Masa lalu pak Angga (bagian 3)

Nyonya Rena membawa Angga kesebuah gudang tua yang sangat kotor dan berdebu.

"Apa Mama menyekap Rina disini?!Ditempat yang tidak layak seperti ini?!" Tanya Angga dengan tatapan kecewa.

"Menurutmu,mama harus menyekap dia dihotel begitu?.Bisa keenakan dianya" Ujar Nyonya Rena dengan senyum meremehkan.

"Angga benar-benar kecewa sama Mama,bisa-bisanya Mama memperlakukan istri aku seperti ini." Ujar Angga dengan nada yang penuh kekecewaan.

"Sudahlah Angga,sebaiknya kita masuk sekarang," Ujar nyonya Rena.

Mereka pun berjalan memasuki gudang tua yang sangat berdebu dan dipenuhi dengan sarang laba-laba.Sungguh tempat yang sangat tidak layak untuk didatangi dan sekarang tempat itu dijadikan tempat penyekapan untuk Rina.

Sesampainya didalam ruangan yang penyekapan,Angga langsung berlari dan memeluk tubuh mungil istrinya yang selama ini dia rindukan.

"Rina..," Ucapnya dengan mendekap tubuh Rina.

Angga langsung melepaskan ikatan dimulut,tangan dan juga kaki Rina kemudian langsung memeluknya lagi.

Namun saat Angga sedang mendekap tubuh Rina,tiba-tiba Rina langsung mendorong tubuhnya menjauh.

"Jangan sentuh aku,"Kata Rina dengan diiringi tangisan.

" Rin,kamu kenapa sayang?"Tanya Angga mencoba mendekati Rina namun saat Angga mendekat maka Rina pun semakin menjauh.

"Kamu sudah menghianati aku,kamu jahat Ngga,kamu jahat," Ujar Rina dengan tangis yang mulai pecah.

"Kamu salah paham Rin,ini semua nggak seperti yang kamu fikirkan," Ujar Angga mencoba menjelaskan.

"Kamu bohong,kau sudah menghianati cinta kita," Teriak Rina.

"Nggak Rin,nggak seperti itu," Ucap Angga mencoba menjelaskan.

Sementara Nyonya Rena yang melihat pertengkaran kedua pasangan itu pun langsung memperlihatkan senyuman yang penuh dengan kepuasan.

"Bagus sekali,kalau seperti ini maka aku tidak perlu repot-repot untuk memisahkan mereka,karena aku yakin Rina sendiri yang akan meninggalkan Angga," Ucapnya dalam hati.

Rina terus menangis sambil berjongkok dan memegangi perutnya.

"Kau tau Angga,kau bukan hanya menghianati aku tapi kau juga telah menghianati calon anak kita," Ujar Rina sambil terus memegangi perutnya.

Angga sangat terkejut saat mendengar Rina mengucapkan calon anak didepannya.Bahkan Nyonya Rena pun tak kalah kaget dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Calon anak?!Apa kau sedang hamil Rin?!" Tanya Angga dengan senyuman yang mengembang.

"Iya aku hamil,tapi kau tidak akan peduli kan?Karna yang kau pedulikan sekarang hanyalah istri barumu saja," Ujar Rina dengan isakan.

"Nggak Rin,aku sangat bahagia mendengarnya," Ucap Angga dengan raut wajah bahagianya.

Berbeda dengan Angga yang sangat bahagia mendengar kabar kehamilan Rina,Nyonya Rena justru merasa kesal dan juga marah saat mengetahui kalau menantu yang sangat dia benci kini sedang mengandung calon pewaris keluarga Wijaya.

"Nggak,dia tidak boleh hamil,karena yang berhak melahirkan calon pewaris keluarga Wijaya hanyalah Riana bukan wanita miskin itu.," Ucap Nyonya Rena dengan tatapan penuh amarah.

Angga berjalan menghampiri Nyonya Rena dengan raut wajah bahagia.

"Mah,Mama dengar kan Rina sedang mengandung anak aku sekaligus cucu Mama,jadi Angga mohon tolong biarkan Rina ikut bersamaku.

"Tidak akan pernah Angga,dan Mama tidak sudi memiliki cucu darinya," Ujar Nyonya Rena dengan penuh penekanan disetiap kalimatnya.

"Tapi Mah Angga..," Ucapan Angga langsung dipotong oleh Nyonya Rena.

"Mama bilang nggak ya nggak," Kata Nyonya Rena dengan penuh kemarahan.

"Kalau memang tidak setuju tidak apa-apa,tapi Angga akan membawa Rina dari sini," Ucap Angga kemudian berjalan kearah Rina.

"Mau kau bawa kemana dia?" Tanya Nyonya Rena dengan tatapan marah.

"Kemana saja,asal dia bisa jauh dari Mama," Ujar Angga kemudian menarik tangan Rina dan keluar dari gedung tersebut.

"Lihat saja Angga, kemanapun kau membawanya Mama pasti akan menemukannya," Ujar Nyonya Rena dalam hati dengan seringai yang muncul diwajahnya.

Sementara ditempat lain,Angga dan Rina terus berjalan menyusuri jalanan yang sudah sangat renggang.Meski keadaan malam yang belum terlalu larut tapi dijalan sama sekali tidak ada kendaraan yang melewatinya.

Selama mereka berjalan,Rina hanya diam sambil sesekali menghapus air matanya yang sedari tadi tidak berhenti mengalir.

"Rin,aku mohon maafkan aku,aku sama sekali nggak ada maksud untuk menghianati pernikahan kita," Ucap Angga kemudian berbalik dan menatap wajah istrinya.

"Sudahlah Mas,semua sudah terjadi,mungkin memang seharusnya kita tidak menikah," Ujar Rina dengan tatapan sendu kearah suaminya.

"Jangan bicara begitu Rin,aku sangat mencintai kamu,dan aku akan menjauhkanmu dari Mama," Ujar Angga sambil memegang wajah istrinya.

"Aku akan membawamu jauh dari sini,aku akan membawamu kesuatu tempat yang tidak akan diketahui oleh Mama," Ujarnya lagi.

Rina hanya mengangguk pasrah dan mengikuti kemanapun suaminya membawanya.

Mereka terus berjalan hingga akhirnya mereka menemukan taksi yang sedang terparkir dipinggir jalan.

"Ada taksi sayang,sebaiknya kita pakai taksi ini untuk pergi menjauh dari kehidupan Mama," Ucap Angga sambil terus menarik tangan istrinya.

"Permisi mas,apakah mas bisa mengantar kami ke bandara?" Tanya Angga kepada supir taksi itu.

"Iya silahkan masuk,!" Ucap sopir taksi tersebut.

Tanpa pikir panjang,mereka langsung masuk dan duduk dikursi penumpang.Taksi melaju dengan kecepatan sedang memecah sunyinya malam dengan jalan yang tampak renggang.

Angga merasa sedikit curiga ketika melihat sopir taksi yang hanya diam tanpa mengucapkan apa-apa.Bahkan jalan yang mereka lalui bukanlah jalan yang menuju kearah bandara.

"Mas ini bukan jalan menunju bandara," Ujar Angga dengan raut wajah yang mulai khawatir

"Mas tenang saja,ini jalan pintas," Ujar sopir tersebut.

"Untuk apa mas mengambil jalan pintas?jalanannya kan sepi," Ucap Angga tak tenang.

"Atau jangan-jangan mas ini bukan sopir taksi!" Tebak Angga.

Terlihat sopir taksi itu menyunggingkan senyum kemudian menghentikan taksinya didepan sebuah bangunan tua.

Rina yang sejak tadi meras takut kini semakin gemetar apalagi saat melihat sopir taksi itu menghentikan mobilnya didepan bagunan tua.

Angga menggandeng tangan tangan istrinya kemudian keluar dari taksi tersebut, sesampainya diluar Angga segera menarik tangan istrinya dan mencoba untuk lari.Tapi tiba-tiba segerombolan pria berbaju serba hitam datang dengan membawa senjata.

Angga sekarang tau jika Mamanyalah yang menajadi dalang dibalik semua ini.Dan ternyata perkiraanya benar,tak lama datang seorang wanita setengah baya dari dalam bangunan tua tersebut.

"Mama,jadi Mama sudah merencanakan semua ini?" Tanya Angga dengan tetap menggandeng tangan istrinya.

"Kau benar sekali sayang,Mama sudah merencanakan semua ini," Ucap Nyonya Rena dengan seringai yang muncul diwajahnya.

"Apa kau fikir kau bisa membawa dan menyembunyikan dia dari Mama?"Ucap Nyonya Rena dengan senyum mengejek," Kau salah besar,karena dimanapun kau membawanya mama tetap akan menemukan kalian,"Sambungnya.

Hy kakak-kakak pembaca jangan lupa untuk like,komen dan Vote ya!

terima kasih

Salam hangat dari Author

Kasmyati

Terpopuler

Comments

agustynfransiska ruimer

agustynfransiska ruimer

Mudah"an didunia nyata jgn ada peristiwa seperti dlm cerita ini , ini namanya ortu berdosa terhadap anak

2021-04-17

0

Rissa Kim

Rissa Kim

penasaran aku thorr.....

like like like untukmu yaaa

2020-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Andra Malik
3 Pertemuan Pertama
4 Rasa Cinta
5 Kabar Buruk
6 Kesedihan Diana
7 Pemakaman
8 Kecelakaan Kecil
9 Bertemu Dokter Evan
10 Visual
11 Bertemu Sahabat
12 Bertemu sahabat masa kecil
13 Kecewa
14 Mengantarnya pulang
15 Bosan
16 Nasi Goreng
17 Sebuah kenyataan
18 Masa lalu pak Angga (bagian 1)
19 Masa lalu Pak Angga (bagian 2)
20 Masa lalu pak Angga (bagian 3)
21 Kekhawatiran Angga
22 Sebuah Keputusan
23 Rasa Sakit
24 Kedatangan Para Sahabat
25 Jalan-jalan
26 Makan Siang Bersama
27 Kemarahan Andra
28 Bangkrut
29 Keluarga Lengkap
30 Syarat
31 Keputusan Diana
32 Keputusan yang Sulit
33 Pertemuan Andra dan Pak Angga
34 Keputusan Mendadak
35 Pertemuan dengan Sahabat
36 Rapuh
37 Hari pernikahan (Bagian 1)
38 Hari Pernikahan (Bagian 2)
39 Kekacauan
40 Kemarahan Andra
41 Sadisnya Andra
42 Terungkap
43 Rapuh
44 Hadiah
45 Cemburu
46 Mulai posesife
47 Ponsel Baru
48 Kejutan
49 Kekhawatiran Andra
50 Patah Hati
51 Kenangan pahit
52 Kekhawatiran Diana
53 Pertengkaran
54 Baikan
55 Kemarahan Diana
56 Kedatangan Damian
57 Kecewa
58 Kebohongan Diana
59 Kedatangan Andra
60 Masa lalu Andra
61 Romantis
62 Menuju malam pertama
63 Malam Pertama
64 Kabur
65 Bertengkar Lagi
66 Egois
67 Awal Mula Pertemuan Andra dan Kevin
68 Panggilan Kakak
69 Kedatangan Andara
70 Andra yang kesal
71 Andra yang kesal 2
72 Kedekatan Aldo dan Sarah
73 Takut kehilangan
74 Hamil
75 Ngidam
76 Masalah rujak
77 Tamu Tak Diundang
78 Andra Yang Polos
79 Ketakutan Sarah
80 3 lawan 1
81 Kecelakaan
82 Kondisi Aldo
83 Benarkah Mereka Kembar??
84 Rencana Besar
85 Dara yang Diam
86 Siapa Gina??
87 Interogasi Gina
88 Rencana Luna
89 Mulai Mengatur
90 Sandiwara Maya
91 Bertengkar
92 Tuduhan Andra
93 Kepergian Diana
94 Keadaan yang berbeda
95 Kenangan Indah
96 Curiga
97 Sakit Perut
98 Melahirkan
99 Namanya Diandra
100 Kembali kerumah lama
101 Kecurigaan Andra
102 Kemarahan Dan Dilema
103 Mendengar Rencana Mereka
104 Tuduhan yang menyakitkan
105 Kemarahan Kevin
106 Penyesalan Pak Angga
107 Keputusan untuk pergi
108 Semakin Curiga
109 Janjian Dengan Sarah
110 Penculikan Diandra
111 Sisi Mafia Andra
112 Pria Misterius
113 Kasih Sayang kakak beradik
114 Masa Lalu Gina
115 Pria Menyebalkan
116 Persiapan Pernikahan Aldo dan Sarah
117 Dewa penghianat
118 Acara pernikahan
119 Bertemu lagi
120 Kembalinya Meli
121 Dilema Dewa
122 Kerja Sama
123 Duka Dimalam Pengantin
124 Menjalankan Rencana
125 Diana Diculik
126 Ternyata Kenzo adalah Aldo
127 Kekejaman Aldo
128 Cerita Masa Lalu Bagian 1
129 Rahasia masa lalu Bagian 2
130 Rahasia Masa Lalu Aldo
131 Rahasia Masa Lalu Andra
132 Terungkapnya Kebenaran
133 Kembalikan Diandra
134 Penyesalan Bagas
135 Akhir Yang Bahagia
136 CPP Season 2
137 CPP season 2
138 Devano Azkara
139 Kesedihan Pandu
140 Maafkan Dia
141 Bersatunya keluarga
142 Aku Kakakmu
143 kecelakaan Aditya
144 Mata-mata
145 Kekesalan Diandra
146 Dimana Aditya
147 Apa kau ingat janjimu??
148 Kedatangan para kerabat
149 Kemarahan Andra
150 Mengunjungi Panti Asuhan
151 Rencana mengadopsi
152 Pertemuan
153 Mengadopsi
154 Cassandra Malik
155 Mulai Akur
156 Salah Paham
157 Rencana
158 Kebahagiaan Keluarga Malik
159 kedatangan Amanda
160 Diandra diculik
161 Sebuah Video
162 Syarat
163 Ulang Tahun Terburuk
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Andra Malik
3
Pertemuan Pertama
4
Rasa Cinta
5
Kabar Buruk
6
Kesedihan Diana
7
Pemakaman
8
Kecelakaan Kecil
9
Bertemu Dokter Evan
10
Visual
11
Bertemu Sahabat
12
Bertemu sahabat masa kecil
13
Kecewa
14
Mengantarnya pulang
15
Bosan
16
Nasi Goreng
17
Sebuah kenyataan
18
Masa lalu pak Angga (bagian 1)
19
Masa lalu Pak Angga (bagian 2)
20
Masa lalu pak Angga (bagian 3)
21
Kekhawatiran Angga
22
Sebuah Keputusan
23
Rasa Sakit
24
Kedatangan Para Sahabat
25
Jalan-jalan
26
Makan Siang Bersama
27
Kemarahan Andra
28
Bangkrut
29
Keluarga Lengkap
30
Syarat
31
Keputusan Diana
32
Keputusan yang Sulit
33
Pertemuan Andra dan Pak Angga
34
Keputusan Mendadak
35
Pertemuan dengan Sahabat
36
Rapuh
37
Hari pernikahan (Bagian 1)
38
Hari Pernikahan (Bagian 2)
39
Kekacauan
40
Kemarahan Andra
41
Sadisnya Andra
42
Terungkap
43
Rapuh
44
Hadiah
45
Cemburu
46
Mulai posesife
47
Ponsel Baru
48
Kejutan
49
Kekhawatiran Andra
50
Patah Hati
51
Kenangan pahit
52
Kekhawatiran Diana
53
Pertengkaran
54
Baikan
55
Kemarahan Diana
56
Kedatangan Damian
57
Kecewa
58
Kebohongan Diana
59
Kedatangan Andra
60
Masa lalu Andra
61
Romantis
62
Menuju malam pertama
63
Malam Pertama
64
Kabur
65
Bertengkar Lagi
66
Egois
67
Awal Mula Pertemuan Andra dan Kevin
68
Panggilan Kakak
69
Kedatangan Andara
70
Andra yang kesal
71
Andra yang kesal 2
72
Kedekatan Aldo dan Sarah
73
Takut kehilangan
74
Hamil
75
Ngidam
76
Masalah rujak
77
Tamu Tak Diundang
78
Andra Yang Polos
79
Ketakutan Sarah
80
3 lawan 1
81
Kecelakaan
82
Kondisi Aldo
83
Benarkah Mereka Kembar??
84
Rencana Besar
85
Dara yang Diam
86
Siapa Gina??
87
Interogasi Gina
88
Rencana Luna
89
Mulai Mengatur
90
Sandiwara Maya
91
Bertengkar
92
Tuduhan Andra
93
Kepergian Diana
94
Keadaan yang berbeda
95
Kenangan Indah
96
Curiga
97
Sakit Perut
98
Melahirkan
99
Namanya Diandra
100
Kembali kerumah lama
101
Kecurigaan Andra
102
Kemarahan Dan Dilema
103
Mendengar Rencana Mereka
104
Tuduhan yang menyakitkan
105
Kemarahan Kevin
106
Penyesalan Pak Angga
107
Keputusan untuk pergi
108
Semakin Curiga
109
Janjian Dengan Sarah
110
Penculikan Diandra
111
Sisi Mafia Andra
112
Pria Misterius
113
Kasih Sayang kakak beradik
114
Masa Lalu Gina
115
Pria Menyebalkan
116
Persiapan Pernikahan Aldo dan Sarah
117
Dewa penghianat
118
Acara pernikahan
119
Bertemu lagi
120
Kembalinya Meli
121
Dilema Dewa
122
Kerja Sama
123
Duka Dimalam Pengantin
124
Menjalankan Rencana
125
Diana Diculik
126
Ternyata Kenzo adalah Aldo
127
Kekejaman Aldo
128
Cerita Masa Lalu Bagian 1
129
Rahasia masa lalu Bagian 2
130
Rahasia Masa Lalu Aldo
131
Rahasia Masa Lalu Andra
132
Terungkapnya Kebenaran
133
Kembalikan Diandra
134
Penyesalan Bagas
135
Akhir Yang Bahagia
136
CPP Season 2
137
CPP season 2
138
Devano Azkara
139
Kesedihan Pandu
140
Maafkan Dia
141
Bersatunya keluarga
142
Aku Kakakmu
143
kecelakaan Aditya
144
Mata-mata
145
Kekesalan Diandra
146
Dimana Aditya
147
Apa kau ingat janjimu??
148
Kedatangan para kerabat
149
Kemarahan Andra
150
Mengunjungi Panti Asuhan
151
Rencana mengadopsi
152
Pertemuan
153
Mengadopsi
154
Cassandra Malik
155
Mulai Akur
156
Salah Paham
157
Rencana
158
Kebahagiaan Keluarga Malik
159
kedatangan Amanda
160
Diandra diculik
161
Sebuah Video
162
Syarat
163
Ulang Tahun Terburuk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!