Bab 18

Kenny menggeleng dan tersenyum, kemudian menjelaskan bahwa ia sedang beristirahat dan memilih makan siang di sini. “Di restoran ini, aku hanya bantu mengawasi saja, jadi tidak setiap hari di sini. Resto ini milik pamanku, dulu saat masih menganggur, aku ditawari kerja di sini biar ada pekerjaan. Setelah aku diterima kerja di perusahaan retail yang kemarin, aku tetap diminta menjadi manajer di sini. Ya paling, kalau lagi WFH aku ke sini. Karena di kantor yang kemarin, aku bisa sewaktu-waktu WFH.”

Yasmin mengangguk seolah percaya dengan penjelasan Kenny.

Kenny lalu mulai menanyakan kehidupan pribadi dan keluarga Yasmin di kampungnya dan alasan merantaunya.

“Oh, ayah dan ibuku sudah meninggal hampir setahun yang lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan. Mungkin ayah ingin ibu ikut dengannya juga. Jadi, aku memutuskan untuk merantau ke Jakarta agar tak mengingat mereka. Aku suka sedih kalau mengingat ayah ibuku, karena aku hanya anak tunggal,” jawab Yasmin sedikit berbohong, karena sejujurnya, ia merantau karena menikah dengan Uki kala itu.

“Maaf ya, Jas, aku tidak tahu. Kamu sudah punya pacar?” tanya Kenny lagi.

Yasmin menggeleng. “Aku yang belum lama merantau di Jakarta, rasanya belum punya waktu untuk mencari pasangan. Di kampungku juga aku tak pernah pacaran dengan siapa pun.”

Seolah tersenyum puas, Kenny lalu mempersilakan Yasmin menyantap makan siangnya yang baru saja diantar.

Yasmin kemudian berganti bertanya pada Kenny, dengan siapa lelaki itu tinggal di Jakarta.

“Oh, aku tinggal sendiri di apartemenku, orang tuaku tidak tinggal di sini, karena asliku memang bukan orang Jakarta,” jawab Kenny membuat Yasmin merasa laki-laki di hadapannya ini begitu penuh dengan kebohongan.

Seperti yang Ethan katakan kemarin, bahwa Firda Lestari adalah mama Kenny, tapi seolah ia tak mengakuinya, entah apa maksud Kenny berbohong soal identitasnya.

Yasmin lalu membahas soal kerja sama mereka, terkait dengan perusahaan retail milik keluarga Kenny. “Aku pasrah kalau produkku tidak bisa dijual di super market milik kantormu bekerja. Tidak apa-apa aku tidak dapat bonus dan pastinya harus kejar target di retail lain,” tutur Yasmin memelas.

Yasmin juga mengaku sedang menjalankan masa percobaan di kantornya, jadi jika dirinya gagal melakukan kerja sama dengan kantor tempat Kenny bekerja, bisa-bisa kontrak kerjanya tidak diperpanjang lagi.

Melihat kesedihan yang tampak terlihat di wajah Yasmin, membuat Kenny buru-buru meresponsnya, bahwa ia akan mengusahakan agar pimpinannya mau menerima produk Yasmin.

###

Sementara itu, selesai makan siang, Kenny segera kembali ke kantor untuk menemui mamanya di ruangan kerjanya.

Kenny tampak membujuk sang mama untuk menerima produk dari perusahaan yang kemarin mengajukan kerja sama pada mereka. “Plis, Ma. Kenny lihat produknya berkualitas dan unggul dari yang lain, apa tidak bisa kalau kita beri kesempatan, agar produk mereka dijual di super market kita selama periode tertentu? Kita juga bisa ambil produknya untuk diolah menjadi makanan jadi, untuk dijual di restoran Kenny. Setidaknya kita coba saja dulu.”

Bu Firda tetap terdiam sekian detik.

“Kenapa kamu begitu ngotot menginginkan produk mereka ada di tempat kita?”

Kini, ganti Kenny yang terdiam tak bisa menjawab pertanyaan sang mama.

Kenny lalu mengulangi menjelaskan keunggulan produk Yasmin, yang dirasa berbeda dengan yang lain.

“Beberapa waktu lalu, juga ada penawaran dari produk yang lebih baik dan berasal dari perusahaan yang sudah lama berdiri, tapi kamu menolaknya, kamu bilang bahwa produk itu tak sesuai dengan produk berkelas yang kita jual. Lalu, kenapa sekarang kamu malah mau menerima produk baru, dari perusahaan yang jelas belum lama berdiri?” tegas sang mama.

“Tapi pada akhirnya, Mama tetap menerima produknya juga ‘kan, meski Kenny tak setuju. Kenapa ya, Ma, kita selalu berbeda pendapat? Kalau begini, kenapa bukan Mama saja yang memimpin kantor ini sendirian atau merekrut orang lain sebagai CEOnya? Setidaknya mereka akan selalu patuh pada keputusan Mama. Kalau Kenny, jelas punya pandangan sendiri, tapi sayangnya, tidak pernah sekalipun Mama pertimbangkan!” ujar Kenny lalu keluar dari ruangan mamanya.

Bu Firda seakan sudah hafal akan watak keras anak lelakinya itu.

###

Keesokan paginya, Yasmin sengaja memesankan makanan untuk ia kirimkan pada bosnya, Ethan. Keingintahuannya pada apa yang sebenarnya terjadi di masa lampu bosnya itu, membuatnya memberanikan diri untuk bertanya langsung. Yasmin sangat penasaran, siapa Kenny sebenarnya, dan apa hubungannya dengan Ethan.

Kali ini, Yasmin sengaja tak menggunakan jasa ojek biasanya, agar bosnya itu tak mengetahui kedatangannya yang tiba-tiba, karena bisa jadi, Ethan akan menolaknya jika tahu Yasmin menemuinya di kantor.

Hingga beberapa menit kemudian, sesampainya di kantor, ia segera menuju ruangan Ethan, setelah menyapa satpam di depan.

Sementara itu, seorang perempuan berbaju tertutup namun sangat ketat, sedang berbicara berdua pada Ethan di ruangannya.

“Ayolah, Bos. Beri saya job lagi malam ini. Sudah 1 bulan saya tidak mendapat klien. Saya butuh uang. Atau kalau memang tidak ada yang memesan jasa saya, kenapa tidak Bos Ethan saja yang pakai saya malam ini?” rayunya sembari duduk membungkuk di atas meja, mendekatkan wajahnya di depan wajah Ethan.

Tak bergeming, Ethan menolak permintaan perempuan itu dan menghindarkan wajahnya. “Kebanyakan dari mereka mau yang masih baru, bukan yang sering dipakai sepertimu.”

Hingga tiba-tiba, terdengar pintu ruangan Ethan diketuk, kemudian masuk lah Yasmin ke dalam ruangan, meski belum dipersilakan masuk.

Seketika Yasmin yang melihat pemandangan ini, melongo dibuatnya. Benar dugaannya, bahwa Ethan pasti sering memakai jasa jualannya sendiri. Entah mengapa, ada rasa kecewa di hatinya, padahal ia sudah tahu bahwa ini lah bisnis gelap bosnya itu.

Setelah menelan salivanya, Yasmin buru-buru keluar ruangan. “Maaf, saya mengganggu.”

Sontak Ethan segera mengejarnya. “Yasmin, tunggu!”

“Maaf, Pak, saya tidak memberi kabar dulu kalau mau kesini,” jawab Yasmin yang terus berjalan melewati koridor kantor.

Ethan dengan cepat menarik tangannya, hingga tak sengaja bingkisan makanan yang Yasmin bawa terjatuh ke lantai, dan membuat tubuh Yasmin setengah memeluk Ethan, hingga mereka berpandangan begitu dekat sekian detik.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!