Cinta Pertemuan Pertama (S1&S2)
Diana Az-Zahra
Gadis cantik berusia 20 tahun dengan tinggi 180 cm itu sedang berjalan dengan terburu-buru di sebuah lorong rumah sakit sambil terus menghapus air matanya yang sedari tadi mengalir membasahi wajah cantiknya.
Dia mempercepat langkah kakinya dan segera menghampiri meja resepsionis."Permisi suster pasien atas nama Angga Wijaya dirawat dimana ya?"tanya Diana sambil menghapus air matanya.
"Tunggu sebentar mbak,saya cari dulu" ucap suster tersebut.
"Tolong cepat sus,"
"Maaf Mbak pasien atas nama bapak Angga Wijaya dirawat di ruang UGD."
"Ruangannya disebelah mana ya sus?" tanya Diana serius.
"Nanti mbak lurus aja lalu belok kanan,nah disitu ruangannya," ucap suster itu sambil menunjuk kearah lorong rumah sakit.
"Terima kasih suster," ucap Diana kemudian berjalan kearah yang dikatakan suster tadi.
Sesampainya didepan ruang UGD,Diana meliahat mamanya yang sedang duduk diruang tunggu dengan air mata yang tiada hentinya mengalir diwajah yang mulai terlihat menua itu.
"Mama," panggil Diana yang kemudian menghampiri sang mama.
"Diana,papa sayang papa" Tangis mama Diana pecah dipelukan putri semata wayangnya tersebut.
"Papa kenapa Mam?" tanya Diana.
"Papa terkena serangan jantung Dian," ucap mama Diana disela tangisnya.
"Apa,terus bagaimana keadaan papa sekarang Mam?"
"Mama juga belum tau,solnya dokter belum keluar sejak tadi" jawab Mama Diana.
Tak berselang lama pintu ruang UGD pun terbuka dan muncul seorang dokter dari balik pintu tersebut.Diana yang melihat dokter keluar dari ruangan papanya segera berjalan menghampiri dokter itu.
"Dokter, bagaimana keadaan papa saya Dok?" tanya Diana sambil menatap Dokter tersebut.
"Pak Angga mengalami serangan jantung yang cukup parah,tapi untunglah dia cepat dibawa kemari karena kalau tidak nyawanya nggak akan tertolong," jawab Dokter tersebut.
"Apa sekarang papa saya udah sadar Dok?" tanya Diana lagi"Apa kami boleh menemuinya?"sambungnya.
"Maaf untuk sekarang pasien belum bisa diganggu,karena pasien membutuhkan istirahat total,?" jawab Dokter yang bernama Evan itu.
"Terima kasih Dok," ucapnya lirih.
"Sama-sama,kalau begitu saya permisi dulu," ucap Dokter Evan.
Diana hanya menjawab dengan anggukan kepala,rasa khawatirnya terhadap sang papa belum hilang sebelum iya dapat melihat papanya secara langsung.
Sementara Dokter Evan yang sudah melangkah menjauhi Diana dan juga mamanya menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Diana yang sedang duduk dengan berurai air mata."cantik ,"gumamnya.
Tak terasa hari sudah menjelang malam namun Diana sama sekali belum bisa menemui papanya,Diana yang melihat Mamanya yang terlihat lelah langsung menghampiri mamanya.
"Mam,sebaiknya Mama pulang dulu,pasti mama capek dari tadi nungguin papa disini?" tutur Diana.
"Mama nggak apa-apa Dian," ucapnya lemah.
Tak berselang lama Dokter Evan dan dua perawat datang menghampiri mereka.Diana yang melihat kedatangan mereka segera bangun dari duduknya.
"Dok,apa saya belum bisa bertemu papa saya Dok?" tanya Diana
"Kami akan memindahkan bapak keruang rawat,kalian nanti bisa menemuinya disana," jawab Dokter Evan.
Dokter Evan dan kedua perawat tersebut masuk kedalam ruang UGD,dan tak berselang lama mereka keluar dengan mendorong tempat tidur yang terdapat pak Angga disana.Diana dan mamanya yang melihat papanya keluar dari ruang UGD langsung mengikuti para suster yang sedang mendorong tempat tidur papanya.Namun langkah mereka terhenti ketika sala satu suster mencegah mereka.
"Maaf,sala satu dari kalian tolong ikut saya karena ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani," ucap suster tersebut.
"Kalau begitu biar saya aja sus," jawab Diana kemudian mengikuti suster itu.
Setelah semua urusan selesai Diana segera menyusul mamanya keruang rawat tempat papanya dirawat sekarang,setelah sampai di depan ruangan tersebut diana lansung memasukinya dan berjalan kearah papanya yang sudah siuman.
"Papa," ucap Diana sambil berlari dan langsung memeluk pria yang selalu memanjakannya itu."Gimana keadaan papa?"tanyanya tanpa melepaskan pelukannya.
"Papa baik-baik saja,kamu nggak usah khawatir ya," jawab pak Angga membelai rambut putrinya.
"Diana,kamu jangan kayak gini sayang kasian tuh papa," tegur nyonya Riana lembut.
Diana yang mendapat teguran dari mamanya segera melepaskan pelukannya kemudian duduk ditepi ranjang.
"Pa,kenapa papa Tiba-tiba terkena serangan jantung,setau Diana papa nggak pernah sebelumnya kayak gini?" Tanya Diana.
"Papa dapat kabar kalau perusahaan cabang kita yang ada diluar kota bangkrut karena ulah seseorang,?" Jawab pak Angga
Flash back off
Dikantor Wijaya Group
Pak Angga Wijaya sedang sibuk didepan laptopnya sambil sesekali membuka beberapa berkas yang terdapat disana,namun tiba-tiba pandangannya teralihkan kearah telfon yang berdering,pak Angga langsung mengangkat telfon tersebut.
"Halo," ucap pak Angga.
"Halo pak Angga, maaf pak ada berita buruk," ucap seoarang lelaki diseberang.
"Berita buruk apa?" Tanya pak Angga dengan ekspresi wajah yang mulai berubah.
"kantor cabang bapak yang ada disini mengalami kebangkrutan pak" ucap pria tersebut.
"Apa..," pak Angga lansung berdiri ketika mendengar hal tersebut "Bagaimana bisa terjadi hal seperti itu," sambungnya.
"Manager keuangan kita korupsi pak,dan dana perusahaan yang dia bawa bukanlah jumblah yang sedikit pak" kata pria yang tak lain adalah tangan kanan pak Angga.
"Kalian memang tidak becus," ucap pak Angga dengan suara tinggi kemudian langsung menutup panggilan tersebut.
Pak Angga yang sangat marah langsung membanting vas yang ada diatas mejanya beserta semua barang yang ada disana"sial,sial,sial berani sekali Feri berkhianat padaku,"umpatnya sambil menyebut nama manager keuangan yang telah melakukan korupsi tersebut.
Pak Angga benar-benar emosi sekarang tapi tiba-tiba pak Angga memegang dadanya yang terasa sakit dan lansung terjatuh kelantai yang kemudian tidak sadarkan diri.
Diluar Weni sekertaris pak Angga yang mendengar suara keributan behenti didalam ruangan bosnya memberanikan diri untuk masuk dan betapa kagetnya Weni saat melihat bosnya terkapar dilantai dan tak sadarkan diri.Weni yang panik langsung memanggil satpam dan membawa pak Angga kerumah sakit.
Flash back on
"Jadi manager keuangan papa yang namanya Feri itu korupsi?"Tanya Diana sambil menatap papanya intens.
" Iya,padahal papa percaya sekali padanya,"ucap pak Angga lirih
"Sudahlah pah,papa nggak usah mikirin hal itu dulu,papa harus banyak-banyak istirahat supa cepat pulih," Sela nyonya Riana.
"Iya mama benar pah,pokokya papa nggak boleh banyak pikiran dulu,papa fokus aja sama kesembuhan papa," ucap Diana.
" Diana sebaiknya kamu pulang dulu,kamu pasti capek biar mama yang jaga papa disini,"kata Nyonya Riana
"Iya sayang kamu pulang saja,besok kamu juga kuliah kan" sela pak Angga.
"kalau begitu Diana pulang dulu besok sebelum kuliah Diana datang lagi kesini," jawab Diana sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
Diana kemudian keluar dari rumah sakit lalu masuk kedalam mobil yang sudah menunggu didepan rumah sakit,mobil kemudian melaju meninggalkan area rumah sakit dan berjalan kearah rumah mewah tempat tinggal keluarga Wijaya.
Halo para readers sekalian selamat membaca cerita aku ya,author minta maaf jika masih banyak kesalahan kata solnya ini juga cerita pertama aku,jangan lupa like,komen dan vote nya ya terima kasih
Salam hangat dari Author untuk para pembaca setia terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Ariez Aprieo
Hallo Kak,aku mampir nih 🙋♀️🙋♀️
2021-04-05
1
Ines
lanjutt
2021-03-14
0
Gua Hanif
fskjs
2021-03-05
0