Dianggap Sampah

"Tinju tuan muda sangat kuat! Tuan muda! Tak seorang pun di antara anak-anak Klan Xiao kita yang bisa lebih kuat darimu dan berani melawan mu." ucap Xiao Bau, seseorang yang selama ini menjadi pesuruh Xiao Feng.

Xiao Bau tampaknya sangat puas dengan efek pukulan yang dilakukan oleh tuan mudanya, sebagai kaki tangannya yang paling loyal dia kemudian membalikkan badannya untuk tersenyum dengan puas ke arah Xiao Feng.

Namun di sisi lain, ekspresi Xiao Feng terlihat buruk. Rasa sakit di tangannya menyebabkan sensasi seperti panas terbakar, ia seperti baru saja menghantam pelat baja yang sangat tebal.

"Sepertinya dia memiliki kemampuan dan menyembunyikan sesuatu dengan baik" gumam Xiao Feng dengan senyum dingin.

Orang-orang bertepuk tangan melihat adegan barusan, banyak dari mereka yang mencemooh Xiao Chen. Bisa mengejek dan menghina Xiao Chen sebanyak mungkin dapat memberi mereka sebuah rasa pencapaian untuk menjilat tuan muda Xiao Feng.

Xiao Chen yang terlihat seolah tak berdaya menatap Xiao Feng dengan penuh kemarahan, pemuda yang dipanggil tuan muda oleh orang-orang di Klan Xiao ini sudah ditandai dalam ingatannya.

Seolah tidak mau kehilangan momentumnya, Xiao Feng lalu mengangkat tangan kanannya untuk memberi isyarat pada pelayan agar menyingkirkan tubuh Xiao Chen. Sebagai tuan muda ia pun lalu berkata pada pelayannya tersebut dengan nada memerintah.

"Pelayan, buang sampah itu segera, jangan terlalu lama mengotori pemandangan arena beladiri!"

Pelayan tersebut segera bergerak untuk mengangkat tubuh Xiao Chen yang tergeletak di tanah, ia patuh seperti anjing yang menaati perintah tuannya.

"Tidak usah, aku bisa bangun sendiri" suara Xiao Chen terdengar begitu saja mengagetkan banyak orang.

Mendengar suara Xiao Chen, wajah Xiao Feng terlihat jelek. Ia tidak percaya jika seseorang yang sudah menerima pukulan telaknya masih hidup dan terlihat akan berdiri. Xiao Feng menyipitkan pandangannya ke arah Xiao Chen dan menyadari kalau lawannya itu sedang menatapnya dengan penuh kebencian.

Seolah dia adalah orang yang berbelas kasih, Xiao Feng lalu tersenyum menyeringai sambil berjalan ke arah Xiao Chen dan berkata,

"Chen, aku tidak menyangka jika kamu masih bisa bertahan. Namun karena aku sedang bermurah hati maka anggap saja kali ini kau sedang beruntung."

"Terima kasih karena tuan muda sudah mengasihi saya." jawab Xiao Chen dengan acuh tak acuh.

Setelah mengatakan hal itu Xiao Chen berjalan ke arah dimana ia meletakkan peralatan kerjanya, ia sengaja berjalan seperti orang yang terluka dan beberapa kali terlihat hendak terjatuh.

"Kamu hanyalah seorang sampah di sini! Berterimakasih lah karena tuan muda karena sudah berbaik hati padamu!" teriak seseorang dari mereka dengan nada mengejek ke arah kepergian Xiao Chen.

Melihat Xiao Chen pergi, beberapa pemuda dari Klan Xiao lalu meneriakinya, seolah-olah dia telah melakukan suatu kesalahan yang tidak termaafkan pada mereka. Tidak ada yang bersimpati kepada Xiao Chen, lalu sekelompok pemuda kembali menghampiri Xiao Feng untuk menyanjungnya setinggi langit. Mereka berlaku seperti anjing kecil yang patuh, mengatur napasnya dengan hati-hati. Pada saat ini, hanya Xiao Feng yang tahu siapa Xiao Chen sebenarnya.

Xiao Chen meninggalkan lapangan beladiri dengan perasaan acuh tak acuh. Saat dia menjadi kuat maka ia akan membungkam semua kesombongan orang-orang yang selalu menghinanya, semua orang-orang yang berada di Klan Xiao berperilaku tidak manusiawi seperti sekawanan serigala yang mengelilingi domba.

Sebenarnya Xiao Chen cukup kewalahan menerima pukulan dari Xiao Feng tadi, jika ia menggunakan tenaga dalamnya maka ia yakin jika Xiao Feng bukanlah lawan sepadan baginya.

"Apanya yang hebat? Apanya yang kuat dari Tuan muda Xiao?" sambil tersenyum ringan, Xiao Chen kini dapat mengukur kekuatannya sendiri.

Xiao Chen tidak mempedulikan ucapan orang-orang kepadanya, ia juga tidak tertarik dengan pertandingan yang digelar untuk para pemuda Klan Xiao. Kali ini ia bergerak menuju perpustakaan, bangunan tua yang masih terlihat kokoh di Klan Xiao.

Melihat kedatangan Xiao Chen, seorang penjaga yang bertugas di perpustakaan tersebut hanya mendengus, lalu berkata

"Kenapa kamu terlambat? Tidakkah kamu tahu jika aku ingin menghadiri pertandingan uji bakat di arena beladiri?"

"Maafkan saya tuan, saya baru saja selesai dari membersihkan lapangan beladiri dan di sana terlalu ramai" jawab Xiao Chen.

"Sudahlah, segera kamu bersihkan lantai dua! Para pemenang uji bakat akan mendapatkan kesempatan mengunjungi lantai dua untuk mendapatkan pinjaman beberapa kitab berharga" ucap penjaga perpustakaan itu dengan nada memerintah.

Diantara seluruh orang hanya Xiao Chen yang dikenal bodoh dan tidak mengerti baca tulis, sehingga penjaga itu tidak khawatir dengan Xiao Chen. Bahkan selama beberapa tahun tidak ada buku yang hilang atau hal yang mencurigakan dilakukan oleh Xiao Chen, jadi ia percaya sepenuhnya kepada pemuda yang dia anggap bodoh tersebut. Ia beranggapan jika Xiao Chen hanyalah keledai yang membawa tumpukan kitab, sebagus apapun kitab tersebut tetap akan menjadi barang yang tidak berguna di hadapan Xiao Chen.

Setelah mendengar perkataan dari tuan penjaga tersebut, Xiao Chen bergegas ke lantai dua. Ruangan yang berukuran seratus meter persegi tersebut merupakan harta karun Klan Xiao yang diwariskan secara turun-temurun, tetapi Xiao Chen hampir tiap hari keluar masuk. Tanpa orang lain sadari adalah jika sebenarnya Xiao Chen telah hampir menghafal intisari dari kitab-kitab tersebut.

Langkah Xiao Chen sangat cerdik, mula-mula ia mempelajari tata letak serta jenis teknik beladiri yang terdapat di dalamnya. Setelah menghapal letaknya dengan baik, ia menghubungkan antar satu kitab dengan kitab lainnya. Ia membuat korelasi, lalu menarik garis merah tempat dimana ia akan memulai untuk mempelajarinya dengan cara menghafal isi kitab, lalu mempelajarinya saat malam tiba di dalam kamarnya atau bahkan di sela-sela waktu ia sedang beristirahat.

Bahkan penjaga perpustakaan juga tidak menyadari dengan tindakan yang dilakukan oleh Xiao Chen tersebut, ia hanya beranggapan jika selain bodoh tidak mungkin Xiao Chen mengambil manfaat dari tempat dimana kitab-kitab berharga berada. Sedangkan kitab-kitab dasar berada di lantai pertama, bukan Xiao Chen yang membersihkan lantai pertama. Jadi secara teori, mustahil seseorang bisa menguasai tahap lanjutan tanpa mengetahui langkah-langkah dasar yang merupakan pondasi.

Saat ini di lapangan beladiri sudah mulai menunjukkan aksi pertandingan, di putaran pertama Xiao Feng langsung maju ke dalam lapangan beladiri untuk melakukan tantangan. Namun semua pemuda yang mengikuti pertandingan tidak ada yang berani maju menantang tuan muda mereka, para peserta tahu jika Xiao Feng baru saja berada di tahap Pendekar Emas. Mustahil bagi mereka yang berada di Tingkat Perak dapat mengalahkannya, sehingga Xiao Feng melangkah mulus tanpa halangan sedikit pun.

Terpopuler

Comments

Sang M

Sang M

minggat dari klan xiao. kau kayak anjing buduk disitu. gak punya harga diri kultivasi naik level segera lalu bantai seluruh Klan xiao...

2024-05-03

0

Gatot Suharyono

Gatot Suharyono

anehnya ibunya kok gak mau pergi dari klan Xiao, mandah aja lihat anaknya diperlakukan seperti sampah !?
takut gak makan. . . .!?

2024-05-06

0

Ardianovich

Ardianovich

klan apaan ini njit ga ada manusiawi nya emng

2024-04-27

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masa Lalu Xiao Nie
3 Nenek Tua Xiao Hua
4 Kompetisi Beladiri
5 Tuan Muda Klan Xiao
6 Dianggap Sampah
7 Kultivasi Teknik Tubuh Naga Hitam
8 Kasih Seorang Ibu
9 Rahasia Giok Naga Hitam
10 Tambang Batu Energi
11 Kembalinya Ye Chen Ke Xinjiang
12 Bangkit Dengan Kekuatan Baru
13 Kesedihan Mendalam
14 Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
15 Kemunculan Xiao Chen
16 Menghancurkan Hasrat Pedang
17 Menghabisi Dengan Mudah
18 Menantikan Pertarungan Utama
19 Kehancuran Pasukan Xigua
20 Xiao Chen Vs Kai Chenlong
21 Pedang Naga Hitam
22 Jurus Pamungkas
23 Pria Misterius
24 Pengorbanan Seorang Ayah
25 Xiao Chen Kehilangan Ingatan
26 Penyesalan Patriark Ye
27 Desa Caihong Kehidupan Baru
28 Mencari Ye Chen
29 Kebangkitan Kai Chenlong
30 Angin Musim Semi
31 Wanita Itu Bernama Qin Yu
32 Sebuah Kesempatan Terakhir
33 Meninggalkan Desa Caihong
34 Kota Dongwu
35 Membebaskan Adik Xie Molan
36 Berita Klan Ye
37 Inti Energi Baru
38 Kemunculan Murid Sekte Naga Hitam
39 Berlutut Dan Meminta Maaf
40 Gerbang Klan Ye
41 Bertemu Patriark Keluarga Ye
42 Kehangatan Keluarga Ye
43 Ye Chen Yang Diminati Banyak Pihak
44 Keterkejutan Yan Cheng
45 Mendatangi Kediaman Keluarga Zheng
46 Memberi Peringatan
47 Wanita Yang Sedikit Ceroboh
48 Sebuah Persahabatan
49 Pemuda Yang Sombong
50 Karena Kita Adalah Saudara
51 Kedatangan Lima Pendekar Harimau
52 Menyambut Era Baru Kota Xinjiang
53 Kunjungan Keluarga Ning
54 Menuju Tanah Terlarang
55 Tertimbun Reruntuhan
56 Menyempurnakan Teknik Beladiri
57 Mulai Merencanakan Sesuatu
58 Bertandang Ke Sekte Naga Hitam
59 Mengenali Ye Chen
60 Menghancurkan Inti Energi
61 Kekuatan Pedang Naga Hitam
62 Menuju Ibukota
63 Bertemu Dengan Kaisar
64 Mendekati Keluarga Xie Xuanzhong
65 Bertemu Ma Shixian
66 Sedikit Kekacauan
67 Keengganan Xie Molan
68 Perekrutan Komandan Pasukan
69 Zhau Chenjie Vs Jiang Haofeng
70 Kekalahan Jiang Haofeng
71 Inisiatif Putri Ma Shixian
72 Makan Bersama
73 Membunuh Tetua Sekte Pedang Kidal
74 Sikap Ye Chen
75 Makam Leluhur Keluarga Kaisar
76 Kedatangan Shen Xhaxi
77 Informasi Dari Ye Chen
78 Keputusan Keliru
79 Undangan Putri Ma Shixian
80 Merayakan Kesuksesan
81 Bersama Sinar Bulan
82 Melamar Putri Ma Shixian
83 Tingkah Xie Molan
84 Pertemuan Tidak Direncanakan
85 Mengatakan Pamit
86 Bersikap Hormat
87 Menikah
88 Perjalanan Tertutup
89 Putra Pemilik Penginapan
90 Mengumpulkan Informasi
91 Kedatangan Kelompok Pengacau
92 Kedatangan Ye Chen Di Markas Xigua
93 Menyelamatkan Tahanan
94 Kedatangan Kai Chenlong
95 Pertempuran Tingkat Tinggi
96 Misteri Cinta
97 Pencerahan
98 Paman Qin Chenyu
99 Kedatangan Pasukan Mingling
100 Kekuatan Sheng Lihao
101 Kehancuran Sekte Pedang Kidal
102 Mengagumi Musuh
103 Insting Berpedang
104 Mengakhiri Pertarungan
105 Meninggalkan Kota Guangzu
106 Jamuan Di Istana Kekaisaran
107 Melanjutkan Menjadi Pengantin Baru
108 Hal Yang Berbeda
109 Memasuki Makam Leluhur Kaisar
110 Kemampuan Ma Shixian
111 Mempelajari Simbol Rahasia
112 Kepemimpinan Kaisar Ma Fan
113 Berpamitan
114 Memasuki Gerbang Teleportasi
115 Terjebak Situasi Rumit
116 Takdir Atau Keberuntungan
117 Memasuki Ranah Alam Roh
118 Sikap Dingin Shen Yue
119 Perjanjian Tiga Bulan
120 Meminjam Pedang
121 Membunuh Dalam Satu Langkah
122 Sekte Pedang Langit
123 Hutan Siluman
124 Melawan Binatang Iblis
125 Kembali Menerobos
126 Tiba Di Sekte Pedang Langit
127 Raja Iblis Zhu Xugang
128 Sejarah Pedang Naga Hitam
129 Situasi Yang Aneh
130 Hal Tidak Terduga
131 Ratu Peri Xing Fei
132 Dewa Penghuni Kuil Suci
133 Permintaan Yang Mi
134 Kebangkitan Putra Raja Iblis
135 Menikmati Kehidupan Di Tempat Berbeda
136 Nasib Yang Mi
137 Mulai Berlatih Kembali
138 Dimulainya Kekacauan
139 Kesedihan Yang Zi
140 Kompetisi Antar Sekte
141 Pedang Naga Hitam Terbangun Dari Tidurnya
142 Kondisi Pelatihan Tertutup Ye Chen
143 Pertempuran Dua Kekuatan
144 Kekalahan Pasukan Aliansi
145 Kemunculan Ye Chen
146 Mengarah Ke Benteng Pertahanan
147 Keterkejutan Jenderal Iblis
148 Bertemu Yang Zi
149 Hapuskan Sekte Pedang Langit
150 Kedatangan Ye Chen
151 Mulai Bergerak
152 Mari Kita Mulai
153 Ketakutan Dua Dewa Pelindung
154 Kehancuran Sesungguhnya
155 Keberadaan Iblis Pelahap
156 Kompetisi Di Akademi Naga Hitam
157 Bertemu Shen Yue
158 Kabar Baik dan Kabar Buruk
159 Meminta Maaf secara Terbuka
160 Pertarungan Tingkat Dewa
161 Kemampuan Wu Ching
162 Pertarungan Sesungguhnya
163 Ye Chen Vs Iblis Pelahap
164 Kabut Darah
165 Teknik Pedang Penghancur
166 Kesempatan Yang Zi
167 Perasaan Wanita
168 Bersikap Tegas
169 Tantangan Jenderal Iblis
170 Kembali Ke Dunia Fana (TAMAT)
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Prolog
2
Masa Lalu Xiao Nie
3
Nenek Tua Xiao Hua
4
Kompetisi Beladiri
5
Tuan Muda Klan Xiao
6
Dianggap Sampah
7
Kultivasi Teknik Tubuh Naga Hitam
8
Kasih Seorang Ibu
9
Rahasia Giok Naga Hitam
10
Tambang Batu Energi
11
Kembalinya Ye Chen Ke Xinjiang
12
Bangkit Dengan Kekuatan Baru
13
Kesedihan Mendalam
14
Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
15
Kemunculan Xiao Chen
16
Menghancurkan Hasrat Pedang
17
Menghabisi Dengan Mudah
18
Menantikan Pertarungan Utama
19
Kehancuran Pasukan Xigua
20
Xiao Chen Vs Kai Chenlong
21
Pedang Naga Hitam
22
Jurus Pamungkas
23
Pria Misterius
24
Pengorbanan Seorang Ayah
25
Xiao Chen Kehilangan Ingatan
26
Penyesalan Patriark Ye
27
Desa Caihong Kehidupan Baru
28
Mencari Ye Chen
29
Kebangkitan Kai Chenlong
30
Angin Musim Semi
31
Wanita Itu Bernama Qin Yu
32
Sebuah Kesempatan Terakhir
33
Meninggalkan Desa Caihong
34
Kota Dongwu
35
Membebaskan Adik Xie Molan
36
Berita Klan Ye
37
Inti Energi Baru
38
Kemunculan Murid Sekte Naga Hitam
39
Berlutut Dan Meminta Maaf
40
Gerbang Klan Ye
41
Bertemu Patriark Keluarga Ye
42
Kehangatan Keluarga Ye
43
Ye Chen Yang Diminati Banyak Pihak
44
Keterkejutan Yan Cheng
45
Mendatangi Kediaman Keluarga Zheng
46
Memberi Peringatan
47
Wanita Yang Sedikit Ceroboh
48
Sebuah Persahabatan
49
Pemuda Yang Sombong
50
Karena Kita Adalah Saudara
51
Kedatangan Lima Pendekar Harimau
52
Menyambut Era Baru Kota Xinjiang
53
Kunjungan Keluarga Ning
54
Menuju Tanah Terlarang
55
Tertimbun Reruntuhan
56
Menyempurnakan Teknik Beladiri
57
Mulai Merencanakan Sesuatu
58
Bertandang Ke Sekte Naga Hitam
59
Mengenali Ye Chen
60
Menghancurkan Inti Energi
61
Kekuatan Pedang Naga Hitam
62
Menuju Ibukota
63
Bertemu Dengan Kaisar
64
Mendekati Keluarga Xie Xuanzhong
65
Bertemu Ma Shixian
66
Sedikit Kekacauan
67
Keengganan Xie Molan
68
Perekrutan Komandan Pasukan
69
Zhau Chenjie Vs Jiang Haofeng
70
Kekalahan Jiang Haofeng
71
Inisiatif Putri Ma Shixian
72
Makan Bersama
73
Membunuh Tetua Sekte Pedang Kidal
74
Sikap Ye Chen
75
Makam Leluhur Keluarga Kaisar
76
Kedatangan Shen Xhaxi
77
Informasi Dari Ye Chen
78
Keputusan Keliru
79
Undangan Putri Ma Shixian
80
Merayakan Kesuksesan
81
Bersama Sinar Bulan
82
Melamar Putri Ma Shixian
83
Tingkah Xie Molan
84
Pertemuan Tidak Direncanakan
85
Mengatakan Pamit
86
Bersikap Hormat
87
Menikah
88
Perjalanan Tertutup
89
Putra Pemilik Penginapan
90
Mengumpulkan Informasi
91
Kedatangan Kelompok Pengacau
92
Kedatangan Ye Chen Di Markas Xigua
93
Menyelamatkan Tahanan
94
Kedatangan Kai Chenlong
95
Pertempuran Tingkat Tinggi
96
Misteri Cinta
97
Pencerahan
98
Paman Qin Chenyu
99
Kedatangan Pasukan Mingling
100
Kekuatan Sheng Lihao
101
Kehancuran Sekte Pedang Kidal
102
Mengagumi Musuh
103
Insting Berpedang
104
Mengakhiri Pertarungan
105
Meninggalkan Kota Guangzu
106
Jamuan Di Istana Kekaisaran
107
Melanjutkan Menjadi Pengantin Baru
108
Hal Yang Berbeda
109
Memasuki Makam Leluhur Kaisar
110
Kemampuan Ma Shixian
111
Mempelajari Simbol Rahasia
112
Kepemimpinan Kaisar Ma Fan
113
Berpamitan
114
Memasuki Gerbang Teleportasi
115
Terjebak Situasi Rumit
116
Takdir Atau Keberuntungan
117
Memasuki Ranah Alam Roh
118
Sikap Dingin Shen Yue
119
Perjanjian Tiga Bulan
120
Meminjam Pedang
121
Membunuh Dalam Satu Langkah
122
Sekte Pedang Langit
123
Hutan Siluman
124
Melawan Binatang Iblis
125
Kembali Menerobos
126
Tiba Di Sekte Pedang Langit
127
Raja Iblis Zhu Xugang
128
Sejarah Pedang Naga Hitam
129
Situasi Yang Aneh
130
Hal Tidak Terduga
131
Ratu Peri Xing Fei
132
Dewa Penghuni Kuil Suci
133
Permintaan Yang Mi
134
Kebangkitan Putra Raja Iblis
135
Menikmati Kehidupan Di Tempat Berbeda
136
Nasib Yang Mi
137
Mulai Berlatih Kembali
138
Dimulainya Kekacauan
139
Kesedihan Yang Zi
140
Kompetisi Antar Sekte
141
Pedang Naga Hitam Terbangun Dari Tidurnya
142
Kondisi Pelatihan Tertutup Ye Chen
143
Pertempuran Dua Kekuatan
144
Kekalahan Pasukan Aliansi
145
Kemunculan Ye Chen
146
Mengarah Ke Benteng Pertahanan
147
Keterkejutan Jenderal Iblis
148
Bertemu Yang Zi
149
Hapuskan Sekte Pedang Langit
150
Kedatangan Ye Chen
151
Mulai Bergerak
152
Mari Kita Mulai
153
Ketakutan Dua Dewa Pelindung
154
Kehancuran Sesungguhnya
155
Keberadaan Iblis Pelahap
156
Kompetisi Di Akademi Naga Hitam
157
Bertemu Shen Yue
158
Kabar Baik dan Kabar Buruk
159
Meminta Maaf secara Terbuka
160
Pertarungan Tingkat Dewa
161
Kemampuan Wu Ching
162
Pertarungan Sesungguhnya
163
Ye Chen Vs Iblis Pelahap
164
Kabut Darah
165
Teknik Pedang Penghancur
166
Kesempatan Yang Zi
167
Perasaan Wanita
168
Bersikap Tegas
169
Tantangan Jenderal Iblis
170
Kembali Ke Dunia Fana (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!