Flasback On.
"Mas, aku pengen makan bakso." ucap Aletha manja.
"Halah, manja banget sih. Awas, aku capek. Mau mandi. Suami baru pulang kerja malah bermanja-manja kamu. Lagian kamu tuh harus berhemat." ucap Bilson Marah.
"Tapi, mas uang aku nggak cukup untuk beli bakso. Kamu aja ngasihnya cuma berapa, mas. Untuk kebutuhan sebulan saja kurang." gerutu Aletha.
Bilson nggak perduli dengan apa yang diucapkan Aletha. Ia meninggalkan Aletha begitu saja, lalu membanting pintu kamar.
Aletha kesal atas sikap Bilson. Ia nggak terima diperlakukan seperti ini. Hanya air matalah yang selalu menetes di pipinya dikehamilannya yang baru menginjak tiga bulan ini.
Sejak saat itu, dia tak mau lagi makan bakso. Ia jadi benci sebenci-bencinya yang namanya bakso.
Aletha pun meninggalkan rumah itu. Hatinya sangatlah sensitif sekarang. Ia akan mudah menangis apabila ada yang membentaknya, dan tidak mengabulkan permintaannya.
Aletha menginap di rumah temannya selama tiga hari. Tentu saja ia menutupi keburukan suaminya itu. Ia memberi alasan kepada temannya bahwa suaminya sedang di luar kota dan dia takut tidak ada temannya di rumah.
Temannya itu pun sangat iba melihatnya. Ia pun membiarkan Aletha tinggal di rumahnya.
Selama menginap di rumah temannya, Bilson tak ada niat sedikitpun untuk mencari istrinya.
Tentu saja hati Aletha sangat terluka. Namun ia masih bisa menahannya.
Karena merasa nggak enak dengan temannya itu, Aletha pun akhirnya pulang ke rumah. Dijumpanya Bilson sedang sibuk dengan smartphone-nya. Iya, Bilson sedang bermain game.
Ia hanya melirik Aletha sekilas tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Dulu kamu nggak pernah sedingin ini samaku mas. Apalagi semasa kita pacaran. Tapi sekarang, disaat aku sedang mengandung anak kita, kamu malah nggak perduli sama aku dan anak kita. Jerit tangis Aletha di dalam hatinya.
Karena merasa lapar, setelah mencuci pakaian, Aletha pun belanja ke warung dengan uang seadanya. Ia membeli bahan-bahan sederhana yang akan dia masak.
"Cepat masak, aku udah lapar nih!" bentak Bilson
Sontak saja hal itu membuat Aletha terkejut. Namun ia tetap fokus dengan masakannya.
*****
"Makanan apa ini kamu masak? Nggak ada yang lebih bagus dari ini?"
Lagi-lagi Bilson membentak Aletha.
"Apa yang salah dengan masakannya mas?" tanya Aletha heran.
Ia mencoba mencari tau dimana letak kekurangan masakannya. Ia mencicipi dan mencoba mencium aromanya.
Nggak bau dan nggak asin. Juga nggak terlalu pedas. Biasanya kan ini selera mas Bilson, tapi kok katanya nggak bagus? Aletha bertanya-tanya di dalam hati.
"Kenapa kamu masak yang beginian? Aku nggak level makan yang beginian." ucap Bilson dengan suara kerasnya.
Bilson pun pergi begitu saja tanpa menyentuh makanan itu sedikitpun.
"Mau kemana kamu, mas?" tanya Aletha.
Punggung Bilson masih terlihat dari pintu dapur.
"Lebih baik aku makan di luar daripada aku harus memakan masakan yang kamu masak. Cihh." ucap Bilson.
Ia pun pergi meninggalkan rumah itu dan Aletha tak tau kemana dia pergi.
Karena sudah sangat lapar, Aletha pun melahap makanan yang seharusnya dimakan oleh Bilson tadi.
Flashback Off.
Aletha sedang asyik bermain dengan baby Eril. Sebulan sudah pasca kepulangan Eril dari rumah sakit. Kini kondisi baby Eril semakin membaik, dia pun semakin menggemaskan. Apalagi dengan ocehan-ocehan nggak jelasnya itu.
"Sehat-sehat kamu ya, sayang. Jangan sakit lagi. Mama nggak kuat kalau kamu sakit. Seandainya mama bisa gantiin kamu waktu itu, sayang...." ucap Aletha lirih.
Ia mengusap-usap lembut kepala baby Eril dan sesekali meyanyikan lagu nina bobo karena baby Eril sudah mulai mengantuk.Mungkin sudah lelah setelah seleaai dimandikan tadi.
Aletha mendengar suara deru mesin mobil di garasi rumahnya. Ia pun meninggalkan baby Eril yang sudah terlelap untuk mencari tau siapa yang datang.
Apa itu mas Bilson ya? Kok tumben jam segini udah pulang? Tanya Aletha dalam hati.
Diintipnya dari gorden dekat pintu sebelum ia membuka pintu itu.
Dilihatnya Bilson sedang mencium kening seorang perempuan. Namun Aletha tak jelas melihat wajah perempuan itu karena ditutupi oleh tubuh Bilson yang besar.
Hatinya sangat teriris. Namun ia berusaha tetap tenang, sebelum ia menanyakan yang sebenarnya kepada Bilson.
Aletha melangkahkan kakinya untuk membuka pintu. Ditutupnya gorden itu perlahan agar tidak ada yang menyadari kalau dia tadi mengintip.
"Mas, kamu sudah pulang?" tanya Aletha.
Ia berpura-pura nggak tau apa-apa.
Sementara Bilson salah tingkah dan si perempuan yang ada di sampingnya menatap heran kepada Aletha.
"I-Iya, aku baru saja sampai. Kebetulan hari ini nggak ada lembur jadi aku cepat pulangnya." ucap Bilson gugup
Tak seperti biasanya ia tak membentak Aletha. Ia bicara biasa saja tanpa ada emosi atau suara kerasnya.
"Siapa dia, mas?" tanya Aletha menyelidiki.
"Dia sepupu aku." jawab Bilson cepat.
Ia memainkan manik matanya kepada Perempuan itu.
Dia adalah Santi Zoya Larasati. Si gadis cantik kekasih Bilson.
Santi pun heran dengan tatapan Bilson. Ia tak mengerti maksud kode yang dia berikan.
Kenapa mas Bilson bilang aku sepupunya? Memangnya wanita ini siapa? Apakah dia ibunya? Oh, sepertinya sangat tidak mungkin. Wanita ini masih muda. Batin Santi.
"Oh, kamu sepupunya mas Bilson. Kenalin, aku istrinya. Senang bertemu denganmu. Namaku Aletha." ucap Aletha.
Ia langsung mengulurkan tangannya ke Santi. Santi menyambutnya dengan beribu pertanyaan yang hinggap di kepalanya.
"Aku Santi, tante." ucap Santi pelan.
Mereka pun akhirnya bersalaman.
Bilson tak menduga akan seperti ini. Ia mulai kebingungan dengan sudut mata yang ditunjukkan oleh Santi kepadanya.
Bilson merasa sudah ketahuan oleh Santi.
Apa? Istri mas Bilson? Kok bisa? Apa jangan-jangan selama ini mas Bilson selingkuh? Atau jangan-jangan wanita ini yang mengaku-ngaku bahwa mas Bilson adalah suaminya.
Hmmm, zaman sekarang masih ada ya yang mau begitu. Sok ngaku-ngaku istri orang mentang-mentang si pria itu orang kaya. Batin Santi.
"Saya haus, tolong ambilkan saya minum!" ujar Bilson mengalihkan suasana.
Ia tak ingin Aletha bertanya-tanya terlalu dalam kepada Santi.
"Iya, mas." jawab Aletha singkat.
Kenapa, mas? Kenapa mas malah mengusir aku? Pake alasan aku hauslah padahal, biar bisa bebasnya mas ngobrol dengan Santi. Baiklah aku turuti apa maumu, mas. Batin Aletha.
Aletha pun pergi ke dapur meninggalkan Santi yang masih mematung seperti maniken-maniken yang ada di yang biasa di pajang di toko busana.
Sambil membuat minuman, sesekali ia menajamkan telinganya untuk mendengar apa yang mereka bicarakan.
Aku bukan wanita yang bodoh, mas. Aku sudah tau semuanya. Tapi kenapa ya, mas? Sama Santi kamu sangat menikmati ciuman itu, sementara dengan aku? Bahkan menyentuhku saja sekarang kamu sudah jijik. Batin Aletha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Desrayanii
Isi absen disini... 5 like buatmu kak
Salam dari "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"
2020-12-01
0
🐣ʙᴀʙʏ ᴍᴏᴄʜɪ🐣
aissshh si bilson semakin hari semakin menjadi² atuh tingkah nya😠 aletha ayolah kamu jangan lemah kamu harus tegas 😂🤭
SEMANGAT KA ANA😘😘😘
2020-11-06
2
Astria
kok lemah bnget aletha....bwt aletha kejam thorrr
2020-11-06
1