Cahaya Dalam Kegelapan 1

di malam hari

Nalia yang sedang berjalan-jalan di malam hari, hawanya cukup menyeramkan,namun Nalia mengabaikan tentang itu,dan fokus pada ketenangannya di malam hari.

[NALIA NYX BYRON]

[berjalan sambil mendengarkan musik dengan headphone di telinganya]

namun tiba-tiba,Nalia melihat penampakan yang menganggu ketenangannya

???

dasar pria tua,ini lah sebabnya kamu tidak memberikan semua harta mu.. [menghajar pria tua,preman 1]

seorang pria tua yang sedang di hajar oleh beberapa preman di daerah ini

KAKEK TUA

To-tolong...~ [suara pria tua yang sedang kesakitan]

[NALIA NYX BYRON]

"sialan.." [Nalia dengan cepat berlari dan langsung menghajar para preman itu]

bukkk

plakkk

takkkk

suara perkelahian yang cukup liar, Nalia benar-benar berani dengan preman di daerah itu

[NALIA NYX BYRON]

"kalian benar-benar tidak punya adab yah,kalian pantas untuk menerima ini" [pukulan terakhir mendarat pada para preman itu]

para preman itu benar-benar shock saat Nalia datang dan menghajar para preman itu.

...

saat itu sebuah mobil polisi datang dan menepi di pinggir jalan,para polisi keluar dari mobil dan berlari ke arah mereka

👮: apa yang terjadi,mengapa ada keributan di sini...!!

[NALIA NYX BYRON]

"anda seharusnya melihat ini,para preman ini telah menganiaya seorang pria tua ini.." [membantu kakek itu berdiri]

polisi tersebut dengan terkejut dan mengangguk iya

👮:baik, terimakasih nona kecil telah membantu kami untuk menangkap buronan ini

[NALIA NYX BYRON]

[menatap para preman itu] "apa maksud anda..?!

👮: mereka adalah buronan yang paling di cari di negara ini, mereka telah membuat kekacauan di mana-mana, merampok dan membunuh orang-orang tak bersalah

[NALIA NYX BYRON]

[Nalia terkejut dengan kabar itu] "keterlaluan.." [Nalia bergumam dalam pikirannya]

👮:kalau begitu,ini imbalan untuk mu nona kecil.. [memberikan amplop berisi uang yang cukup banyak]

[NALIA NYX BYRON]

[Nalia terkejut] "ah, tidak-tidak,saya ikhlas kok.."

👮: tidak,tolong terima ini..,kami benar-benar sangat berterimakasih. [meraih tangan Nalia dan memberikan amplop berikan uang itu]

[NALIA NYX BYRON]

[sedikit ragu dan Nalia menatap amplop itu dan kembali menatap polisi] "yah, baiklah,saya juga berterima kasih.."

👮:[polisi tersebut,membawa para preman itu dan memasukkan ke dalam mobil,dan pergi menuju kantor pusat]

sedangkan Nalia dan pria itu masih berada di situ

[NALIA NYX BYRON]

"kakek,apa anda baik-baik saja,kita kerumah sakit aja yah..?!" [dengan lembut dan mendudukkan pria tua itu di bangku jalanan trotoar]

KAKEK TUA

"tidak apa-apa,saya masih kuat kok" [tersenyum hangat]

[NALIA NYX BYRON]

"tapi luka kakek -!"

KAKEK TUA

[menggeleng tidak]

[NALIA NYX BYRON]

"baiklah kalau begitu,izin kan saya yang mencegah pendarahan kakek" [mengorbankan syal di leher dan membalut luka di kaki pria itu]

KAKEK TUA

[sedikit terkejut,lalu perlahan hanya diam]

[NALIA NYX BYRON]

"nah,apa kakek merasa baikkan sekarang...?!"

KAKEK TUA

"yah, terimakasih juga telah menolong kakek.."

[NALIA NYX BYRON]

"tidak apa-apa kek,.. [melihat sekeliling] "kakek saya antar aja ya ke rumah,di sini agak berbahaya untuk para lansia di sini"

KAKEK TUA

ಠ⁠_⁠ಠ [menatap Nalia] "kamu tenang saja, sebentar lagi kakek akan di jemput"

[NALIA NYX BYRON]

"huh..?!"

saat itu, beberapa mobil mewah datang dan berhenti di depan mereka

[NALIA NYX BYRON]

terdapat beberapa pria berbadan kekar keluar dari mobil mereka dan berjalan ke arah mereka

[NALIA NYX BYRON]

[sedikit panik]

para pria berpakaian dengan formal dan aksesoris untuk menutupi identitas mereka, mereka berjalan ke arah mereka

dan berhenti di depan pria tua itu

[NALIA NYX BYRON]

"kek mereka siapa..?!" [berbisik pada pria tua itu]

KAKEK TUA

"mereka adalah para pengawal saya.." [tersenyum hangat]

[NALIA NYX BYRON]

[ sedikit shock lalu mengangguk iya]

namun,di antara para pria itu, terdapat seorang pria yang terlihat dari tubuhnya yang maskulin, berdiri tepat di hadapan Nalia

[NALIA NYX BYRON]

[sedikit ragu,Nalia berjalan mundur selangkah]

pria tua itu terkekeh pelan melihat tingkah Nalia yang menggemaskan karena seorang pria yang berdiri tepat di hadapannya

bersambung...