Kabar Buruk

Setelah lama menunggu akhirnya makanan yang mereka pesan pun datang,mereka langsung menyantap makanan itu tanpa bicara,hanya ada suara detingan sendok dan garpu yang beradu dipiring mereka.

Setelah selesai makan Diana pamit untuk kembali keruang rawat papanya."Maaf Dok,tapi sepertinya saya harus kembali sekarang,"ucap Diana sambil memandang Dokter Evan.

"Baiklah,saya juga harus pergi,banyak pasien yang sedang menunggu," Jawab Dokter Evan sambil melempar senyum termanisnya.

Mereka berjalan bersama menuju pintu keluar kantin,dan tanpa mereka sadari banyak pasang mata yang memperhatikan kedekatan mereka bahkan banyak juga yang mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih.

Setelah sampai didepan ruangan tempat papa Dianan dirawat Dokter Evan pamit untuk kembali menjalankan kewajibannya sebagai Dokter, sedangkan Diana masuk kedalam ruang inap pak Angga.

"Pah,papa mau kemana?" tanya Diana saat melihat pak Angga turun dari tempat tidurnya.

"Papa mau ke kamar mandi sayang," jawab pak Angga saat Diana menghampirinya.

"Diana Antar ya!" kata Diana sambil menuntun pak Angga menuju kamar mandi"oh ya,dimana Mama?"tanya Diana yang sedari tadi tidak melihat Mamanya.

"Mamamu pulang sebentar kerumah," Jawab Pak Angga kemudian masuk kedalam kamar mandi.

Setelah pak Angga masuk dan menutup pintu,Diana kemudian langsung menghubungi Mamanya.Tak lama kemudian panggilan pun terhubung.

"Halo...," ucap Nyonya Riana diseberang sana.

"Halo,Mama pulang kerumah kok nggak bilang-bilang Diana!" kata Diana dengan wajah cemberut.

"Tadi mama buru-buru makanya mama nggak bilang sama kamu," Jawab nyonya Riana.

"Baiklah tapi apakah Mama baik-baik saja?" tanya Diana yang seketika merasa cemas.

"Iya Dian,Mama baik kok,mama cuma mau ganti baju saja Setelah itu mama akan balik kerumah sakit," ucap Nyonya Riana lembut.

"Cepat ya Mam," kata Diana.

"iya sayang,Mama tutup ya telfonnya," ucapa Nyonya Riana kemudian menutup panggilan telfonnya.

Setelah sambungan telefonnya putus,Pak Angga pun muncul dari balik pintu kamar mandi,Diana yang melihatnya langsung menghampirinya dan menuntun Pak Angga menuju ke tempat tidurnya.

"Diana,apa kau baru bicara dengan mamamu?" Tanya Pak Angga.

"Iya Pah,Mama bilang cuma mau ganti baju Setelah itu Mama akan kembali kemari," Jawab Diana santai.

"Tapi Diana,Mamamu sudah pergi cukup lama," ucap Pak Angga yang mulai merasa cemas.

"Mama bilang dia baik-baik saja,jadi Papa jangan khawatir," ucap Diana sambil memegang tangan papanya."Sekarang papa istirahatlah,"Sambungnya.

"Baiklah,tapi kalau Mamamu sudah datang bangunkan papa," Ucap Pak Angga kemudian berbaring.

Diana merasa sangat cemas dengan keadaan Mamanya,meskipun dia sudah mendengar sendiri ucapan Mamanya,tapi entah kenapa perasaannya tetap saja seperti ada yang mengganjal.

Diana berjalan mondar-mandir dan sesekali melihat kearah pintu,Diana kemudian mencoba menghubungi posel milik Mamanya namun hingga panggilan ketiga Mamanya tak kunjung mengangkat telefonnya.Perasaan khawatir langsung menyelimuti hati Diana,dia merasakan seprti akan terjadi sesuatu yang sangat buruk.

Tak lama kemudian ponsel Diana berdering.Diana melihat nama yang tertera dilayar ponselnya "Mama Love" itulah nama yang tertera disana.Diana segera menjawab panggilan tersebut.

"Halo,Mama dimana Mam?" tanya Diana dengan nada cemas.

"Halo,maaf mbak,apa mbak keluarga dari pemilik hp ini?" Diana merasa kaget saat mendengar suara diujung telfon,suara itu bukan suara mamanya melainkan suara seorang pria.

"Iya saya anaknya,bapak ini siapa kenapa ponsel mama saya bisa ada sama bapak?" Tanya Diana merasa bingung.

"Begini mbak pemilik hp ini mengalami kecelakaan dan meninggal,kami menemukan hp ini ada didalam tas milik korban mbak!" ucap pria itu.

Diana bagaikan tersengat listrik saat mendengar berita tersebut dan langsung menjatuhkan ponselnya kelantai,sedangkan pak Angga yang mendengar suara barang jatuh segera bangun dan melihat putrinya sudah terduduk dilantai dengan berurai air mata.

"Diana kamu kenapa?" tanya pak Angga kemudian menghampiri putrinya.

"Ini nggak mungkin hiks hiks," ucap Diana sambil menangis tersedu-sedu.

Pak Angga merasa bingung dengan putrinya yang hanya menangis tanpa mau mengatakan apa yang sedang dia tangisi,kemudian pandangannya beralih kearah ponsel Diana yang masih terhubung dengan ponsel milik mamanya.Pak Angga segera meraih ponsel tersebut.

"Halo,sebenarnya ada apa ini?,siapa anda? dan dimana istri saya?" tanya pak Angga dengan raut wajah khawatir.

"pemilik hp ini mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat pak," jawab pria diujung telefon itu.

Pak Angga sangat terkejut saat mendengar berita tersebut"Anda jangan berbohong kepada saya"ucap Pak Angga dengan nada tegas.

"Untuk apa saya berbohong pak,kalau bapak tidak percaya datang saja kejalan xxx" ucap pria diujung telefon itu.

"Tunggu saya disana,saya berangkat sekarang" jawab pak Angga kemudian mematikan sambungan telefon itu.

"Pah,Mama,ini pasti nggak mungkin kan pah?," ucap Diana lirih.

"Diana bangun,sekarang kita cek kebenarannya," ucap pak Angga merangkul pundak Diana dan membawanya keluar kamar.

Diana dan Pak Angga berjalan dengan tergesa-gesa menuju parkiran rumah sakit,sesampainya disana Diana segera masuk dan duduk didepan setir mobil sedangkan Pak Angga duduk disebelah Diana.

Diana segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kearah yang diberitahukan pak Angga.

Sesampainya ditempat yang diberitahukan oleh pria ditelfon tadi.Diana dan Pak Angga langsung turun dari mobil dan melihat ada banyak polisi bahkan ambulance yang berada ditempat tersebut.Dan betapa terkejutnya mereka saat melihat sebuah mobil yang tak asing sudah dalam kondisi rusak parah.pandangan mereka beralih kearah jenazah yang sedang diangkat dan dimasukkan kedalam mobil ambulance.

Diana langsung berlari menghampiri jenazah itu dan dengan tangan gemetar Diana membuka kain putih yang menutupi tubuh jenazah tersebut.Diana langsung terkejut saat melihat wajah jenazah yang tak lain adalah Nyonya Riana Mamanya.

Tangisnya langsung pecah saat itu juga,Pak Angga yang mendengar tangisan puterinya langsung berlari kearah Diana,Pak Angga langsung syok saat melihat wajah istrinya yang sudah memucat dan dipenuhi banyak luka.

"Tidaaak...," Teriak Diana saat itu juga."Mama jangan tinggalkan Diana Mam,hiks hiks,"Diana menangis sambil memeluk tubuh Mamanya yang sudah tidak bernyawa.

"Riana bangun,jangan tinggalkan aku dan Diana," Ucap Pak Angga dengan berurai air mata.

Tak lama kemudian seorang polisi datang menghampiri pak Angga yang sedang menangis"Permisi pak,apa anda keluarga dari korban?"Tanya polisi tersebut.

"Benar pak,dia adalah istri saya," Ucap Pak Angga.

"Kalau begitu kami akan membawa korban kerumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut," ucap pak polisi.

"Silahkan pak," ucap paka Angga sopan.

Sementara Diana tidak bisa berhenti menangis rasanya dia masih tidak percaya jika Mamanya sudah tidak lagi bernyawa.

Atas persetujuan Pak Angga Jenazah nyonya Riana dibawah kerumah sakit dengan menggunakan Ambulance,Diana duduk didalam mobil tersebut sedangkan pak Angga yang membawa mobil milik Diana.

Jangan lupa like dan komen ya readers sertakan juga votenya supaya author lebih semangat nulisnya

TERIMA KASIH

Terpopuler

Comments

Little Peony

Little Peony

Aku suka cerita nya thor
Semangat update nya ✨

2020-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Andra Malik
3 Pertemuan Pertama
4 Rasa Cinta
5 Kabar Buruk
6 Kesedihan Diana
7 Pemakaman
8 Kecelakaan Kecil
9 Bertemu Dokter Evan
10 Visual
11 Bertemu Sahabat
12 Bertemu sahabat masa kecil
13 Kecewa
14 Mengantarnya pulang
15 Bosan
16 Nasi Goreng
17 Sebuah kenyataan
18 Masa lalu pak Angga (bagian 1)
19 Masa lalu Pak Angga (bagian 2)
20 Masa lalu pak Angga (bagian 3)
21 Kekhawatiran Angga
22 Sebuah Keputusan
23 Rasa Sakit
24 Kedatangan Para Sahabat
25 Jalan-jalan
26 Makan Siang Bersama
27 Kemarahan Andra
28 Bangkrut
29 Keluarga Lengkap
30 Syarat
31 Keputusan Diana
32 Keputusan yang Sulit
33 Pertemuan Andra dan Pak Angga
34 Keputusan Mendadak
35 Pertemuan dengan Sahabat
36 Rapuh
37 Hari pernikahan (Bagian 1)
38 Hari Pernikahan (Bagian 2)
39 Kekacauan
40 Kemarahan Andra
41 Sadisnya Andra
42 Terungkap
43 Rapuh
44 Hadiah
45 Cemburu
46 Mulai posesife
47 Ponsel Baru
48 Kejutan
49 Kekhawatiran Andra
50 Patah Hati
51 Kenangan pahit
52 Kekhawatiran Diana
53 Pertengkaran
54 Baikan
55 Kemarahan Diana
56 Kedatangan Damian
57 Kecewa
58 Kebohongan Diana
59 Kedatangan Andra
60 Masa lalu Andra
61 Romantis
62 Menuju malam pertama
63 Malam Pertama
64 Kabur
65 Bertengkar Lagi
66 Egois
67 Awal Mula Pertemuan Andra dan Kevin
68 Panggilan Kakak
69 Kedatangan Andara
70 Andra yang kesal
71 Andra yang kesal 2
72 Kedekatan Aldo dan Sarah
73 Takut kehilangan
74 Hamil
75 Ngidam
76 Masalah rujak
77 Tamu Tak Diundang
78 Andra Yang Polos
79 Ketakutan Sarah
80 3 lawan 1
81 Kecelakaan
82 Kondisi Aldo
83 Benarkah Mereka Kembar??
84 Rencana Besar
85 Dara yang Diam
86 Siapa Gina??
87 Interogasi Gina
88 Rencana Luna
89 Mulai Mengatur
90 Sandiwara Maya
91 Bertengkar
92 Tuduhan Andra
93 Kepergian Diana
94 Keadaan yang berbeda
95 Kenangan Indah
96 Curiga
97 Sakit Perut
98 Melahirkan
99 Namanya Diandra
100 Kembali kerumah lama
101 Kecurigaan Andra
102 Kemarahan Dan Dilema
103 Mendengar Rencana Mereka
104 Tuduhan yang menyakitkan
105 Kemarahan Kevin
106 Penyesalan Pak Angga
107 Keputusan untuk pergi
108 Semakin Curiga
109 Janjian Dengan Sarah
110 Penculikan Diandra
111 Sisi Mafia Andra
112 Pria Misterius
113 Kasih Sayang kakak beradik
114 Masa Lalu Gina
115 Pria Menyebalkan
116 Persiapan Pernikahan Aldo dan Sarah
117 Dewa penghianat
118 Acara pernikahan
119 Bertemu lagi
120 Kembalinya Meli
121 Dilema Dewa
122 Kerja Sama
123 Duka Dimalam Pengantin
124 Menjalankan Rencana
125 Diana Diculik
126 Ternyata Kenzo adalah Aldo
127 Kekejaman Aldo
128 Cerita Masa Lalu Bagian 1
129 Rahasia masa lalu Bagian 2
130 Rahasia Masa Lalu Aldo
131 Rahasia Masa Lalu Andra
132 Terungkapnya Kebenaran
133 Kembalikan Diandra
134 Penyesalan Bagas
135 Akhir Yang Bahagia
136 CPP Season 2
137 CPP season 2
138 Devano Azkara
139 Kesedihan Pandu
140 Maafkan Dia
141 Bersatunya keluarga
142 Aku Kakakmu
143 kecelakaan Aditya
144 Mata-mata
145 Kekesalan Diandra
146 Dimana Aditya
147 Apa kau ingat janjimu??
148 Kedatangan para kerabat
149 Kemarahan Andra
150 Mengunjungi Panti Asuhan
151 Rencana mengadopsi
152 Pertemuan
153 Mengadopsi
154 Cassandra Malik
155 Mulai Akur
156 Salah Paham
157 Rencana
158 Kebahagiaan Keluarga Malik
159 kedatangan Amanda
160 Diandra diculik
161 Sebuah Video
162 Syarat
163 Ulang Tahun Terburuk
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Andra Malik
3
Pertemuan Pertama
4
Rasa Cinta
5
Kabar Buruk
6
Kesedihan Diana
7
Pemakaman
8
Kecelakaan Kecil
9
Bertemu Dokter Evan
10
Visual
11
Bertemu Sahabat
12
Bertemu sahabat masa kecil
13
Kecewa
14
Mengantarnya pulang
15
Bosan
16
Nasi Goreng
17
Sebuah kenyataan
18
Masa lalu pak Angga (bagian 1)
19
Masa lalu Pak Angga (bagian 2)
20
Masa lalu pak Angga (bagian 3)
21
Kekhawatiran Angga
22
Sebuah Keputusan
23
Rasa Sakit
24
Kedatangan Para Sahabat
25
Jalan-jalan
26
Makan Siang Bersama
27
Kemarahan Andra
28
Bangkrut
29
Keluarga Lengkap
30
Syarat
31
Keputusan Diana
32
Keputusan yang Sulit
33
Pertemuan Andra dan Pak Angga
34
Keputusan Mendadak
35
Pertemuan dengan Sahabat
36
Rapuh
37
Hari pernikahan (Bagian 1)
38
Hari Pernikahan (Bagian 2)
39
Kekacauan
40
Kemarahan Andra
41
Sadisnya Andra
42
Terungkap
43
Rapuh
44
Hadiah
45
Cemburu
46
Mulai posesife
47
Ponsel Baru
48
Kejutan
49
Kekhawatiran Andra
50
Patah Hati
51
Kenangan pahit
52
Kekhawatiran Diana
53
Pertengkaran
54
Baikan
55
Kemarahan Diana
56
Kedatangan Damian
57
Kecewa
58
Kebohongan Diana
59
Kedatangan Andra
60
Masa lalu Andra
61
Romantis
62
Menuju malam pertama
63
Malam Pertama
64
Kabur
65
Bertengkar Lagi
66
Egois
67
Awal Mula Pertemuan Andra dan Kevin
68
Panggilan Kakak
69
Kedatangan Andara
70
Andra yang kesal
71
Andra yang kesal 2
72
Kedekatan Aldo dan Sarah
73
Takut kehilangan
74
Hamil
75
Ngidam
76
Masalah rujak
77
Tamu Tak Diundang
78
Andra Yang Polos
79
Ketakutan Sarah
80
3 lawan 1
81
Kecelakaan
82
Kondisi Aldo
83
Benarkah Mereka Kembar??
84
Rencana Besar
85
Dara yang Diam
86
Siapa Gina??
87
Interogasi Gina
88
Rencana Luna
89
Mulai Mengatur
90
Sandiwara Maya
91
Bertengkar
92
Tuduhan Andra
93
Kepergian Diana
94
Keadaan yang berbeda
95
Kenangan Indah
96
Curiga
97
Sakit Perut
98
Melahirkan
99
Namanya Diandra
100
Kembali kerumah lama
101
Kecurigaan Andra
102
Kemarahan Dan Dilema
103
Mendengar Rencana Mereka
104
Tuduhan yang menyakitkan
105
Kemarahan Kevin
106
Penyesalan Pak Angga
107
Keputusan untuk pergi
108
Semakin Curiga
109
Janjian Dengan Sarah
110
Penculikan Diandra
111
Sisi Mafia Andra
112
Pria Misterius
113
Kasih Sayang kakak beradik
114
Masa Lalu Gina
115
Pria Menyebalkan
116
Persiapan Pernikahan Aldo dan Sarah
117
Dewa penghianat
118
Acara pernikahan
119
Bertemu lagi
120
Kembalinya Meli
121
Dilema Dewa
122
Kerja Sama
123
Duka Dimalam Pengantin
124
Menjalankan Rencana
125
Diana Diculik
126
Ternyata Kenzo adalah Aldo
127
Kekejaman Aldo
128
Cerita Masa Lalu Bagian 1
129
Rahasia masa lalu Bagian 2
130
Rahasia Masa Lalu Aldo
131
Rahasia Masa Lalu Andra
132
Terungkapnya Kebenaran
133
Kembalikan Diandra
134
Penyesalan Bagas
135
Akhir Yang Bahagia
136
CPP Season 2
137
CPP season 2
138
Devano Azkara
139
Kesedihan Pandu
140
Maafkan Dia
141
Bersatunya keluarga
142
Aku Kakakmu
143
kecelakaan Aditya
144
Mata-mata
145
Kekesalan Diandra
146
Dimana Aditya
147
Apa kau ingat janjimu??
148
Kedatangan para kerabat
149
Kemarahan Andra
150
Mengunjungi Panti Asuhan
151
Rencana mengadopsi
152
Pertemuan
153
Mengadopsi
154
Cassandra Malik
155
Mulai Akur
156
Salah Paham
157
Rencana
158
Kebahagiaan Keluarga Malik
159
kedatangan Amanda
160
Diandra diculik
161
Sebuah Video
162
Syarat
163
Ulang Tahun Terburuk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!