kecilan
64
BAB 64 - Izinkan Hamba Mencintainya ~ Zeshan
65
BAB 65 - Perempuan Kayak Ara ~ Saahira
66
BAB 66 - Saran Teman Gila
67
BAB 67 - Kecurigaan Zeshan
68
BAB 68 - Thanks, Kak Zeshan
69
BAB 69 - Morning, My Beautiful Wife
70
BAB 70 - Melebihi Setan
71
BAB 71 - Gawat!!
72
BAB 72 - Bisa Dicoba Lagi
73
BAB 73 - Khawatir Tentangmu
74
BAB 74 - I Promise ~ Devanka
75
BAB 75 - Dua Mawar Merah
76
BAB 76 - Tak Terduga
77
BAB 77 - Sesakit Ini
78
BAB 78 - Adiknya Suruh Pulang
79
BAB 79 - Hero Butuh Kamu
80
BAB 80 - Tersiksa Masa Lalu
81
BAB 81 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
82
BAB 82 - So Lucky To Have You
83
BAB 83 - Lanjutin
84
BAB 84 - Istri Pengertian
85
BAB 85 - She's Mine
86
BAB 86 - Kamu Dimana?
87
BAB 87 - Benang Merah
88
BAB 88 - Tidak Lucu
89
BAB 89 - Celaka
90
BAB 90 - Aku Lawanmu
91
BAB 91 - Serahkan Padaku ~ Azkara
92
BAB 92 - Aku Tidak Sekuat Itu ~ Devanka
93
BAB 93 - Sama (Gilanya)
94
BAB 94 - Hari H
95
BAB 95 - Sudah Cocok ~ Cakra
96
BAB 96 - Cuma Kenalan
97
BAB 97 - Rumah Sakit Lebih Baik
98
BAB 98 - Takut Hantu, Lari Ke Kuburan
99
BAB 99 - Seperti Biduan
100
BAB 100 - Sedang Diusahakan
101
BAB 101 - Izinkan Aku Di Sini ~
102
BAB 102 - Khawatir, Tidak Lebih
103
BAB 103 - Unexpected News
104
BAB 104 - Anggap Saja Sial
105
BAB 105 - Dia Lucu ~ Devanka
106
BAB 106 - Sangat Romantis
107
BAB 107 - 99 Nama Cinta
108
BAB 108 - Pesan Mikhayla
109
BAB 109 - Masih Devanka Yang Sama
110
BAB 110 - Ratapan Anak Pungut
111
BAB 111 - Kebangaan Papi
112
BAB 112 - Selamat Ny. Devanka ~ dr. Zeshan
113
BAB 113 - Hamil Itu Enak!! ~ Devanka
114
BAB 114 - Kabar Baik, Juga Buruk
115
BAB 115 - Hanya Bisa Berdoa ~ Devanka
116
BAB 116 - Replikanya
117
BAB 117 - Tanggung Jawabku ~ Devanka
118
BAB 118 - Drama Putra Sulung
119
BAB 119 - Sudah Waktunya • Devanka
120
BAB 120 - Hidayah-Nya
121
BAB 121 - Happy Birthday, Humairahku.
122
BAB 122 - Apapun, Aku Bahagia.
123
BAB 123 - Sama-Sama
124
BAB 124 - Aku Tidak Mau ~ Devanka
125
BAB 125 - Tak Ingin Terulang
126
BAB 126 - Jangan Nikah Lagi!!
127
BAB 127 - Kau Tidak Mencintainya?
128
BAB 128 - Cinta Terakhir ~ Tamat
129
Promosi Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
130
BONCHAP PART 1 - BUCIL
131
BONCHAP PART 02 - Zeshan dan Para Bayinya
132
BONCHAP PART 03 - Keluarga Berencana
133
BONCHAP PART 04 - Sempurna
134
BONCHAP PART 05
135
BONCHAP PART 06
136
BONCHAP PART 07
137
BONCHAP PART 08
138
BONCHAP PART 09
139
BONCHAP PART 10
140
BONCHAP PART 11
141
THE LAST EXTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!