"Aku akan memenuhi persyaratanmu, Bu Nada!'' sahut Gilang dengan lantang, membuat Nada dan semua anggota keluarga yang hadir beserta para tamu undanganpun merasa terkejut sekaligus menatap kagum atas keberanian berondong manis yang terlihat gagah berani dengan jas hitam yang dikenakannya.
Nada menundukkan pandangannya ketika melihat tatapan yang tegas dari sorot mata mahasiswanya yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.
"Baiklah, sebagaimana permintaan Bu Nada, aku akan melantunkan surah ar-rahman untukmu, disaksikan pula oleh semua orang yang hadir di sini!" Gilang pun melantunkan ayat-ayat tersebut dengan merdunya, membuat siapapun yang mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'annya seketika merasa tersentuh hatinya, meskipun sekeras apapun hati seseorang ketika mendengar bacaan dari pemuda yang baru berusia 20 tahun itupun begitu sangat terharu akan begitu indah kalam ilahi yang dibaca olehnya.
Nada Rindu Kinandita pun menitikan air mata ketika mendengar lantunan ayat Al-Qur'an dari lisan mahasiswa yang sama sekali tidak diinginkannya menjadi pendamping hidupnya.
Nada terpaksa melakukan itu semua demi menutup rasa malu keluarga kedua belah pihak.
"Bagaimana nona Nada? apakah Anda sudah bersedia melaksanakan ijab qobul dengan Gilang Prasetya Dermawan?" tanya pak Penghulu yang mewakili acara sakral tersebut.
Nada mengangguk pelan, bersama dengan itu pula Gilang menyambut dengan khidmat uluran tangan pak Penghulu.
"Wahai Ananda Gilang Prasetya Dermawan, saya nikahkan dan kawinkan Engkau dengan Nada Rindu Kinandita binti Nadhim Rayyan Syakir dengan mahar surah Ar Rahman dan cincin berlian di bayar tunai!" ucap pak Penghulu sambil tersenyum ketika mengingat bagaimana uniknya Gilang yang berusia 20 tahun harus rela menikah dengan dosennya yang sudah berusia 25 tahun berperan sebagai pengantin pengganti demi menutupi aib keluarga mereka.
"Saya terima nikahnya dengan yang tersebut!" sahut Gilang dengan lantangnya.
Seiring dengan itu, sontak semua saksi pun menjawab dengan antusias.
"Sah!"
"Sah!"
"Sah!"
Nada terkejut ketika kata sakral itu terucap, "Ya Allah, ternyata aku sedang tidak bermimpi? mahasiswaku suamiku!" seketika sekujur tubuh Nada bergetar hebat. Ia benar-benar tidak menyangka jika Gilang telah menjadi suaminya.
"Ya Allah, takdir macam apakah ini? Mas Galang, kemanakah perginya dirimu? mengapa kau tega mengkhianatiku dan pergi bersama wanita lain? mengapa kau tidak pernah jujur padaku jika masih ada Keisha Arandita di hatimu?" Nada terus merintih dalam hatinya.
Namun, semuanya sudah terjadi. Nada kini benar-benar telah menjadi istri sah dari mahasiswanya sendiri.
"Selamat ya sayang, kau sudah menjadi pengantin dan seorang istri untuk nak Gilang Prasetya. Mari ulurkan tanganmu agar suamimu bisa menyematkan cincin di jari manismu," ajak mama Alya yang mengerti akan keresahan putri semata wayangnya.
Nada pun terpaksa bergeser dari tempatnya, iapun mengulurkan tangannya dengan perasaan tak menentu. Tubuhnya terasa bergetar ketika Gilang yang masih ia anggap sebagai mahasiswanya menyentuh jemari tangannya dengan lembut.
"Maaf," lirih Gilang sembari menyematkan cincin di jemari Nada yang ia yakini dosennya itu merasa tak nyaman dengan keberadaannya.
Gilang pun terpaksa melakukan semua itu demi menjaga kehormatan dosennya dan nama baik keluarga kedua belah pihak.
Atas titah orang tua mereka, dengan tubuh gemetar Gilang pun mengecup puncak kepala Nada dengan perasaan yang entah bagaimana campur aduknya.
Gilang yang belum siap dengan status barunya pun berusaha untuk melafalkan do'a yang ia ingat kala mengecup puncak kepala Nada Rindu yang kini telah sah menjadi istrinya.
Nada yang merasakan hal serupa seperti Gilang pun terpaksa melakukan itu semua demi menutupi rasa malu dan kecewanya.
Sontak pernikahan keduanya menjadi buah bibir untuk semua orang yang menyaksikan acara sakral itu.
Keluarga kedua belah pihak itu pun memberikan ucapan dan do'a selamat untuk kedua mempelai.
Kini keduanya telah duduk bersanding di pelaminan menyambut para tamu undangan yang hadir memberikan do'a yang restu untuk kedua belah pihak.
Di tengah meriahnya pesta, seorang gadis cantik nan ayu nampak mengenakan gaun syar'i motif renda hitam senada dengan hijab pashminanya nampak terkejut ketika melihat mempelai pria yang kini berada di samping mempelai wanita.
Hari ini, gadis berusia 19 tahun itu memang sudah berjanji mengenakan gaun syar'i hitam agar terlihat couple dengan Gilang Prasetya yang memang menjadi teman istimewanya semenjak dua tahun terakhir ini mereka mengenyam pendidikan di kampus dan kelas yang sama di fakultas ekonomi syari'ah.
"Kak Gilang, Bu Nada? kalian! ini tidak mungkin!" Inaya Kasih Ramadhan memekik histeris sambil mengucek-ngucek matanya memastikan kembali apa yang dilihatnya.
"Inaya Kasih Ramadhan!'' Gilang berucap lirih dalam hati, ketika melihat sang bidadari hatinya hendak melangkahkan kaki menuju tangga pelaminan.
Entah alasan apa yang akan Gilang berikan pada gadis cantik yang mirip dengan sosok paramedis Razan Ashraf Najjar rahimaullah yang dulu pernah gugur dalam tugas ketika sedang memberikan pertolongan pertama pada korban luka di tengah demonstrasi berdarah di perbatasan Gaza, Palestina beberapa tahun yang lalu. Iya, Inaya Kasih Ramadhan sangat mirip sekali dengan beliau, kecantikan alami khas Timur Tengah terukir dari sosok Inaya Kasih Ramadhan, gadis yang sangat dicintai oleh Gilang.
Namun, wajah cantik nan ayu bak bidadari itu seketika meredup saat mendapati pria yang dicintainya kini telah duduk manis bersanding di pelaminan dengan dosen kampusnya sendiri.
Manik mata Inaya Kasih terasa memanas, namun ia berusaha untuk membendung air matanya agar tidak jatuh ditengah meriahnya pesta dan alunan musik melo yang mendayu seiring luka hatinya yang menganga lebar ketika melihat yang terkasih duduk manis di pelaminan.
"Aku bisa menjelaskan semua ini!" lirih Gilang ketika mendapati Inayah telah hadir di hadapannya dengan menangkupkan kedua tangan didadanya.
Meskipun mereka teman istimewa, tak sekalipun keduanya saling menyentuh kecuali hanya mengukir janji untuk bersama seiring sejalan bersama, menghabiskan waktu untuk belajar bersama. Keduanya juga sangat memahami bahwa tidak ada pacaran islami, akan tetapi mereka sama-sama memiliki rasa yang tidak bisa di bohongi.
Gadis yatim piatu dan hanya memiliki seorang kakak laki-laki yang menjadi tulang punggungnya itupun tak kuasa menolak. Ia hanya menganggukkan kepala ketika Gilang mengatakan akan memberikan penjelasan padanya kenapa kini justru Gilang yang bersanding di pelaminan dengan Nada Rindu Kinandita bukan Galang Saputra kakaknya Gilang.
"Selamat atas pernikahannya, Bu Nada!" Inaya merangkul erat dosen mata kuliahnya, meskipun hatinya sedang tidak baik-baik saja.
Nada Rindu sangat memahami jika Inaya Kasih dan mahasiswa yang telah menjadi suaminya sekarang sangat dekat dan bisa di bilang mereka memang memiliki hubungan spesial yang berselipkan kata teman istimewa.
Sulit memang mencerna kalimat tersebut, tidak pacaran tapi menjadi teman istimewa dihati, dan sebagai seorang dosen Nada bisa membaca karakter mahasiswa dan mahasiswinya.
"Terima kasih sudah berkenan hadir di sini. Maaf, ini tak seperti yang kau lihat!" bisik Nada sambil mengusap lembut bahu Inaya.
Sebagai seorang wanita, Nada Rindu begitu sangat peka dan memahami apa yang kini sedang dirasakan oleh mahasiswinya Inaya Kasih.
"Tidak apa-apa, Bu." Air mata Inayah akhirnya mencelos sudah tanpa bisa ia tahan lagi.
Jujur Inaya pun bingung atas apa yang terjadi sebenarnya. Sebab, ia tidak hadir pas acara ijab qobul dimulai karena masih ada tugas rumah yang harus ia kerjakan.
Inayah pun beralih menyalami mommy Soraya, wanita yang sebelumnya ia harapkan menjadi calon mertuanya. Namun, kini impiannya pun kandas dan terhempas ketika apa yang ia impikan tak sesuai harapan dan kenyataan yang ada.
"Sabar ya sayang, maafkan anak mommy! Ini terjadi diluar kekuasaan kami." Mommy Soraya merangkul erat tubuh gadis ayu yang kini terisak dalam dekapannya.
"Ya Allah, takdir macam apakah ini?" Inayah berusaha untuk tegar setelah menyalami semua orang yang ada di pelaminan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Anita Jenius
Awas diabetes loh.
2024-04-06
0
Ara Julyana
semanis apa sih brobdongnya🤭
2024-02-03
1