Kamu terlalu percaya diri

Siang ini sepulang dari kuliah, Antonio meminta bella untuk menemaninya ke mall membeli kado untuk alisha, adiknya. Sementara Januar yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka, bermaksud mengikuti dua orang itu dari kejauhan.

“Menurut kamu barang apa yang bagus dan cocok buat cewek usia 10 tahun bel?” Tanya Antonio saat mereka berada di salah satu toko di mall yang menjual aneka aksesoris.

Arabella berpikir, “Hm, kalo menurut aku jam tangan bagus kok. Dia pasti seneng banget kalo dibeliin jam tangan, apalagi yang modelnya lucu-lucu gitu. Anak SD pasti udah seneng banget,” jawabnya antusias, ia jadi teringat dulu saat ulang tahunnya yang ke 10, Papa nya memberi kado sebuah jam tangan mewah yang hanya ada 10 di dunia.

Sementara Jendra yang berada di seberang rak, terus melihat mereka sambil sesekali melihat-lihat barang yang terpajang disana.

Antonio tersenyum, “Wah boleh juga tuh ide kamu. Yaudah aku beli jam aja deh,” ia lalu menuju ke arah rak jam dan memilih jam.

“Bantu pilihkan dong bel, kan sama-sama cewek nih jadi pasti tau apa yang disukain,” pinta Antonio sambil tersenyum.

"Modus aja lo kampret!!".. Gumam januar yang geram diseberang rak

Arabella melihat-lihat jam tangan yang berjajar rapi di rak, “Yang putih ini bagus to,” ia menunjuk sebuah jam tangan berwarna putih,

“Oke deh, mbak yang ini ya.” Pinta Antonio menunjuk jam tangan itu.

***

Setelah selesai berbelanja, tadinya mereka akan mampir untuk membeli makanan. Namun tiba-tiba ponsel Antonio berbunyi.

“Bentar ya bel.” Ucap antonio lalu menjauh dan mengangkat telfon.

Januar melihat dengan tatapan penasaran.

“Bel, maaf ya ini barusan mama telfon. Aku disuruh jemput alisha disekolah, soalnya mama masih di butik belum bisa pulang.” Ucap laki-laki itu merasa bersalah.

“Oh gitu, iya gapapa to, kamu jemput aja adik kamu, kasian dia sendirian,” jawab bella yang tersenyum manis

“Kamu gapapa aku tinggal sendirian? I mean nanti pulangnya gimana?” tanya Antonio khawatir

“Gapapa kok, aku bisa pulang naik ojek atau minta jemput sama sopir. Lagian rumah kita juga berlawanan arah, nanti malah kamu yang repot harus nganterin aku dulu." Ucap bella dengan tenangnya

“Oke deh, sekali lagi maaf ya aku gak bisa nganterin kamu pulang. Mama juga dadakan banget lagi ngabarinnya,” jawab Antonio sedikit kesal

Arabella tersenyum, “It’s okay santai aja to.”

"Yaudah kalau begitu, aku duluan yaa.." Ucap Antonio

"Iya.."

***

Setelah kepergian Antonio, Januar pun menghampiri arabella yang tengah berdiri di pinggir jalan raya.

“Kenapa? Kok ditinggalin?” tanyanya tiba-tiba.

Arabella menoleh kearah januar. “Kamu sejak kapan disini?” jawabnya lalu berjalan mendahului Januar.

Januar tertawa, “Ada benarnya juga yaa aku ngikutin kalian kesini.."

.. nyatanya si kampret itu ninggalin kamu sendirian disini." Sambung januar

“Namanya Antonio, bukan kampret!" Ucap bella mendelik

Januar hanya mengedikkan bahunya, “Lagian tuh cowok gak tanggung jawab banget, gak nganterin kamu pulang.”

Bella tidak mempedulikan omongan januar, dengan cueknya ia melanjutkan langkahnya.

“Jangan ngambek gitu dong. Gimana kalo kita beli makan?” Tanya Januar

“Males, aku mau pulang aja.” Jawabnya

"Kamu belum makan, nanti kalau kamu sakit gimana? Apalagi sekarang kamu lagi sama aku, apa kata om irfan kalau tahu anaknya belum makan padahal terakhir ketemu sama aku?".. Ujar januar

Arabella menghentikan langkahnya dan langsung menoleh ke arah januar sambil mengerutkan dahinya.

"What?" Ucap januar yang langsung mengangkat kedua telapak tangannya

"Ternyata kamu lebih bawel daripada agatha yaa!"..

"Ya, jangan samain aku sama agatha. Jelas beda lah, agatha memang sahabat kamu, tapi aku CALON SUAMI KAMU.." ucap januar menegaskan kalimatnya

Arabella terperangah mendengar perkataan januar, "Aw.." Ucap bella sembari mengacungkan jari jempolnya dan memaksakan senyum dihadapan januar.

Ekspresi januar pun sama persis seperti bella, lalu keduanya tersenyum bersamaan..

"Udah, ayo! Aku laper.." Ajak januar yang langsung menarik paksa lengan Arabella.

Sementara itu, terlihat mama dan papa januar juga berada di cafe yang sama.

"Pah, itu janu kan?" Ucap tante karina yang berusaha menegaskan penglihatan nya

"Mana?"..

"Itu tuh, itu pah arah jam 10 dekat jendela." Ujar tante karina sambil menunjukkan

"Iya mah, itu janu sama arabella."

Tante karina senyum-senyum melihatnya, "aku harus kasih tahu mbak widya." Ucap tante karina sambil memotret anaknya yang tengah bersama dengan bella. Ckrekk..

***

Drrtt.. drttt.. drtttt

Tiba-tiba ponsel didalam tas bella berdering

Bella melirik ke arah januar yang berada di depannya, untuk kemudian mengambil ponselnya, Antonio!

"Halo.."

"Halo bel, kamu dimana sekarang? Udah pulang kan?" ucap Antonio di telpon

"Belum to, ini aku lagi di cafe dekat mall"..

Tiba-tiba januar langsung merampas ponsel bella, "Halo ketua, bella lagi makan sama gue. Dan lo tenang aja! I'll take her home, and don't disturb her anymore!!".. Ujar januar mengintimidasi lalu menutup panggilan tersebut. Walau terlihat kesal, januar tetap melahap makanan nya.

Arabella yang melihat aksi januar tersebut hanya bisa menunjukkan smirk di wajah cantiknya.

Sementara diseberang sana, Antonio dibuat bingung.

"Tadi itu siapa? bella lagi sama cowok? siapa? suaranya kayak familiar, tapi siapa yaa?"..

***

"Udah selesai?" ucap januar.

Bella hanya mengangguk perlahan..

"Ayo! aku antar kamu pulang"..

Arabella hanya menuruti januar, ia mengikuti januar seperti anak kecil yang penurut.

Januar memacu mobilnya dengan kecepatan sedang, didalam mobil tak ada percakapan sedikitpun.

Januar terlihat masih dalam keadaan cemburu, sementara bella terlihat diam, dan acuh tak acuh pada januar. Walau ia sesekali melirik ke arah januar, namun tetap tak ada yang memulai pembicaraan.

Sesampainya didepan rumah Arabella,

januar mematikan mobilnya, dan bella sudah membuka seatbelt, ia bersiap untuk turun. bella baru saja membuka pintu, namun januar langsung menutup kembali pintu tersebut dengan cepatnya. sontak bella kaget dengan sikap januar tersebut..

"kenapa?" ucap bella kebingungan

Posisi januar lagi-lagi sangat dekat dengan arabella, tangan kanan nya masih menempel pada handle pintu mobil. namun januar terlihat memalingkan wajahnya dari bella, januar terdengar menghela nafas panjang, lalu ia memulai percakapan..

Januar menatap bella dalam-dalam, bella pun sebaliknya. "Apa sikapku hari ini kelewatan?" ujar januar

"Iya.."

"Maaf! gak tahu kenapa aku selalu lepas kendali kalau itu tentang kamu. aku.." janu menghentikan ucapan nya sejenak.. "Aku.." januar semakin gugup

"aku suka sama kamu, arabella"..

and SHOT!!

Itu kali pertama untuk januar mengungkapkan isi hatinya. selama ini belum ada perempuan yang mampu meluluhkan hati seorang Januar caestaro..

Diantara banyak nya perempuan yang mendekati, ternyata hanya Arabella yang mampu meluluhkan hatinya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!