Bab 10

Keesokan sorenya, Yasmin baru pulang ke rumah. Dari hotel tadi pagi, ia langsung dijemput kembali oleh anak buah Ethan untuk ke kantor. Seperti biasa, siangnya Yasmin melakukan perawatan yang kali ini sangat berbeda. Tampaknya, Ethan telah meminta pemilik klinik untuk memberikan perawatan yang menenangkan. Agar Yasmin kembali ke rumah dengan pikiran waras.

Sampai rumah, ternyata Uki sudah ada di rumah karena seharian ia memang tak masuk kerja, demi mengurus pernikahan sirinya esok hari. Terkejutnya Yasmin ketika melihat Winda juga di rumahnya. Sekuat hati ia berusaha menegarkan hatinya.

“Dari mana saja kamu? Tidak pulang, tanpa kabar!” tegur Uki.

“Semalam aku lembur, karena sudah malam aku ikut menginap di rumah Nayla, teman kerjaku yang rumahnya di dekat kantor. Lagi pula, kamu juga tidak mencariku ‘kan, tidak ada panggilan telepon darimu sama sekali? Dan malah kamu bawa dia ke rumah,” jawab Yasmin berbohong.

“Ibu yang meminta Winda tidur di kamar kita semalam, setelah aku jujur tentang kehamilan Winda. Karena besok, kami akan berakad,” terang Uki tanpa rasa bersalah.

Meski ingin sekali marah, tapi Yasmin menahannya. “Oh ya sudah kalau begitu, aku ngekos saja, sepertinya sudah tidak ada tempat untukku tidur.”

“Mereka akan tidur di kamar Kinan, kamu tetap tidur di kamarmu sebelumnya. Begini begini masih Ibu pikirkan tidurmu!” ketus Bu Emy dari dapur.

Melihat Kinan yang rewel pindah kamar, membuat Yasmin tak tega. “Biarkan saja Kinan tetap tidur di kamarnya, Mas Uki dan Winda juga tetap tidur di kamarnya.”

“Lalu kamu?” tanya Uki pelan.

“Aku tidur di sofa ruang tamu saja,” jawab Yasmin sedikit menghela nafasnya, kemudian berlalu ke kamarnya untuk membereskan barang-barangnya agar bisa ditempati barang Winda.

Seakan tidak tega melihat tindakan istrinya, Uki menarik tangan Yasmin. “Benar tidak apa-apa, aku menikah dengan Winda?”

Yasmin seolah sudah muak dengan tampang suaminya itu. Dengan tegas ia katakan bahwa kalau pun ia menolaknya, suaminya itu juga akan tetap menikahi selingkuhannya sebagai bentuk tanggung jawabnya. Jadi, tak ada pengaruhnya ia setuju atau tidak.

Uki lalu memeluknya, dan mengucapkan terima kasih serta permintaan maafnya sekali lagi. Mencium bau wangi dari tubuh sang istri, membuat Uki memeluknya sedikit lama. Padahal, Yasmin juga baru pulang kantor, tapi bau badannya masih sangat segar.

“Kamu bisa tidur dengan Ibu saja di kamarnya,” lanjut Uki.

Kemudian, Bu Emy yang mendengar saran Uki, kembali menyahutnya. “Ibu tidak bisa tidur dengan orang lain.”

Yasmin memberikan kode pada suaminya agar tak perlu melanjutkan membahas ini.

Hingga malam hari ketika semua orang telah tertidur di kamarnya masing-masing, Yasmin mulai memejamkan matanya di atas sofa ruang tamu.

Uki yang masih terjaga, menghampiri Yasmin di ruang tamu. Dipandanginya istri pertamanya itu yang sudah terlelap dalam tidurnya, meski ia tahu pasti tak nyaman tidur di sofa yang sudah agak keras ini. Dibelainya rambut istrinya itu, lalu dicium keningnya.

Merasa berbeda, Uki menatap tubuh istrinya lekat-lekat.

“Yasmin tampak berbeda. Tubuhnya agak kurus, apa beban kerjanya melelahkan ya. Tapi aura wajahnya terpancar ayu dan segar, beda sekali dengan saat sebelum ia bekerja. Yasmin juga tak banyak protes akhir-akhir ini,” batin Uki yang terus mengusap lembut kepala istrinya.

Ia lalu mengambil selimut dan menyelimuti tubuh istrinya itu agar tidak kedinginan.

###

Hingga 1 bulan berlalu setelah pernikahan siri suaminya, Yasmin menjalani aktivitasnya seperti biasa. Bekerja di pagi hari, dan merawat diri di siang hingga sore hari. Malamnya, ia tetap tidur di sofa saat tidur di rumahnya.

Hingga mulai hari ini, selesai sudah seluruh rangkaian perawatannya. 1 bulan yang melelahkan baginya. Apalagi, 1 bulan ini hatinya juga ikut lelah karena dimadu suaminya. Hatinya hancur berkeping-keping kala melihat kemesraan antara suami dan madunya, bahkan, mereka bercumbu di depannya langsung. Tapi berkat dorongan Ethan lah Yasmin berhasil melaluinya.

Sepulang kantor hari ini, Yasmin terlihat diantar Ethan di depan rumahnya. Biasanya, Yasmin hanya meminta anak buah Ethan untuk menurunkan di depan jalan. Tapi kali ini, Ethan sendiri yang sengaja mengantarkan dan menurunkannya tepat di depan rumah Yasmin, karena sedang hujan.

Uki yang melihatnya seketika geram. “Diantar siapa kamu?”

“Oh, itu teman kantor, Mas,” jawab Yasmin sembari mengambil baju ganti dan handuk.

“Teman? Kenapa sampai diantar pulang? Pakai mobil lagi” tanya Uki curiga.

“Dia tidak tega karena melihat aku pulang sendirian di tengah hujan deras seperti ini, makanya dia menawarkan aku untuk pulang diantar mobil,” ujar Yasmin tenang.

Masih dengan emosi, Uki benar-benar menyadari perubahan fisik istrinya yang tampak menawan saat ini. “Dulu saja kamu tidak bisa tampil cantik di depan suamimu sendiri, sekarang malah begini. Mau menarik perhatian siapa kamu? Jangan-jangan, kamu sedang dekat dengan dia.”

Yasmin mengusap dada suaminya itu dengan lembut untuk menenangkannya. “Sekarang ‘kan aku masih punya suami, apa salahnya kalau bagimu aku terlihat lebih cantik dari sebelumnya, ‘kan kamu juga yang melihatnya. Lagi pula, aku tidak merasa sedang mengubah diriku menjadi cantik. Mungkin, semenjak bekerja, tekanan mentalku karena diremehkan dan disuruh-suruh olehmu juga ibumu dan Mbak Lisa untuk menjadi babu kian berkurang, jadi aku lebih bahagia sekarang dan akhirnya mempengaruhi aura yang keluar dari tubuhku. Siapa yang tak stres, sudah uang bulanan darimu pas-pasan, masih juga diminta ibumu dan jajannya Kinan. Aku tidak boleh beli baju, make up, dan keperluan pribadiku lainnya. Setiap hari, aku hanya disuruh mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus bocah yang bukan anakku. Ditambah, aku keguguran saking kelelahannya mengurus itu semua. Belum lagi diselingkuhi oleh suamiku sendiri. Nyatanya, aku ya tetap sama seperti Yasmin yang dulu. Apa kamu pernah melihat krim-krim perawatanku? Tidak ada ‘kan? Coba lihat juga, apa aku tampak seperti baru operasi plastik? Aku hanya lebih bahagia saat ini, itu saja. Jadi bisa disimpulkan, penampilanku dulu yang kamu sebut tak baik itu, karena tekanan dari orang-orang di rumah ini. Andai kamu lebih memperhatikan kebutuhanku, tentu aku akan begini dari dulu, dan kamu tidak akan tertarik pada wanita lain. Tapi ya, semua sudah berlalu.”

Seketika Uki terdiam. Ia mengakui memang istri pertamanya itu lebih terlihat menarik saat ini. Ia bahkan tak bosan melihatnya. Uki merasa kembali jatuh cinta lagi padanya, apalagi Yasmin sudah tak banyak menuntut dan protes padanya. Yasmin benar-benar istri penurut baginya.

“Soal aku yang diantar pulang, hal itu sudah biasa ‘kan katamu. Kata Mbak Lisa dan Mas Hangga juga begitu ‘kan kalau di tempat kerja,” lanjut Yasmin kemudian berlalu ke kamar mandi, membuat Uki semakin terdiam mematung.

...****************...

Terpopuler

Comments

Rafika Adami

Rafika Adami

seru kpn cerainya

2024-02-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!