Ch 3 - Calon Ayah Mertua

"Maksud Kakak gimana ya?" tanya Chalista yang masih kebingungan.

"Kayak gitu deh" jawab Devan dengan santai.

"Kayak gitu deh, gimana sih? Orang di tanya bukannya di jawab yang benar malahan jawabannya Kayak gitu. Kalau bukan super heronya aku hari ini, bakalan aku tendang kamu kak" gerutu Chalista di dalam hatinya.

Devan masih setia mengemudikan mobilnya dengan tenang dan senyum bahagia yang tersungging indah di wajah tampan miliknya.

Sesekali Devan melirik ke arah Chalista yang hanya terdiam saja.

"Kamu kenapa diam saja?" tanya Devan sambil melirik ke arah Chalista yang masih asyik dengan diamnya.

"Lista nggak papa kok Kak" jawab Chalista dengan singkat.

"Aneh, kenapa ini cewek? Kok diam saja sih?" batin Devan dalam hatinya.

"Rumah kamu di mana?" tanya Devan sambil sesekali melirik Chalista yang duduk di sebelahnya.

"Perumahan Green Garden" jawab Chalista sambil tersenyum bahagia.

"Nah, gitu dong. Senyum ya, biar kelihatan cantiknya" ucap Devan sambil terkekeh.

"Aduh, ini mulut kenapa nggak bisa di kontrol sih? Menyebalkan sekali" umpat Devan dalam hatinya.

"Apaan sih Kak" jawab Chalista dengan wajah yang memerah.

"Ternyata seru juga menggoda Chalista. Kalau udah malu wajahnya berubah menjadi seperti kepiting rebus. Merah" batin Devan sambil tersenyum bahagia.

Devan menatap wajah Chalista yang masih memerah. Mungkin saja Chalista merasa sangat malu walaupun hanya dengan perkataan seorang Muhammad Devan Melviano.

"Kita mampir sebentar ke toko kue ya. Nggak enak kalau datang ke rumah orang kalau nggak bawa buah tangan" ucap Devan sambil memarkirkan mobilnya.

"Terserah Kakak saja lah" ucap Chalista dengan pasrah.

"Ayo" ucap Devan yang langsung membukakan pintu untuk Chalista.

Chalista hanya membalas ucapan Devan dengan senyuman. Wajahnya berubah menjadi merah. Hanya karena pelakuan Devan itu bisa membuat Chalista malu tingkat dewa. Oh my god.

"Lucu banget sih kalau lagi malu. Kepengen cubit deh" batin Devan sambil tersenyum.

Devan langsung sigap menggenggam tangan Chalista. Sontak saja Chalista di buat malu oleh perilaku Devan yang menggenggam tangannya secara tiba - tiba.

"Emmm, Kakak kenapa ya tiba - tiba menggenggam tangannya Lista?" tanya Chalista sambil mengerenyitkan dahinya.

"Ya nggak papa sih. Biar kayak orang - orang yang lagi pada pacaran gitu" ucap Devan sambil menatap lekat wajah Chalista.

Beginilah Devan yang suka melihat adiknya bergandengan tangan dengan pacarnya. Devan pun ingin mencobanya dengan Chalista, gadis cantik yang akan dia nikahi nanti.

"Cantik, Lucu, Polos, itu semua ada pada dirimu Chalista Indriana Safitri" batin Devan dalam hatinya.

"Hah, orang - orang yang pada pacaran?" ucap Chalista dengan lirih.

"Udah, ikutin aja" ucap Devan sambil mengusap lembut puncak kepala Chalista.

Devan dan Chalista berjalan memasuki M Bakery and Cakes. Chalista tak tahu bahwa toko kue ini milik Devan.

"Lucunya kamu Chalista" batin Devan sambil tersenyum.

Mungkin Devan sudah terjangkit Virus Bucin yang tak lain adalah menjadi Budak Cinta. Ciri - cirinya adalah di tandai dengan detak jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya, perlakuan romantis kepada lawan jenis, dan juga mulai mengagumi lawan jenis.

Virus Bucin tidak bisa di sembuhkan. Hanya saja penderitanya membutuhkan lebih banyak asupan cinta dan kasih sayang dari pasangan mereka.

Virus Bucin akan tetap berlanjut sampai kapan pun. Karena Virus ini tidak mengenal jangka waktu.

Maka bersiaplah jika anda menjadi pasangan dari penderita Virus Bucin untuk melimpahkan segala cinta dan kasih sayang untuk pasangannya.

Jangan berharap untuk selingkuh! Karena itu bisa membuat penderita Virus Bucin menjadi kehilangan kewarasannya atau menjadi depresi.

"Ayah kamu sukanya kue apa?" tanya Devan kepada Chalista yang berada di sampingnya.

"Ayah sukanya kue Brownies, kue Kacang, sama kue Kelapa" ucap Chalista sambil mengingat - ingat.

"Oh" ucap Devan dengan singkat.

"Kue Brownies, Kue Kacang, dan Kue Kelapa. Masing - masing 2 kotak" ucap Devan kepada pelayannya.

"Baik Tuan muda" ucap Sang pelayan yang langsung menyiapkan pesanan Bosnya.

Tak perlu menunggu lama, kini Devan telah mendapatkan pesanannya.

"Maaf membuat anda menunggu Tuan muda. Ini pesanan anda" ucap Sang pelayan dengan sopan sembari menyodorkan seplastik berukuran besar yang berisi kue pesanan Devan.

"Hmmm" ucap Devan sambil membayar pesanannya.

Devan langsung beranjak pergi dari toko kue miliknya. Dengan tangan kiri yang menggenggam tangan Chalista dan tangan kanan yang memegang plastik berisikan kue kesukaan Ayahnya Chalista.

Devan memasuki mobilnya, di ikuti dengan Chalista yang masih setia bersama Devan. Mungkin sekarang setia menemani Devan di dalam mobilnya, dan nanti Chalista akan setia menemani Devan hingga hari tua.

Chalista tersenyum manis kepada Devan. Bagi Devan, melihat senyuman manis Chalista sudah mengembalikan energinya yang hilang.

Devan dan Chalista sama - sama tak menyadari bahwa benih - benih cinta sudah tumbuh di antara mereka. Baik Devan maupun Chalista belum pernah menjalani hubungan dengan lawan jenis. Sekalinya menjalani hubungan, eh langsung mau menikah.

Susana pun menjadi hening. Namun, keheningan itu terpecah saat mendapatkan telepon dari Devin, sang Adik.

"Tolong di angkat dulu teleponnya" ucap Devan yang masih memegang setir mobilnya.

Chalista pun mengangguk. Chalista segera mengangkat panggilan dari Devin yang di beri nama "Adik Laknat" oleh Devan. Jahat bukan? Namun inlah Devan.

"Halo" ucap Devan kepada Adiknya yang berada di seberang telepon.

"Halo Kak. Kakak di mana?" ucap Devin dengan nada yang sedikit meninggi.

"Kakak lagi di jalan. Kamu pulang sendiri saja" ucap Devan dengan santai.

"Kakak sialan. Bisa - bisanya kamu menyuruh aku untuk pulang sendiri" gerutu Devin dalam hatinya.

"Iya deh. Tapi Kakak ganti uang aku ya" rengek Devin.

"Hmmm" Devan hanya membalas dengan deheman saja.

Tuut

Panggilan telepon pun terputus. Mungkin sekarang Devin sedang berjoget ria karena Kakaknya akan mengganti uangnya. Kenapa sampai berjoget ria? Karena kalau Devan mengganti uang adiknya, Devan bisa mengembalikannya sampai dengan 5 kali lipat biaya yang di keluarkan oleh Devin. Benar - benar kaya sekali Devan.

Devan mengendarai mobilnya sambil sesekali melirik ke arah Chalista yang masih asyik dengan lamunannya. Devan tersenyum melihat Chalista yang masih merenungkan sesuatu.

"Gadis yang manis" batin Devan sambil tersenyum bahagia.

Tak butuh waktu lama, kini Devan dan Chalista telah sampai di depan rumah Chalista. Chalista menunjukan ekspresi wajahnya yang datar. Walaupun dalam hatinya Chalista masih takut akan perlakuan Ibu tirinya.

"Bunda, andaikan Bunda masih ada di sini. Mungkin Chalista akan bahagia bersama Bunda. Bunda juga akan bahagia melihat Chalista yang akan menikah dan mempunyai anak. Bunda yang tenang ya di sana. Chalista menyayangimu Bunda" batin Chalista sambil menghembuskan nafas dengan kasar.

"Ayo" ucap Devan sambil menggenggam tangan Chalista.

Namun Chalista tetap diam tak bergeming dengan ekspresi wajahnya yang datar. Devan tahu kenapa Chalista seperti ini.

"Aku tahu kamu tidak mau memasuki rumah ini. Kamu tidak ingin bertemu dengan Ibu tirimu kan?" ucap Devan dengan santainya.

"Apa dia seorang peramal? Bagaimana dia bisa tahu isi pikiranku?" batin Chalista yang kebingungan.

"Aku tahu karena kamu tipe orang Introvert" ucap Devan dengan santai.

"Kali ini dia benar lagi. Wah, hebat sekali" puji Chalista di dalam hatinya.

"Hahaha, aku tahu kamu memujiku Chalista" ucap Devan sambil tertawa ringan.

"Cih, bahkan dia tahu aku memujinya" gerutu Chalista di dalam hatinya.

Devan masih saja berjalan sambil menggenggam tangan Chalista. Sesekali Devan tersenyum. Senyuman Devan membuat Chalista terpesona.

"Tampannya" puji Chalista di dalam hatinya.

Ting Tong

Devan membunyikan bell rumah Chalista. Tak lama kemudian, datanglah seorang Asisten Rumah Tangga yang bekerja di rumah Chalista. Asisten Rumah Tangga tersebut tampak terkejut melihat kedatangan Chalista dengan seorang pria tampan. Setahunya, Chalista tidak pernah berpacaran dengan siapa pun.

"Eh ada Non Lista dan Tuan tampan. Tuan tampannya cari siapa ya?" tanya Asisten Rumah Tangga yang bernama Bi Rina tersebut.

"Saya mencari Tuan Chandra Wirawan. Apakah Tuan Chandra nya ada?" ucap Devan kepada Bi Rina.

"Ada Tuan. Mari silahkan masuk Tuan dan Non Lista" ucap Bi Rina yang mempersilahkan Devan dan Chalista masuk.

Devan dan Chalista memasuki rumah Chalista dan duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Bi Rina sebelumnya telah menyiapkan beberapa camilan dan beberapa gelas minuman untuk Devan dan Chalista.

Tak lama kemudian, datanglah Chandra yang berasal dari taman belakang. Chandra tampak terkejut melihat putri semata wayangnya yang sedang bergandengan dengan pewaris perusahaan Melviano Company.

"Ada apa dengan putri dan pewaris perusahaan Melviano Company?" tanya Chandra di dalam hatinya.

Devan menyambut kedatangan calon mertuanya dengan senyuman hangatnya. Tak lama kemudian, Chandra duduk di sofa yang berada di depan Devan.

"Assalamualaikum Om" ucap Devan sambil menyalami Chandra.

"Waalaikumsalam" jawab Chandra dengan senyuman.

"Saya tahu Om bingung dengan kedatangan saya kesini" ucap Devan dengan senyuman.

"Saya datang ke sini untuk melamar Chalista Om" Sambung Devan.

Chandra tidak dapat menyembunyikan ekspresi wajah keterkejutannya. Chandra tidak menyangka bahwa Devan akan melamar putrinya.

"Kenapa kamu melamar Chalista?" tanya Chandra dengan dahi yang berkerut.

"Karena saya cinta sama Chalista Om" ucap Devan sambil tersenyum.

"Maksudnya calon Ayah Mertua. Hahaha" batin Devan dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Pengghosting novel T_T

Pengghosting novel T_T

Virus bucin lebih parah dari pada virus korona virus bucin berakibat nya yaitu pelet pasangan biar deket samanya😂😂😂😁

2021-05-12

0

Dianna bee

Dianna bee

mampir

2020-08-19

3

mommy ammal

mommy ammal

pertemuan pertama langsung bucin mana ada ???? ..... kurang detail cerita pas ketemu dg Calista.....btw cerita nya oke

2020-08-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!