ULANG TAHUN IBU

" Sayang, apa kamu tahu. " Tanya bella kepada suaminya.

" Ya, Tapi kukira bukan temanmu. " Jawab wiliam dan masih fokus menyetir mobil.

Saat sudah mendapat jawaban. Bella tak lagi bertanya. Apalagi dia sangat capek dan ingin cepat pulang.

Apa lagi dia besok memiliki acara kejutan untuk sang suami. Sebelum mereka ke rumah sakit untuk mengecek kandungan.

Pagi harinya.

"Will, Apa kamu sibuk pagi ini.? " Tanya bella dengan masih di dalam selimut . Karena baru bangun tidur. Toh ini juga hari minggu bukannya libur kadang suaminya ada acara dengan para kliennya. Entah itu bermain golf, Di lapangan tembak. Atau bahkan pertemuan para pria.

Tapi seharusnya sang suami di rumah. Karena sebelumnya dia sudah memberitahu. Akan memeriksakan kandungannya.

" Tidak ada acara. Setelah selesai joging. " Ucap william yang sudah memakai seragam olahraga untuk joging pagi hari.

" Baiklah. Aku akan menunggumu. Nanti langsung ke taman belakang. Jangan ke sini dulu. " Ucap bella dan sudah duduk mencari alas kakinya dengan cara meraba raba lantai dengan kedua kakinya.

Setelah dapat dia langsung berdiri dan melangkah ke kamar mandi.

Sedangkan sang suami. Sudah keluar kamar untuk joging ke luar komplek perumahan yang dimana villanya berada.

Di luar.

Tepatnya jalanan komplek mewah itu.

Disekitar komplek memang tak sedikit terlalu ramai. Hanya beberapa penghuni villa dan ruah rumah mewah yang sedang joging di sana dengan ada yang ditemani anjingnya, istrinya dan juga anak laki lakinya.

Sedangkan willian sendirian karena mertuanya juga sedang malas untuk lari pagi.

Saat berpapasan dengan pria berumur yang sedang joging dengan anjingnya menyapa william.

" Ehh, Ada tuan william. Dimana mertua anda. Tidak ikut joging pagi ini. Biasanya setiap hari kita selalu berjumpa. " Ucap pria itu ramah.

" Katanya Ayah, Sedang malas pagi ini. " Jawab william seadanya.

" Tak biasanya low tuan. Biasanya dia yang selalu giat berlari di pagi hari. Katanya untuk menjaga kesehatannya. Biar bisa ajak cucunya main bersama. Harus menjaga kesehatannya. " Ucap pria itu menjelaskan.

" Apa jangan jangan. Ayah mertua anda sedang sakit tuan. " Tambah pria berumur itu. Membuat william dengan wajah khawatir mendengar penuturan itu.

Di kehidupan dulu, Ayah mertuanya tiba tiba sakit parah dan meninggal. Entah apa penyebabnya. Kata dokter Pasien mengalami serangan jantung mendadak. Padahal penyakit jantung yang dideritanya baru gejala saja.

Mengingat kehidupan pertamanya. Membuat william ingin bergegas pulang dan menemui ayah mertuanya.

"Terima kasih tuan. Anda mengingatkan saya. Untuk selalu mengajak mertua saya. Cek kesehatan di rumah sakit. " Ucap william dan berlalu pergi sebelumnya mengucapkan permisi dan terima kasih untuk kedua kalinya. Karena dia di ingatkan soal di mana Insiden ayah mertuanya yang tiba tiba sakit dan meninggal dunia.

Tak makan waktu yang sangat lama. William sampai di depan gerbang villa nya dan masuk. Setelahnya mencari semua penghuni villa itu dan hanya kosong yang dia dapat.

Baru dia akan menelpon sang istri. Dia teringat pesan istrinya pagi ini. Bahwa selesai joging dia jangan langsung ke kamar . Dia disuruh sang istri langsung ke halaman belakang. Lagian semua pembantu dan semua penghuni juga tak ada. Apa semua sedang berada dihalaman belakang.

Dengan langkah santai dia menuju ruang tengah, Lalu ke pintu dimana dia akan langsung ke halaman belakang.

klik..

Saat pintu dibuka.

"Selamat ulang tahun untuk Ibu mertua. " Ucap Bella yang membawa foto ibu mertuanya dan diberikan kepada william. Dan kue yang dibawa ibu bella di berikan ke bella dan dihadapkan didepan william sendiri.

" Happy birthday day. mommy. " Ucap bella dan dengan wajah terharu william meniup lilinnya yang tak tertera umur sang ibu. Dan dengan tersenyum bahagia dengan memeluk bella. Dia mengucapkan terima kasih.

" Terima kasih bella. " Ucap william dengan mengecup pipi sang istri.

" Semoga, ibu selalu bahagia, di surga sana. Aku tidak pernah bertemu dengannya. Tapi aku merasa dia selalu didekat kita. Semoga kebahagian ini selalu kita lalui bersama. Agar ibu juga bahagia saat melihat kita di atas sana. " Ucap bella panjang lebar.

Dan hanya anggukan kepala yang william berikan.

Dia tak melepaskan pelukan itu sama sekali.

Di kehidupan pertamanya. Dia kehilangan empat orang yang berarti baginya.

Ibu kandungnya. Yang memang telah tiada setelah dia dilahirkan. kedua wanita yang dia cintai. Ketiga kedua sosok yang selama ini dia abaikan di kehidupan pertamanya. Sosok yang menggantikan kedua orang tuanya. Sosok yang menerima dia apa adanya. Sosok yang memaafkannya meskipun dia yang telah terbukti bersalah atas kematian putri mereka di kehidupan pertama. Sosok yang diam diam membantunya dan sosok yang memang terlihat seperti tidak suka terhadapnya sosok yang sering menegurnya. Memarahinya. Menasehatinya. Kedua sosok itu yang tak lain ayah serta ibu mertuanya sendiri. Yang telah tiada di kehidupan pertama. Setelah tiga ribu hari sang istri meninggal dunia bersama janin yang ada di kandungannya.

Di kehidupan keduanya ini. Dia akan berusaha untuk mempertahankan mereka berdua supaya hidup sampai mereka berumur banyak.

Ingatan ingatan masa lalunya terputus saat ayah mertuanya mengeluh. Dengan dia yang malah melamun.

" Kapan kue itu dipotong. Kita semua menunggu bagian masing masing. " Ucap pria paru baya itu dengan santainya.

William pun senyum dan menertawakan dirinya sendiri. Kenapa dia harus membayangkan kehidupan kelamnya. Sedangkan sekarang dia bisa mencegah semua itu.

"Maafkan, aku ayah. " Ucap wiliam dan langsung meminta pisau kue dari tangan sang istri dan memotongnya.

Potongan pertamanya diberikan kepada sang istri, lalau ibu mertua, Ayah mertua dan sisanya di berikan pembantunya untuk mereka bagi sendiri.

Setelah menikmati kue itu. Barulah mereka menyuruh wiliam segera mandi. Karena mereka berdua ingin ikut wiliam dan bella mengecek kehamilan. Mereka ingin melihat perkembangan cucu mereka di dalam perut putrinya.

Mereka hanya memiliki anak satu satunya yaitu bella. Dan mereka berharap bella dan wiliam memberikan mereka cucu yang sebanyak mungkin. Agar dimasa tuan mereka nanti. Mereka di kelilingi para cucu serta cicit yang banyak.

Lagian menantunya kaya raya. Pasti tidak akan kesulitan menghidupi berapapun putra mereka. Tanpa kekurangan materi.

Saat mereka menunggu diruang keluarga. Mereka mengobrol apapun yang bisa mereka obrolkan. Entah itu tentang kesehatan sang ayah yang mengeluh dadanya sakit saat saat tertentu. Kadang juga selalu berdebar dan nyeri juga.

Tak berselang lama. Wiliam Turun dari tangga dan menghampiri mereka berempat.

" Maaf, Menunggu lama. " Ucap wiliam yang merasa bersalah karena sedikit lama saat di kamar mandi. Karena dia memang belum melakukan aktivitas apapun sebelum joging.

Setelah sampai di depan ayah mertuanya. Wiliam mengatakan sesuatu kembali.

" Ayah, Nanti kita juga akan menyuruh ayah. Memeriksakan kesehatan ayah juga. Wajah ayah sangat pucat. Akhir akhir ini. " Ucap william.

" Menantu yang pengertian. " Ucap sang ibu dengan mengelus punggung telapak tangan sang suami.

Sedangkan sang suami tersenyum senang. Akhirnya dia merasakan bakti seorang anak laki laki. Yang selama ini dia mimpikan.

Terpopuler

Comments

inayah machmud

inayah machmud

semoga ayah halim tidak sakit parah.

2024-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!