Melarikan Diri

Taksi yang ditumpangi Dinda akhirnya sampai ditempat tujuan. Betapa terkejutnya Dinda saat mendapati tempat tinggalnya sudah rata dengan tanah.

"Apa yang terjadi? dimana Dandi?" Dinda berlari menuju tumpukan sisa-sisa puing rumahnya sambil terus memanggil saudara kembarnya.

"Dinda."

Dinda sontak tersadar saat namanya dipanggil. Kemudian ia menghapus air matanya yang jatuh bercucuran setelah melihat tempat tinggalnya sudah hancur berantakan.

"Dandi," namun kemudian senyuman itu hilang saat mendapati orang yang memanggilnya bukan lah Dandi kembarannya melainkan Adit tetangganya yang sudah lama ia taksir.

"Kak Adit? dimana Dandi dan kenapa rumah Dinda jadi seperti ini?" Dinda bingung dengan apa yang dilihatnya.

"Dinda, sebenarnya ..." Adit pun mulai menceritakan rincian kejadian yang menimpa Dandi mulai dari A hingga Z tanpa tertinggal satupun.

Dinda yang mendengarpun semakin tak kuasa menahan tangisannya. Akhirnya tangisan nya pecah dan terus memukul-mukul kepalanya. Ia tidak tau bagaimana nasibnya kedepan menjalani hidup sebatang kara. Dimana lagi ia akan tinggal dan makan jika rumahnya sekarang sudah rata dengan tanah.

"Dinda, ini ada kertas kakak temukan saat berusaha membantu menyiram kobaran api. Tapi untunglah surat ini tidak terbakar karena sudah terlalu basah. Sekarang sudah kering. Bacalah, mungkin itu penting". Adit mengeluarkan sebuah kertas yang sudah terlipat-lipat dan berantakan dari saku celananya dan memberikan kepada Dinda.

Dinda pun kemudian membuka kertas tersebut dengan hati-hati agar tidak sobek karena sudah terlalu lengket. Ia pun membaca dengan fokus dengan raut wajah yang terkadang tersenyum dan terkadang murung.

"Dinda, untuk saat ini tinggallah bersama kami. Kakak tau kamu sudah tidak ada tujuan. Kakak dan keluarga pasti akan merasa senang jika Dinda menerima ajakan ini."ucap Adit dengan yakin

Dinda yang mendengar hanya tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya dan tentunya membuat senyuman dari Adit tersebut hilang.

Dinda baru saja membaca surat tersebut dan menyatakan bahwa Dinda harus pergi dari tempat tersebut dan tidak tinggal bersama tetangga disekitar rumah tersebut untuk keselamatan dirinya. Namun ia harus merahasiakan kepada para tetangga kemana ia akan pergi agar nantinya Dave dan para anak buahnya tidak dapat mencari keberadaannya.

Namun disisi lain, Dinda sangat kebingungan kemana arah tujuan yang akan ditujunya. Ia sekarang tidak punya siapa-siapa lagi dihidup nya. Lengkap sudah penderitaannya sekarang.

"Kenapa Dinda?" tanya Adit yang bingung dengan jawaban Dinda. Sebenarnya Adit juga menyukai Dinda, namun ia selalu menyembunyikan perasaannya karena Dandi pernah mengancamnya untuk tidak mendekati Dinda. Namun sekarang disaat Dandi tiada tentu ia sudah siap menggantikan posisi Dandi untuk menjaga Dinda.

"Maaf kak, Dinda tidak punya alasan. Tapi Dinda tidak bisa tinggal bersama kakak dan keluarga kakak. Dinda tau selama ini keluarga kakak sangat baik terhadap Dinda. Tapi sekali lagi maaf, Dinda tidak bisa menerima ajakan kakak." jawab Dinda sedih.

"Sekarang kamu mau kemana Dinda, kakak tau kamu sudah tidak punya siapa-siapa apalagi tujuan. Sudahlah Dinda, tinggallah bersama kakak!" ajak Adit kembali dengan meyakinkan. Namun Dinda tetap menolak.

"Kakak tidak akan memaksamu, tapi ambillah ini. Jika Dinda butuh bantuan segeralah kabari kakak. Kakak akan selalu ada untuk Dinda." ucap Adit sambil memberi sebuah amplop berisi uang dan nomor telepon lalu kemudian memeluk Dinda dan mengusap-usap rambut Dinda dengan lembut.

"Terima kasih Kak Adit. Sekarang cuma kakak lah keluarga Dinda sekarang". Balas Dinda sembari melepaskan pelukan tersebut.

Sebenarnya ia risih jika tiba-tiba Adit memperlakukannya seperti tadi. Apalagi saat dipeluk jantungnya berdetak karena berdebar. Ia juga akan malu jika Adit melihat wajahnya memerah.

Adit yang sebenarnya juga malu dengan apa yang barusan ia lakukan hanya bisa tersenyum dan menyembunyikan malunya agar tidak terlalu canggung. Walau ada sedikit kebahagiaan.

Kemudian Dinda pergi meninggalkan tempat tersebut dan akhirnya Dinda pun hilang dari pandangan Adit.

"Aku harap suatu saat nanti kita bisa bersama."ucap Adit saat fokus melihat kepergian Dinda.

Dirumah Atmawijaya

"Dion, mama mau keluar sebentar." ucap Kikan saat baru keluar dari kamarnya.

"Mau kemana ma?"tanya Dion penasaran.

"Mau keluar sebentar, bosan dirumah mulu. Ikut?" ajak Kikan. Dion pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Bagaimana mungkin Dion mengikuti mamanya pergi.

"Yasudah kalau tidak mau. Mama pergi dulu ya nak. Kalau papa kamu pulang bilang aja mama ke salon ya." Kikan sembari melambaikan tangannya kearah Dion yang sedang duduk menonton televisi. Dion pun membalas lambaian tangan tersebut dengan sebuah senyuman.

Dion beberapa hari ini hanya sibuk berada dirumah karena ia ingin beristirahat dari lelahnya bekerja disalah satu perusahaan milik Roy. Selain itu, Dion memiliki sebuah restoran besar yang didapatnya dari jerih payahnya selama ini serta bantuan dari orangtua angkatnya. Setidaknya ia memiliki penghasilan sendiri untuk masa depannya jika suatu saat ia tidak lagi diinginkan di keluarga Atmawijaya.

Setidaknya untuk was-was walaupun kenyataannya kedua orangtua angkatnya tidak akan pernah setega itu kepadanya. Tentu saja ia tidak akan selalu bergantung kepada mereka mengingat ia bukanlah pewaris dari keluarga Atmawijaya. Bisa dibilang merasa sadar diri.

Flashback off

Dinda terus berjalan menyusuri sudut kota dengan berjalan kaki. Sesekali ia menghampiri toko-toko untuk mendapatkan pekerjaan, namun hasilnya nol. Mereka tidak membutuhkan karyawan dan malah mengusirnya.

"Ya tuhan kemana aku harus pergi," ucap Dinda pasrah.

Dinda pun terus berjalan melangkahkan kakinya. Entah kemana ia akan pergi. Hanya berjalan tanpa tujuan yang bisa ia lakukan sekarang.

Saat ia melangkahkan kakinya tanpa sengaja ia melihat sekumpulan orang yang seperti mencari seseorang. Dinda terkejut bahwa mereka adalah anak buah Dave. Saat mata mereka saling melihat, Dinda memutar arah jalannya dan kemudian berlari menjauhi anak buah Dave tersebut. Mereka yang melihat pun dengan cepat mengejar agar Dinda tidak melarikan diri.

Dinda terus berlari menyelamatkan diri dari kejaran para anak buah dave. Ia tau berlari bukanlah keahliannya apalagi tulang kaki sebelah kirinya selalu terasa nyeri. Demi menyelamatkan diri ia mau tidak mau harus berlari sekuat tenaga agar tidak ditangkap oleh anak buah Dave.

"Aduh," Dinda mengerang kesakitan saat kakinya keseleo dan tentu saja ditambah dengan rasa nyeri yang luar biasa.

Dengan susah payah Dinda bangkit dan pergi meninggalkan tempat tersebut dengan tertatih-tatih.

"Itu dia," kata salah seorang dari orang suruhan Dave.

Dinda yang menyadari pun semakin ketakutan dan terus mencoba melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa.

"Ya Tuhan, selamatkan aku. Aku tidak mau dijadikan wanita penghibur,"ucap Dinda sambil terus berusaha melarikan diri.

Di depan salon

"Wah, setelah sekian lama tidak ke salon, akhirnya aku bisa kesini. Salon, im comeback baby." ucap Kikan yang sedang merasa bersemangat dan gembira.

Kikan pun melangkahkan kakinya dengan semangat. Saat hendak melangkahkan kaki menaiki tangga tiba-tiba ia terjatuh.

"Aduh, pantatku sakit sekali." lirih Kikan sambil mengelus-elus pantatnya yang kesakitan karena terkena tangga yang keras.

"Maaf tante, saya tidak sengaja tante." ucap Dinda yang berusaha berdiri sambil menahan rasa sakit. Kikan yang melihat pun menjadi iba saat ia melihat anak didepannya seperti menahan sakit yang terus mengelus-elus kakinya.

"Sini tante bantu." Kikan berdiri dan kemudian membantu Dinda berdiri. Kemudian Kikan pun membawa Dinda kedalam salon tersebut.

Saat anak buah Dave sedang mengejar, tanpa mereka sadari Dinda sudah masuk kedalam salon yang berada tepat dibelakang mereka berdiri. Kemudian mereka pun kembali pergi dan sesekali menunjuk arah yang akan mereka tuju untuk menemukan Dinda.

Dinda yang juga tidak menyadari keberadaan dan kepergian mereka masih tetap melirik-lirik kearah belakang agar mereka tidak bisa menemukannya.

Terpopuler

Comments

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Ahahah malah mamanya dave yang selamatin. Asyiiik ketemu lagi bakalan sama monster dave kalau dibawa pulang sama Kikan

2020-09-10

1

akun nonaktifkan

akun nonaktifkan

Aku bomlike sampai 5 like dulu ya, semangat!


Balik mampir karyaku dan juga feedback 🙏🏻

2020-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Penculikan
3 Sebuah Permohonan
4 Bencana yang Menimpa
5 Melarikan Diri
6 Kebaikan Kikan
7 Memulai hidup Baru
8 Merasa Kagum
9 Pertemuan yang Terlewatkan
10 Perasaan Cemas
11 Tuduhan palsu
12 Salah Sangka
13 Kembali Bebas
14 Perayaan Kebebasan
15 Pertemuan yang tak Terduga
16 Pengumuman
17 Menghilang
18 Menghilang part 2
19 Perasaan Khawatir
20 Malam yang menyakitkan
21 Keberadaan Dinda
22 Rumah baru Dinda
23 Visual Tokoh
24 Merasa Dihantui
25 Panggilan misterius
26 Dugaan yang benar
27 Kembalinya Dandi
28 Membuat Rencana
29 Ancaman Dave
30 Penolakan
31 Penolakan part 2
32 Hilangnya mempelai wanita
33 Permintaan Dave
34 Laporan Adit
35 Apartemen Dave
36 Apartemen Dave part 2
37 Penyesalan Dandi
38 Kedatangan Cindy
39 Pernikahan yang tidak diinginkan
40 Keyakinan Dandi
41 Permintaan Dinda
42 Pertahanan Diri
43 Ketakutan Dinda
44 Gagal lagi
45 Meminta Saran
46 Permintaan Maaf
47 Author(1)
48 Hati Senang
49 Rasa Takut
50 Rasa Hati
51 Mengerjaimu
52 Aktivitas Baru
53 Tamu Dave
54 Upaya Adit
55 Nonton Film
56 Nonton Film Part 2
57 Bertemu Ibu Adit
58 Pertemuan Kembali
59 Pertemuan kembali part 2
60 Peraturan Dave
61 Rindu berat
62 Hukuman Dinda
63 Fikiran Adit
64 Perusak suasana
65 Ketakutan Dave
66 Hukuman
67 Kenangan
68 Kantor Polisi
69 Bertemu Adit
70 Terbongkar
71 Keputusan Dinda
72 Sidang
73 Sedikit Penasaran
74 Kekecewaan Ibu Adit
75 Kerjasama
76 Berkunjung
77 Kemurkaan Cindy
78 Perubahan sikap Adit
79 Penyesalan
80 Perginya Adit
81 Datang menjenguk
82 Isi Hati
83 Siapa yang harus dipercaya
84 Masa Lalu Dandi Part 1
85 Masa Lalu Dandi Part 2
86 Masa Lalu Dandi Part 3
87 Masa Lalu Dandi Part 4
88 Masa Lalu Dandi Part 5
89 Masa Lalu Dandi Part 6
90 Masa Lalu Dave Part 7
91 Masa Lalu Dandi Part 8
92 Masa Lalu Dandi Part 9
93 Masa Lalu Dandi Part 10
94 Perasaan Rindu
95 Author(2)
96 Drama Lagi
97 Bertemu Lagi
98 Pegawai Baru
99 Dave Bebas
100 Mengenang Masa Lalu
101 Berbaikan
102 Dandi Kesal
103 Cita-cita
104 Menyusun Rencana
105 Isi hati Naomi
106 Gelisah
107 Sebenarnya
108 Kebenaran
109 Keluarga Bahagia
110 Kantor
111 Berita baik
112 Makam Naomi
113 Ingin Dekat
114 Mendekatkan Diri
115 Terkenang Masa Lalu
116 Sesi Curhat
117 Sang Penggoda
118 Perasaan Rindu
119 Pertemuan
120 Ungkapan Isi Hati
121 Bertemu Adit
122 Author (3)
123 Publikasi Status
124 Pengumuman + Karya baru
125 Penjelasan
126 Malam yang tak Terlupakan
127 Menerima Masa Lalu
128 Masa Depan
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Prolog
2
Penculikan
3
Sebuah Permohonan
4
Bencana yang Menimpa
5
Melarikan Diri
6
Kebaikan Kikan
7
Memulai hidup Baru
8
Merasa Kagum
9
Pertemuan yang Terlewatkan
10
Perasaan Cemas
11
Tuduhan palsu
12
Salah Sangka
13
Kembali Bebas
14
Perayaan Kebebasan
15
Pertemuan yang tak Terduga
16
Pengumuman
17
Menghilang
18
Menghilang part 2
19
Perasaan Khawatir
20
Malam yang menyakitkan
21
Keberadaan Dinda
22
Rumah baru Dinda
23
Visual Tokoh
24
Merasa Dihantui
25
Panggilan misterius
26
Dugaan yang benar
27
Kembalinya Dandi
28
Membuat Rencana
29
Ancaman Dave
30
Penolakan
31
Penolakan part 2
32
Hilangnya mempelai wanita
33
Permintaan Dave
34
Laporan Adit
35
Apartemen Dave
36
Apartemen Dave part 2
37
Penyesalan Dandi
38
Kedatangan Cindy
39
Pernikahan yang tidak diinginkan
40
Keyakinan Dandi
41
Permintaan Dinda
42
Pertahanan Diri
43
Ketakutan Dinda
44
Gagal lagi
45
Meminta Saran
46
Permintaan Maaf
47
Author(1)
48
Hati Senang
49
Rasa Takut
50
Rasa Hati
51
Mengerjaimu
52
Aktivitas Baru
53
Tamu Dave
54
Upaya Adit
55
Nonton Film
56
Nonton Film Part 2
57
Bertemu Ibu Adit
58
Pertemuan Kembali
59
Pertemuan kembali part 2
60
Peraturan Dave
61
Rindu berat
62
Hukuman Dinda
63
Fikiran Adit
64
Perusak suasana
65
Ketakutan Dave
66
Hukuman
67
Kenangan
68
Kantor Polisi
69
Bertemu Adit
70
Terbongkar
71
Keputusan Dinda
72
Sidang
73
Sedikit Penasaran
74
Kekecewaan Ibu Adit
75
Kerjasama
76
Berkunjung
77
Kemurkaan Cindy
78
Perubahan sikap Adit
79
Penyesalan
80
Perginya Adit
81
Datang menjenguk
82
Isi Hati
83
Siapa yang harus dipercaya
84
Masa Lalu Dandi Part 1
85
Masa Lalu Dandi Part 2
86
Masa Lalu Dandi Part 3
87
Masa Lalu Dandi Part 4
88
Masa Lalu Dandi Part 5
89
Masa Lalu Dandi Part 6
90
Masa Lalu Dave Part 7
91
Masa Lalu Dandi Part 8
92
Masa Lalu Dandi Part 9
93
Masa Lalu Dandi Part 10
94
Perasaan Rindu
95
Author(2)
96
Drama Lagi
97
Bertemu Lagi
98
Pegawai Baru
99
Dave Bebas
100
Mengenang Masa Lalu
101
Berbaikan
102
Dandi Kesal
103
Cita-cita
104
Menyusun Rencana
105
Isi hati Naomi
106
Gelisah
107
Sebenarnya
108
Kebenaran
109
Keluarga Bahagia
110
Kantor
111
Berita baik
112
Makam Naomi
113
Ingin Dekat
114
Mendekatkan Diri
115
Terkenang Masa Lalu
116
Sesi Curhat
117
Sang Penggoda
118
Perasaan Rindu
119
Pertemuan
120
Ungkapan Isi Hati
121
Bertemu Adit
122
Author (3)
123
Publikasi Status
124
Pengumuman + Karya baru
125
Penjelasan
126
Malam yang tak Terlupakan
127
Menerima Masa Lalu
128
Masa Depan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!