Kisah awal mula tentang jati diri Nita

Emak Iyem adalah kakak ke ketiga dari ibu, ibu ku bernama Fatmawati, ibu ku berlima saudara empat perempuan satu lelaki, kedua kakak ibu ku sudah tiada dulu sebelum kepergian bapak, kakak pertama ibu pak de iberahim dan kakak ke dua bude endang.

Di usia ku ke 18 belas ibu dan bapakku mengalami kecelakaan saat orang tua ku pergi ke kota besar (Yogjakarta) ya ibu hendak menemui saudara ibu tepatnya adik ibu yang tinggal di sana, namun naas saat arah pulang ke kampung ada mobil besar ( truk muatan barang) melaju kencang dan entah bagaimana kejadiannya, ibu dan bapak udah di kabarkan meninggal saat aku tinggal menunggu hasil kelulusan.

Sejak kejadian itu bude Iyem atau biasa ku panggil emak Iyem yang merawatku hingga di usia ku yang ke 20 ada yang tiba-tiba datang melamar ku di rumah emak.

Ya awal mulanya semua keluarga dan aku sendiri kaget, karena setau keluarga emang aku tak pernah dekat dengan seorang pria, pulang sekolah langsung di rumah bantuin mendiang ibu hingga ibu sudah tiada pun, hanya sibuk dengan emak Iyem dan ke 3 sepupuku, kadang ikut keladang atau kesawah.

Ya pria yang naik kerumah melamar itu ada lah David ayahnya Anwar,lelaki itu nekat naik kerumah emak karena katanya sudah menyukaiku dari pertama ketemu setahun lalu( di usia ku jalan 19 tahun).

******

"David,kamu serius mau dekati gadis desa itu." ucap kakak davit bernama Yuli.

" Ya kak, aku sudah naksir sama dia ketika pertama ketemu di sawah,izinkan David melamarnya ya Bu, dia gadis naik, aku sering lihat dia kemushola dan sering lihat dia mengaji." jelas David meminta restu ibunya.

" Terserah mu lah vid, ibu sudah berulang kali menolak kamu juga tetep kekeh sama gadis yatim piatu itu." ucap ibu Santi pasrah.

"Makasih Bu." ucap tulus David tak lupa sambil memeluk ibunya, walau David sadar ibunya terpaksa menerima karena David mengancam akan pergi dari kehidupan ibunya.

" Ya sudah besok kita kesana ya Bu, lamarkan dek ranita untuk ku Bu." mohon Davin ke ibunya memelas.

"Ya,iya, besok kesana ibu lamarkan untuk mu." jawab ibu Santi terpaksa dari nadanya pun sudah di fahami David.

Setelah ngobrol dengan ibunya David pun berlalu masuk mempersiapkan sesuatu untuk besok kerumah pujaan hatinya.

" Aits, kenapa ibu izinin sih bu, aku gak mau punya ipar kere kaya gitu Bu mana yatim piatu lagi." hina Yuli protes.

" Ya mau gimana lagi Yul, tau sendiri keras kepalanya adikmu itu, ibu terpaksa terima keinginannya, dari pada dia balik ke Manado sana gak balik lagi ke ibu, di sini kita cuma ber3 dan dari keluarga ayahmu tidak ada yang baik ingat itu.

" Kalo bukan warisan ayah aku pun ogah tinggal di kampung begini Bu, rasanya aku mau balik ke Manado sana tapi kaya apa masa ya aku ketemu mantan lagi, ogah." keluh Yuli campur kesal dengan keputusan David.

********

" Sudah siap kah Bu, ayo Bu cepetan Bu ,kak Yuli mana lagi Tora ini." teriak David mengumpulkan orang rumah, ya Tora adalah anak Yuli kakaknya David.

" Ya sebentar David, gak sabaran banget sih kamu." omel Kaka Yuli sambil berjalan merapikan rambutnya.

Tak lupa di belakangnya ada Tora yang sudah siap dengan kemeja ciri khasnya.ya Tora keponakan David sudah remaja sudah sekolah SMP kelas 3.

" Haduh David, bisa sabar gak sih ibu masih cari sandal ibu yang waktu itu beli di jakarta,ada lihat gak kamu." omel ibu Santi sambil mondar mandi mencari sandal andalannya.

" Bukannya di depan ya Oma sandalnya kan semalam Oma pake untuk ke rumah ibu haji Ruli?" ucap santai Tora ke neneknya.

" Ya ampun kenapa kamu lihat gak di simpan ke dalam rumah, tora, kalo hilang gimana ha." omel ibu Santi sambil berjalan cepat melewati ke 3 orang yang berdiri mematung melihat kelakuan ibu dan neneknya.

" ibu,ibu haduh, ya sudah ayo kak, Tora kamu bawa itu ya." ucap David sambil menunjuk yang di atas meja ke Tora.

" Siap om." ucap Tora sambil mengambil benda yang di perintahkan David.

tak butuh waktu lama rombongan David menuju rumah emak Iyem, sepuluh menit mereka baru sampai dengan berjalan kaki saja karena emang rumah mereka berdekatan.

" Assalamualaikum." ucap David ya.

" Wa'alaikum salam, eh ada tamu, Monggo pinara," jawab sopan pakde Bambang.

" Ngeh pak," jawab sopan David sambil berlalu masuk dan duduk.

" Sebentar ya, bapak panggilkan emak dulu." pamit pak Bambang masuk kedalam.

" Loh pak ada apa pak kok buru-buru gitu, ada tamu kah pak di depan?"tanya mba meli yang kebetulan baru keluar dari kamarnya.

" Yo, kamu ganti baju rapian sedikit itu ada tamu di depan kamu temanin dulu sekalian buatkan minum, itu nak David anaknya mendiang juganan Roni,ibu mu mana Mel?" jelas panjang lebar pak Bambang ke anaknya.

" Lah kan bapak suaminya kok tanya meli emak di mana sih." goda meli ke bapaknya tak lupa sambil ketawa kecilnya.

"Iki bocah di takoni ( tanya )wong tue ( tua )kok malah becanda, kalo emakmu bisa bapak kantongin ( di kantong ) yok bapak kantongin ( kantong ) Mel,Ben gak ilang-ilang begini." jawab bapak dengan candanya juga,tak lupa sambil ketawa kecil dan gelengan kepala.

" Hahahaha,,pak pak, emang muat kantongnya pak," ucap canda meli.

" itu emak lagi petik dau kates di belakang." jawab meli dan berlalu ke arah dapur membuatkan air minum yang emang udah di kasih tau bapaknya ada berapa orang.

" Bu ayo masuk, ganti baju sebentar sama ganti jilbabnya Bu, ada tamu di depan." ucap pak Bambang ke istrinya sambil menarik tangan emak Iyem.

" Sek to pak, kalo emak jeblok ( jatuh) piye toh, Yo mbok sabar, main geret a'e." omel emak Iyem.

" kui loh Mak, di depan ada keluarga mendiang juragan Roni,sampean dang ganti baju Ojo dasteran ngene, sopo tau penting soale bapak delok tadi bawa kotak-kotak gitu mboh ( gak tau ) isine opo ( isinya apa ),geh Ndang ( cepat) Mak." ucap panjang lebar pak Bambang sambil menarik tangan emak masuk ke kamar, tak lupa itu keranjang sayur ikut masuk kamar karena ulah pak Bambang yang main tarik tangan emak gak berhenti.

" Lah kok meneng a'ea toh Mak." ucap pak Bambang saat menoleh betapa terkejutnya pak Bambang ternyata bojone ( pasangan)manyun mana jilbab udah miring miring gak di tempatnya blm lagi keranjang yang masih setia di apit sama emak di bawah ketiak.

"Sepurane ( Minta maaf) Mak." ucap bapak Bambang sambil cengengesan.

" Hufff, untung bojo kalo gak wes tak ulek kamu pak, mbo Yo kalo nyuruh bojo'ne kui Yo mbok delok-delok sek main tarik A'e ( Kalo buka suami sudah tak ulek kamu pak, kalo nyuruh istrinya itu ya di lihat-lihat dulu ini main tarik aja. nek emak koyo ngene mbo gowo neng jobo opo ora dadi guyon neng tamu ne.( kalo emak seperti ini di bawa kedepan apa gak jadi ketawaan sama tamunya) " omel emak sambil mukul lengan tangan bapak bambang.

" Yo sepurane Mak, iku loh Ono tamu dang ganti sebentar tak enteni Nang ngarep pintu, rausah dandan seng penting rapi." kata bapak Bambang ke istrinya.

" Yo sek tak ganti." jawab emak Iyem.

Lihat menit berlalu Mak Iyem pun sudah rapi dengan gamis dan jilbabnya.

" Maaf Yo lama, tadi pas lagi di kebun belakang rumah." kata emak Iyen sopan.

"Maaf kalo boleh tau,kedatangan keluarga ibu Santi ada apa ya ke gubuk kami." tanya pak Bambang.

" Maaf pak sebelumnya kami datang mendadak tanpa pemberitahuan dulu,kami datang kesini tujuannya ingin menjalin tali silahturahmi pada keluarga ibu dan pak Bambang." jelas ibu Santi.,sambil menyenggol tangan anak lelakinya agar mau membantu bicara.

" Ya pak, kami datang kesini berniat menjalin tali silaturahmi, dan sekalian mau minta izin untuk melamar kan adik saya ini kepada anak emak Iyem." ucap Yuli ragu.

" Melamar, maksudnya nak David ini mau melamar siapa?" jawab emak Iyem kaget.

" Saya mau melamar dek ranita Bu, jika di izinkan saya mau meminangnya." ucap lancar David.

" Walah ranita toh, anaknya Yo masih di mushola ini, klo masalah ini ya kami hanya bude dan pakde nya aja, gak bisa memutuskan setuju atau gak, soalnya kan ranita yang menjalaninya nanti, tunggu ranita pulang ya biar pakde tanyakan ranitanya bagaimana." jawab sungkan pak Bambang

Saat mereka ngobrol tiba-tiba ada suara ucap salam dari luar,ya Ranita tepat setelah ucap salam mematung di depan pintu masuk.

" Oh, ada tamu toh" ucap ranita sopan tak lupa sedikit membukukan badanya tanda menghormati tamu.

" Nah, nit sini duduk sini" perintah emak Iyem sambil menepuk-nepuk sova di sampingnya.

"Ada apa Mak? Tanya ranita bingung.

" Iki loh cah ayu, kedatangan nak David dan keluarganya ingin melamar mu." jelas pak Bambang ke ponakannya tujuan David.

" emak gak mau memaksamu nak, semua keputusan ada padamu nak kamu yang menentukan sendiri untuk masa depanmu." ucap emak Iyem sambil mengelus punggung keponakannya dengan lembut.

" Ya Mak ranita mau," ucap ranita tak menolak.

" Alhamdulillah" ucap syukur David.

Setelah acara lamaran itu dan memilih tanggal pernikahan yang sudah di sepakati.

Terpopuler

Comments

Ꮶ͢ᮉ᳟⒋ⷨ͢⚤ᷧᴀᷜ𝐧ꙷⱥᷧ𝐀⃝ᷤ🥀❤️⃟Wᵃf🍁

Ꮶ͢ᮉ᳟⒋ⷨ͢⚤ᷧᴀᷜ𝐧ꙷⱥᷧ𝐀⃝ᷤ🥀❤️⃟Wᵃf🍁

paham betul Mbak aku dg bahasa Jawa ini,,aku ini asli jawa

2024-04-02

0

cuma hobi 🇸🇩 🤝 🇮🇩

cuma hobi 🇸🇩 🤝 🇮🇩

semangat

2024-02-04

5

lihat semua
Episodes
1 SELELU DI BILANG BOROS
2 Kedatangan ibu mertua
3 Drama motor Reni
4 Bayar sewa kontrakan
5 Bicara dengan mas Riyan
6 Di potong sadis
7 Kabar dari mba meli
8 Drama mba yanti
9 Kisah awal mula tentang jati diri Nita
10 Sah ( masa lalu ranita)
11 Drama mertu ( masa lalu ranita)
12 Drama mertua 2 ( masa lalu ranita)
13 menyerah
14 Bertemu ibu Salma
15 Rencana
16 Menolak keinginan mertua
17 Posyandu
18 Jujur ke mba Dina
19 Tidak pulang malam ini
20 Di tinggal keluarga suami
21 Izin pulang kampung
22 Penyesalan ibu susi
23 Ranita pulang kampung
24 Kejutan untuk emak iyem
25 Tamu tak punya etika dan sopan santun
26 Kecurigaan meli
27 Ranita kembali
28 Kehebohan reni ketika melihat meli
29 Tamu tak tau diri
30 Berbelanja di mall
31 Mencari tanah
32 Riyan tak pulang lagi
33 Emosi ranita
34 sifat ibu ratmi
35 Suami zolim
36 Mulai melawan riyan
37 Ibu Susi kangen anwar
38 menjarah isi rumah
39 Ranita masuk rumah sakit
40 Ranita melahirakan
41 Emak iyem marah
42 Kenzi anand abraham
43 Hilang rasa hormat
44 Tasyakuran kenzi dan drama ibu mertua
45 Kecurigaan ranita
46 Onar di pagi hari
47 Drama rumah tak jelas
48 Seperti tinggal di hutan
49 Hasil Rekaman CCTV
50 Kepergok ranita
51 jesika asal
52 Pilihan dari ranita
53 keputusan bercerai
54 Kepergok di gudang
55 Di pecat
56 Bertemu pengacara
57 Ranitah pindah rumah
58 Pak bambang datang.
59 Surat undangan pengadilan agama
60 Sidang perdana Riyan galau
61 Suami egois dan keras kepala
62 Bertemu ibu susi
63 Reni di pulangkan
64 Rebutan warisan
65 Hasil ketuk palu
66 Derita Yuli
67 ibu Susi vs ibu ratmi
68 Status ibu susi di mata ranita
69 Riyan masih berharap ranita
70 Bukti akte cerai
71 Sifat tak bersyukur
72 Kehidupan baru
73 Suami istri romantis
74 Resikonya status janda
75 Drama brokoli
76 Tak di sangka bertemu adik ipar
77 Bukan supirmu
78 Kedatangan tamu pria tampan
79 Bertemu mantan
80 Ari berusaha
81 Ari dan arya
82 Rasa reni kepada ari
83 Ibu bikin kesal
84 Riyan menyesal
85 Oh ternyata sudah ada calon mantu
86 Kegalauan ranita
87 Bertemu Arya
88 Kegalauan ari
89 Ibu sarifa penasaran
90 Kesepakatan tiga saudara
91 Kesepakatan tiga saudara ( part 2 )
92 Riyan menyesal dan merindukan kenzi
93 Kamu lagi
94 Kejujuran Ari kepada keluarga
95 Kekecewaan Arya
96 Dia wanita ku.
97 Ari dan ranita
98 Selalu di salahkan
99 Khayalan ibu Ratmi
100 Pertengkaran anak dan ibu
101 ari
102 Ibu Ratmi kelimpungan
103 Tamu jauh
104 Kelakuan tamu
105 Sifat yang familiar
106 Arya dan Ari galau
107 ari
108 Ranita salting
109 Ibu Ratmi masuk Rumah sakit
110 Di buat frustasi oleh ibu Ratmi
111 Di ceraikan di jalan
112 Kekesalan mayla
113 Di pulangkan
114 Kegiatan baru keluarga Ari
115 kesibukan ibu ifa
116 Dilema
117 Berbagi rezeki
118 drama ibu ratmi
119 costumer kepo
120 Riyan menguping
121 Riyan menegur reni
122 Berbagi
123 Membantu nenek romlah
124 Ibu Susi di larikan kerumah sakit
125 Ari khawatir
126 Belum bisa jujur
127 Reni di cuekin
128 Reni oh Reni
129 jujur kepada keluarga
130 penyakit hati
131 kumpul keluarga
132 Dilema Ranita dan Ibu Ratmi sadar
133 syarat ranita
134 Tunangan
Episodes

Updated 134 Episodes

1
SELELU DI BILANG BOROS
2
Kedatangan ibu mertua
3
Drama motor Reni
4
Bayar sewa kontrakan
5
Bicara dengan mas Riyan
6
Di potong sadis
7
Kabar dari mba meli
8
Drama mba yanti
9
Kisah awal mula tentang jati diri Nita
10
Sah ( masa lalu ranita)
11
Drama mertu ( masa lalu ranita)
12
Drama mertua 2 ( masa lalu ranita)
13
menyerah
14
Bertemu ibu Salma
15
Rencana
16
Menolak keinginan mertua
17
Posyandu
18
Jujur ke mba Dina
19
Tidak pulang malam ini
20
Di tinggal keluarga suami
21
Izin pulang kampung
22
Penyesalan ibu susi
23
Ranita pulang kampung
24
Kejutan untuk emak iyem
25
Tamu tak punya etika dan sopan santun
26
Kecurigaan meli
27
Ranita kembali
28
Kehebohan reni ketika melihat meli
29
Tamu tak tau diri
30
Berbelanja di mall
31
Mencari tanah
32
Riyan tak pulang lagi
33
Emosi ranita
34
sifat ibu ratmi
35
Suami zolim
36
Mulai melawan riyan
37
Ibu Susi kangen anwar
38
menjarah isi rumah
39
Ranita masuk rumah sakit
40
Ranita melahirakan
41
Emak iyem marah
42
Kenzi anand abraham
43
Hilang rasa hormat
44
Tasyakuran kenzi dan drama ibu mertua
45
Kecurigaan ranita
46
Onar di pagi hari
47
Drama rumah tak jelas
48
Seperti tinggal di hutan
49
Hasil Rekaman CCTV
50
Kepergok ranita
51
jesika asal
52
Pilihan dari ranita
53
keputusan bercerai
54
Kepergok di gudang
55
Di pecat
56
Bertemu pengacara
57
Ranitah pindah rumah
58
Pak bambang datang.
59
Surat undangan pengadilan agama
60
Sidang perdana Riyan galau
61
Suami egois dan keras kepala
62
Bertemu ibu susi
63
Reni di pulangkan
64
Rebutan warisan
65
Hasil ketuk palu
66
Derita Yuli
67
ibu Susi vs ibu ratmi
68
Status ibu susi di mata ranita
69
Riyan masih berharap ranita
70
Bukti akte cerai
71
Sifat tak bersyukur
72
Kehidupan baru
73
Suami istri romantis
74
Resikonya status janda
75
Drama brokoli
76
Tak di sangka bertemu adik ipar
77
Bukan supirmu
78
Kedatangan tamu pria tampan
79
Bertemu mantan
80
Ari berusaha
81
Ari dan arya
82
Rasa reni kepada ari
83
Ibu bikin kesal
84
Riyan menyesal
85
Oh ternyata sudah ada calon mantu
86
Kegalauan ranita
87
Bertemu Arya
88
Kegalauan ari
89
Ibu sarifa penasaran
90
Kesepakatan tiga saudara
91
Kesepakatan tiga saudara ( part 2 )
92
Riyan menyesal dan merindukan kenzi
93
Kamu lagi
94
Kejujuran Ari kepada keluarga
95
Kekecewaan Arya
96
Dia wanita ku.
97
Ari dan ranita
98
Selalu di salahkan
99
Khayalan ibu Ratmi
100
Pertengkaran anak dan ibu
101
ari
102
Ibu Ratmi kelimpungan
103
Tamu jauh
104
Kelakuan tamu
105
Sifat yang familiar
106
Arya dan Ari galau
107
ari
108
Ranita salting
109
Ibu Ratmi masuk Rumah sakit
110
Di buat frustasi oleh ibu Ratmi
111
Di ceraikan di jalan
112
Kekesalan mayla
113
Di pulangkan
114
Kegiatan baru keluarga Ari
115
kesibukan ibu ifa
116
Dilema
117
Berbagi rezeki
118
drama ibu ratmi
119
costumer kepo
120
Riyan menguping
121
Riyan menegur reni
122
Berbagi
123
Membantu nenek romlah
124
Ibu Susi di larikan kerumah sakit
125
Ari khawatir
126
Belum bisa jujur
127
Reni di cuekin
128
Reni oh Reni
129
jujur kepada keluarga
130
penyakit hati
131
kumpul keluarga
132
Dilema Ranita dan Ibu Ratmi sadar
133
syarat ranita
134
Tunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!