Di Tampar

Setelah sampe rumah Sakira langsung berjalan ke kamar dan membaringkan tubuh nya, iya pun terlelap ketiduran, tepat jam 11 malam suara dering hp berbunyi.

kring.. kring...

Sakira pun melihat ternyata itu pangilan vidio call dari Maman.

"Hayy Sakk.." ucap maman. "hay jga kak,ada apa?" tanya sakira tidak mau basa basi. "aku cuman mau nanya kenapa kamu tdy ga mau d anterin sama aku.." ucap maman. "oh itu tady aku ga jadi pergi kak" ucap Sakira apa adanya. "oh berarti kamu ga jadi ningalin aku ehh maksud aku ga jadi nongalin kampung kita" ucap maman senang sekaligus gugup karna keceplosan.

"jdi ko kak tpi besokk" ucap Sakira. "aku anterin boleh ga pliss.." ucap maman memohon. "iya ka terserah kaka aja asal ga bayar.." ucap Sakira sambil cengengesan. "kmu mau berangkat jam berapa Sak? ehh btw ko gelap terus kameranya?..." tanya maman. "jam 8 siang ka, oh kalo soal gelap mah karna aku lagi di kamar, di karnakan di kamar aku ga ada lampu jdi ya gini deh gelap gulita.." ucap Sakira sambil tertawa.

siang pun tiba Sakira sudah bersiap2 untuk pergi merantau, Sakira pun pamit ke ibunya, " Bu Sakira pamit ya bu, doain Sakira semgha Sakira sehat dan sukses di kota.." ucap Sakira sambil mencium pungung tangan ibunya. "iya na ibu doakan kamu smgha kamu sehat dan kembali lagi dengan keadaan yang sehat.." ucap bu laras. "maksih bu, aku pamit ya bu.." ucap sakira sambil berbalik ingin melangkah keluar rumah. " hati2 ya Sakk.. doa ibu untuk mu nak.." ucap bu laras sambil melihat pungung anak nya yang mulai tak terlihat karna sudah berjalan jauh dari rumah.

Setibanya d pingir jalan maman pun menghampiri Sakira. "Sak kamu udah siap? tanya maman merasa sedih.

hhe iya ka udah siap, siap d halalin nih.." ucap Sakira sambil cengengesan.

"Ck..kmu ini masih aja bercanda, ayo naek ini pke helm nya.." ucap maman sedih tpi pura2 cuek. Sakira pun naik ke atas jok motor dan langsung berpegangan ke pingang maman. degg Jantung maman seakan berdisko riang.. ya ampun jantung ku kenapa berdetak kencang. gumam maman dalam hati senang sekaligus gugup.

di perjalanan suasana di atas motor itu canggung tanpa suara, Sakira pun yang terkenal bawel hanya diam tak bersuara . tiba2 ada satu motor yang menghadang, Sakira dan maman pun melihat siapa yang menghalangi jalan nya. ternyata yang menghadang nya itu adalah Sity.

"eeh Sak gue ga nyangka sama lo bisa2 nya lo nikung gue,padahal lo tau sendiri kan gue suka sama kak maman dari smp, malahan gue suka curhat sama lo, tpi kenapa lo malah nikung gue.." ucap Sity kesal sambil meneteskan air mata.

"sit..lo udah salah paham gue sama kak maman ga ada apa2, gue cuman minta gratisan di anterin ke terminal doang.." ucap Sakira apa adanya. Namun Sity sudah terlanjur sakit hati dan kecewa. tanpa basa basi Sity langsung menam**r Sakira.

"Plakkkk..................!!

"Aaawwwww... " ucap Sakira memegang pipinya yang merah karna Tamparan keras dari Sity. "MUNA**K LO dasar Tukang nikung.." ucap Sity marah.

maman yang melihat Sakira Di tamp*r pun langsung Menegur Sity. "Aapa yang kamu lakukan, Sakira ga salah memang aku yang memaksanya untuk aku antar ke terminal,memang apa Salah nya? kenapa kamu bisa semarah itu?.." tanya maman Heran sekaligus emosi melihat gadis kecil nya meringis Kesakitan karna di tamp*r.

Siti yang mendengar ucapan maman yang membela Sakira pun semakin meluap2 kemarahan nya, tapi dia masih punya akal sehat jadi dia segera pergi dan menaiki motor nya, karna dia tidak mau maman membenci nya, dia juga bingung Harus menjawab semua pertanyaan Maman yang membuat dirinya tersudut.

"Sakk kamu ga papa.." tanya maman khawatir. "aku ga ppa ko ka cuman sakit dikit nanti juga sembuhhh ko.." ucap Sakira pura2 tersenyum. Sebenarnya Sakira merasa kecewa karna sahabat nya sendiri tidak mempercayai nya lagi, bahkan tega menampar nya d tempat umum.