BAB 18

......☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️......

......☘️☘️☘️☘️☘️☘️......

......☘️☘️☘️......

Alzezco mengambil jasnya dan bergegas keluar dari perusahaan. Sopir mobilnya secepatnya membuka pintu. Alzezco pun masuk ke dalam.

"Hu-hu-hu, aku ingin pulang!" teriak Zacky yang masih terus berguling-guling.

Bi Lili sungguh kebingungan bagaimana agar Tuan mudanya ini diam. Padahal tadi Alzezco sudah mengatakan jika mereka akan berangkat, apa karena ia sengaja untuk mencari perhatian dari Papanya saja?

Tak lama kemudian, Alzezco pun sampai di rumah, ia melihat Zacky yang masih menangis itu.

"Hey! Berhenti menangis!" hardik Alzezco.

Zacky dan Alzezxon pun terdiam.

"Kalian ingin ke Negara Q?" tanya Alzezco.

"Iya." angguk Zacky dan Alzezxon bersamaan.

"Memangnya barang apa yang tertinggal di sana?" tanya Alzezco lagi.

"Hm ... gelang dan ATM ku," jawab Zacky yang tadi di beri tahu oleh Alzeztron tadi.

Alzezco menekuk alisnya. Pantas saja ada dana keluar dari rekening anaknya yang masuk di ponsel melalui emailnya. Itu berarti di pakai oleh orang lain.

"Tapi kan gelang itu bisa di beli di sini, ATM itu juga bisa Papa bekukan," ucap Alzezco menekuk alisnya.

"Tidak, itu tidak sama, gelang itu adalah pembelian dari Papa, aku sangat menyayanginya," jawab Zacky dengan wajah sedihnya.

"Oh Tuan muda," ucap Bi Lili tersenyum haru.

"Tapi ingat, jika sekali lagi kamu menganggu Papa seperti ini tamat riwayat mu!" ancam Alzezco.

"Oke," jawab Zacky tersenyum.

"Kalau kamu mau apa?" tanya Alzezco kepada Alzezxon.

"Aku mau ikut aja," jawab Alzezxon tidak punya alasan.

Alzezco memegang kepalanya sambil menggelengkan kepalanya.

"Sudah sana siap-siap," ucap Alzezco menatap kedua bocahnya datar.

Zacky dengan senang hati masuk ke dalam kamar, ia membawa barang-barang Alzeztron masuk ke dalam koper, ia membawa laptop, game, ponsel dan barang lainnya yang menurutnya unik.

"Kenapa kamu bawa balang itu cemua?" tanya Alzezxon

"Gar kita bica main di cana nanti," jawab Zacky.

"Benal juga." angguk Alzezxon membantu Zacky.

Zacky dan Alzezxon keluar dari kamar dengan menggeret sebuah koper keberatan.

"Tuan Muda, sini Bibi bantu," ucap Bi Lili menawarkan bantuan.

Bi Lili mengambil koper tersebut, ia merasakan sangat berat.

"Apa yang Tuan muda bawa sampai seberat ini?" tanya Bi Lili.

"Pokoknya balang penting," jawab Zacky penuh misteri sambil tersenyum.

Koper pun di bawa masuk ke dalam mobil, merek aku berangkat menuju bandara pribadi milik Alzezco.

Sesampainya di bandara, mereka pun masuk ke dalam jet pribadi.

'Astaga! Berat sekali koper Tuan muda ini, ia ini mau pergi berkemah kali ya,' batin Yeki keberatan.

Tapi ia tetap membawa koper itu masuk ke dalam jet.

"Papa, aku mau ke toilet bental," ucap Zacky.

"Aku juga," ucap Alzezxon tak mau ketinggalan.

"Ya sudah cepat," jawab Alzezco.

"Mari para Tuan muda, saya antar," ucap Yeki.

Zacky mengangguk dan mereka pun di antar oleh Yeki.

"Hm ... bisakah Paman menunggu di pintu sana saja," ucap Zacky menujuk ke arah pintu 2 meter itu.

"Baik Tuan Muda."

Zacky dan Alzezxon masuk ke dalam kamar mandi berdua membuat Yeki bingung, sedang apa bocah berdua itu masuk kamar mandi bersama.

Zacky mengambil ponsel tersebut dan ia menelpon kembali nomor Mamanya.

Triring! Triring!

Triring! Triring!

"Halo," jawab Alzeztron buru-buru masuk ke dalam toilet.

"Hey, aku sudah ada di pecawat," ucap Zacky.

"Oke, setelah kamu campai, nanti aku beli tahu alamatnya ya," ucap Alzeztron.

"Alamat? Memangnya kenapa?" tanya Zacky bingung, ia sendiri tahu di mana tempat mereka berada.

"Iya, tadi malam Mama pindah," jawab Alzeztron.

"Apa!! Kemana?" tanya Zacky.

"Iya, makanya nanti aku tanya Mama dulu," ucap Alzeztron.

"Enak ya kamu panggil Mama," ucap Zacky manyun.

"He-he-he, di juga Mama ku," ucap Alzeztron tersenyum tersipu malu.

...❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️Bersambung❤️❤️❤️...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***