Nyonya Rena membawa Angga kesebuah gudang tua yang sangat kotor dan berdebu.
"Apa Mama menyekap Rina disini?!Ditempat yang tidak layak seperti ini?!" Tanya Angga dengan tatapan kecewa.
"Menurutmu,mama harus menyekap dia dihotel begitu?.Bisa keenakan dianya" Ujar Nyonya Rena dengan senyum meremehkan.
"Angga benar-benar kecewa sama Mama,bisa-bisanya Mama memperlakukan istri aku seperti ini." Ujar Angga dengan nada yang penuh kekecewaan.
"Sudahlah Angga,sebaiknya kita masuk sekarang," Ujar nyonya Rena.
Mereka pun berjalan memasuki gudang tua yang sangat berdebu dan dipenuhi dengan sarang laba-laba.Sungguh tempat yang sangat tidak layak untuk didatangi dan sekarang tempat itu dijadikan tempat penyekapan untuk Rina.
Sesampainya didalam ruangan yang penyekapan,Angga langsung berlari dan memeluk tubuh mungil istrinya yang selama ini dia rindukan.
"Rina..," Ucapnya dengan mendekap tubuh Rina.
Angga langsung melepaskan ikatan dimulut,tangan dan juga kaki Rina kemudian langsung memeluknya lagi.
Namun saat Angga sedang mendekap tubuh Rina,tiba-tiba Rina langsung mendorong tubuhnya menjauh.
"Jangan sentuh aku,"Kata Rina dengan diiringi tangisan.
" Rin,kamu kenapa sayang?"Tanya Angga mencoba mendekati Rina namun saat Angga mendekat maka Rina pun semakin menjauh.
"Kamu sudah menghianati aku,kamu jahat Ngga,kamu jahat," Ujar Rina dengan tangis yang mulai pecah.
"Kamu salah paham Rin,ini semua nggak seperti yang kamu fikirkan," Ujar Angga mencoba menjelaskan.
"Kamu bohong,kau sudah menghianati cinta kita," Teriak Rina.
"Nggak Rin,nggak seperti itu," Ucap Angga mencoba menjelaskan.
Sementara Nyonya Rena yang melihat pertengkaran kedua pasangan itu pun langsung memperlihatkan senyuman yang penuh dengan kepuasan.
"Bagus sekali,kalau seperti ini maka aku tidak perlu repot-repot untuk memisahkan mereka,karena aku yakin Rina sendiri yang akan meninggalkan Angga," Ucapnya dalam hati.
Rina terus menangis sambil berjongkok dan memegangi perutnya.
"Kau tau Angga,kau bukan hanya menghianati aku tapi kau juga telah menghianati calon anak kita," Ujar Rina sambil terus memegangi perutnya.
Angga sangat terkejut saat mendengar Rina mengucapkan calon anak didepannya.Bahkan Nyonya Rena pun tak kalah kaget dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Calon anak?!Apa kau sedang hamil Rin?!" Tanya Angga dengan senyuman yang mengembang.
"Iya aku hamil,tapi kau tidak akan peduli kan?Karna yang kau pedulikan sekarang hanyalah istri barumu saja," Ujar Rina dengan isakan.
"Nggak Rin,aku sangat bahagia mendengarnya," Ucap Angga dengan raut wajah bahagianya.
Berbeda dengan Angga yang sangat bahagia mendengar kabar kehamilan Rina,Nyonya Rena justru merasa kesal dan juga marah saat mengetahui kalau menantu yang sangat dia benci kini sedang mengandung calon pewaris keluarga Wijaya.
"Nggak,dia tidak boleh hamil,karena yang berhak melahirkan calon pewaris keluarga Wijaya hanyalah Riana bukan wanita miskin itu.," Ucap Nyonya Rena dengan tatapan penuh amarah.
Angga berjalan menghampiri Nyonya Rena dengan raut wajah bahagia.
"Mah,Mama dengar kan Rina sedang mengandung anak aku sekaligus cucu Mama,jadi Angga mohon tolong biarkan Rina ikut bersamaku.
"Tidak akan pernah Angga,dan Mama tidak sudi memiliki cucu darinya," Ujar Nyonya Rena dengan penuh penekanan disetiap kalimatnya.
"Tapi Mah Angga..," Ucapan Angga langsung dipotong oleh Nyonya Rena.
"Mama bilang nggak ya nggak," Kata Nyonya Rena dengan penuh kemarahan.
"Kalau memang tidak setuju tidak apa-apa,tapi Angga akan membawa Rina dari sini," Ucap Angga kemudian berjalan kearah Rina.
"Mau kau bawa kemana dia?" Tanya Nyonya Rena dengan tatapan marah.
"Kemana saja,asal dia bisa jauh dari Mama," Ujar Angga kemudian menarik tangan Rina dan keluar dari gedung tersebut.
"Lihat saja Angga, kemanapun kau membawanya Mama pasti akan menemukannya," Ujar Nyonya Rena dalam hati dengan seringai yang muncul diwajahnya.
Sementara ditempat lain,Angga dan Rina terus berjalan menyusuri jalanan yang sudah sangat renggang.Meski keadaan malam yang belum terlalu larut tapi dijalan sama sekali tidak ada kendaraan yang melewatinya.
Selama mereka berjalan,Rina hanya diam sambil sesekali menghapus air matanya yang sedari tadi tidak berhenti mengalir.
"Rin,aku mohon maafkan aku,aku sama sekali nggak ada maksud untuk menghianati pernikahan kita," Ucap Angga kemudian berbalik dan menatap wajah istrinya.
"Sudahlah Mas,semua sudah terjadi,mungkin memang seharusnya kita tidak menikah," Ujar Rina dengan tatapan sendu kearah suaminya.
"Jangan bicara begitu Rin,aku sangat mencintai kamu,dan aku akan menjauhkanmu dari Mama," Ujar Angga sambil memegang wajah istrinya.
"Aku akan membawamu jauh dari sini,aku akan membawamu kesuatu tempat yang tidak akan diketahui oleh Mama," Ujarnya lagi.
Rina hanya mengangguk pasrah dan mengikuti kemanapun suaminya membawanya.
Mereka terus berjalan hingga akhirnya mereka menemukan taksi yang sedang terparkir dipinggir jalan.
"Ada taksi sayang,sebaiknya kita pakai taksi ini untuk pergi menjauh dari kehidupan Mama," Ucap Angga sambil terus menarik tangan istrinya.
"Permisi mas,apakah mas bisa mengantar kami ke bandara?" Tanya Angga kepada supir taksi itu.
"Iya silahkan masuk,!" Ucap sopir taksi tersebut.
Tanpa pikir panjang,mereka langsung masuk dan duduk dikursi penumpang.Taksi melaju dengan kecepatan sedang memecah sunyinya malam dengan jalan yang tampak renggang.
Angga merasa sedikit curiga ketika melihat sopir taksi yang hanya diam tanpa mengucapkan apa-apa.Bahkan jalan yang mereka lalui bukanlah jalan yang menuju kearah bandara.
"Mas ini bukan jalan menunju bandara," Ujar Angga dengan raut wajah yang mulai khawatir
"Mas tenang saja,ini jalan pintas," Ujar sopir tersebut.
"Untuk apa mas mengambil jalan pintas?jalanannya kan sepi," Ucap Angga tak tenang.
"Atau jangan-jangan mas ini bukan sopir taksi!" Tebak Angga.
Terlihat sopir taksi itu menyunggingkan senyum kemudian menghentikan taksinya didepan sebuah bangunan tua.
Rina yang sejak tadi meras takut kini semakin gemetar apalagi saat melihat sopir taksi itu menghentikan mobilnya didepan bagunan tua.
Angga menggandeng tangan tangan istrinya kemudian keluar dari taksi tersebut, sesampainya diluar Angga segera menarik tangan istrinya dan mencoba untuk lari.Tapi tiba-tiba segerombolan pria berbaju serba hitam datang dengan membawa senjata.
Angga sekarang tau jika Mamanyalah yang menajadi dalang dibalik semua ini.Dan ternyata perkiraanya benar,tak lama datang seorang wanita setengah baya dari dalam bangunan tua tersebut.
"Mama,jadi Mama sudah merencanakan semua ini?" Tanya Angga dengan tetap menggandeng tangan istrinya.
"Kau benar sekali sayang,Mama sudah merencanakan semua ini," Ucap Nyonya Rena dengan seringai yang muncul diwajahnya.
"Apa kau fikir kau bisa membawa dan menyembunyikan dia dari Mama?"Ucap Nyonya Rena dengan senyum mengejek," Kau salah besar,karena dimanapun kau membawanya mama tetap akan menemukan kalian,"Sambungnya.
Hy kakak-kakak pembaca jangan lupa untuk like,komen dan Vote ya!
terima kasih
Salam hangat dari Author
Kasmyati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
agustynfransiska ruimer
Mudah"an didunia nyata jgn ada peristiwa seperti dlm cerita ini , ini namanya ortu berdosa terhadap anak
2021-04-17
0
Rissa Kim
penasaran aku thorr.....
like like like untukmu yaaa
2020-08-29
0