...🔥🔥🔥🔥🔥🔥...
Sesampainya di rumah sakit, Louis langsung mencari Naira ke dalam ruanganya. Namun lagi-lagi dirinya harus merasakan kecewa karena sang istri tidak ada di sana.
" Hais. Apa kau sengaja menghindari ku saat ini Naira ? kenapa ingin menemui istriku sendiri saja sangat sulit sekali?" gumam Louis dalam hati.
Tak pantang menyerah Louis mencari Naira ke setiap sudut tepat di mana biasanya Naira melakukan pekerjaannya di rumah sakit itu. " CK. Kemana lagi aku harus mencari Naira ?" gerutu Louis karena sejak tadi mencari namun sang istri tidak kunjung ketemu. Louis masih berusaha mencari, ia berharap tanpa sengaja bertemu Naira di sekitar tempat yang akan ia lewati dan doanya pun terkabul. Ia melihat Naira baru saja keluar dari sisi ruangan paviliun di mana tempat para pasien melakukan rawat inap
" Naira " teriak Louis yang melihat sang istri berjalan sendirian seperti ingin menuju tempat parkir khusus pegawai rumah sakit.
Dengan sangat terburu-buru Louis mengejar langkah kaki Naira. Namun belum sempat dirinya sampai ke tempat sang istri ia di kagetkan oleh kedatangan seorang pria yang tadi sempat ia lihat tengah berjalan dengan Naira saat di hotel tadi.
Deg
" Pria itu. Pria itu pria yang tadi kan? Gumam Louis. " untuk apa dia di sini? Tapi tunggu dulu, kenapa ia juga memakai seragam dokter sama seperti Naira. Apa dia teman Naira yang bekerja di sini juga? " segala macam pertanyaan dan praduga di rasakan oleh hati Louis, entah kenapa ia merasakan sakit hati yang teramat sangat ketika melihat sang istri bernama pria lain. Walaupun belum bisa di pastikan siapa Sebenarnya pria itu dan memiliki hubungan apa ia dan juga Naira?
" Tidak, kenapa rasanya sakit sekali di sini ?" ucap louis dengan memegangi dadanya yang terasa perih seperti terbakar. " apakah ini juga yang di rasakan Naira kala melihatku dengan Novia bersama?" ujar Louis dalam hati.
Namun karena terlalu lama melamun, Louis Sampai mendapati Naira sudah tidak ada di sana. Karena saat ini Naira sudah masuk ke dalam mobil Aiden. sedangkan mobilnya sendiri sedang di perbaiki di bengkel setelah Aiden mengantarkannya ke rumah sakit, pria itu membawa mobil Naira ke bengkel lebih dulu baru ia kembali ke rumah sakit menggunakan taksi online.
" Sial kemana Naira ?" ucap Louis sembari berlari menuju tempat di mana terakhir kali dirinya melihat Naira berdiri. Sekuat tenaga ia menengok kesana kemari namun hasilnya tetap sama tidak menemukan Naira di sana.
" No, kemana Naira? Ini sudah sangat larut. Kemana ia pulang? Apakah tadi Naira pulang bersama pria asing itu, tapi mana mungkin? Atau jangan-jangan Naira ingin balas dendam denganku dan memilih menjalin hubungan lain dengan pria asing itu? " segala pikiran buruk berputar di kepala Louis hingga membuatnya terduduk di sana, dan meratapi nasib hubungannya dengan sang istri.
" Ya tuhan kemana lagi aku harus mencari Naira? Ku mohon kembalikan Naira padaku. Aku janji tidak akan menyakiti istriku lagi !" gumam Louis yang masih setia duduk di sana.
...🔥🔥🔥🔥🔥🔥...
Sedangkan Naira sedang asik bercanda dengan Aiden yang sejak tadi berceloteh ria membahas masa lalu mereka saat masih Sama mengambil kuliah ke dokteran. Bedanya Aiden saat ini sedang mengambil kuliah specialis dan Naira masih koas.
" Naira apa kau tidak ada berencana periksa ulang dengan suamimu? Aku takut jika suamimu kecewa karena hasil pemeriksaan yang dulu salah?" ucap Louis memberi masukan
" Tidak usah. Biarkan saja, jika memang sudah rejekinya pasti tuhan akan memberikan nya padaku. Jika belum aku pun tidak bisa berbuat apa-apa, mau memaksa pun juga percuma " ujar Naira dengan pikiran realistis
" Kau benar juga. Tapi aku takut biasanya mertua itu memaksa menantunya agar cepat hamil lalu bagaimana dengan mertuamu naira? " tanya Aiden to do points
" Mereka tidak apa-apa * jawab Naira dengan berbohong
" Kau serius, mereka bisa menerimamu selama ini?" tanya Aiden. penuh rasa penasaran
" Tentu saja Aiden. Kau itu bawel sekali ya! " ujar Naira sambil tertawa lepas.
" Tentu saja aku kawatir Naira, kau itu sahabat baikku. Aku tidak mau kau di sakiti hanya karena hasil tes tidak berguna itu. Awalnya aku ingin membantumu dengan metode yang lain agar kau bisa hamil. Namu saat aku mengetahui jika kau baik -baik saja , aku merasa bahagia. Tapi wait-wait kalau memang hasil pemeriksaan kalian sama-sama baik, kenapa kau tidak juga hamil-hamil ya?" ucap Aiden tanpa dosa
" Ck. Mungkin saja Allah masih memberiku cobaan untuk menguatkan hatiku dulu sebelum memberikan titipan nya. Kau tau kan kesabaranku itu setipis tisu, mungkin tuhan takut jika aku terkena baby blues jika aku belum bisa mengendalikan diriku sendiri! " ujar Naira memberi alasan
" Ck. Jauh sekali pikiranmu. Tapi benar juga ya katamu, bisa jadi memang seperti itu!" ucap Aiden berusaha membenarkan apa yang di ucapkan Naira, karena banyak sekali ibu di luar sana yang nampak baik di luaran tapi sakit di dalam batinnya saat fase di mana ia setelah melahirkan kurang dukungan dari sekitar dan keluarga. Bisa saja dampaknya dengan mentalnya terganggu yang mengakibatkan perbuatan nekat, seperti menyakiti diri sendiri ataupun anaknya.
" Hi membayangkan saja sudah ngeri! " guman Aiden sembari bergidik ngeri. Naira yang melihat tingkah Aiden pun merasa aneh dan mulai menanyakan apa yang membuat sahabatnya itu bergidik begitu.
" Kau itu kenapa hah?"
"Aku takut membayangkan jika kau terkena baby blues. Tidak terkena sindrom itu saja kau mengerikan, apalagi kena. Bisa-bisa rumah sakit ini kau robohkan jika harimu sedang buruk!" ledek Aiden pada Naira yang sedang memperhatikan dirinya dengan serius.
" Sialan" umpat Naira sembari memukul lengan sahabatnya yang sedang mengemudi dan pada akhirnya membuat Aiden memekik keras.
" Naira " teriak Aiden kencang.
" Ck. Kau ini, bisa tidak kalau tidak berteriak. Telingaku bisa budek kalau sering dekat-dekat denganmu." umpat Naira dengan menutup telinga nya rapat-rapat.
" Kau yang salah, kau juga yang menggerutu. Hay jangan lupa ya. Jika tadi aku tidak fokus apa kau mau mobil ini mengalami nasib yang sama dengan mobilmu hah? " ucap Aiden sewot.
" Sih Siapa suruh kau mengataiku tadi? lagi pula mana kepikiran aku sampai kesitu" omel Naira emosi.
" Hais bicara denganmu memang tidak ada habisnya. Untuk cinta, coba kalau tidak sudah aku suruh kau keluar dari sini !" gerutu Aiden sembari memalingkan muka ke arah jendela mobil.
" Apa kau bilang tadi? Cinta? kau jangan bercanda tuan Aiden yang terhormat. Mana mungkin kau mencintaiku dan sejak kapan?" gumam Naira sembari menatap Aiden lekat-lekat
Deg
Naira baru ingat apa yang di katakan Aiden tadi siang pada saat mobilnya tertabrak oleh mobil lain. mereka sedang membahas soal wanita yang di cintai oleh Aiden. Naira yang masih penasaran pun mulai menatap sang pria yang juga tengah menatapnya intens. Bukannya menjawab Aiden malah tersenyum dan mengangguk kan kepala ke padanya seakan mengerti apa yang saat ini di pikiran kan Naira.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments