Sampai Kapan, Mas?

Santi bangun dari tidurnya karena merasa kepanasan akibat ulah sinar surya yang memasuki kamarnya.

Dilihatnya Bilson sudah tidak ada di dalam kamar.

Santi pun mengucek-ngucek matanya karena pandangannya masih kabur. Lalu ia turun dari tempat tidurnya dan segera ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Santi menyusuri seisi apartemen mencari-cari keberadaan Bilson.

"Oh, ternyata di sini." gumamnya.

Ya, Bilson sedang berada di luar kamar menatap ke bawah. Suasana kota dihiasi oleh kendaraan berbagai jenis yang berlalu-lalang memyusuri keramaian.

"Kamu udah bangun sayang?" tanya Bilson.

"Hmmm." gumam Santi.

Mereka menikmati udara sejuk pagi ini.

"Mas, kenapa kamu belum pernah membawa aku bertemu dengan orang tua kamu?" ucap Santi.

Ia mengawali pembicaraan serius pagi ini.

"Jadi kamu kemarin ngambek gara-gara itu?" ucap Bilson menebak.

"Nggak ah. Sok tau kamu mas." ujar Santi mengelak.

"Udahlah mas, nggak usah mengalihkan pembicaraan." ucap Santi mulai kesal.

Selalu saja Bilson memancing Santi agar kesal. Karena dia sangat senang menggara-garai kekasihnya itu.

Bilson meraih kedua tangan Santi kemudian diarahkannya ke depan dan memeluk tubuh Santi dari belakang.

"Hmmmm, harumnya." gumam Bilson.

"Apa yang harum, aku saja belum mandi?" ujar Santi.

"Kamu kan selalu harum bagi aku. Makanya aku suka sekali begini." ucap Bilson cepat.

Ia semakin mengeratkan pelukannya. Karena baginya tubuh Santi satu-satunya tempat yang paling tepat untuk dia bersandar. Dia akan semakinn nyaman, apalagi mencium aroma tubuh Santi.

"Hmmmm, jadi kapan dong mas aku dibawa ke rumah orang tua mas?" tanya Santi.

Tangan Santi sebelah kiri mengelus pipi Bilson dengan lembut. Bilson sangat menikmatinya.

Meskipun Bilson berusaha mengalihkan pembahasan, namun Santi tetap sja menyinggungnya.

Ialah, wanita mana yang tidak ingin diberi kepastian. Semua wanita pasti sangat mengharapkan itu. Karena kepastian dengan adanya pembuktian akan membuka mata hati wanita bahwa lelaki pilihannya itulah yang paling tepat.

"Sabar ya, sayang. Sekarang belum waktunya." sahut Bilson.

"Kapan waktunya, mas? Dari dulu itu saja alasan Mas. Dan aku selalu setia menunggu sampai kamu mau membawa aku bertemu dengan orang tua kamu, mas." ucap Santi tegas.

"Iya, iya. Pasti dong sayang. Pasti. Aku akan membawa kamu ke rumah orang tua aku nanti." jawab Bilson.

Suara lembut Bilson membuat hati Santi kembali luluh. Entah sudah keberapa kali ini menjadi perdebatan mereka, tapi ya selalu Bilson yang menang.

Santi tak kuasa untuk melanjutkan pertanyaannya ketika Bilson sudah mengeluarkan jurus lembutnya dan rayuannya.

"Tapi, sampai kapan, mas? Sampai kapan aku harus menunggu?" tanya Santi.

Ia mengisyaratkan agar Bilson melepaskan tubuhnya dari pelukan lelaki itu.

Untuk kali ini ia sudah tak sabar lagi. Ia ingin mendapatkan kepastian dari Bilson hari ini juga. Walau bagaimana pun kesabaran seseorang ada batasnya. Begitu juga dengan Santi.

"Kamu tenang saja. Mas sekarang sedang mengurus proyek. Mas yakin ini akan berhaail. Nah setelah itu baru mas membawa kamu ke rumah orang tua mas. Gimana?' tanya Bilson.

"Baiklah kalau memang itu maunya mas. Dan kudoakan mas berhasil." ucap Santi tersenyum.

"Trimakasih, sayang." ujar Bilson cepat.

Bilson langsung mencubit kedua pipi Santi karena gemas.

"Uda ah, mas, sakit tau!" ujar Santi.

"Ya sudah, mas kerja dulu ya sayang. Jangan lupa kamu sarapan. Mas udah siapkan di atas meja sarapan buat kamu." ucap Bilson.

"Trimakasih, mas." ucap Santi tersenyum lebar.

Santi langsung menyambar tubuh Bilson dan langsung memeluknya.

"Iya, sayang. Sama-sama. Kamu jaga diri ya di sini. Jangan kemana-mana!" ucap Bilson.

Santi mengangguk sebagai jawaban. Ia masih menikmati momen itu.

"Ya sudah, mas berangkat ya sayang." ucap Bilson lembut.

Bilson mengecup pipi kiri dan kanan Santi lalu pergi meninggalkan Santi yang masih setia menunggunya sampai ia keluar dari gerbang rumah itu.

****

Kring kring kring.

Bunyi telepon di atas meja Bilson.

"Ya, hallo dengan saya di sini." sapa Bilson kepada yang menghubungi.

"Mas, ini aku Aletha. Mas dimana? Kok nggak pulang-pulang?"

"Nggak perlu kamu tau! Mending kamu urus bayi kamu itu!"

"Mas, anak kita sakit mas. Tolong datang ke rumah sakit Anak ya. Aku di sini sekarang. Baby Eril diare dan muntah-muntah, mas. Makanya langsung kubawa ke rumah sakit."

"Aku lagi sibuk."

"Aku minta tolong, mas. Aku harus bagaimana ini? Baju ganti baby Eril sudah hampir habis, mas."

"Iiih, kamu nggak ngerti bahasa ya?"

"Tapi dia butuh kamu, mas."

Tuuut tuuut tuuuut.

Bilson membantimg telepon itu ke lantai sampai kabelnya terlepas.

"Dasar nenek lampir. Nggak bisa lihat orang santai sejenak." gerutu Bilson.

Bilson kembali sibuk dengan berkas-berkas yang ada di atas mejanya yang sudah disiapkan asistennya.

Sementara di rumah sakit Anak.

"Dokter, bagaimana putra saya? Putra saya sakit apa dokter?" tanya Aletha.

Air matanya sudah jatuh melihat baby Eril yang sedang bersahabat dengan selang infus.

"Anak ibu mengalami dehidrasi akut. Jadi harus diinfus, untuk menambah cairan dalam tubuhnya dan menambah tenaganya. Itu terjadi akibat dia mengalami muntah dan diare sementara dia tidak mau minum dan makan dan mungkin merasa tidak enak di tubuhnya. Kita akan mengetahui setelah dilakukan beberapa tes." jelas dokter itu.

"Tapi dok, bagaimana bisa dia muntah dan diare?Apa karena dia masuk angin, dok? Dan ininya pun bengkak." ucap Aletha.

Aletha menunjukkan benjolan yang ada di bawah telinga baby Eril.

"Oh, kalau ini saya tidak bisa mendiagnosanya, bu karena harus melakukan biopsi. Setelah kita lakukan biopsi kemudian keluar hasilnya maka kita akan tau itu benjolan apa." ucap dokter itu.

"Kapan dilakukan biopsi dokter?" tanya Aletha penasaran.

"Nanti bu setelah dia melakukan pengambilan sampel darah. Karena tak bisa bersamaan bu." ucap dokter itu.

Aletha mengangguk tanda mengerti.

"Kapan hasil cek darahnya akan keluar dokter. Saya sangat kasihan pada baby Eril, dok." ucap Aletha.

"Besok hasilnya keluar, bu. Ibu tunggu saja, ya. Dan ibu harus lebih sabar. Ibu bisa meminta bantuan kepada keluarga yang lain untuk membantu menemani ibu di sini." ucap dokter.

"Iya, dokter. Trimakasih." gumam Aletha.

Dokter meninggalkan ruangan itu. Kini tinggal Aletha dan baby Eril yang ada di dalam ruangan itu.

Aletha hanya bisa memandangi baby Eril yang sedang terlelap dengan nafas teraturnya.

Tubuh baby Eril tampak kurus. Matanya masuk ke dalam. Wajahnya juga masih pucat.

Kamu harus kuat ya, sayang. Ada mama di sini yang akan selalu menjagamu. Mama yakin kamu pasti bisa melewatinya. Kamu adalah anak hebat. batin Aletha.

Air matanya mulai berderai lagi. Tak terbendung. Saat anaknya sakit begini pun Bilson masih saja beralasan sibuk dengan pekerjaannya. Rasanya lebih penting baginya pekerjaan dari pada keselamatan anaknya sendiri, darah dagingnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Imas

Imas

knpa da dibuang aja punya laki Kya gtu

2020-11-09

0

🐣ʙᴀʙʏ ᴍᴏᴄʜɪ🐣

🐣ʙᴀʙʏ ᴍᴏᴄʜɪ🐣

dasar ayah tidak punya perasaan anak sendiri lagi sakit aja masih aja lebih mementingkan kesenangan nya sendiri 😔

TETAP SEMANGAT KA ANA😘😘😘😘

2020-11-03

2

Pentol2 🤗

Pentol2 🤗

yuk cepetan kasi azab ke Bilson kak, biar tahu rasa aowkwowkwowkk.

Nyicil sampe sini kak Ri
Cemungut buat nulisnya💪💪💪💪

2020-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Sebelum melahirkan
2 Kehadiranmu
3 Menunggu Papa
4 Dimana Hatimu
5 Kamu Harus Kuat
6 Pulang 1
7 Pulang 2
8 Tak Menyangka
9 Kamulah Alasanku Bertahan
10 Kamu Kenapa, Sayang?
11 Oh, Dia Begitu Mempesona
12 Dewi
13 Kamu kemana, Mas?
14 Santi
15 Sampai Kapan, Mas?
16 Siapa Dia, Mas?
17 Tertangkap Basah
18 Bertemu Dena
19 Siapa Mereka?
20 Teka Teki Mulai Terjawab
21 Dewi Kena PHP
22 Keraguan Santi
23 Aku Salah Apa, Mas?
24 Aku Mau Kita Cerai
25 Anak Bunda Ganteng Banget.
26 Maafin Mama
27 Antara Tito dan Bilson
28 Semoga Aku Berhasil
29 Ayo Ngaku Sekarang!
30 Bilson Kena Tipu
31 Senyummu Adalah Kekuatanku
32 Lepaskan Putraku!
33 Titip Anak Saya
34 Kamu Siapa?
35 Trimakasih Mas
36 Akuilah
37 Bye Luna
38 Kegeraman Bilson
39 Hilangnya Berkas
40 Kebahagiaan Sesaat
41 Sandra VS Aletha
42 Aletha VS Santi
43 Rencana Santi
44 Bertemu Pengacara
45 Periksa di Rumah Sakit
46 Keberanian Aletha
47 Masa Lalu
48 Masa Lalu 2
49 Masa Lalu 3
50 Seperti Mimpi Buruk Bagiku
51 Meninggalkan Hutang
52 Penagih Hutang, Lagikah?
53 Datangnya Bilson
54 Kebahagiaan Telah Datang
55 Kejang
56 Anak Bunda Pasti Kuat
57 Pengantin Baru
58 Tito Dan Santi
59 Mulai ke Butik
60 Menguntit
61 Revan Kabur
62 Salah Tangkap
63 Ketemu
64 Tertangkap Lagi
65 Dokter Juga Manusia
66 pengumuman
67 Mak Comblang
68 Aku Belum Siap
69 Aku Mau Papa
70 Sakit Lagi
71 Diagnosa Sementara
72 Bimbang
73 Di ICU
74 Adanya Keabnormalan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Sebelum melahirkan
2
Kehadiranmu
3
Menunggu Papa
4
Dimana Hatimu
5
Kamu Harus Kuat
6
Pulang 1
7
Pulang 2
8
Tak Menyangka
9
Kamulah Alasanku Bertahan
10
Kamu Kenapa, Sayang?
11
Oh, Dia Begitu Mempesona
12
Dewi
13
Kamu kemana, Mas?
14
Santi
15
Sampai Kapan, Mas?
16
Siapa Dia, Mas?
17
Tertangkap Basah
18
Bertemu Dena
19
Siapa Mereka?
20
Teka Teki Mulai Terjawab
21
Dewi Kena PHP
22
Keraguan Santi
23
Aku Salah Apa, Mas?
24
Aku Mau Kita Cerai
25
Anak Bunda Ganteng Banget.
26
Maafin Mama
27
Antara Tito dan Bilson
28
Semoga Aku Berhasil
29
Ayo Ngaku Sekarang!
30
Bilson Kena Tipu
31
Senyummu Adalah Kekuatanku
32
Lepaskan Putraku!
33
Titip Anak Saya
34
Kamu Siapa?
35
Trimakasih Mas
36
Akuilah
37
Bye Luna
38
Kegeraman Bilson
39
Hilangnya Berkas
40
Kebahagiaan Sesaat
41
Sandra VS Aletha
42
Aletha VS Santi
43
Rencana Santi
44
Bertemu Pengacara
45
Periksa di Rumah Sakit
46
Keberanian Aletha
47
Masa Lalu
48
Masa Lalu 2
49
Masa Lalu 3
50
Seperti Mimpi Buruk Bagiku
51
Meninggalkan Hutang
52
Penagih Hutang, Lagikah?
53
Datangnya Bilson
54
Kebahagiaan Telah Datang
55
Kejang
56
Anak Bunda Pasti Kuat
57
Pengantin Baru
58
Tito Dan Santi
59
Mulai ke Butik
60
Menguntit
61
Revan Kabur
62
Salah Tangkap
63
Ketemu
64
Tertangkap Lagi
65
Dokter Juga Manusia
66
pengumuman
67
Mak Comblang
68
Aku Belum Siap
69
Aku Mau Papa
70
Sakit Lagi
71
Diagnosa Sementara
72
Bimbang
73
Di ICU
74
Adanya Keabnormalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!