Dinda terus berlari menyelamatkan diri dari kejaran para anak buah Dave. Dinda tau berlari bukanlah keahliannya apalagi kaki sebelah kirinya selalu terasa nyeri. Demi menyelamatkan diri, ia mau tidak mau harus berlari sekuat tenaga agar tidak ditangkap oleh anak buah Dave.
"Aduh." Dinda mengerang kesakitan saat kakinya keseleo dan tentu saja ditambah dengan rasa nyeri yang luar biasa.
Dengan susah payah ia bangkit dan pergi meninggalkan tempat tersebut dengan tertatih-tatih.
"Itu dia. Kejar!" suruh salah seorang dari orang suruhan Dave.
Dinda yang menyadari pun semakin ketakutan dan terus mencoba melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa.
"Ya Tuhan, selamatkan aku. Aku tidak mau dijadikan wanita penghibur," ucap Dinda sambil terus berusaha melarikan diri.
Flashback on
"Kapan kamu akan membayar hutangmu itu?" ucap Dave dengan murkanya terhadap Dandi.
Dandi merupakan saudara kembar Dinda. Tidak banyak yang tau, Dandi memiliki saudari kembar. Karena selama ini ia sengaja menyembunyikan fakta tersebut terhadap teman-teman, para musuh serta Dave. Semata-mata untuk melindungi Dimda agar tidak disakiti oleh siapapun.
Perilaku dan sifat mereka sangatlah berbeda. Jika Dinda ceria dan ramah terhadap semua orang, tidak bagi Dandi yang memiliki sifat yang bertolak belakang dari Dinda. Dandi selalu bermain judi, pulang malam dengan keadaan mabuk dan selalu meresahkan para tetangga sekitar saat Dandi berusaha merusak perkarangan warga.
Namun didalam lubuk hati mereka, mereka sangatlah saling menyayangi. Apalagi Dinda yang sangat menyayangi Dandi saudara kembarnya. Setelah kepergian kedua orang tuanya untuk selama-lamanya, hanya Dandi lah keluarga satu-satunya yang sekarang ia miliki.
"Aku sekarang tidak ada uang, tolong beri aku waktu. Aku pasti akan membayarnya." Dandi memohon dan menahan sakit saat Dave memukulnya.
"Sudah berkali-kali aku memberimu waktu. Sampai kapan aku menunggu?" ucap Dave kembali
"Kalian, periksa tempat ini. Cari barang berharga yang bisa kita jual. Cepat!" perintah Dave dengan tegas dan membuat anak buahnya berpencar dengan cepat.
Para anak buah Dave pun mulai mencari dan mengobrak abrik tempat tinggal Dandi dan Dinda untuk mencari barang-barang yang bisa menggantikan hutang Dandi terhadap dave.
"Siapa kalian? kenapa kalian serakkan kamarku?" tanya Dinda yang baru selesai mandi dan tersadar saat baru akan memasuki kamar.
Anak buah yang melihat pun seketika terdiam dan berfikir siapa perempuan yang berada dirumah Dandi tersebut.
"Rumahmu?" tanya salah seorang anak buah Dave bingung.
"Iya, ini rumahku. Apa kalian teman-teman Dandi?" jawab Dinda dengan gugup, karena sebenarnya ia juga merasa ketakutan.
Para anak buah yang mendengar pun tersenyum dengan sinis nya dan dengan cepat menangkap serta membawa Dinda menghadap Dave.
"Lepaskan aku. Mau apa kalian?" Dinda meronta-ronta dan kaget tiba-tiba mereka menariknya.
"Ini tuan barang berharganya." ucap mereka dan membuat Dave menghentikan seketika pukulan kepada Dandi.
"Apa menurutmu aku menginginkan barang ini?" ucap Dave dengan alis yang sedikit dinaikkan. Karena kebingungan dan pastinya sangat kecewa dengan apa yang dibawa oleh anak buahnya.
Dave berharap mereka menemukan uang atau emas peninggalan orangtua Dandi yang mereka simpan.
"Dia serumah bersama Dandi," jawab anak buah Dave
"jangan kalian sentuh kembaranku." ucap Dandi murka saat Dinda meronta-ronta dan ketakutan.
"Oh, ternyata kau selama ini menyembunyikan fakta bahwa kau punya saudari kembar yang cantik?" Dave memegang dagu Dinda dengan kasar dan membuat Dinda semakin ketakutan.
"Lepaskan tanganmu! jangan berani kau sentuh saudaraku." ucap Dandi sambil memegangi perutnya yang sakit terkena tendangan Dave.
"Wah, sepertinya saudarimu ini bisa melunasi hutang-hutangmu." Dave dengan senyum menyeringai kepada Dinda.
Dandi yang mendengar pun hanya mampu memohon dan memohon agar Dave tidak mencelakai Dinda. Dandi sangat tau maksud yang dikatakan Dave kepadanya. Tentu saja ia tidak ingin kembarannya terjerumus kedalam dunianya. Ia sangat tidak ingin Dinda dijadikan alat pemuas para hidung belang demi melunaskan hutangnya.
Dengan sekuat tenaga ia bangkit dan mencoba menyelamatkan Dinda yang sedari tadi dipegang oleh anak buah Dave.
Braaak
Sebuah pukulan mendarat di wajah Dandi saat akan menolong Dinda.
"Dandi ...berhenti kalian! Jangan sakiti dia"ucap Dinda dengan lirih. Ia tak sanggup menahan tangisannya saat Dandi dibantai oleh Dave tanpa ampun.
"Apa kau sangat menyayangi saudara kembarmu ini nona cantik?" goda Dave sambil mengeluarkan sebuah pistol dan mendekatkan nya di kepala Dandi.
"Jangan ... tolong jangan sakiti dia!" dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan cengkraman tangan oleh anak buah Dave.
"Kamu tau nona cantik, saudara kembarmu ini sangatlah banyak hutangnya terhadapku. Sudah berkali-kali aku memberinya waktu untuk melunasi hutangnya. Tapi sepertinya inilah saat yang tepat dia harus melunasinya." ucap Dave kembali.
"Tidak! kami akan membayarnya. Beri kami waktu lagi tuan. Saya akan membantu Dandi membayar hutangnya kepada tuan." sambil terus memelas agar Dave melepaskan dirinya dan Dandi.
"Sudah terlambat nona, tapi aku sangat setuju jika kamu mau membantu membayarkan hutang saudara kembarmu ini," Dave bertepuk tangan sambil tersenyum kepada mereka berdua. Yang mana senyuman tersebut bukanlah senyuman ketulusan melainkan senyuman mematikan.
"Karena kau cantik, tentu saja sangat cepat hutang saudara kembarmu akan lunas."
"Jangan dia, aku mohon jangan dia! . Dia kembaranku, cuma dia yang aku miliki. Aku sangat menyayanginya." ucap Dandi kembali.
"Waw, sungguh dramatis. Aku sangat sedih melihat drama ini." Dave dengan gerakan mengejek.
"Ayo pergi dari sini! bawa kembarannya ke hotel dan mintalah bayaran dua kali lipat dari wanita lainnya." perintah Dave dan dengan segera anak buahnya pergi dan membawa Dinda dengan paksa.
Dinda hanya bisa meronta-tonta agar bisa melepaskan diri dari mereka. Ia tidak tau apa yang akan terjadi dengan nasibnya jika ia benar-benar akan dijadikan pemuas nafsu. Ia tidak bisa membayangkan kesucian yang selama ini sangat ia jaga akan hancur dengan sekejap.
"Kakak, tolong Dinda. Dinda tidak mau jadi p******." ronta Dinda saat dibawa oleh mereka.
Dandi yang melihat dan mendengar pun hanya bisa pasrah dan tidak mampu menolong. Ia sudah berusaha, namun ia tidak bisa. Rasa sakitnya sangatlah besar hingga ia sudah tidak sanggup untuk berdiri. Hingga akhirnya Dinda dan Dave menghilang dari pandangannya.
Saat diperjalanan, Dinda hanya mampu menangis dan terus menangis saat mengingat sebentar lagi kesuciannya akan diambil oleh pria hidung belang.
Akhirnya sampailah mereka ditempat tujuan. Sebuah hotel berbintang yang tidak lain adalah milik keluarga Dave. Selama ini orang tua nya mempercayakan Dave untuk mengelola hotel tersebut kepadanya.
Dinda diturunkan dengan paksa dan ia juga tidak bisa melarikan diri karena tangannya sudah diikat dan mulutnya dilakban oleh anak buah Dave hingga sepanjang jalan ia hanya bisa menagis tanpa bisa melawan.
"Selamat datang Tuan." sapa penjaga hotel tersebut.
Mereka masuk melalui pintu belakang agar tidak dilihat dan diketahui oleh para tamu lain. Sesungguhnya pekerjaan ini sangatlah tersembunyi. Tentu resikonya sangat tinggi jika diketahui oleh orang lain. Apalagi jika ada yang melaporkan kepada yang berwajib.
Hotel yang megah dan cantik yang seharusnya diperuntukkan untuk para tamu beristirahat dijadikan tempat para pemuas nafsu para hidung belang secara sembunyi-sembunyi.
Selain hotel yang disalahgunakan fungsinya oleh Dave, ia juga mempunyai dan mengelola sebuah kasino terbesar. Tentu hal tersebut tidak diketahui oleh orang tuanya. Namanya juga sembunyi-sembunyi.
Hai semua, terima kasih telah membaca karya autor ya.
Jangan lupa vote, like dan komen ya
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Setelah ku baca, aku suka ceritamu thor. Ada typo dinda tertulis dimda.
Kisah kembar yang sangat menarik. Lanjut
Salam OB KERUDUNG BIRU
2020-09-10
0
Nur Alika
nyimak
2020-09-09
0
Yuli Rahma
namanya juga sembunyi 😂😂😂😂
2020-09-07
0