Kehancuran Pasukan Xigua

Dengan tatapan penuh membunuh, mereka semua mengelilingi dan menghalangi langkah Xiao Chen. Dengan jumlah mereka yang ratusan, mereka berpendapat bahwa mustahil jika pemuda yang hanya seorang diri dapat mengalahkan mereka.

Liu Cing Cai sebagai pemimpin dari kelompok itu menggertakkan giginya, ia tidak mengira jika seorang pemuda mampu menghabisi seluruh aliansi keluarga besar sebelumnya.

"Sialan, kamu baru saja menghabisi orang-orang dari aliansi keluarga besar. Meski demikian kamu hanya sendiri, kamu tidak akan mampu melawan kami yang berjumlah ratusan" ucap Liu Cing Cai dengan nada meremehkan.

Kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Liu Cing Cai secara spontan langsung membangkitkan semangat juang, lima ratusan pendekar ahli tersebut memiliki semangat bertarung yang baru.

Tiba-tiba seluruh pandangan tertuju kepada Xiao Chen, semua kekuatan dari ratusan pendekar ahli beladiri tersebut terfokuskan padanya.

"Majulah!! Kalian hanya serangga yang berterbangan di mataku" ucap Xiao Chen dengan senyuman tipisnya.

Orang-orang tampak saling memandang, mereka yang haus darah akan pertempuran segera mengangkat senjatanya. Sedangkan beberapa yang sedikit takut, tampak ragu-ragu dan penuh kehati-hatian.

Mereka berpikir jika ucapan kosong Xiao Chen barusan hanyalah untuk menakut-nakuti, meskipun Xiao Chen itu Dewa sekalipun tetap memiliki batasan!

Namun sebelum mereka bergerak, Xiao Chen sudah memutuskan untuk mengangkat pedangnya. Jurus Pedang Bayangan Naga mengayun ke udara, detik berikutnya terdengar suara ledakan keras seperti naga yang mengaum.

Xiao Chen bergerak, seperti naga air meliuk di antara ratusan pendekar ahli. Gerakannya seperti tarian kematian, mengejutkan banyak orang yang baru saja akan bersiap.

Sesaat Xiao Chen mengangkat pedangnya, ratusan pendekar ahli tersebut berteriak kencang. Dalam sekejap suara kesakitan dan tangisan menggema, kabut darah yang beterbangan dan silih berganti menyembur ke seluruh arah mata angin menyebabkan genangan darah dan mengalir seperti sungai.

Walau bagaimanapun Xiao Chen bergerak sendiri menghadapi lima ratusan pendekar ahli, memikirkan hal ini Liu Cing Cai menyipitkan matanya memandang tindakan langsung yang diambil oleh pemuda di depannya tersebut.

Ratusan pendekar ahli yang ia rekrut sebelumnya kini mengalami luka yang sangat parah, mereka sekarat dan hampir mati. Bahkan akibat dari tebasan pedang Xiao Chen, tidak sedikit yang langsung meregang nyawa.

"Bagaimana mungkin kekuatan pemuda itu begitu kuat? Bukankah ia baru saja bertarung melawan ratusan pendekar dari keluarga besar?" gumam Liu Cing Cai dengan kaget, apa yang ia lihat benar-benar di luar imajinasinya.

Liu Cing Cai tidak begitu jelas dengan gerakan Xiao Chen, hanya dalam satu tebasan ia mampu menghabisi anak buahnya dengan cara yang sangat mengerikan. Ia sendiri tidak akan mampu menghabisi pendekar ahli yang berjumlah ratusan hanya dengan satu tebasan pedang, paling-paling ia hanya bisa membunuh tiga puluh hingga lima puluh orang dalam kondisinya yang prima. Namun pemuda di depannya baru saja menghabisi seribuan orang, bukankah seharusnya ia sudah kehilangan Qi yang banyak?

"Benar-benar menarik" gumam Kai Chenlong dari kejauhan, ia tidak menyayangkan nyawa anak buahnya.

Sebagai pendekar pedang, Kai Chenlong semakin tertarik dengan Xiao Chen. Darah di dalam tubuhnya terasa bergejolak, melihat pemandangan itu ia menjadi lebih bersemangat ketimbang ia melakukan orgasme berkali-kali. Kai Chenlong begitu terangsang, hasrat pedangnya berkali-kali terangkat seperti menemukan kepuasan tertentu.

Pada saat seperti ini Kai Chenlong yakin jika pemuda di depannya tersebut berada di ranah yang sama dengan dirinya, yakni tingkat keabadian. Menurutnya ini sangat menarik, perbedaan usia keduanya dua kali lipat namun pemuda tersebut memiliki kekuatan yang sangat mengagumkan.

Faktanya jika saja pertarungan mereka digelar lebih awal, Kai Chenlong tidak yakin akan memiliki keunggulan mutlak. Apa yang ia saksikan saat ini adalah jika pemuda yang bernama Xiao Chen tersebut berada dalam kondisi delapan puluh persen, itu artinya selama pertarungan sebelumnya ia sudah mengkonsumsi dua puluh persen energi Qi untuk membantai ribuan orang pendekar ahli. Bahkan lima orang yang berasal dari keluarga besar merupakan kultivator yang tidak bisa disinggung sembarangan.

Xiao Chen yang saat ini masih berada dalam pengaruh bayangan gelapnya, ia hanya perlu bertarung dan bertarung. Tidak peduli dengan nyawanya sendiri, kini ia adalah raja neraka haus darah yang mencabut nyawa orang-orang di sekitarnya. Tidak hanya kekuatan fisiknya yang telah meningkat namun energi internalnya pun telah melonjak melebihi ambang batas kemampuan fisiknya sendiri. Pada tahap ini juga Xiao Chen tidak memperhatikan resiko buruknya, ia terus mengoptimalkan tenaga dalamnya dan memaksimalkan kemampuan tulang naganya demi memenuhi hasrat membunuhnya yang terlapisi hawa kebencian yang pekat.

Dengan pedang di tangan, Xiao Chen kembali mengangkat pedangnya ke udara. Bayangan ribuan pedang beterbangan di atas udara, membentuk pedang besar dengan cahaya yang menyilaukan. Setiap garis pedang yang menyilaukan itu mengandung aura ketajaman yang mampu menyayat hati, bilah ketajamannya mampu menembus gelombang udara dalam radius ratusan meter.

"Boooommm"

Energi pedang menyebar dengan ganas, mereka para petarung kelompok Xigua tampak berhamburan dengan tampang kepanikan.

Detik berikutnya, bilah pedang yang diciptakan oleh Xiao Chen dengan cepat menyapu seluruh pendekar ahli yang tersisa. Tubuh mereka hancur dan berubah menjadi ketiadaan dalam sekejap mata.

"Bagaimana mungkin? Jiwa Pedang" gumam Liu Cing Cai ketakutan, kekuatan pemuda tersebut sudah menyerupai kekuatan Kai Chenlong.

Kemampuan memahami Jiwa pedang lebih tinggi daripada menguasai hasrat berpedang seperti yang dimiliki oleh Zheng Haikuan sebelumnya. Di seluruh Kekaisaran Ma, seharusnya hanya Kai Chenlong yang mampu membangkitkan keahlian seperti itu, tetapi kini seorang pemuda yang asing mampu menyaingi kemampuan tingkat dewa itu.

"Kau sebaiknya mundur, atur beberapa orang untuk kembali ke markas lama" ucap Kai Chenlong kepada Liu Cing Cai tepat di tengah kegalauannya.

"Apakah ini akan baik-baik saja tuanku?" ucap Liu Cing Cai dengan ragu-ragu.

"Aku hanya ingin bertarung dengan anak itu, untuk hal lainnya kau atur ulang kembali" kata Kai Chenlong dengan serius, setelah melihat jiwa pedang ia semakin tertantang untuk bertarung dengan hidup dan mati.

"Baiklah kalau begitu, saya undur diri" ucap Liu Cing Cai yang sudah tidak dibutuhkan di arena pertempuran.

Pada momentum seperti ini Liu Cing Cai menyadari jika rencana untuk membangun markas utama di bekas tanah Klan Xiao akan gagal. Dengan kehancuran pasukan gabungan yang ia bawa, maka prosentase yang ia miliki hanya lima hingga sepuluh persen saja. Hal ini sangat rentan, belum lagi mereka harus berhadapan dengan pasukan Istana Kekaisaran.

Kai Chenlong datang ke arah Xiao Chen dan berbicara sambil tersenyum.

"Xiao Chen, aku tidak menyangka jika kau bisa memberikan kepuasan padaku" ucap Kai Chenlong, ia tampak tenang meski anak buahnya baru saja dibunuh.

Terpopuler

Comments

king Rud

king Rud

perasaan belum ad yg tau namanya 🤔 🤭🤣🤣😂🤫

2024-04-30

1

baim aja

baim aja

wkwkwk mantap

2024-05-12

0

Evrasakha

Evrasakha

Ampe nangis

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masa Lalu Xiao Nie
3 Nenek Tua Xiao Hua
4 Kompetisi Beladiri
5 Tuan Muda Klan Xiao
6 Dianggap Sampah
7 Kultivasi Teknik Tubuh Naga Hitam
8 Kasih Seorang Ibu
9 Rahasia Giok Naga Hitam
10 Tambang Batu Energi
11 Kembalinya Ye Chen Ke Xinjiang
12 Bangkit Dengan Kekuatan Baru
13 Kesedihan Mendalam
14 Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
15 Kemunculan Xiao Chen
16 Menghancurkan Hasrat Pedang
17 Menghabisi Dengan Mudah
18 Menantikan Pertarungan Utama
19 Kehancuran Pasukan Xigua
20 Xiao Chen Vs Kai Chenlong
21 Pedang Naga Hitam
22 Jurus Pamungkas
23 Pria Misterius
24 Pengorbanan Seorang Ayah
25 Xiao Chen Kehilangan Ingatan
26 Penyesalan Patriark Ye
27 Desa Caihong Kehidupan Baru
28 Mencari Ye Chen
29 Kebangkitan Kai Chenlong
30 Angin Musim Semi
31 Wanita Itu Bernama Qin Yu
32 Sebuah Kesempatan Terakhir
33 Meninggalkan Desa Caihong
34 Kota Dongwu
35 Membebaskan Adik Xie Molan
36 Berita Klan Ye
37 Inti Energi Baru
38 Kemunculan Murid Sekte Naga Hitam
39 Berlutut Dan Meminta Maaf
40 Gerbang Klan Ye
41 Bertemu Patriark Keluarga Ye
42 Kehangatan Keluarga Ye
43 Ye Chen Yang Diminati Banyak Pihak
44 Keterkejutan Yan Cheng
45 Mendatangi Kediaman Keluarga Zheng
46 Memberi Peringatan
47 Wanita Yang Sedikit Ceroboh
48 Sebuah Persahabatan
49 Pemuda Yang Sombong
50 Karena Kita Adalah Saudara
51 Kedatangan Lima Pendekar Harimau
52 Menyambut Era Baru Kota Xinjiang
53 Kunjungan Keluarga Ning
54 Menuju Tanah Terlarang
55 Tertimbun Reruntuhan
56 Menyempurnakan Teknik Beladiri
57 Mulai Merencanakan Sesuatu
58 Bertandang Ke Sekte Naga Hitam
59 Mengenali Ye Chen
60 Menghancurkan Inti Energi
61 Kekuatan Pedang Naga Hitam
62 Menuju Ibukota
63 Bertemu Dengan Kaisar
64 Mendekati Keluarga Xie Xuanzhong
65 Bertemu Ma Shixian
66 Sedikit Kekacauan
67 Keengganan Xie Molan
68 Perekrutan Komandan Pasukan
69 Zhau Chenjie Vs Jiang Haofeng
70 Kekalahan Jiang Haofeng
71 Inisiatif Putri Ma Shixian
72 Makan Bersama
73 Membunuh Tetua Sekte Pedang Kidal
74 Sikap Ye Chen
75 Makam Leluhur Keluarga Kaisar
76 Kedatangan Shen Xhaxi
77 Informasi Dari Ye Chen
78 Keputusan Keliru
79 Undangan Putri Ma Shixian
80 Merayakan Kesuksesan
81 Bersama Sinar Bulan
82 Melamar Putri Ma Shixian
83 Tingkah Xie Molan
84 Pertemuan Tidak Direncanakan
85 Mengatakan Pamit
86 Bersikap Hormat
87 Menikah
88 Perjalanan Tertutup
89 Putra Pemilik Penginapan
90 Mengumpulkan Informasi
91 Kedatangan Kelompok Pengacau
92 Kedatangan Ye Chen Di Markas Xigua
93 Menyelamatkan Tahanan
94 Kedatangan Kai Chenlong
95 Pertempuran Tingkat Tinggi
96 Misteri Cinta
97 Pencerahan
98 Paman Qin Chenyu
99 Kedatangan Pasukan Mingling
100 Kekuatan Sheng Lihao
101 Kehancuran Sekte Pedang Kidal
102 Mengagumi Musuh
103 Insting Berpedang
104 Mengakhiri Pertarungan
105 Meninggalkan Kota Guangzu
106 Jamuan Di Istana Kekaisaran
107 Melanjutkan Menjadi Pengantin Baru
108 Hal Yang Berbeda
109 Memasuki Makam Leluhur Kaisar
110 Kemampuan Ma Shixian
111 Mempelajari Simbol Rahasia
112 Kepemimpinan Kaisar Ma Fan
113 Berpamitan
114 Memasuki Gerbang Teleportasi
115 Terjebak Situasi Rumit
116 Takdir Atau Keberuntungan
117 Memasuki Ranah Alam Roh
118 Sikap Dingin Shen Yue
119 Perjanjian Tiga Bulan
120 Meminjam Pedang
121 Membunuh Dalam Satu Langkah
122 Sekte Pedang Langit
123 Hutan Siluman
124 Melawan Binatang Iblis
125 Kembali Menerobos
126 Tiba Di Sekte Pedang Langit
127 Raja Iblis Zhu Xugang
128 Sejarah Pedang Naga Hitam
129 Situasi Yang Aneh
130 Hal Tidak Terduga
131 Ratu Peri Xing Fei
132 Dewa Penghuni Kuil Suci
133 Permintaan Yang Mi
134 Kebangkitan Putra Raja Iblis
135 Menikmati Kehidupan Di Tempat Berbeda
136 Nasib Yang Mi
137 Mulai Berlatih Kembali
138 Dimulainya Kekacauan
139 Kesedihan Yang Zi
140 Kompetisi Antar Sekte
141 Pedang Naga Hitam Terbangun Dari Tidurnya
142 Kondisi Pelatihan Tertutup Ye Chen
143 Pertempuran Dua Kekuatan
144 Kekalahan Pasukan Aliansi
145 Kemunculan Ye Chen
146 Mengarah Ke Benteng Pertahanan
147 Keterkejutan Jenderal Iblis
148 Bertemu Yang Zi
149 Hapuskan Sekte Pedang Langit
150 Kedatangan Ye Chen
151 Mulai Bergerak
152 Mari Kita Mulai
153 Ketakutan Dua Dewa Pelindung
154 Kehancuran Sesungguhnya
155 Keberadaan Iblis Pelahap
156 Kompetisi Di Akademi Naga Hitam
157 Bertemu Shen Yue
158 Kabar Baik dan Kabar Buruk
159 Meminta Maaf secara Terbuka
160 Pertarungan Tingkat Dewa
161 Kemampuan Wu Ching
162 Pertarungan Sesungguhnya
163 Ye Chen Vs Iblis Pelahap
164 Kabut Darah
165 Teknik Pedang Penghancur
166 Kesempatan Yang Zi
167 Perasaan Wanita
168 Bersikap Tegas
169 Tantangan Jenderal Iblis
170 Kembali Ke Dunia Fana (TAMAT)
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Prolog
2
Masa Lalu Xiao Nie
3
Nenek Tua Xiao Hua
4
Kompetisi Beladiri
5
Tuan Muda Klan Xiao
6
Dianggap Sampah
7
Kultivasi Teknik Tubuh Naga Hitam
8
Kasih Seorang Ibu
9
Rahasia Giok Naga Hitam
10
Tambang Batu Energi
11
Kembalinya Ye Chen Ke Xinjiang
12
Bangkit Dengan Kekuatan Baru
13
Kesedihan Mendalam
14
Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
15
Kemunculan Xiao Chen
16
Menghancurkan Hasrat Pedang
17
Menghabisi Dengan Mudah
18
Menantikan Pertarungan Utama
19
Kehancuran Pasukan Xigua
20
Xiao Chen Vs Kai Chenlong
21
Pedang Naga Hitam
22
Jurus Pamungkas
23
Pria Misterius
24
Pengorbanan Seorang Ayah
25
Xiao Chen Kehilangan Ingatan
26
Penyesalan Patriark Ye
27
Desa Caihong Kehidupan Baru
28
Mencari Ye Chen
29
Kebangkitan Kai Chenlong
30
Angin Musim Semi
31
Wanita Itu Bernama Qin Yu
32
Sebuah Kesempatan Terakhir
33
Meninggalkan Desa Caihong
34
Kota Dongwu
35
Membebaskan Adik Xie Molan
36
Berita Klan Ye
37
Inti Energi Baru
38
Kemunculan Murid Sekte Naga Hitam
39
Berlutut Dan Meminta Maaf
40
Gerbang Klan Ye
41
Bertemu Patriark Keluarga Ye
42
Kehangatan Keluarga Ye
43
Ye Chen Yang Diminati Banyak Pihak
44
Keterkejutan Yan Cheng
45
Mendatangi Kediaman Keluarga Zheng
46
Memberi Peringatan
47
Wanita Yang Sedikit Ceroboh
48
Sebuah Persahabatan
49
Pemuda Yang Sombong
50
Karena Kita Adalah Saudara
51
Kedatangan Lima Pendekar Harimau
52
Menyambut Era Baru Kota Xinjiang
53
Kunjungan Keluarga Ning
54
Menuju Tanah Terlarang
55
Tertimbun Reruntuhan
56
Menyempurnakan Teknik Beladiri
57
Mulai Merencanakan Sesuatu
58
Bertandang Ke Sekte Naga Hitam
59
Mengenali Ye Chen
60
Menghancurkan Inti Energi
61
Kekuatan Pedang Naga Hitam
62
Menuju Ibukota
63
Bertemu Dengan Kaisar
64
Mendekati Keluarga Xie Xuanzhong
65
Bertemu Ma Shixian
66
Sedikit Kekacauan
67
Keengganan Xie Molan
68
Perekrutan Komandan Pasukan
69
Zhau Chenjie Vs Jiang Haofeng
70
Kekalahan Jiang Haofeng
71
Inisiatif Putri Ma Shixian
72
Makan Bersama
73
Membunuh Tetua Sekte Pedang Kidal
74
Sikap Ye Chen
75
Makam Leluhur Keluarga Kaisar
76
Kedatangan Shen Xhaxi
77
Informasi Dari Ye Chen
78
Keputusan Keliru
79
Undangan Putri Ma Shixian
80
Merayakan Kesuksesan
81
Bersama Sinar Bulan
82
Melamar Putri Ma Shixian
83
Tingkah Xie Molan
84
Pertemuan Tidak Direncanakan
85
Mengatakan Pamit
86
Bersikap Hormat
87
Menikah
88
Perjalanan Tertutup
89
Putra Pemilik Penginapan
90
Mengumpulkan Informasi
91
Kedatangan Kelompok Pengacau
92
Kedatangan Ye Chen Di Markas Xigua
93
Menyelamatkan Tahanan
94
Kedatangan Kai Chenlong
95
Pertempuran Tingkat Tinggi
96
Misteri Cinta
97
Pencerahan
98
Paman Qin Chenyu
99
Kedatangan Pasukan Mingling
100
Kekuatan Sheng Lihao
101
Kehancuran Sekte Pedang Kidal
102
Mengagumi Musuh
103
Insting Berpedang
104
Mengakhiri Pertarungan
105
Meninggalkan Kota Guangzu
106
Jamuan Di Istana Kekaisaran
107
Melanjutkan Menjadi Pengantin Baru
108
Hal Yang Berbeda
109
Memasuki Makam Leluhur Kaisar
110
Kemampuan Ma Shixian
111
Mempelajari Simbol Rahasia
112
Kepemimpinan Kaisar Ma Fan
113
Berpamitan
114
Memasuki Gerbang Teleportasi
115
Terjebak Situasi Rumit
116
Takdir Atau Keberuntungan
117
Memasuki Ranah Alam Roh
118
Sikap Dingin Shen Yue
119
Perjanjian Tiga Bulan
120
Meminjam Pedang
121
Membunuh Dalam Satu Langkah
122
Sekte Pedang Langit
123
Hutan Siluman
124
Melawan Binatang Iblis
125
Kembali Menerobos
126
Tiba Di Sekte Pedang Langit
127
Raja Iblis Zhu Xugang
128
Sejarah Pedang Naga Hitam
129
Situasi Yang Aneh
130
Hal Tidak Terduga
131
Ratu Peri Xing Fei
132
Dewa Penghuni Kuil Suci
133
Permintaan Yang Mi
134
Kebangkitan Putra Raja Iblis
135
Menikmati Kehidupan Di Tempat Berbeda
136
Nasib Yang Mi
137
Mulai Berlatih Kembali
138
Dimulainya Kekacauan
139
Kesedihan Yang Zi
140
Kompetisi Antar Sekte
141
Pedang Naga Hitam Terbangun Dari Tidurnya
142
Kondisi Pelatihan Tertutup Ye Chen
143
Pertempuran Dua Kekuatan
144
Kekalahan Pasukan Aliansi
145
Kemunculan Ye Chen
146
Mengarah Ke Benteng Pertahanan
147
Keterkejutan Jenderal Iblis
148
Bertemu Yang Zi
149
Hapuskan Sekte Pedang Langit
150
Kedatangan Ye Chen
151
Mulai Bergerak
152
Mari Kita Mulai
153
Ketakutan Dua Dewa Pelindung
154
Kehancuran Sesungguhnya
155
Keberadaan Iblis Pelahap
156
Kompetisi Di Akademi Naga Hitam
157
Bertemu Shen Yue
158
Kabar Baik dan Kabar Buruk
159
Meminta Maaf secara Terbuka
160
Pertarungan Tingkat Dewa
161
Kemampuan Wu Ching
162
Pertarungan Sesungguhnya
163
Ye Chen Vs Iblis Pelahap
164
Kabut Darah
165
Teknik Pedang Penghancur
166
Kesempatan Yang Zi
167
Perasaan Wanita
168
Bersikap Tegas
169
Tantangan Jenderal Iblis
170
Kembali Ke Dunia Fana (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!