dengan segera Atya menghampiri lalu bertanya tanpa ragu pada pria yang datang tersebut.
"Tuan apa ada sesuatu?"
"Apa ada yang bisa saya bantu? "
"Kami sudah tutup dari setengah jam yang lalu! Maaf" ujar Atya dengan wajah yang merasa bersalah
Sontak Aryan tersadar ketika mendengar lontaran pertanyaan, ia pun bingung sejak kapan dia masuk, namun bukan itu yang penting sekarang, ia pun mencoba untuk tetap terlihat biasa saja dalam menunjukkan sikap
"benarkah restorant ini sudah tutup?
Tapi kenapa di depan masih memasang tanda buka?"
"Lagipula pintunya juga tidak terkunci jadi saya pikir restorant ini belum tutup" ujar Aryan yang berbicara seolah tidak bersalah, itu pun memasang wajah yang tidak ramah
"benarkah?, maafkan saya tuan saya yang salah"
"Kalau boleh tau apa ada sesuatu yang anda perlukan?" ujar Atya yang berbicara dengan nada lembut namun was-was
"Tidak ada, hanya saja saya sedang mencari pemiliknya, apa pak Yusron ada? Atau ibu nani?" ujar Aryan ia berbicara dengan wajah datar namun jelas memperhatikan Atya setiap lekuk dari wajah sang wanita
"Maafkan saya tuan saya juga pemiliknya, saya anak pak Yusron hanya saja ayah dan mamah saya sedang pergi untuk menjalankan solat jumaat karna ini hari jumaat, bagi kami ini adalah hari yang penuh kebarokahan dan umat islam wajib menjalankan solat jumat" ucap atya yang berbicara dan mencoba menjelaskan tentang apa itu solat jumaat, dan berbicara dengan senyum yang ramah dan manis.
Atya berbicara seperti itu karna atya tau bahwa Aryan adalah orng kristen terlihat dari kalung yang di pakai oleh aryan.
Pasalnya Aryan benar-benar tidak seperti CEO pada umumnya yang akan memakai jas dan berdandan rapi, aryan benar-benar sangat biasa dengan pakaian seperti seorang preman dan nada bicara yang sangat datar dan dingin.
lagi pula aryan baru saja datang ke indonesia dan baru menjadi CEO. dia besar di luar negri dan tinggal dengan sahabatnya, namun pernah tinggal di indonesia selama 2 tahun, saat masih SMA, jadi dia tidak tau apapun tentang negara aslinya ini, sedangkan bahasa Indonesia ia pelajari selama masih duduk di bangku Sekolah menengah pertama
"Oke saya mengerti, tidak papa jika pak Yusron tidak ada, lain kali mungkin saya bisa bertemu dengan beliau lagi, kalau begitu saya permisi"ujar Aryan yang dengan segera memalingkan badan untuk pergi.
Atya ingin bertanya lagi, namun ia urungkan karena dengan cepat Aryan bergegas pergi dari tempat itu.
"Pria aneh dan dingin,
Ada apa dia mencari ayah?"
"Seperti bukan orng baik,aku harus segera pulang untuk memberi tau ayah" ucap Atya yang berinisiatif cepat karna khawatir
Setelah menyelesaikan bersih-bersihnya dia bergegas mengambil tas dan kunci restorant dan segera menutup restorant, lalu beranjak pulang
Setelah sampai di rumah,dia mengetuk pintu rumah dan mengucapkan salam sebelum masuk
"Asalamualaikum aku pulang," ucap Atya
Sambil melihat sekeliling tapi dia bahkan tidak menemukan adiknya
"Apa belum pulang?, bukannya sudah mau jam 2, kenapa ayah, mamah dan adik belum pulang?, ....... Sudahlah lebih baik aku mandi dulu jika mereka sudah pulang baru akan ku beritahu" ucapnya final
Saat ayah, mamah dan adiknya itu pulang atya langsung menyambutnya di depan pintu.
Adik atya langsung bergegas masuk untuk belajar, sehingga membuat atya tidak bisa bertanya, sedangkan ayah dan mamahnya duduk dengan ekspresi yang tidak bersemangat dengan wajah terlihat jelas menumpuk banyak fikiran, itu membuat Atya bingung dan membuatnya mengurungkan niatnya untuk memberitahu hal yang tadi ingin dia bicarakan
Dia hanya bertanya dengan hati-hati agar tidak membuat kedua orng tuanya itu terganggu fikiran nya.
"Ayah ada apa?
Apa terjadi sesuatu?
Mah kenapa ayah dan mamah kelihatan tidak senang?" tanya Atya dengan pelan
"tidak nak,hanya saja ayah dan mamah sedikit bingung apa yang akan kita lakukan jika restorant kita sudah di gusur" ujar ayah Atya yang terlihat jelas gurat khawatir nya
"Apa yang ayah katakan?"
Atya yang seakan tidak percaya dengan perkataan ayahnya itu, lebih tepatnya tak mengerti ungkapan tiba-tiba sang Ayah
"Penggusuran? Restorant? Apa maksud ayah, kenapa restorant kita harus di gusur?" tanya atya
"Kamu harus tau atya tanah tempat restorant kita itu sebenarnya bukanlah tanah kita melainkan tanah milik seorang CEO besar dari prusahan AL grub, Ayah juga tidak bisa berbuat apa apa" ujar sang ayah, mungkin terlihat tenang namun sebenarnya beliau mati-matian menekan rasa frustasinya
"Walaupun begitu ayah tapi kenapa mendadak seperti ini?" - atya
"Kamu tidak perlu pedulikan itu, yang harus kita lakukan sekarang adalah bagaimana kita akan mendirikan restorant di tempat lain, atau kita cari kerja lain saja".-ayah atya yang berbicara untuk meyakinkan istri dan anak perempuannya juga dirinya sendiri.
"Apa mereka akan memberikan kompensasi untuk penggusuran itu ayah?" - tanya atya
"Tentu saja nak, hanya saja sangat sulit mendapatkan tanah yang bagus dengan harga yang kita mampu." - ayah yang bicara seakan ingin menyerah tapi tertahankan oleh wajah anak gadisnya yang mulai gelisah itu
"Ayah, mamah jangan permasalahkan masalah ini lagi yah, kita akan membicarakan nya lain waktu saja, sekarang yang harus di lakukan adalah, bagaimana pun keadaannya ayah dan mamah harus tetap menjaga diri dan kesehatan. ini hanya masalah bisnis dan uang kan yah, insyaallah ada jalan nya kita yakin saja ada Allah yang membantu kita" ini lah alasan mengapa walaupun hidup yang terkadang kekurangan tetap dapat di jalani oleh kedua orang tua Atya, karena mereka memiliki anak gadis yang tak pernah luput mengingatkan mereka tentang ibadah dan rasa syukur menjadi kekuatan besar untuk mereka sebagai orang tua.
"Mamah selalu bilang sama atya bahwa rezeki yang Allah miliki itu luas kan, kita hanya perlu percaya bahwa seberat apapun cobaan yang allah berikan pada kita, kita hamba yang taat padanya akan mendapatkan hasil yang baik darinya juga, iya kan ayah"`, ucap Atya meyakinkan kedua orng tuanya agar tetap tegar untuk masalah yang sedang mereka alami ini.
"Iyah nak terima kasih banyak karna sudah mau mengerti ayah dan mamah
Seharusnya kami orng tua memberikan yang baik untuk kamu, tapi kami malah membuat beban untuk kamu." -mamah yang berbicara dengan rasa bersalah.
"Sudahlah kita tak perlu berbicara tentang ini lagi, ayo ayah,mamah kita makan" -atya
Orng tua atya merasa terharu dan bersyukur telah di berikan seorang putri yang mau mengerti mereka dalam keadaan apapun.
Dan ternyata masalah ini bermula dari awal seorang 'Roky Aryan' yang berpapasan dengan ayah atya saat dalam perjalanan kembali dari restorant.
Aryan yang ingin bertemu dengan ayah atya ternyata bertujuan ingin membicarakan masalah penggusuran restorant milik ayah Atya.
"Halo paman, kebetulan sekali kita bertemu di sini,"
"Paman apa kabar?" - Aryan yang menyapa pak yusron dengan sopan
"Kamu?
Apa kamu Aryan?
Anak muda yang saat itu masih SMA, yang duduk di jalanan karna tidak mau kembali keluar negri untuk sekolah bisnis itu kah?!" - pak yusron
"Benar paman,saya Aryan dan paman juga tau klo orng tua saya yang menyewakan tanah tempat restorant paman." - Aryan yang bicara dengan hati-hati
"Ouhh iyh kamu benar, apa sekarang kamu sudah jadi CEO prusahan AL grub?, seperti yang orang tua kamu inginkan" - tanya pak yusron
"Iyah paman benar"
"Sebenarnya, saya datang kesini hari ini karena sengaja ingin bertemu dengan paman
sebab ada sesuatu yang harus saya bicarakan dengan paman" - Aryan
Ouhh iyh nak silahkan apa itu? - pak yusron
"Saya benar-benar merasa bersalah harus melakukan ini, karna paman pernah menasehati saya dan memberi saya dorongan sehingga saya berhasil seperti sekarang. Tapi saya dengan berat hati harus melakukan ini, jika saya tidak melakukannya maka saya akan di paksa menikah dengan orng yang tidak saya suka.
jadi saya terpaksa harus menggusur restorant paman untuk mendapatkan kembali tanah itu, karna papah saya sudah memberikan perjanjian pada saya, jika saya bisa mendapatkan tanah itu dari paman, maka saya tidak akan di paksa menikah lagi.
Saya benar-benar minta maaf paman saya begitu egois dan tidak tau diri, saya akan memberikan ganti rugi untuk itu paman,Tolong paman jangan salah faham" - aryan yang merasa tidak enak hati dengan pak yusron yang pernah membantunya itu.
"Untuk apa saya salah faham nak, itu juga adalah tanah kamu, dan itu hak kamu, sayalah yang hanya menumpang di tempat itu.
Jadi nak tolong beri saya waktu yah untuk berfikir dan membereskan barang-barang di restorant saya". - pak yusron berbicara dengan berat hati tapi dengan wajah seperti tidak terjadi apa-apa.
"Saya benar-benar minta maaf dan berterima kasih paman"
"Paman jangan buru-buru saya juga tidak memaksa paman, hanya saja tanah itu akan di bangun sebuah pabrik besar oleh papah saya" - aryan
Kalau begitu saya permisi dulu paman
Sekali lagi saya minta maaf - aryan
Pak yusron yang hanya bisa tersenyum
Dengan perasaan yang campur aduk.
TBC......🌹
Jangan lupa
LIKE 👍 VOTE 😉 RATE ⭐ KOMEN 🥰
SEE YOU NEXT TIME 🍒
HAPPY READING ALL 🌈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Dhina ♑
ceritanya bagus pokoknya
tapi ada tanda baca yg kurang ya, dalam kalimat, atau maaf, mungkin terlewat. Dan untuk nama orang, jangan lupa, selalu di awali huruf besar 👍👍
lanjut ya thor, ceritanya menaik
2021-03-26
1
tɛʀsɛʀaɦ ʟʊ aʝa ɖaɦ
ceritanya mengugah hati.
thor mampir ya kecerita aku
👉 Do You Love Me ?
2020-11-02
1
Ummi Raihan Yazid
tingktkan kualitasya
2020-11-01
1