Dewi

"Mas, gimana dong. Kita uda hampir ketahuan sama istri kamu. Kamu sih nggak kasih kabar kalau istri kamu akan pulang ke rumah. Coba aku tau pasti aku uda pulang dari awal." keluh Dewi kepada Bilson.

"Kan nggak ketahuan. Untuk apa kamu pusingkan hal-hal yang belum terjadi?" sahut Bilson dengan enteng.

"Maksud kamu apa sih mas, gampang banget kamu ngomong seperti itu. Gimana kalau sampai ketahuan? Aku kan malu mas sama teman-teman arisanku. Gimana kalau sampai mereka tau dan membocorkannya ke mama Aletha?" gerutu Dewi.

"Kan mamanya Aletha masih belum tau di mana keberadaannya sampai sekarang." celetuk Bilson.

Entah udah berapa kali dia mondar mandir di kamar itu dari tadi dengan pikiran kacaunya itu. Memikirkan hal yang mungkin akan terjadi. Ia menggigit kukunya sambil berpikir dengan serius.

"Stop. Kamu nggak capek dari tadi mondar mandir, mondar mandir. Mataku sakit melihatnya kamu tau?" bentak Bilson kepada Dewi.

"Isssh, mas kok gitu sih. Kenapa aku dibentak?" tanya Dewi terkejut karena dibentak Bilson.

Baru kali ini Bilson membentaknya. Dewi menangis tertahan karena bentakan dari Bilson ditambah lagi beban pikiran.

Jadilah air matanya membanjiri pipinya yang dioles skincare mahal itu. Namun ia tak mengeluarkan suara dalam tangisannya.

Bilson langsung memeluknya dan meminta maaf atas kekasarannya kepada Dewi. Dewi bukannya diam malah tambah nangis.

Bilson mengeratkan pelukannya dan membelai rambut Dewi yang panjang bergelombang.

"Sssst. Nggak usah kamu pikirkan kali ya, Dewi. Kamu tenang saja. Aletha si wanita gila itu nggak akan sampai tau kok. Kamu sabar ya. Aku akan menikahimu pada waktu yang sudah tepat nanti. Jadi kita nggak sembunyi-sembunyi lagi seperti ini." ucap Bilson menenangkan hati Dewi.

"Kamu janji, mas?" tanya Dewi memastikan.

"Yakin dong sayang. Makanya kamu juga harus meninggalkan suami kamu nanti demi aku. Gimana?" tanya Bi

"Iya sayang. Aku janji. Setelah aku mendapatkan semua hartanya, aku akan meninggalkannya." ucap Dewi.

Dewi sudah mulai tenang. Air matanya sudah tidak menetes lagi, berganti menjadi senyuman yang penuh dengan harapan yang indah. Yaitu menikahi Bilson si kaya raya dan mempesona.

"Semoga harapan kita segera terealisasi ya sayang." ucap Bilson dengan senyum dibuat-buat.

"Hooh." ucap Dewi singkat.

"Ya sudah, mas pulang dulu. Udah seminggu lebih aku nggak pulang, bisa-bisa nanti si nenek lampir curiga denganku." ucap Bilson saat ia sudah berada di dalam mobilnya.

"Iya, mas. Hati-hati ya. Aku akan selalu merindukanmu dan akan selalu menunggumu." ucap Dewi memeluk Bilson sekali lagi dari pintu mobil yang kini sudah terbuka lebar.

Bilson melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Perjalanan menuju ke kediamannya masih memakan waktu lama karena jaraknya cukup jauh.

****

"Dari mana saja kamu? Sebagai istri bukannya diam di rumah merawat anak malah keluyuran nggak jelas." ucap lelaki yang baru saja membukakan pintu untuk Dewi.

"Aku kerjalah. Masa aku kerja dibilang keluyuran. Kamu tuh yang nggak jelas." ucap Dewi memutar balikkan keadaan.

Ia memojokkan lelaki itu. Lelaki yang kini menjadi suaminya, seorang Direktur di salah satu bank swasta di Indonesia. Dia adalah Sanjaya Anugrah, suami sahnya Dewi.

"Mengapa kamu malah mmutar balikkan fakta? Ini kan harusnya tugasnya kamu? Terpaksa aku mencari sesorang untuk menjaga menjaganya. Dia kan putri kamu. Mengapa hatimu tak bergerak sedikit pun untuk merawat dan menjaganya?" tanya Sanjaya geram.

"Siapa bilang itu hanya kerjaan perempuan, laki-laki juga bisa kok menjaga anak. Kamu saja yang terlalu berlebihan."

"Tapi kan aku harus bekerja, Dewi. Tak bisakah kau diam di rumah dan menjaga Naina kita?" ucap Sanjaya kesal dengan jawaban Dewi.

"Aku bosan di rumah. Jadi aku mengajukan diri untuk ikut meeting di puncak.." jawab Dewi enteng.

"Apa uang yang aku kasih selama ini ke kamu masih kurang?" tanya Sanjaya.

"Ya kuranglah. Biaya kecantikan kan mahal. Belum lagi harus beli susu, belanja dapur, listrik air dan banyaklah. Kamu pikir gaji kamu yang sepuluh juta itu cukup untuk menutupi semuanya?" ucap Dewi lagi.

Sanjaya semakin geram mendengar ucapan Dewi.

"Apa kamu bilang? Sepuluh juta nggak cukup? Kemana saja?' tanya Sanjaya heran.

"Yah sisanya aku pake lah untuk biaya kecantikan, Ke salon." ucap Dewi dengan perasaan tidak bersalah sedikit pun.

"Aku nggak pernah memintamu untuk berdandan seperti ini Dewi. Aku suka kamu apa adanya." ucap Sanjaya.

"Tapi aku nggak pede. Apalagi jalan bersama seorang direktur mana mungkin aku tak bersolek. Mana mungkin aku tak berpakaian mahal, mana mungkin aku pakai tas murahan atau mana mungkin aku tak memakai perhiasan mewah. Mau ditaroh di mana mukaku. Itu juga buat reputasi kamu, kok." ucap Dewi lagi.

Sanjaya semakin geram mendengar ucapan Dewi. Sangking geramnya ia berlalu meninggalkan Dewi yang berdiri santai tanpa menyentuh Naina putri kecilnya itu.

"Nyonya, saya sudah selesai memberi makan non Naina. Saya akan ke dapur menyiapkan makan malam." ucap asiaten rumah tangga yang baru saja bekerja di kediaman sanjaya.

"Iya." jawab Dewi singkat.

Dewi memberikan mainan kepada Naina, sementara dirinya sibuk dengan ponselnya.

Setelah bosan dengan mainannya, Naina menjerit dan menangis. Tapi Dewi tak menghiraukannya. Ia masih asyik berkutat dengan ponsel di tangannya. Tangan kanannya sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Dasar, ibu yang nggak punya hati nurani. Lebih mementingkan bermain dengan *smartphone* ketimbang bermain dengan buah hatinya.

"Dewi, lihat Naina! Sudah menangis dia dari tadi kamu malah sibuk bermain dengan ponselmu. Tak bisakah kau tinggalkan ponselmu itu sebentar?" tanay Sanjaya.

"Ya sudah. Kamu saja yang membujuknya. Aku capek lagi banyak urusan. Mendingan kamu aja yang menjaganya. Aku masih sibuk." ucap Dewi dengan juteknya.

Ia tak sedikit pun memandang atau melirik ke arah Sanjaya.

"Sibuk? Sibuk apa kamu? Dan kenapa kamu senyum-senyum dengan ponsel kamu?" tanya Sanjaya lagi.

"Bukan urusanmu." jawab Dewi singkat.

"Khhhhh." geram Sanjaya.

"Aku adalah suami kamu. Segala yang berhubungan dengan kamu adalah menjadi urusanku. Aku nggak mau istriku hancur gara-gara sering bermain gadget.

"Ellah, banyak bacot." lawan Dewi kepada Sanjaya.

Dewi dan Sanjaya kini sudah meninjak pernikahan yang kelima tahun. Saat ini Naina telah berumur dua tahun. Mereka sempat menunda kehamilan dengan alasan Dewi belum siap mempunyai keturunan.

Bukan itu alasan yang sebenarnya, melainkan Dewi tak ingin tubuh cantiknya itu membengkak. Ia ingin tetap langsing. Tapi entah mengapa bisa lahir Naina.

Ketika awal-awal pernikahan mereka, mereka hidup dengan penuh kebahagiaan. Tak ada pertengkaran atau perdebatan.

Namun karena keegoisan masing-masing, jadinya mereka sering adu mulut.

Terpopuler

Comments

🍫Bad Mood 🍰

🍫Bad Mood 🍰

hai dewi, bisa gak kita ketemuan? kenapa pengen ketemu? karena aku pengen jambak rambut kamu yg panjang bergelombang itu! 😏

2020-11-01

0

Pentol2 🤗

Pentol2 🤗

Pada selingkuh dari pasangan masing"

2020-10-11

0

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

ʀ𝖍𝒚𝖓𝖆

memang Dewi cocok banget ma Bilson, pasanagan serasa yang gila harta, huh jadi kesel

2020-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Sebelum melahirkan
2 Kehadiranmu
3 Menunggu Papa
4 Dimana Hatimu
5 Kamu Harus Kuat
6 Pulang 1
7 Pulang 2
8 Tak Menyangka
9 Kamulah Alasanku Bertahan
10 Kamu Kenapa, Sayang?
11 Oh, Dia Begitu Mempesona
12 Dewi
13 Kamu kemana, Mas?
14 Santi
15 Sampai Kapan, Mas?
16 Siapa Dia, Mas?
17 Tertangkap Basah
18 Bertemu Dena
19 Siapa Mereka?
20 Teka Teki Mulai Terjawab
21 Dewi Kena PHP
22 Keraguan Santi
23 Aku Salah Apa, Mas?
24 Aku Mau Kita Cerai
25 Anak Bunda Ganteng Banget.
26 Maafin Mama
27 Antara Tito dan Bilson
28 Semoga Aku Berhasil
29 Ayo Ngaku Sekarang!
30 Bilson Kena Tipu
31 Senyummu Adalah Kekuatanku
32 Lepaskan Putraku!
33 Titip Anak Saya
34 Kamu Siapa?
35 Trimakasih Mas
36 Akuilah
37 Bye Luna
38 Kegeraman Bilson
39 Hilangnya Berkas
40 Kebahagiaan Sesaat
41 Sandra VS Aletha
42 Aletha VS Santi
43 Rencana Santi
44 Bertemu Pengacara
45 Periksa di Rumah Sakit
46 Keberanian Aletha
47 Masa Lalu
48 Masa Lalu 2
49 Masa Lalu 3
50 Seperti Mimpi Buruk Bagiku
51 Meninggalkan Hutang
52 Penagih Hutang, Lagikah?
53 Datangnya Bilson
54 Kebahagiaan Telah Datang
55 Kejang
56 Anak Bunda Pasti Kuat
57 Pengantin Baru
58 Tito Dan Santi
59 Mulai ke Butik
60 Menguntit
61 Revan Kabur
62 Salah Tangkap
63 Ketemu
64 Tertangkap Lagi
65 Dokter Juga Manusia
66 pengumuman
67 Mak Comblang
68 Aku Belum Siap
69 Aku Mau Papa
70 Sakit Lagi
71 Diagnosa Sementara
72 Bimbang
73 Di ICU
74 Adanya Keabnormalan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Sebelum melahirkan
2
Kehadiranmu
3
Menunggu Papa
4
Dimana Hatimu
5
Kamu Harus Kuat
6
Pulang 1
7
Pulang 2
8
Tak Menyangka
9
Kamulah Alasanku Bertahan
10
Kamu Kenapa, Sayang?
11
Oh, Dia Begitu Mempesona
12
Dewi
13
Kamu kemana, Mas?
14
Santi
15
Sampai Kapan, Mas?
16
Siapa Dia, Mas?
17
Tertangkap Basah
18
Bertemu Dena
19
Siapa Mereka?
20
Teka Teki Mulai Terjawab
21
Dewi Kena PHP
22
Keraguan Santi
23
Aku Salah Apa, Mas?
24
Aku Mau Kita Cerai
25
Anak Bunda Ganteng Banget.
26
Maafin Mama
27
Antara Tito dan Bilson
28
Semoga Aku Berhasil
29
Ayo Ngaku Sekarang!
30
Bilson Kena Tipu
31
Senyummu Adalah Kekuatanku
32
Lepaskan Putraku!
33
Titip Anak Saya
34
Kamu Siapa?
35
Trimakasih Mas
36
Akuilah
37
Bye Luna
38
Kegeraman Bilson
39
Hilangnya Berkas
40
Kebahagiaan Sesaat
41
Sandra VS Aletha
42
Aletha VS Santi
43
Rencana Santi
44
Bertemu Pengacara
45
Periksa di Rumah Sakit
46
Keberanian Aletha
47
Masa Lalu
48
Masa Lalu 2
49
Masa Lalu 3
50
Seperti Mimpi Buruk Bagiku
51
Meninggalkan Hutang
52
Penagih Hutang, Lagikah?
53
Datangnya Bilson
54
Kebahagiaan Telah Datang
55
Kejang
56
Anak Bunda Pasti Kuat
57
Pengantin Baru
58
Tito Dan Santi
59
Mulai ke Butik
60
Menguntit
61
Revan Kabur
62
Salah Tangkap
63
Ketemu
64
Tertangkap Lagi
65
Dokter Juga Manusia
66
pengumuman
67
Mak Comblang
68
Aku Belum Siap
69
Aku Mau Papa
70
Sakit Lagi
71
Diagnosa Sementara
72
Bimbang
73
Di ICU
74
Adanya Keabnormalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!