Drama mertu ( masa lalu ranita)

" Akhirnya sampai rumah juga, sudah kangen aku dengan kasur empukku." teriak mba Yuli sambil berlalu masuk tak lupa di belakang mba Yuli ada mertua yang juga masuk di ikuti langkah Tora sedangkan David dan ranita masi di belakang jalan berdua karena emang ada bawaan tas ranita.

"Assalamualaikum." ucap ranita saat hendak masuk rumah mertuanya dan di ikuti oleh David.

" Nah ranita kamu cepat taroh tasmu di kamar trus balik sini." perintah ibu Santi ke ranita.

"Bu, emangnya kenapa ranita di suruh balik sini lagi toh." tanya David bingung dengan perubahan ibunya.

" Sudah kalian sana taroh dulu tas kalian." ucap ibu Santi sambil menunjuk arah kamar David yang emang agak kebelakang.

"Ya, ayo dek kita istirahat dulu pasti capek seharian tadi berdiri." ucap mas David lembut.

Namun hanya anggukan dari ranita sambil mengekor di belakang David.

" Kamu langsung mandi ya trus istirahat." ucap David ke Renita.

" Ya mas,... mas heemm....mas nanti aja deh." ucap ranita malu dan ragu.

" Kenapa?" tanya mas David lembut sambil mendekatkan dirinya ke sebelah duduk ranita.

" Gak jadi mas, kalo gitu ranita mau mandi dulu ya, permisi." ucap ranita yang malu langsung ngacir ke kamar mandi.

David yang melihatnya hanya gelengkan kepala, ya kamar David sudah tersedia kamar mandi kecil jadi tak perlu lagi repot-repot mengantri di kamar mandi lain.

" Hadu, bikin deg dg dik Duk ja, kenapa aku bisa gugup sendiri sih itu kan suami ku kenapa Jadi gerogi gini sih, duh gimana ya,kalo mas David minta haknya, aku belum berani ngasih, mas David kira-kira maksa gak ya." ucapku ke tembok yang tak bisa bicara.

Setelah selesai mandi saat keluar kamar mandi sudah ku lihat mas David yang sudah anteng duduk besender di atas ranjang sambil memainkan leptop nya, entah sebenarnya apa yang di lakukan ya dengan leptonya itu sepertinya asik sendiri tanpa Saad aku sudah ada di sebrang ranjang

" Mas, sudah sholat ashar? Tanyaku takut-takut.

"Belum, ini mas nungguin kamu.kita solat bareng aja yuk biar sekalian selesainya bareng." jawab mas David sambil tersenyum tak lupa meletakan laptopnya di atas naska samping ranjang.

Setelah sholat kami pun ngobrol ringan sambil menunggu jam sholat Maghrib, namun saat menyantap untuk pendekatan ekh suara gedoran pintu yang tak berhenti menghentikan obrolan kami berdua.

" Lah ibu, ada Bu?" tanya David bingung saat membuka pintu ibu Santi sudah di depan kamar sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

" Istrimu mana?" tanpa basa basi ibu Santi langsung menanyakan keberadaan ranita.

" Ya Bu ada apa Bu? Tanya ranita takut takut.

" Ada apa ada apa.itu rumah kaya kapal pecah cepet bersen, ingat ya gara-gara mengurusin pernikahan kamu rumah ku jadi terbengkalai." ucap ibu Santi emosi.

" Dan kamu David kamu lihat kan rumah ibu gimana hampir seminggu ibu di rumah tetangga istrimu rumah jadi kacau balau begini." ucap ibu Santi mengomel sambil memarahi menanti dan anak lelakinya sepertinya ibu Santi benar-benar marah padahal badan sama-sama capak.

sedangkan selama mendekati acara rumah yang menempati ya mba Yuli kakak David tapi emang dasarnya Yuli orangnya pemalas jadi maklum klo rumah berantakan selama beberapa hari gak di huni oleh ibu Santi.

" Bu, bukannya di rumah ada kak Yuli kenapa coba harus ranita yang beresi, ranita capek Bu baru ja sehari kami menikah udah ibu suruh-suruh beres-beres, suruh kak Yuli ja, toh kak Yuli yang tinggal kemarin di rumah ini masa gak bisa beres-beres." jawab David membela ranita,karena memang ranita di nikahi David bukan karena ingin di jadikan babu melainkan emang benar- benar tulus menikahinya.

"Sudah mas gak apa biar Nita bantu beresin rumah, toh Nita juga tinggal disini sekarang." Jawab ranita lembut,padahal hati ranita rada dongkol sih baru ja masuk rumah ini udah di suruh beres-beres.

" Gak usah, biarin ja begini, kita masuk kamar aja biar ja kak Yuli atau ibu yang beresi. kamu pasti capek dek kita baru menikah sehari udah ada drama gak enak untuk mu."

Ajak mas David masuk dan langsung mengunci pintu kamar.

Selasai sholat Maghrib kami berdua pun keluar rencananya hendak makan malam, namun niat hati ingin ke meja makan tapi dengar suara nyaring yang bikin aku dan mas David menoleh ke arah sumber suara.

" Astaga, ini rumah masih berantakan, heh Nita kamu gak beresin ini rumah kenapa masih begini. kukira tadi sudah di kerjakan ibu tinggal tidur sebentar." omel ibu Santi.

" Bu, apa-apaan sih, Nita istriku baru sehari jadi istriku tapi ibu sudah memerintah Nita beres-beres kan sudah David bilang suruh kak Yuli beresin kan dia yang kemarin nempati rumah masa gak lihat rumah berantakan." bela mas David emosi, ku pegang lengan mas David karena lleflek agar mas David tenang.

" Kamu bela gadis miskin ini vid, dia itu kamu nikahi emang cocok jadi babu, masa ya kamu nikahi mau jadi ratu gak bisa, tinggal di rumah ini harus beres-beres dan semua pekerjaan rumah harus yang numpang yang kerjakan." ucap emosi kak Yuli karena gak mau di salah kan apa lagi di perintah.

" Oh, begitu jadi kalo tinggal disini harus kerjakan semua pekerjaan rumah ini gitu, karena numpang begitu mba? tanya David.

" Ya lah, klo di sini harus kerjakan semua rumah ini." ucap kak Yuli memerintah selayaknya bos.

" Termasuk kak Yuli, kan kak Yuli juga numpang, bukan hanya aku dan ranita yang numpang." jawab David hingga membuat mata kak Yuli melotot.

" Gak bisa gitu dong, kan ranita orang lain yang numpang disini klo aku kan kakak mau anak ibu." bela kak Yuli.

Terserah mu lah kak, percuma ngomong sama kakak, aku sama ranita mau keluar dulu, ingat ranita ku nikahi bukan kujadikan pembantu." ucap tegas David di hadapan ibu dan kak yuli. membuat kedua wanita itu langsung melotot sempurna, dan ibu Santi hendak mengomel tapi di potong oleh David.

" Jika sekali lagi ku lihat ranita di perlakukan begini, maaf Bu aku memilih kembali kerumah pakde Bambang dari pada ku lihat Nita di jadikan pembantu oleh ibu dan kak Yuli." jawab tegas David sambil menggandeng tangan ranita dan berlalu pergi meninggalkan rumah, entah tujuan penganti baru belum ada 24 jam ini, yang ada di otak David hanya keluar jalan entah kemana membawa sang istri mereka begoncengan.

Esok harinya, ranita yang sudah biasa bangun subuh membantu beresin rumah aja, niat hati ingin bikin sarapan tapi masih sungkan dengan tuan rumah, terpaksa ranita masuk kamar lagi dan membangun kan suami nya untuk sholat subuh.

" Mas, bangun mas?" Ranita menggoyangkan lengan suaminya.

" Jam berapa ini dek?" tanya David sambil menoleh ke istrinya.

" Subuhan dulu mas." jawab Ranita

" Ya sudah, mas ke kamar mandi dulu, kamu sudah subuhan?" tanya balik David ke istrinya.

" Sudah mas, baru ja,maaf ya mas ranita gak bangunin mas tadi." jawab ranita menunduk kan kepalanya.

" Ya sudah, mas ambil air wudhu dulu." jawab mas David sambil berlalu masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit menunggu suaminya selesai sholat ranita duduk setia di atas kasur hingga suaminya selesai dan merapikan alat sholatnya.

" Mas, mau ranita buatkan sarapan gak? " tanya ranita malu-malu.

" Hemmm, boleh deh dek,sekalian kita sarapan bareng." jawab mas David senang.

" Tapi ranita gak berani ke dapur takut di marahi ibu, mas temani ranita ya di dapur biar ranita yang masak." kata ranita

Tak butuh waktu lama ranita menyelesaikan masakannya dengan grogi karena di tungguin oleh suami,David yang melihat ranita hanya tersenyum aja, setelah selesai semua masakan ranita pun hendak sarapan bareng suaminya namun suara mertua dan kak Yuli mengagetkan lamunan David karena saat itu David sedang melamuni ranita yang entah di pandangan David ranita sangat cantik dan membanyakan tua bersama.

" Wau,,gitu dong jadi sadar diri kan kalo numpang harus begini pagi siapin sarapan tuan rumah dan beresi semua pekerjaan rumah ini." ucap kak Yuli sambil menarik kursi

" Nah, bener yang di katakan oleh kakak mau ini, kalo bisa setiap pagi lah begini jadi ibu gak perlu lagi beli sarapan, bisa tekor ibu apa lagi nambah ranita." ucap ibu Santi santai tanpa melihat wajah David yang sudah memerah karena menahan amarah.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

untung david sbg suami tegas bela istri

2024-04-10

0

Ꮶ͢ᮉ᳟⒋ⷨ͢⚤ᷧᴀᷜ𝐧ꙷⱥᷧ𝐀⃝ᷤ🥀❤️⃟Wᵃf🍁

Ꮶ͢ᮉ᳟⒋ⷨ͢⚤ᷧᴀᷜ𝐧ꙷⱥᷧ𝐀⃝ᷤ🥀❤️⃟Wᵃf🍁

ibu mertua dan kakao ipar macam apa itu,,pengen tak pitessss

2024-04-02

0

Norhayati Yusoff

Norhayati Yusoff

jadi babu tu

2024-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 SELELU DI BILANG BOROS
2 Kedatangan ibu mertua
3 Drama motor Reni
4 Bayar sewa kontrakan
5 Bicara dengan mas Riyan
6 Di potong sadis
7 Kabar dari mba meli
8 Drama mba yanti
9 Kisah awal mula tentang jati diri Nita
10 Sah ( masa lalu ranita)
11 Drama mertu ( masa lalu ranita)
12 Drama mertua 2 ( masa lalu ranita)
13 menyerah
14 Bertemu ibu Salma
15 Rencana
16 Menolak keinginan mertua
17 Posyandu
18 Jujur ke mba Dina
19 Tidak pulang malam ini
20 Di tinggal keluarga suami
21 Izin pulang kampung
22 Penyesalan ibu susi
23 Ranita pulang kampung
24 Kejutan untuk emak iyem
25 Tamu tak punya etika dan sopan santun
26 Kecurigaan meli
27 Ranita kembali
28 Kehebohan reni ketika melihat meli
29 Tamu tak tau diri
30 Berbelanja di mall
31 Mencari tanah
32 Riyan tak pulang lagi
33 Emosi ranita
34 sifat ibu ratmi
35 Suami zolim
36 Mulai melawan riyan
37 Ibu Susi kangen anwar
38 menjarah isi rumah
39 Ranita masuk rumah sakit
40 Ranita melahirakan
41 Emak iyem marah
42 Kenzi anand abraham
43 Hilang rasa hormat
44 Tasyakuran kenzi dan drama ibu mertua
45 Kecurigaan ranita
46 Onar di pagi hari
47 Drama rumah tak jelas
48 Seperti tinggal di hutan
49 Hasil Rekaman CCTV
50 Kepergok ranita
51 jesika asal
52 Pilihan dari ranita
53 keputusan bercerai
54 Kepergok di gudang
55 Di pecat
56 Bertemu pengacara
57 Ranitah pindah rumah
58 Pak bambang datang.
59 Surat undangan pengadilan agama
60 Sidang perdana Riyan galau
61 Suami egois dan keras kepala
62 Bertemu ibu susi
63 Reni di pulangkan
64 Rebutan warisan
65 Hasil ketuk palu
66 Derita Yuli
67 ibu Susi vs ibu ratmi
68 Status ibu susi di mata ranita
69 Riyan masih berharap ranita
70 Bukti akte cerai
71 Sifat tak bersyukur
72 Kehidupan baru
73 Suami istri romantis
74 Resikonya status janda
75 Drama brokoli
76 Tak di sangka bertemu adik ipar
77 Bukan supirmu
78 Kedatangan tamu pria tampan
79 Bertemu mantan
80 Ari berusaha
81 Ari dan arya
82 Rasa reni kepada ari
83 Ibu bikin kesal
84 Riyan menyesal
85 Oh ternyata sudah ada calon mantu
86 Kegalauan ranita
87 Bertemu Arya
88 Kegalauan ari
89 Ibu sarifa penasaran
90 Kesepakatan tiga saudara
91 Kesepakatan tiga saudara ( part 2 )
92 Riyan menyesal dan merindukan kenzi
93 Kamu lagi
94 Kejujuran Ari kepada keluarga
95 Kekecewaan Arya
96 Dia wanita ku.
97 Ari dan ranita
98 Selalu di salahkan
99 Khayalan ibu Ratmi
100 Pertengkaran anak dan ibu
101 ari
102 Ibu Ratmi kelimpungan
103 Tamu jauh
104 Kelakuan tamu
105 Sifat yang familiar
106 Arya dan Ari galau
107 ari
108 Ranita salting
109 Ibu Ratmi masuk Rumah sakit
110 Di buat frustasi oleh ibu Ratmi
111 Di ceraikan di jalan
112 Kekesalan mayla
113 Di pulangkan
114 Kegiatan baru keluarga Ari
115 kesibukan ibu ifa
116 Dilema
117 Berbagi rezeki
118 drama ibu ratmi
119 costumer kepo
120 Riyan menguping
121 Riyan menegur reni
122 Berbagi
123 Membantu nenek romlah
124 Ibu Susi di larikan kerumah sakit
125 Ari khawatir
126 Belum bisa jujur
127 Reni di cuekin
128 Reni oh Reni
129 jujur kepada keluarga
130 penyakit hati
131 kumpul keluarga
132 Dilema Ranita dan Ibu Ratmi sadar
133 syarat ranita
134 Tunangan
Episodes

Updated 134 Episodes

1
SELELU DI BILANG BOROS
2
Kedatangan ibu mertua
3
Drama motor Reni
4
Bayar sewa kontrakan
5
Bicara dengan mas Riyan
6
Di potong sadis
7
Kabar dari mba meli
8
Drama mba yanti
9
Kisah awal mula tentang jati diri Nita
10
Sah ( masa lalu ranita)
11
Drama mertu ( masa lalu ranita)
12
Drama mertua 2 ( masa lalu ranita)
13
menyerah
14
Bertemu ibu Salma
15
Rencana
16
Menolak keinginan mertua
17
Posyandu
18
Jujur ke mba Dina
19
Tidak pulang malam ini
20
Di tinggal keluarga suami
21
Izin pulang kampung
22
Penyesalan ibu susi
23
Ranita pulang kampung
24
Kejutan untuk emak iyem
25
Tamu tak punya etika dan sopan santun
26
Kecurigaan meli
27
Ranita kembali
28
Kehebohan reni ketika melihat meli
29
Tamu tak tau diri
30
Berbelanja di mall
31
Mencari tanah
32
Riyan tak pulang lagi
33
Emosi ranita
34
sifat ibu ratmi
35
Suami zolim
36
Mulai melawan riyan
37
Ibu Susi kangen anwar
38
menjarah isi rumah
39
Ranita masuk rumah sakit
40
Ranita melahirakan
41
Emak iyem marah
42
Kenzi anand abraham
43
Hilang rasa hormat
44
Tasyakuran kenzi dan drama ibu mertua
45
Kecurigaan ranita
46
Onar di pagi hari
47
Drama rumah tak jelas
48
Seperti tinggal di hutan
49
Hasil Rekaman CCTV
50
Kepergok ranita
51
jesika asal
52
Pilihan dari ranita
53
keputusan bercerai
54
Kepergok di gudang
55
Di pecat
56
Bertemu pengacara
57
Ranitah pindah rumah
58
Pak bambang datang.
59
Surat undangan pengadilan agama
60
Sidang perdana Riyan galau
61
Suami egois dan keras kepala
62
Bertemu ibu susi
63
Reni di pulangkan
64
Rebutan warisan
65
Hasil ketuk palu
66
Derita Yuli
67
ibu Susi vs ibu ratmi
68
Status ibu susi di mata ranita
69
Riyan masih berharap ranita
70
Bukti akte cerai
71
Sifat tak bersyukur
72
Kehidupan baru
73
Suami istri romantis
74
Resikonya status janda
75
Drama brokoli
76
Tak di sangka bertemu adik ipar
77
Bukan supirmu
78
Kedatangan tamu pria tampan
79
Bertemu mantan
80
Ari berusaha
81
Ari dan arya
82
Rasa reni kepada ari
83
Ibu bikin kesal
84
Riyan menyesal
85
Oh ternyata sudah ada calon mantu
86
Kegalauan ranita
87
Bertemu Arya
88
Kegalauan ari
89
Ibu sarifa penasaran
90
Kesepakatan tiga saudara
91
Kesepakatan tiga saudara ( part 2 )
92
Riyan menyesal dan merindukan kenzi
93
Kamu lagi
94
Kejujuran Ari kepada keluarga
95
Kekecewaan Arya
96
Dia wanita ku.
97
Ari dan ranita
98
Selalu di salahkan
99
Khayalan ibu Ratmi
100
Pertengkaran anak dan ibu
101
ari
102
Ibu Ratmi kelimpungan
103
Tamu jauh
104
Kelakuan tamu
105
Sifat yang familiar
106
Arya dan Ari galau
107
ari
108
Ranita salting
109
Ibu Ratmi masuk Rumah sakit
110
Di buat frustasi oleh ibu Ratmi
111
Di ceraikan di jalan
112
Kekesalan mayla
113
Di pulangkan
114
Kegiatan baru keluarga Ari
115
kesibukan ibu ifa
116
Dilema
117
Berbagi rezeki
118
drama ibu ratmi
119
costumer kepo
120
Riyan menguping
121
Riyan menegur reni
122
Berbagi
123
Membantu nenek romlah
124
Ibu Susi di larikan kerumah sakit
125
Ari khawatir
126
Belum bisa jujur
127
Reni di cuekin
128
Reni oh Reni
129
jujur kepada keluarga
130
penyakit hati
131
kumpul keluarga
132
Dilema Ranita dan Ibu Ratmi sadar
133
syarat ranita
134
Tunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!