Pagi itu Haikal lari lari pagi, kebiasaan yang masih di lakukan setiap harinya. Namun pagi ini Haikal lari larinya bersama Tyas dengan wujud kucingnya. Banyak sekali tetangga yang menyapanya, karena memang Haikal terkenal ramah ke semua tetangga.
"tumben lari lari bareng kucingmu?. Biasanya lari larinya sendirian " Indra
"oh yaa, lagi pengen ngajak piaraan ku lari lari saja " jawab Haikal ngasal
Sedangkan Tyas yang lari di belakang Haikal memandang Indra dengan tatapan yang sangat sinis. Entah kenapa Tyas ini merasa tidak suka dengan Indra.
"iya sudah aku duluan ya. Mau sekalian ke rumah selfie, tadi malam aku di WA katanya lagi sakit " Indra
"eh bentar, aku tanya sebentar boleh?" Haikal
"boleh silahkan " Indra
"sebenarnya ada hubungan apa kamu sama Selfie?" Haikal
"hehe aku ini mantannya Selfie. Masa kamu tidak tahu kisahku lo "Indra
"oww. Kalau sudah mantan, kenapa masih peduli dengannya ?" Haikal
"meskipun aku mantan baginya. Aku masih sayang sama dia bree, makanya aku tetap mau jadi sahabatnya " Indra
"ow ya sudah, titip salam saja buat dia ya " Haikal
Indra pun pergi dari tempat Haikal berdiri. Dia segera ke rumah Selfie, mantan kekasih yang sekarang jadi sahabatnya.
"hay, aneh tidak sih kalau sudah mantan tapi masih perhatian seperti itu?. Jadi penasaran, sebenarnya ada apa sih mereka berdua ?" Tyas berbicara
"iya, aku juga begitu mikirnya. Kenapa bisa seakrab itu, padahal sudag mantan " Haikal
"kita cari tau saja yuk. Aku juga jadi kepo dengan mereka " Tyas
"oke, aku bersedia deh "Haikal
Haikal pun menggendong Tyas, mereka pun pergi ke rumah Selfie. Tetangga dekat Haikal yang jarak rumahnya hanya terhalang kebun singkong saja.
"kita lewat samping saja. Penting kita bisa dengar mereka bicara, ayo kita intai mereka di kamarnya " Haikal yang mengendap ngendap di bawah jendela kamar Selfie.
Di dalam kamar, ternyata Selfie dan Indra lagi berduaan. Mereka ngobrol berdua, baiknya ini obrolan mereka bisa di dengar oleh Haikal dengan jelas dari luar.
"Aku harus bagaimana?. Ayahku yang merupakan penghalang kita satu satunya juga sudah kau bunuh. kemarin janin yang ada di perutku juga sudah gugur, sekarang kau mau apa lagi dari ku? " Selfie
"tapi aku kecewa denganmu. Kenapa kau malah membunuh darah dagingku " Indra
"aku seperti ini juga karena kau, aku bingung sayang setelah kematian bapak. Aku sendirian di rumah ini, aku berharap kau segera menikahi ku tapi kau malah jalan sama cewek lain " Selfie
"aku tidak selingkuh, aku akan menikahimu tapi aku butuh waktu " Indra
"tapi aku takut kau tidak mau tanggung jawab setelah aku lihat kamu sama cewek lain. Makanya aku gugurkan janin ini " Selfie
"kenapa kau tidak tanya dulu sama aku. Aku tetap setia sama kamu kog " Indra
"maafkan aku. Tolong jangan tinggalin aku " Selfie
"iya, aku tidak akan tinggalkan kamu kog " Indra
Haikal yang mendengar obrolan Selfie dan Indra sangat kaget.
"bener kan firasatku, mereka berdua ini sudah gila" Tyas
"iyaa, mulai sekarang aku percaya sama kamu " Haikal
"sekarang apa rencana kita untuk membalas perlakuan ke dua makhluk tersebut?" Tyas
"sepertinya tidak bisa. Kita tidak cukup bukti untuk menjerat mereka " Haikal
"hem tidak seru. Padahal aku pengen menghajar manusia laknat seperti mereka " Tyas
"ya mau bagaimana lagi? " Haikal
"yaa sudah lah, ayo kita balik. Penting sekarang kita tau siapa pelakunya " Tyas
Ternyata keberadaan Haikal bersama kucingnya di ketahui Indra dan selfie. Haikal menjerit saat ada ular dahan jatuh tepat di atas kepalanya. Sontak Haikal pun lari dari sana, ular dahan itu si hempaskan ke segala arah
"Siapa itu!!" Indra yang mendadak membuka jendela kamar Selfie. Untungnya Haikal segera lari menjauh dari sana. Syukur lah tidak ketahuan Indra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments