Bab 6

Nayla lalu mengecilkan volume suaranya, dan meminta Yasmin tak membahasnya lagi, karena hal itu tertuang dalam perjanjian kerja mereka, bahwa siapa pun yang mengetahui hal ini, tak boleh ada yang mengatakannya pada orang lain baik di dalam maupun di luar kantor. Barang siapa yang menyebarkan berita ini, maka akan langsung diproses hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Merasa jika berita ini benar, Yasmin kembali bertanya kenapa mereka merasa dicemarkan.

Nayla mendekatkan bibirnya di telinga Yasmin, lalu membisikkan sesuatu. “Karena bos itu seorang mafia besar, banyak bekingannya. Jika pun kamu benar, kamu belum tentu selamat. Sudah kerja saja, ikuti apa yang dia mau. Intinya, para janda maupun wanita yang tersakiti di sini, tidak akan dijadikan budak nafsu oleh Pak Bos Ethan. Dia punya wanita-wanita malam jualannya sendiri, kliennya juga bukan kaleng-kaleng, rata-rata sesama pengusaha juga, pejabat, artis, dan orang-orang besar lainnya.”

Masih ingin bertanya, Yasmin memastikan bahwa perusahaan ini bukan lah perusahaan ilegal.

Nayla kembali membisikkannya sesuatu. “Ini bisnis utamanya, bidang properti. Sudah ku bilang, bisnis gelap itu hanya sampingannya saja.”

Yasmin lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

Hingga siang hari, Yasmin diminta oleh salah seorang anak buah Ethan, untuk ikut ke dalam mobil yang akan mengantarkannya ke suatu klinik kecantikan.

Yasmin dengan ragu mengikutinya.

Dalam mobil mewah itu, hanya ada 3 orang di dalamnya. Yasmin, sopir, dan 1 anak buah Ethan bernama Mario.

Hingga selama 30 menit perjalanan, tiba lah mereka di klinik tersebut.

“Nona Yasmin, kami tunggu di sini, perkiraan perawatan akan berlangsung selama 4 jam. Jika butuh apa-apa, bisa panggil kami,” ujar Mario.

Yasmin lalu memasuki klinik dan ia disambut begitu baik oleh pemilik klinik, yang seakan sudah tahu bahwa mereka sedang kedatangan tamu spesial dari Tuan Ethan.

“Senang kami telah mendapat kepercayaan dari Tuan Ethan untuk membantu Kak Yasmin merawat diri,” sapa sang pemilik yang begitu cantik bak artis korea.

Seketika otaknya membeku. Tidak pernah ia mendapatkan perlakuan seistimewa ini. Bahkan ke salon yang dekat dengan rumahnya saja, ia sering dipandang sinis oleh pemilik salonnya. Tapi di sini, ia begitu dilayani bak putri raja.

Seolah jenis perawatannya sudah didiskusikan oleh Ethan, Yasmin hanya mengikuti arahan dari sang pemilik dan karyawannya. Meski akan terasa melelahkan karena ia harus menjalani perawatan diri selama 4 jam, tapi seperti apa yang Nayla tadi katakan, bahwa ia harus ikuti semua perintah bosnya.

“Kak Yasmin, kita timbang dulu ya, agar kita bisa menentukan, berapa kilo yang harus dicut,” ujar sang pemilik klinik.

Tahapan demi tahapan kemudian ia lalui. Tubuhnya kini merasa lebih tenang dan relax, meski masalah di rumah sedang menunggunya. Hingga 4 jam berlalu, rangkaian perawatan hari ini telah selesai. Saat sedang dipersilakan untuk istirahat sejenak selesai menjalani perawatan, tiba-tiba ponsel Yasmin berbunyi.

Notifikasi m-banking senilai 5 juta rupiah.

Seketika ia bangun dari sandarannya, ketika mendapati uang masuk ke dalam rekeningnya, yang dikirim oleh Ethan.

“Sampai jumpa besok lagi, Kak Yasmin.” Pemilik klinik tersebut mengantar kepulangan Yasmin hingga ke depan.

Yasmin lalu segera menuju mobil, ia sudah tak sabar ingin menanyakan nomor Ethan yang bisa dihubungi, pada anak buahnya.

Ia lalu meminta nomor bosnya pada Mario.

“Jika ada sesuatu, Nona bisa bicarakan atau sampaikan pada saya,” ujar Mario.

“Tidak, tidak, saya ingin bicara langsung dengannya,” bantah Yasmin yang merasa perlu untuk menghubungi bosnya itu.

Sembari Mario mengirimkan nomor ponsel Ethan padanya, Yasmin memperhatikan seluruh bagian tubuhnya dari atas sampai bawah. Memang belum ada perubahan signifikan, tapi setidaknya badannya sudah lebih bersih dan segar sekarang. Senyumnya pun mengembang.

Saat panggilannya telah tersambung, Yasmin langsung mencecar bosnya itu dengan banyak pertanyaan. “Pak Ethan, kenapa saya belum ada 1 bulan tapi sudah digaji? Saya jadi ragu, jangan-jangan kantor Bapak bergerak di bidang ilegal ya. Saya takut kalau tiba-tiba saya tertangkap hanya karena mendapat suntikan uang panas dari Bapak.”

“Pantas saja suamimu tertarik pada teman wanitanya, kamu terlalu berisik! Saya sudah jelaskan bahwa tujuan saya menerimamu adalah untuk membantumu, jadi jangan banyak tanya! Lakukan saja apa yang saya perintahkan, dan satu lagi, jangan sembarangan mengatakan bisnisku ilegal, apa buktinya? Aku bisa tuntut kamu dengan tuduhan pencemaran nama baik. Jelas-jelas perusahaanku bergerak di bidang properti. Semua orang bahkan sudah tahu perusahaanku!” Ethan lalu menutup teleponnya.

Mario lalu mengajak Yasmin untuk segera pulang, sesuai arahan bosnya. “Nona, sudah jam 4 sore, kita harus pulang, mari kami antarkan.”

Antara takut dan senang, ia tak menyangka akan berada pada situasi ini. Seakan tak peduli dengan apa pun, karena memang perusahaan tempat ia bekerja juga sudah punya nama. Yang ia pikirkan adalah ia bisa segera membalaskan sakit hatinya pada suami dan keluarganya. Satu lagi, ia tak lagi menjadi babu di rumah.

Hingga hampir satu jam kemudian, lamunannya dibuyarkan oleh anak buah Ethan yang mengatakan bahwa mereka sudah sampai di depan rumah Yasmin.

Sontak Yasmin kelabakan, ia belum memikirkan jawaban jika mertuanya nanti bertanya siapa yang mengantarkannya pulang. Ia lalu buru-buru turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah, setelah ia sempat memberi tahu Mario jika besok-besok ia minta diturunkan di depan jalan rumahnya saja. Ternyata, sang suami sudah tiba di rumah sedari tadi, tapi untungnya, Uki tak melihat Yasmin diantar pulang dengan mobil.

“Dari mana? Kata Ibu kamu pergi sedari pagi! Suami kerja malah keluyuran, sudah begitu, bisanya menuduh!” tegur Uki.

Dengan santai Yasmin menghadapi suaminya. “Ibu belum cerita ya, kalau aku baru saja tes kerja dan sekarang sudah diterima? Aduh, Mas. Kamu terlalu fokus pada selingkuhan kamu, jadi tak sadar dengan istrimu sendiri.”

Yasmin bergegas masuk ke dalam kamar, disusul Uki.

“Kerja di mana? Sejak kapan? Kenapa tak cerita?” cecar Uki.

“Sejak hari ini. Buat apa aku cerita? Kamu saja banyak bohongnya sekarang. Jangan kamu pikir aku tidak tahu ya, kemarin kamu tidak sedang dinas, melainkan cuti 'kan. Entah apa yang sudah kamu lakukan bersama selingkuhanmu itu 2 hari ini!” ujar Yasmin yang membuat Uki mendaratkan tamparannya di pipi istrinya.

Yasmin hanya tersenyum, meski hatinya semakin sakit. “Terima kasih.” Ia berlalu ke kamar mandi.

Seketika Uki pun terdiam memandangi tangan yang baru sana ia gunakan untuk memukul istrinya itu.

Hingga beberapa menit kemudian, Yasmin yang baru saja selesai mandi, kembali ke kamar.

“Yas, aku minta maaf,” ucap sang suami merasa bersalah.

“Tak apa-apa, biar makin lengkap kamu menyakitiku. Biar semakin puas kamu melukaiku!” tegas Yasmin.

"Aku bahkan sudah ingin ber...” Tak sempat Yasmin melanjutkan ucapannya, seakan Ethan sudah tahu apa yang akan Yasmin katakan, bosnya itu mengiriminya sebuah pesan.

"Jangan meminta cerai pada suamimu. Tunggu tanggal mainnya.”

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!