Kini Alexa masuk ke dalam perusahaan Orlan Corp dengan mulus tanpa hambatan.
Mau tau apa yang membuat Alexa bisa bebas masuk tanpa hambatan sekalipun?
Jawabannya adalah, Alexa menyuap petugas keamanan dengan memberi sepuluh buah box berisi pizza. Dan ya.. Kini Ia di antar petugas resepsionis menuju ruangan Assisten Noel.
“Selamat siang Assisten Noel, ini ada seorang pelamar yang datang dari kota Venice” ucap Resepsionis.
Wanita itu pun masuk diikuti Alexa di belakangnya.
Noel melirik sekilas penampilan Alexa, cukup meyakinkan menurutnya sebagai karyawan kantor.
“Baiklah, kau boleh kembali” ucap Noel.
Resepsionis itupun pamit undur diri. Alexa mengedipkan sebelah matanya tanda meng-kode. Ia mengucapkan terimakasih pada resepsionis.
“Siapa nama mu Nona?” Tanya Noel setelah mempersilahkan gadis itu duduk.
“Perkenalkan saya Alexandra, Tuan. Saya jauh-jauh datang dari kota Venice bermaksud ingin melamar pekerjaan sesuai posisi yang di butuhkan di perusahaan ini” ucap Alexa dengan tegas tanpa bertele-tele.
Noel terkesiap dengan bahasa Alexa yang terkenal tegas, baru kali ini ia menjumpai seorang pelamar dengan aura kepemimpinan yang mendominasi.
Noel pun berdehem demi menetralkan keterkejutannya.
“Baiklah, saya akan melihat CV anda terlebih dahulu” ucap Noel mulai membuka map yang di serahkan Alexa.
“Alexandra Eve Montana..” ucap Noel membaca data diri Alexa.
Noel seperti tidak asing dengan nama belakang Alexa, tapi ia memilih mengenyahkan pikirannya. Saat ini ia dokus membaca data diri Alexa.
Sementara gadis itu hanya diam memperhatikan tanpa berniat menjawab perkataan Noel, semua identitas nya begitu transparan, tidak ada yang ia tutupi.
“Anda lulusan S2 University of Harvard?” Tanya Noel yang terselip rasa kagum.
“Ya Tuan, anda benar” jawab Alexa mengangguk membenarkan.
Sedetik kemudian Noel mengernyitkan dahinya, tidak ada lampiran surat lamaran di dalamnya. Sepertinya ini lain dari yang lain, pikir Noel.
Tapi bukan itu yang menjadi persoalan, latar belakang dan kemampuan Alexa di bilang cukup memadai dalam kriteria posisi sekretaris kali ini.
Diam-diam Noel menyelidiki seluk beluk Alexa dan sepak terjang kehidupan gadis itu. Ia hanya memastikan bahwa Alexa tidak memiliki riwayat kriminal dan hal-hal yang mencurigakan lainnya yang bisa mengancam perusahaan nantinya. Hal ini ia lakukan bukan tanpa alasan.
Menempati posisi penting di perusahaan tentu semuanya atas dasar pertimbangan yang matang. Dalam arti perusahaan hanya menerima orang-orang yang memiliki potensi yang baik dalam segala aspek.
Noel semakin mengernyit, tidak ada keterangan yang menyatakan Alexa cacat hukum atau tindakan menyimpang lainnya. Namun kali ini Noel di buat terkejut bahwa ternyata Alexa berasal dari keluarga Montana. Hal yang ia pikirkan sejak awal membaca biodata Alexa. Apa yang membuat keturunan darah biru itu melama bekerja di perusahaan ini? Bahkan perusahaan Montana sama besarnya dengan perusahaan Orlan Corp di negara ini.
Tak mau menerka-nerka terlalu jauh, Noel pun memutuskan menerima Alexa karena ia sendiri juga butuh partner untuk meringankan beban pekerjaannya yang menggunung.
“Baiklah Nona, sebenarnya semua CV anda sangat memenuhi kriteria sebagai calon karyawan di perusahaan ini. Saat ini perusahaan sedang membutuhkan untuk posisi sebagai sekretaris Presdir, tentu anda sudah mengetahuinya sebelum datang kesini bukan?” kata Noel menjelaskan.
“Baik Tuan, saya bersedia di tempatkan di posisi manapun” jawab Alexa mantap.
“Bagus, silahkan anda menuju ke ruang tunggu” ucap Noel.
Alexa segera menuju ke ruang tunggu. Sementara Noel bergegas menuju ke ruangan Presdir dimana bosnya berada untuk meminta persetujuan Louis langsung.
Louis yang tengah di sibukkan dengan laptop dihadapannya kini mulai terganggu dengan ketukan pintu.
“Permisi Tuan, di luar ada seorang wanita yang melamar pekerjaan. Dan dia bersedia menempati posisi sekretaris” lapor Noel.
“Hmm, kau sudah menyelidiki latar belakang dan kemampuannya El?” Tanya Louis.
“Sudah Tuan, CV nya memenuhi kriteria sebagai calon sekretaris, dia juga lulusan S2 University of Harvard. Namanya Alexandra Eve Montana. Dia berasal dari kota Venice dan hal yang mengejutkan lagi dia adalah keturunan sah keluarga Montana” ungkap Noel.
“Hmm.. Montana ya, kau yakin tidak ada yang mencurigakan El?” Tanya nya memastikan.
“Untuk saat ini tidak ada gelagat mencurigakan dari gadis itu Tuan, bahkan saya sendiri melihat semangat dan gigihnya gadis itu ingin bekerja di perusahaan ini” terang Noel.
Pria tampan itupun mengangguk. Louis sangat sangat mengenal keluarga itu. Bahkan bisa di bilang hubungannya cukup dekat dari silsilah tetua antara keluarga keduanya.
Hanya saja Louis belum mengenali cucu dari Lucas Montana itu.
“Baiklah, suruh dia masuk ke ruangan ku” titah Louis pada asissten nya.
“Baik, saya permisi Tuan” pamit Noel.
Sesampainya di ruang tunggu, Noel pun menghampiri Alexa yang tengah duduk elegan menyilangkan kakinya.
“Anda di persilahkan masuk ke ruangan Presdir Nona, Presdir sudah menunggu” ucap Noel pada Alexa.
“Baik, terimakasih banyak atas bantuannya Assisten Noel” ucap Alexa menunduk hormat.
“Sama-sama. Silahkan” ucap Noel mempersilahkan Alexa.
Gadis itu berjalan anggun meninggalkan Noel menuju ruangan Presdir.
Noel yang melihatnya sekilas merasakan aura berbeda dari gadis itu.
‘Keturunan bangsawan memang beda’ batin Noel. Ia pun kembali menuju ruangannya yang bersebelahan dengan ruangan Louis.
Tok! Tok! Tok!
Suara pintu terbuka menampilkan sosok wanita berpostur tinggi dan sexy namun terkesan elegan.
Membuat Louis mengalihkan perhatiannya sejenak dari pekerjaannya.
“Selamat siang Presdir” sapa Alexa menunduk sopan menampilkan senyum menawan khas gadis itu.
“Hmm siang. Silahkan duduk” ucap Louis begitu dingin.
Dalam hati ia mengamati seluruh penampilan Alexa yang cukup mampu mengusik netranya. Louis tidak pernah seperti ini, apalagi soal wanita. Ia selama ini menutup mata hatinya dari wanita lain, hanya ada Samantha seorang di dalam pandangan Louis, namun kali ini? Lihatlah bahkan Louis tampak membeku dengan keterkejutannya.
Cucu dari Lucas Montana sangat-sangat memukau!
Alexa tersenyum puas dalam hati, ini baru awal perkenalan. Bagaimana hari-hari pria dingin itu selanjutnya?
Sungguh Alexa sangat berbangga diri, Tuhan memberikan wajah dan pahatan tubuh yang sempurna untuk dirinya.
Louis berdehem tegas untuk menetralkan suasana hatinya. Tidak-tidak! Samantha tetap yang terbaik, pikirnya.
“Alexandra Eve Montana, keturunan keluarga Montana, right?” Tanya Luois mulai menguasai dirinya.
“Benar Mr. Massimo, saya berasal dari keluarga Montana, lebih tepatnya cucu Lucas Montana. Sudah pasti anda sangat mengenal kakek saya” jawab Alexa tersenyum lembut dengan menyematkan nama julukan dari Louis yang sering di gaungkan di dunia bisnis.
Shitt! Gadis ini begitu menantang! Umpat Louis dalam hati.
Darimana dia tahu nama julukannya di dunia bisnis? Tentu saja Alexa selalu mengikuti berita pria tampan penguasa ini, Alexa tak pernah melewatkan satu berita apapun dari kehidupan Louis. Bahkan gadis itu tahu perusahaan mana saja yang bekerja sama dengan Orlan Corp. Termasuk perusahaan sang paman yang sekarang hampir pailit jika tidak di gandeng perusahaan Louis.
Louis merasa tinggi di hadapan seorang Alexa kali ini, wanita ini mampu membuat dirinya melambung tinggi hanya dengan sebutan Massimo, yang tak lain hanya nama tengahnya. Tapi cukup membuat hati Louis berdesir hebat.
Hal yang tak pernah ia rasakan dan ia dapatkan dari istrinya, Samantha.
“Hmm.. apa yang membuat mu datang kemari Nona muda Montana?” Tanya Louis tak ingin basa basi. Ia harus mengetahui apa motif Alexa datang melamar pekerjaan di perusahaannya kali ini.
“Saya rasa tidak ada alasan lain melamar pekerjaan di perusahaan besar ini selain mencari pengalaman Mr. Massimo. Maklum, ada tanggung jawab besar yang nantinya akan saya pegang di kemudian hari. Jadi saya ingin mengasah kemampuan saya” jawab Alexa setenang mungkin.
Tampak semua kata yang terlontar dari bibir sexy gadis itu begitu meyakinkan di mata seorang Louis. Namun dirinya tak langsung yakin begitu saja, ia harus memastikan jika gadis ini tidak memiliki niatan buruk yang berakibat fatal di perusahaannya nanti.
“Bukankah perusahaan Montana sedang pesat perkembangannya saat ini Nona, lantas kenapa tidak mengasah kemampuan mu di sana?” Tanya Louis masih belum puas.
“Anda benar, tapi saya ingin membesarkan nama saya tanpa embel-embel kekayaan keluarga saya Mr, bukankah seorang wanita mandiri akan menjadi kuat tanpa nama keluarga, dan itu sangat menakjubkan bukan?” Kata Alexa dengan pandangan mata tajam, sorot mata yang mampu menghipnotis lawan bicaranya.
Jangan lupakan kakek Lucas yang kalah berdebat dengan cucunya sendiri ya pemirsa. Maka kali ini ia tidak akan membiarkan seorang Louis yang tegas dan dingin menang melawannya.
Semboyan wanita selalu benar dan tidak pernah salah masih tetap berlaku untuk Alexa.
Louis mengatupkan rahangnya, dalam hati ia gemas dengan jawaban yang Alexa berikan. Tidak ada salahnya dan itu adalah benar. Louis bahkan setuju dengan pemikiran cerdas gadis itu. Pria tampan itu terdiam.
‘Andai saja Samantha punya pemikiran dewasa sepertinya’ ucap Louis dalam hati.
Seketika Louis menyadarkan dirinya, tidak seharusnya ia membandingkan istrinya dengan gadis pintar yang baru saja di kenalnya.
“Sorry Mr, apa ada masalah?” Tanya Alexa melihat keterdiaman pria itu.
“Tidak, aku sangat setuju dengan ucapan mu. Itu pemikiran sangat bagus. Baiklah, kau bisa bekerja mulai besok, dan hari ini Noel akan memberitahu mu apa saja tugas-tugasmu sebagai sekretaris ku” ucap Louis pada akhirnya.
Alexa tersenyum senang mendengarnya, senyum yang mampu membius seorang Louis Massimo Orlando selain istrinya, bahkan sangat jarang ia mendapatkan senyuman penuh kelembutan dari Samantha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Indah Queena
Makasih kakak🥰
2024-01-31
0
Dwi Setyaningrum
mampir nih Thor..semangat Thor..
2024-01-31
1