Setelah beberapa saat perjalanan,akhirnya mereka pun sampai didepan gedung tempat acara pernikahan akan dilangsungkan.
Angga turun dari mobil dengan diikuti oleh Nyonya Rena,mereka berjalan beriringan memasuki gedung tersebut.
Sesampainya didalam ruangan tersebut,mereka langsung disambut hangat oleh orang tua dari mempelai wanita.
"Selamat datang Jeng Rena" Ujar Wanita bernama Tika yang tak lain adalah ibunda dari mempelai wanita sekaligus sahabat dari Nyonya Rena.
"Terima kasih Jeng Tika" Jawab Nyonya Rena kemudian memeluk calon besannya tersebut.
Sementara itu,Angga hanya diam dengan tatapan kosong,ingin rasanya dia berteriak dihadapan semua orang bahwa dia sama sekali tidak ingin menikah.Namun hal itu hanya menjadi Angan-angannya saja,karena jika sampai dia melakukan hal itu maka keselamatan Rina lah yang akan menjadi taruhannya.
"Angga ayo kemari dan beri salam pada calon mertuamu" Panggil Nyonya Rena.
Sementara Angga yang merasa dipanggil pun menoleh kearah sumber suara tersebut.
"Maaf Mah,Tapi Angga mau ke toilet dulu," Ujar Angga kemudian berlalu pergi.
"Maaf ya Jeng," Ucap Nyonya Rena sambil menatap wajah calon besannya.
"Iya Jeng nggak apa-apa kok," Jawab Tika sambil tersenyum.
Sementara Angga yang sudah sampai didepan pintu toilet itu pun langsung masuk dan menguncinya.
Didalam toilet,Angga menumpahkan segala kesedihan dan juga rasa kecewanya pada dirinya sendiri.
Aaaaa
Angga berteriak sambil memukul tembok dengan tangannya berkali-kali hingga mengeluarkan darah..
"Mengapa ini harus terjadi padaku?.Mengapa?.Mengapa mama tega pisahin aku dengan Rina?.Kenapa?.Teriaknya kemudian jatuh terduduk dilantai toilet tersebut.
" Apakah salah jika aku mencintai seorang wanita yang berbeda kasta dengan ku?.Dimana letak kesalahannya?.Aku manusia dia juga manusia, lalu kenapa kami tidak bisa bersatu hanya karena kasta?"Tanyanya dengan air mata yang sudah mengalir.
Setelah puas menumpahkan kesedihannya didalam toilet itu.Angga kemudian keluar dengan penampilan yang sudah acak-acakan ditambah dengan luka ditangannya.
Sementara Nyonya Rena yang sedang mencari Angga sangat terkejut saat mendapati puteranya dalam kondisi yang menyedihkan seperti itu.
"Angga kamu kenapa bisa seperti ini?.Dan ini tangan kamu kenapa?" Tanya Nyonya Rena dengan nada khawatirnya.
"Seharusnya Mama nggak perlu bertanya lagi kenapa kondisiku bisa seperti ini," Jawab Angga dengan suara lirih.
"Apa maksudmu?.Kau jangan macam-macam Angga,kau tau kan kalau istri kamu ada dalam genggaman Mama," Peringat Nyonya Rena.
"Mama nggak usah khawatir,aku tidak akan lari dari pernikahan ini," Ujar Angga.
Nyonya Rena langsung merapikan penampilan Angga yang sangat berantakan sekaligus mengobati luka ditangannya.
Setelah dirasa sudah siap,Nyonya Rena pun menuntun Angga kepelaminan dimana disana sudah ada Riana yang menantinya.
Riana tampak sangat cantik dengan balutan gaun pengantin berwarna putih tanpa lengan.Namun hal itu sama sekali tidak membuat Angga tertarik untuk memandangnya.
Waktu yang ditunggu-tungu pun akhirnya tiba,yaitu waktu untuk mengucapkan Ijab qobul dan janji suci pernikahan.
Angga mengucapkan ijab qobul dengan lancar.Meski didalam hatinya sangatlah hancur,namun hal ini sudah menjadi takdir yang harus dijalaninya.
*******
Sementara ditempat lain,yaitu disebuah gudang tua seorang wanita cantik sedang menangis setelah menyaksikan suaminya mengucapkan ijab qobul untuk wanita lain.
"Tolong bebasin saya,saya ingin bertemu dengan suami saya," Ucapnya memohon dengan tangan dan kaki yang terikat.
"Diam,apa kau tidak melihat kalau suamimu itu sudah bukan milikmu lagi," Bentaknya pada wanita yang tak lain adalah Rina istri pertama Angga.
Rina terdiam sambil meneteskan air matanya,perasaannya sangat hancur saat melihat suaminya mengikat janji suci pernikahan dengan wanita lain.
Pandangannya teralihkan ketika mendengar suara deringan ponsel dari sala satu pengawal yang menyekapnya.
"Halo Nyonya, ada apa?" Tanya pengawal tersebut saat sudah menjawab telephonnya.
"Joni,apa kau sudah menjalankan perintahku?" Ucap Nyonya Rena dari balik telephone.
"Sudah Nyonya, dia sudah melihat videonya," Ujar Joni.
"Bagus,sekarang kau jaga dia baik-baik jangan sampai dia kabur," Titah Nyonya Rena.
"Baik Nyonya," Ujar Joni kemudian menutup telefonnya.
Joni berjalan kearah Rina kemudian langsung menutup kembali mulut Rina menggunakan kain.
"Kalian jaga dia baik-baik,jangan sampai dia kabur dari sini," Perintahnya pada bodyguard yang ada disana.
"Baik" Jawab mereka serempak.
Setelah itu Joni berjalan meninggalkan ruang penyekapan tersebut.
Sementara ditempat resepsi,Angga terus saja mendesak Mamanya untuk mempertemukannya dengan Rina.
"Mah,aku sudah menikahi dia,sekarang aku ingin bertemu dengan istriku," Ujar Angga.
"Kau hanya punya satu istri,yaitu Riana jadi jangan pernah menyebut wanita itu istrimu lagi!" kata Nyonya Rena sambil menunjjuk wajah Angga.
"Rina juga istriku, dan sekarang Mama harus menepati janji Mama untuk mempertemukan aku dengan nya." Ucap Angga tak mau kalah.
"Sabar Angga, Mama pasti mempertemukan kamu dengannya,tapi tidak sekarang," Ujar Nyonya Rena menjelaskan.
"Lalu kapan Mah??" Tanya Angga.
"Setelah acara ini selesai,jadi bersabarlah" Ujar Nyonya Rena lagi.
Angga meghela nafasnya kemudian berjalan kembali keatas pelaminan.
"Tunggu aku sayang," Ucap Angga dalam hati.
Setelah beberapa jam,akhirnya acara pun usai juga,Riana tampak sangat kelelahan karena berdiri selama beberapa jam.
Sementara Angga langsung menghampiri Mamanya kemudian menagih janji yang Mamanya.
"Acaranya sudah selesai, sekarang tepati janji Mama," Kata Angga menatap kerah Mamanya.
"Apa tidak sebaiknya kita istirahat dulu,Mama sangat lelah," Ucap Nyonya Rena kemudian duduk dikursi yang tersedia disana.
"Mama jangan mengulur waktu Mah,atau jangan-jangan Mama memang tidak ingin menepati janji Mama," Ujar Angga curiga.
"Baiklah kita pergi sekarang," Ucap Nyonya Rena.
Nyonya Rena bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri menantunya yang sedang duduk sambil menyandarkan badannya disandaran kursi pelaminan.
"Riana sayang,Mama sama Angga harus pergi karena ada urusan mendadak,cuma sebentar kok," Ucap Nyonya Rena sambil memegang tangan Riana.
Angga yang melihat tingkah Mamanya yang memperlakukan Riana dengan sangat manis itu merasa sangat kecewa.Pasalnya perlakuan Mamanya terhadap Riana sangat berbeda dengan perlakuannya kepada Rina istri pertamanya.
"Baiklah tapi cepat kembali," Ujar Riana sambil menatap kearah Angga.
"Baiklah sayang,Mama sangat mengerti kalau malam ini adalah malam pertama kamu dan Angga" Ucap Nyonya Rena sambil terseyum manis dan memeluk menantunya.
"Cepatlah Mah," Kata Angga.
Nyonya Rena pun akhirnya melepaskan pelukannya dan pergi bersama dengan Angga.
Hy para readers sekalian jangan lupa like,komen,dan Votenya ya!
jangan lupa juga untuk selalu mendukung Author supaya Author semangat terus nulisnya.
Visual Angga Wijaya waktu Muda
yang ini visual Rina istri pertama Angga waktu masih muda
ini Visual Riana ibunda Diana saat masih muda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments