Bab 4 : Saudara Sepupu

"Dasar si si*lan itu! Berani-beraninya … berani-beraninya dia mencampakkan kamu dengan alasan yang menjijikkan! Ileana sahabatku, bukan, kamu adalah saudariku, ayo kita balas dia. Akan kucarikan kami laki-laki yang lebih tampan, lebih kaya, lebih perhatian dan s*ksi. Biar tau rasa dia!"

"O-Olivia, kecilkan suaramu! Beberapa orang sempat melihat ke arah kita!" Ileana menarik lengan seorang gadis supaya kembali duduk. Olivia adalah nama gadis itu, satu-satunya sahabat Ileana.

"Bukankah itu bagus? Biarkan pria-pria itu datang dan menghiburmu, lalu menghabiskan malam yang luar biasa!" balas Olivia antusias.

"Olivia!" tegur Ileana.

Matanya sembab karena banyak menangis, wajahnya juga tampak lesu dan tidak bersemangat. Apalagi rambutnya sedikit tidak terurus, Olivia dapat melihat bahwa temannya itu tidak benar-benar menyisir rambutnya dengan baik.

Olivia pun tidak mengatakan hal lain lagi, gadis itu memeluk Ileana. "Baiklah, aku tidak akan mengatakan hal itu lagi. Bagaimana kalau kita nikmati saja malam ini dengan memesan banyak minuman?" ujar Olivia.

"Ya aku tahu kalau kamu benar-benar mengkhawatirkanku, terima kasih Olivia. Dan sepertinya aku tidak setuju dengan rencanamu, aku sudah mencoba datang ke bar di kota U dan aku malah bangun di kamar tetangga Joshua."

Mata Olivia membulat sempurna. "Apakah pria?" tanyanya dan dibalas anggukan kecil. "Dia tampan? Apa kaya? Tunggu, apa yang dilakukan kepadamu?" Olivia menghujani Ileana dengan berbagai pertanyaan.

"Kupikir dia beberapa tahun lebih tua dari kita, dia juga tampan. Mungkin dia kaya," jawab Ileana singkat.

Gadis itu mengambil gelas yang berisi jus yang tadi dia pesan dan meminumnya. Dia berharap kalau Olivia tidak menuntut semua jawaban atas pertanyaannya.

Menghindar dari tatapan Olivia dan berpura-pura sibuk dengan jus miliknya, hal itu tidak mempan sama sekali. Temannya itu terus menatapnya, seolah mendesak Ileana untuk kembali melanjutkan jawabannya.

"Dia tidak melakukan apapun," lanjut Ileana pada akhirnya.

"Kenapa? Dia sudah punya istri?" balas Olivia penuh kekecewaan.

Ileana menggelengkan kepalanya, kemudian menjawab, "Dia impoten, mungkin."

"G*la! Yah sudahlah, aku di sini akan menghiburmu dalam beberapa hari ini sebelum kamu kembali magang. Ayo bersenang-senang!!!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tok Tok Tok

"Tuan Besar, Tuan Damian sudah datang."

"Suruh dia masuk."

Pintu kamar terbuka dan menampilkan seorang pria yang usianya kira-kira 60 tahun. Pria tua itu menyesap kopinya sambil menatap keluar jendela.

"Ini laporan yang Kakek minta, aku sudah melaksanakan semua sesuai perintah," ujar Damian meletakkan sebuah kumpulan kertas yang tersusun rapi di meja.

Tak ada jawaban apapun dari kakeknya, tapi Damian tampak acuh tak acuh dan memilih untuk menyeduh teh. Dia melepas jaketnya dan meletakkannya sembarangan.

Helaan napas kemudian terdengar. "Bocah, sudah berapa kali kukatakan jangan taruh jaketmu sembarangan," tegur sang kakek.

"Akhirnya Kakek bicara setelah memberiku banyak tugas di kota U. Nah sekarang, aku minta cuti selama dua minggu," balas Damian datar.

Sang kakek diam untuk beberapa detik, kemudian berkata, "Damian, membereskan hal-hal seperti itu adalah tanggung jawabmu. Setiap orang di keluarga memiliki tugas masing-masing, ingat itu."

"Tapi aku bukan dari keluarga utama, hanya seorang anak dari keluarga cabang yang kebetulan menerima sifat dari kakek buyut." Damian melihat sebagian pantulan wajahnya di gelas yang berisi teh itu. "Yah pokoknya Kakek, aku minta waktu istirahat."

"Satu hari saja, setelah itu kamu kembali bekerja di perusahaan. Jaga baik-baik perbuatanmu," jawab sang kakek memberi keputusan.

Damian meninggalkan ruangan kakeknya dan kembali ke apartemen. Kamar yang begitu sepi, baik suasana maupun perabot yang ada. Tidak ada banyak barang yang menghiasi apartemen itu.

Hal yang pertama kali pria itu lakukan adalah membersihkan dirinya. Setelah membersihkan diri, dia menyedot debu di setiap sudut, menata kembali barang yang dia bawa ke kota U ke tempat asalnya, dan mencuci pakaian.

Tidak terasa hari sudah sore, matahari hampir terbenam. Damian merebahkan dirinya di atas tempat tidur, menatap langit kamarnya yang kosong, sama seperti dirinya.

"Membosankan," gumamnya.

Tuk

Damian menoleh dan mendapati benda milik Ileana berada tak jauh dari tangannya. Kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman teringat bagaimana kecerobohan gadis yang baru pertama kali dia temui memberikan sedikit percikan.

Ileana juga tinggal di kota V, ada kemungkinan kalau mereka akan bertemu entah bagian di mana. "Haruskah aku mengejarnya? Tidak, lebih baik menyiapkan perangkap dulu."

Tak lama kemudian bel dibunyikan oleh seseorang, Damian menyimpan barang milik Ileana dan memeriksa tamu yang datang.

"Saudara sepupu! Akhirnya kamu kembali, barang apa yang kamu bawakan untukku dari kota U? Kamu tidak lupa, kan?" seorang gadis langsung memeluk Damian begitu pria itu membuka pintu kamar apartemen miliknya.

Damian membalas pelukan dari gadis tadi sambil berkata, "Tentu saja! Ayo duduk dulu, akan kuambilkan sebentar."

"Yey! Aku juga bawa ayam goreng, kamu pasti belum makan."

Damian dan saudari sepupunya duduk di sofa, pria itu menatap saudarinya yang kesenangan mendapatkan oleh-oleh darinya.

"Saudara sepupu, kamu yang terbaik! Gaun persahabatan ini pasti cocok untuk kami! Lihat, lihat, kamu juga memberikan beberapa jajan!" ujar saudarinya kegirangan.

"Aku kan memang cukup ahli jika menyangkut hal ini. Kepuasan pelanggan adalah prioritas."

"Ya ya ya, terima kasih. Oh, aku tidak menginap dulu, harus segera kembali. Sahabatku itu habis putus dari pacar s*alannya itu, aku harus menemani dia." Saudari sepupu Damian mulai mengemasi barang-barangnya.

"Terima kasih untuk ayam gorengnya."

"Iya iya, kapan-kapan aku akan mampir dan menginap di sini. Bye bye saudara sepupu!"

Damian membalas lambaian tangan saudari sepupunya dan menutup pintu. "Ada-ada saja, memangnya ini era orang patah hati?" gumam Damian sedikit kagum dengan orang-orang yang dia temui.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!