Kesedihan Mendalam

Xiao Chen melakukan aksinya dengan santai dan tidak terlihat terburu-buru, ia begitu tenang hingga kedua penjaga tersebut tercengang dengan napas tidak menentu.

"Bagaimana mungkin bisa seperti ini?" ucap penjaga tersebut dengan kengerian di wajahnya.

Menghancurkan pedang dengan tangan kosong tidak mungkin bisa dilakukan oleh seseorang yang dikatakan tidak berguna, bahkan bisa menghentikan serangan darinya saja itu sudah luar biasa.

Namun detik selanjutnya tatapan Xiao Chen terkunci padanya, membuatnya semakin terkejut dan ingin melarikan diri sejauh mungkin. Tetapi sayangnya ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali, ia panik dan hampir pingsan saat hawa kematian menatapnya hingga ke tulang.

Penjaga tersebut gemetar menunggu kematian, ia melihat ke arah Xiao Chen yang tampak tenang dan tanpa ragu, dalam hatinya ia merasa tidak tenang.

Xiao Chen tiba-tiba muncul di depan penjaga tersebut, ia mengangkat tangannya dan mengarahkan kekuatannya ke dada penjaga tersebut.

"Boooommm"

Hanya dalam sepersekian detik tubuh penjaga tersebut berubah menjadi kabut darah, kekuatan yang baru saja dikeluarkan oleh Xiao Chen tidak dapat ditanggung oleh penjaga tersebut. Tidak ada yang tersisa di tempat penjaga itu berdiri, hanya genangan darah yang bercw di tanah.

Seorang penjaga lainnya diam membisu, ia tidak menyangka jika ada kekuatan di luar imajinasinya yang selama ini disembunyikan oleh pemuda kurus di depannya.

Namun pada detik berikutnya Xiao Chen kembali bergerak, ia tidak membiarkan seorang penjaga lainnya lolos dan menyelamatkan diri begitu saja.

Seperti tenggelam dalam danau yang dalam, penjaga yang tersisa tersebut merasakan hawa yang mencekam yang membuat lidahnya tercekat. Tubuhnya tidak bisa bergerak tertarik oleh medan gravitasi yang bersumber dari tubuh Xiao Chen.

Kekuatan penjaga tanah terlarang itu seperti tertimpa gunung yang sangat besar, ia tidak bisa melihat pergerakan Xiao Chen yang sangat cepat dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Sebuah pukulan keras datang seperti cahaya yang bersinar, detik berikutnya menghancurkan kepala penjaga tersebut tanpa perlawanan apapun. Xiao Chen tidak menahan kekuatannya, ia tidak mau berlama-lama di tempat ini dan ingin segera pulang bertemu ibunya.

Hari sudah menjelang gelap saat Xiao Chen meninggalkan tanah terlarang, Ia bergegas dengan cepat dan memikirkan ibunya. Tiba di tempat tinggalnya, Xiao Chen membuka pintu rumahnya yang tidak tertutup dengan rapat.

"Apa yang terjadi? gumam Xiao Chen yang mulai khawatir, melalui persepsi spiritualnya ia tidak merasakan energi kehidupan ibunya.

Xiao Chen melangkah masuk, jantungnya berdetak kencang dan tubuhnya gemetar saat melihat tubuh ibunya terbujur kaku di tanah.

"Ibu...."

Wajah Xiao Chen terlihat sangat sedih, matanya merah dan tangannya sedikit gemetar tatkala menyentuh wajah ibunya. Darah di dalam tubuhnya mendidih, kekuatan yang baru saja ia dapatkan kini bergolak tak karuan dan membuat Xiao Chen sedikit kerasukan.

Setelah menyaksikan ibunya meninggal dan ditelantarkan begitu saja oleh orang-orang di Klan Xiao, tentu saja membuat amarahnya membumbung setinggi langit.

"Kalian semua pantas mati" raung Xiao Chen penuh kebencian.

Setelah memeluk tubuh ibunya dengan erat, Xiao Chen dapat merasakan sebelum meninggal ibunya mendapatkan luka fisik di dadanya. Dari jejak energi yang ditinggalkan ia dapat merasakan adanya energi seorang kultivator tingkat pendekar bintang.

Untuk beberapa saat ia terlarut dalam keadaan duka yang mendalam, rasa kebanggaan akan kemampuan bela dirinya kini lenyap. Berganti dengan kebencian yang sangat kuat, pada saat yang bersamaan tanpa Xiao Chen sadari sebuah kekuatan jahat merasuki dirinya semakin dalam.

Xiao Chen lalu membawa tubuh ibunya dan kemudian menggali tanah di samping rumahnya, ia membuat lubang untuk menguburkan ibunya dengan tangannya sendiri. Ia juga mencari batu untuk ia jadikan prasasti di pusara makam ibunya, ia menuliskan nama ibunya sambil berlinang air mata.

Cukup lama Xiao Chen meratapi kematian ibunya, kesedihan mendalam itu telah mengikis sifat kebaikannya menjadi amarah penuh dendam kepada seluruh anggota Klan Xiao. Xiao Chen menggenggam surat terakhir yang dituliskan ibunya, membacanya dengan penuh emosi sebelum akhirnya ia meletakkan surat tersebut di samping batu nisan ibunya.

"Ibu.. Maafkan aku tidak berada di sisimu hingga terjadi hal seperti ini" gumam Xiao Chen pada dirinya sendiri dengan ratapan penuh kepahitan dan kemarahan yang luar biasa.

Sementara itu keadaan yang membahayakan tengah mengintai, diluar kediaman Klan Xiao ribuan orang bergerak bebas setelah membunuh penjaga serta melumpuhkan pintu utama masuk Klan. Mereka menyebar ke beberapa titik wilayah Klan Xiao, tidak peduli siapapun yang berasal dari Klan Xiao, mereka langsung membunuhnya begitu saja tanpa ampun.

Orang-orang Klan Xiao yang mulai berkumpul untuk beristirahat dengan keluarganya masing-masing menjadi ketakutan, kejadian yang tiba-tiba dan tanpa peringatan ini membuat mereka kalang kabut. Tidak ada persiapan atau pertahanan sama sekali, mereka berjuang dengan segenap tenaga untuk melindungi keluarganya masing-masing.

"Apa yang terjadi?" tanya orang-orang dari Klan Xiao, mereka saling pandang dan berlari di tengah kepanikan.

Kekuatan orang-orang yang datang ke kediaman Klan Xiao mereka sudah terencana dengan baik, setiap titik penyelamatan diri dijaga dengan ketat. Keadaan ini jelas membuat panik, hanya jeritan kepasrahan yang semakin menggema bersahutan di tengah keputusasaan tak berujung.

Malam yang baru saja dimulai kini tiba-tiba dihiasi suara teriakan, tangisan serta jeritan menyambut datangnya gelap. Hari ini seperti sudah ditakdirkan, merupakan saat terakhir bagi anggota Klan Xiao untuk menghirup udara di dunia ini, untuk para Tetua dan Patriark Klan Xiao segera berhadapan dengan pimpinan lima aliansi keluarga besar.

Dalam waktu singkat Klan Xiao dikepung dari segala arah, mereka berasal dari aliansi keluarga besar serta kelompok kriminal yang bergabung dengan kelompok pemberontak Xigua. Meskipun mereka bukanlah pasukan utama kelompok Xigua, tetapi setiap mereka adalah petarung jalanan atau kultivator bebas yang memiliki kebencian dengan Kaisar Ma.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Patriark Xiao Phing ketakutan.

"Kamu seharusnya sudah tahu, kedatangan kami jelas berhubungan dengan tambang batu energi yang kau sembunyikan" ucap salah seorang tetua dari Klan Murong.

Xiao Phing terdiam, meskipun ia tahu jika hal itu adalah benar namun ia sendiri belum melakukan eksplorasi secara mendalam terkait keberadaan tambang batu energi di bukit Jinzi atau yang biasa disebut sebagai tanah terlarang Klan Xiao.

Hal itu juga yang menjadi pertimbangan terbesarnya tentang asal-usul keberadaan batu giok naga hitam yang kini menghilang entah kemana.

"Dari mana kalian mengetahui hal tersebut?" tanya Xiao Phing penasaran.

"Hahahaha.. Bukankah sebelumnya tuan Kai Chenlong sudah mengirim utusan agar kalian bergabung dan menyerahkan Bukit Jinzi" ucap Zheng Haikuan, ia adalah pendekar pedang terkemuka di Kota Xinjiang.

Terpopuler

Comments

baim aja

baim aja

lanjutkan Thor

2024-05-12

0

shadow life

shadow life

yes

2024-04-15

2

Moch Guntur

Moch Guntur

Kenapa harus Musnahkan,ceritanya terlalu terburu-buru

2024-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masa Lalu Xiao Nie
3 Nenek Tua Xiao Hua
4 Kompetisi Beladiri
5 Tuan Muda Klan Xiao
6 Dianggap Sampah
7 Kultivasi Teknik Tubuh Naga Hitam
8 Kasih Seorang Ibu
9 Rahasia Giok Naga Hitam
10 Tambang Batu Energi
11 Kembalinya Ye Chen Ke Xinjiang
12 Bangkit Dengan Kekuatan Baru
13 Kesedihan Mendalam
14 Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
15 Kemunculan Xiao Chen
16 Menghancurkan Hasrat Pedang
17 Menghabisi Dengan Mudah
18 Menantikan Pertarungan Utama
19 Kehancuran Pasukan Xigua
20 Xiao Chen Vs Kai Chenlong
21 Pedang Naga Hitam
22 Jurus Pamungkas
23 Pria Misterius
24 Pengorbanan Seorang Ayah
25 Xiao Chen Kehilangan Ingatan
26 Penyesalan Patriark Ye
27 Desa Caihong Kehidupan Baru
28 Mencari Ye Chen
29 Kebangkitan Kai Chenlong
30 Angin Musim Semi
31 Wanita Itu Bernama Qin Yu
32 Sebuah Kesempatan Terakhir
33 Meninggalkan Desa Caihong
34 Kota Dongwu
35 Membebaskan Adik Xie Molan
36 Berita Klan Ye
37 Inti Energi Baru
38 Kemunculan Murid Sekte Naga Hitam
39 Berlutut Dan Meminta Maaf
40 Gerbang Klan Ye
41 Bertemu Patriark Keluarga Ye
42 Kehangatan Keluarga Ye
43 Ye Chen Yang Diminati Banyak Pihak
44 Keterkejutan Yan Cheng
45 Mendatangi Kediaman Keluarga Zheng
46 Memberi Peringatan
47 Wanita Yang Sedikit Ceroboh
48 Sebuah Persahabatan
49 Pemuda Yang Sombong
50 Karena Kita Adalah Saudara
51 Kedatangan Lima Pendekar Harimau
52 Menyambut Era Baru Kota Xinjiang
53 Kunjungan Keluarga Ning
54 Menuju Tanah Terlarang
55 Tertimbun Reruntuhan
56 Menyempurnakan Teknik Beladiri
57 Mulai Merencanakan Sesuatu
58 Bertandang Ke Sekte Naga Hitam
59 Mengenali Ye Chen
60 Menghancurkan Inti Energi
61 Kekuatan Pedang Naga Hitam
62 Menuju Ibukota
63 Bertemu Dengan Kaisar
64 Mendekati Keluarga Xie Xuanzhong
65 Bertemu Ma Shixian
66 Sedikit Kekacauan
67 Keengganan Xie Molan
68 Perekrutan Komandan Pasukan
69 Zhau Chenjie Vs Jiang Haofeng
70 Kekalahan Jiang Haofeng
71 Inisiatif Putri Ma Shixian
72 Makan Bersama
73 Membunuh Tetua Sekte Pedang Kidal
74 Sikap Ye Chen
75 Makam Leluhur Keluarga Kaisar
76 Kedatangan Shen Xhaxi
77 Informasi Dari Ye Chen
78 Keputusan Keliru
79 Undangan Putri Ma Shixian
80 Merayakan Kesuksesan
81 Bersama Sinar Bulan
82 Melamar Putri Ma Shixian
83 Tingkah Xie Molan
84 Pertemuan Tidak Direncanakan
85 Mengatakan Pamit
86 Bersikap Hormat
87 Menikah
88 Perjalanan Tertutup
89 Putra Pemilik Penginapan
90 Mengumpulkan Informasi
91 Kedatangan Kelompok Pengacau
92 Kedatangan Ye Chen Di Markas Xigua
93 Menyelamatkan Tahanan
94 Kedatangan Kai Chenlong
95 Pertempuran Tingkat Tinggi
96 Misteri Cinta
97 Pencerahan
98 Paman Qin Chenyu
99 Kedatangan Pasukan Mingling
100 Kekuatan Sheng Lihao
101 Kehancuran Sekte Pedang Kidal
102 Mengagumi Musuh
103 Insting Berpedang
104 Mengakhiri Pertarungan
105 Meninggalkan Kota Guangzu
106 Jamuan Di Istana Kekaisaran
107 Melanjutkan Menjadi Pengantin Baru
108 Hal Yang Berbeda
109 Memasuki Makam Leluhur Kaisar
110 Kemampuan Ma Shixian
111 Mempelajari Simbol Rahasia
112 Kepemimpinan Kaisar Ma Fan
113 Berpamitan
114 Memasuki Gerbang Teleportasi
115 Terjebak Situasi Rumit
116 Takdir Atau Keberuntungan
117 Memasuki Ranah Alam Roh
118 Sikap Dingin Shen Yue
119 Perjanjian Tiga Bulan
120 Meminjam Pedang
121 Membunuh Dalam Satu Langkah
122 Sekte Pedang Langit
123 Hutan Siluman
124 Melawan Binatang Iblis
125 Kembali Menerobos
126 Tiba Di Sekte Pedang Langit
127 Raja Iblis Zhu Xugang
128 Sejarah Pedang Naga Hitam
129 Situasi Yang Aneh
130 Hal Tidak Terduga
131 Ratu Peri Xing Fei
132 Dewa Penghuni Kuil Suci
133 Permintaan Yang Mi
134 Kebangkitan Putra Raja Iblis
135 Menikmati Kehidupan Di Tempat Berbeda
136 Nasib Yang Mi
137 Mulai Berlatih Kembali
138 Dimulainya Kekacauan
139 Kesedihan Yang Zi
140 Kompetisi Antar Sekte
141 Pedang Naga Hitam Terbangun Dari Tidurnya
142 Kondisi Pelatihan Tertutup Ye Chen
143 Pertempuran Dua Kekuatan
144 Kekalahan Pasukan Aliansi
145 Kemunculan Ye Chen
146 Mengarah Ke Benteng Pertahanan
147 Keterkejutan Jenderal Iblis
148 Bertemu Yang Zi
149 Hapuskan Sekte Pedang Langit
150 Kedatangan Ye Chen
151 Mulai Bergerak
152 Mari Kita Mulai
153 Ketakutan Dua Dewa Pelindung
154 Kehancuran Sesungguhnya
155 Keberadaan Iblis Pelahap
156 Kompetisi Di Akademi Naga Hitam
157 Bertemu Shen Yue
158 Kabar Baik dan Kabar Buruk
159 Meminta Maaf secara Terbuka
160 Pertarungan Tingkat Dewa
161 Kemampuan Wu Ching
162 Pertarungan Sesungguhnya
163 Ye Chen Vs Iblis Pelahap
164 Kabut Darah
165 Teknik Pedang Penghancur
166 Kesempatan Yang Zi
167 Perasaan Wanita
168 Bersikap Tegas
169 Tantangan Jenderal Iblis
170 Kembali Ke Dunia Fana (TAMAT)
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Prolog
2
Masa Lalu Xiao Nie
3
Nenek Tua Xiao Hua
4
Kompetisi Beladiri
5
Tuan Muda Klan Xiao
6
Dianggap Sampah
7
Kultivasi Teknik Tubuh Naga Hitam
8
Kasih Seorang Ibu
9
Rahasia Giok Naga Hitam
10
Tambang Batu Energi
11
Kembalinya Ye Chen Ke Xinjiang
12
Bangkit Dengan Kekuatan Baru
13
Kesedihan Mendalam
14
Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
15
Kemunculan Xiao Chen
16
Menghancurkan Hasrat Pedang
17
Menghabisi Dengan Mudah
18
Menantikan Pertarungan Utama
19
Kehancuran Pasukan Xigua
20
Xiao Chen Vs Kai Chenlong
21
Pedang Naga Hitam
22
Jurus Pamungkas
23
Pria Misterius
24
Pengorbanan Seorang Ayah
25
Xiao Chen Kehilangan Ingatan
26
Penyesalan Patriark Ye
27
Desa Caihong Kehidupan Baru
28
Mencari Ye Chen
29
Kebangkitan Kai Chenlong
30
Angin Musim Semi
31
Wanita Itu Bernama Qin Yu
32
Sebuah Kesempatan Terakhir
33
Meninggalkan Desa Caihong
34
Kota Dongwu
35
Membebaskan Adik Xie Molan
36
Berita Klan Ye
37
Inti Energi Baru
38
Kemunculan Murid Sekte Naga Hitam
39
Berlutut Dan Meminta Maaf
40
Gerbang Klan Ye
41
Bertemu Patriark Keluarga Ye
42
Kehangatan Keluarga Ye
43
Ye Chen Yang Diminati Banyak Pihak
44
Keterkejutan Yan Cheng
45
Mendatangi Kediaman Keluarga Zheng
46
Memberi Peringatan
47
Wanita Yang Sedikit Ceroboh
48
Sebuah Persahabatan
49
Pemuda Yang Sombong
50
Karena Kita Adalah Saudara
51
Kedatangan Lima Pendekar Harimau
52
Menyambut Era Baru Kota Xinjiang
53
Kunjungan Keluarga Ning
54
Menuju Tanah Terlarang
55
Tertimbun Reruntuhan
56
Menyempurnakan Teknik Beladiri
57
Mulai Merencanakan Sesuatu
58
Bertandang Ke Sekte Naga Hitam
59
Mengenali Ye Chen
60
Menghancurkan Inti Energi
61
Kekuatan Pedang Naga Hitam
62
Menuju Ibukota
63
Bertemu Dengan Kaisar
64
Mendekati Keluarga Xie Xuanzhong
65
Bertemu Ma Shixian
66
Sedikit Kekacauan
67
Keengganan Xie Molan
68
Perekrutan Komandan Pasukan
69
Zhau Chenjie Vs Jiang Haofeng
70
Kekalahan Jiang Haofeng
71
Inisiatif Putri Ma Shixian
72
Makan Bersama
73
Membunuh Tetua Sekte Pedang Kidal
74
Sikap Ye Chen
75
Makam Leluhur Keluarga Kaisar
76
Kedatangan Shen Xhaxi
77
Informasi Dari Ye Chen
78
Keputusan Keliru
79
Undangan Putri Ma Shixian
80
Merayakan Kesuksesan
81
Bersama Sinar Bulan
82
Melamar Putri Ma Shixian
83
Tingkah Xie Molan
84
Pertemuan Tidak Direncanakan
85
Mengatakan Pamit
86
Bersikap Hormat
87
Menikah
88
Perjalanan Tertutup
89
Putra Pemilik Penginapan
90
Mengumpulkan Informasi
91
Kedatangan Kelompok Pengacau
92
Kedatangan Ye Chen Di Markas Xigua
93
Menyelamatkan Tahanan
94
Kedatangan Kai Chenlong
95
Pertempuran Tingkat Tinggi
96
Misteri Cinta
97
Pencerahan
98
Paman Qin Chenyu
99
Kedatangan Pasukan Mingling
100
Kekuatan Sheng Lihao
101
Kehancuran Sekte Pedang Kidal
102
Mengagumi Musuh
103
Insting Berpedang
104
Mengakhiri Pertarungan
105
Meninggalkan Kota Guangzu
106
Jamuan Di Istana Kekaisaran
107
Melanjutkan Menjadi Pengantin Baru
108
Hal Yang Berbeda
109
Memasuki Makam Leluhur Kaisar
110
Kemampuan Ma Shixian
111
Mempelajari Simbol Rahasia
112
Kepemimpinan Kaisar Ma Fan
113
Berpamitan
114
Memasuki Gerbang Teleportasi
115
Terjebak Situasi Rumit
116
Takdir Atau Keberuntungan
117
Memasuki Ranah Alam Roh
118
Sikap Dingin Shen Yue
119
Perjanjian Tiga Bulan
120
Meminjam Pedang
121
Membunuh Dalam Satu Langkah
122
Sekte Pedang Langit
123
Hutan Siluman
124
Melawan Binatang Iblis
125
Kembali Menerobos
126
Tiba Di Sekte Pedang Langit
127
Raja Iblis Zhu Xugang
128
Sejarah Pedang Naga Hitam
129
Situasi Yang Aneh
130
Hal Tidak Terduga
131
Ratu Peri Xing Fei
132
Dewa Penghuni Kuil Suci
133
Permintaan Yang Mi
134
Kebangkitan Putra Raja Iblis
135
Menikmati Kehidupan Di Tempat Berbeda
136
Nasib Yang Mi
137
Mulai Berlatih Kembali
138
Dimulainya Kekacauan
139
Kesedihan Yang Zi
140
Kompetisi Antar Sekte
141
Pedang Naga Hitam Terbangun Dari Tidurnya
142
Kondisi Pelatihan Tertutup Ye Chen
143
Pertempuran Dua Kekuatan
144
Kekalahan Pasukan Aliansi
145
Kemunculan Ye Chen
146
Mengarah Ke Benteng Pertahanan
147
Keterkejutan Jenderal Iblis
148
Bertemu Yang Zi
149
Hapuskan Sekte Pedang Langit
150
Kedatangan Ye Chen
151
Mulai Bergerak
152
Mari Kita Mulai
153
Ketakutan Dua Dewa Pelindung
154
Kehancuran Sesungguhnya
155
Keberadaan Iblis Pelahap
156
Kompetisi Di Akademi Naga Hitam
157
Bertemu Shen Yue
158
Kabar Baik dan Kabar Buruk
159
Meminta Maaf secara Terbuka
160
Pertarungan Tingkat Dewa
161
Kemampuan Wu Ching
162
Pertarungan Sesungguhnya
163
Ye Chen Vs Iblis Pelahap
164
Kabut Darah
165
Teknik Pedang Penghancur
166
Kesempatan Yang Zi
167
Perasaan Wanita
168
Bersikap Tegas
169
Tantangan Jenderal Iblis
170
Kembali Ke Dunia Fana (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!