Drama motor Reni

Sepulang dari rumah ranita ibu Ratmi,Reni dan mba Yanti mengobrol di ruang tamu sambil ngomongin Renita dan mau bikin ide agar Riyan tak memberikan nafkah lebih kepada ranita.

" Hallo,Yan kamu di mana?" tanya ibu Ratmi di ujung terpon.

Ya ibu Ratmi langsung menghubungi Riyan agar pulang kerumah ibunya.

" Ya Bu,ada apa? Riyan masih di rumah temen Bu nongkrong." jawab malas Riyan di sebrang sana

" Kamu nanti kerumah ibu dulu sebelum pulang kerumah mu." ucap ibu Ratmi

" Kenapa? uang ibu kan sudah ku transfer tadi apa kurang Bu." jawab Riyan lembut takut menyingung hari ibunya.

" Sudah,pokonya kamu pulang kerumah ibu dulu,jangan membantah." omel Bu Ratmi.

"Ya,nanti Riyan langsung pulang kerumah ibu." jawab Riyan pasrah,langsung ja di matikan ibu Ratmi sepihak.

"Huffff,,,apalagi sih ibu ini pasti ada yang di mau,kalau gak kerumah ibu,pasti nanti ngomel-ngomel terus.tapi klo kesana pasti gak jauh-jauh dengan uang." batin Riyan sambil menjambak rambutnya sendiri sangking pusingnya, tak sadar bahwa prilakunya di perhatikan teman-teman yang satu kerjaan,namun beda profesi.

"Kenapa kamu yan? stres kah mikirin bini mau lahiran hahahaha." ucap salah satu temannya sambil di iringi tawa teman teman yang lainya.

" Aku pulang dulu,ibu ku tadi menelpon minta aku mampir kerumahnya." jawab Riyan sambil berkemas memasukkan benda pintarnya ke saku jaket yang di kenakan Riyan.

" Bro,maaf nih saran ku kamu jangan terlalu memprioritaskan ibu dan kedua saudarimu,jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari" ucap Ari teman curhat Riyan dikala pusing saat keluarganya menuntut ini itu padanya.

" Ya,makasih sudah mengingatkan ri.tapi aku gak bisa melawan kemauan ibu ku,dia yang melahirkan ku dan merawatku." jawab Riyan

" Ya itu hak mau Yan,yang penting aku sudah ingatkan mu,ingat istrimu sedang Hami dia membutuhkanmu jangan biasakan wanita jadi mandiri bisa jadi masalah nanti untukmu." ucap Ari nasehati temannya yang sudah di anggap seperti adik sendiri oleh Ari.

"Aku balik dulu,bro." ucap Riyan sambil berlalu pergi mendekati motornya dan menghidupkannya dan berlalu dengan pandangan teman-temannya yang melihatnya berlalu.

" Ri,kayanya kamu akrab banget sama Riyan,tuh anak kayanya takut sama emak ya dari pada takut sama dosa ke istri." ucap Jajang.

" Entah lah Jang,kasihan Nita kalau sampai Riyan tega menuruti kemauan ibunya," ucap lirih Ari

" Kamu masih mencintai Nita RI?" tanya teman-teman Ari, ya mereka tau Ari menyukai Nita sejak pertama kali ketemu di mushola dekat tempat kerja mereka, di perusahan PT darma husada.

Nita dulu bekerja di sebuah warung makan dekat perusahan itu,dan sejak pertemuan tak sengaja Ari dan Nita saat itu,Ari mulai mencari tau Nita dan berusaha mendekatinya,namun rasa itu harus di pendam Ari seorang diri hanya teman Deket Ari yang mengetahui perasaan Ari ke Nita kecuali Riyan,karena saat tau Riyan juga mendekati janda anak satu itu Ari tak banyak bercerita soal asmaranya.

" Sudah lah,ri, biarkan ja itu urusan Riyan sama Nita,ya jujur aku juga sempet naksir sama tuh cewek tapi aku sadar, Nita bukan wanita sembarangan saat aku di hajar waktu itu,sempet sakit hati sih di tolak gitu taku juga yang salah dulu main senggol ja." ucap Dadang, tanpa sadar dengan ucapan Dadang semua temen-temen Ari termasuk Ari tersentak menoh ke Dadang dengan tatapan tajamnya.

" Jadi waktu itu kamu babak belur karena di hajar Nita,hahahaha." ucap Jajang sambil ketawa terbahak bahak, ingatan Jajang mengigatkan dia beberapa tahun lalu ketika melihat Dadang memegang pipi dan pahanya yang kesakitan.

" Sudah-sudah gak usah ngomongin bini orang dosa." ucap Jamil yang lebih tua di antara mereka.mereka pun mulai asik lagi dengan dunia kartu mereka sambil menggantung botol berisi air di telinga ketika ada yang kalah.

************* **************** ****************

Riyan pun sampai di rumah ibunya dan langsung memarkirkan motornya di teras rumah ibu Ratmi.

"Assalamualaikum," ucap Riyan sambil melangkahkan kaki kedalam rumah,belum lagi sampai ke sofa sudah di sambut dengan suara cempreng mba Yanti yang datang dari depan rumah.

" Wah,Yan baru sampai? Kok gak bawa apa yan,kalo kerumah ibu itu bawa martabak kek apa gitu,sudah gajian kan jatah mba Yanti mana." ucap mba Yanti sambil menadahkan tangan ke hadapan Riyan.

" Baru juga sampai belum duduk sudah main malak aja kamu mba,sabar nanti jatah mba sama Reni ku kasih kok." ucap Riyan sambil berlalu bergi masuk kedalam rumah ibunya.tak lupa Yanti yang mengekor di belakang Riyan.

" Sini Yan duduk,ibu mau ngomong sama kamu!" ucap ibu perintah sambil menepuk nepuk sofa di sampingnya agar Riyan duduk di samping ibu ratmi.

"Bu,mintakan jatah Reni dong Bu." ucap Reni ketika melihat Riyan yang baru mau menjatuhkan bobotnya ke sofa di samping ibu Ratmi.

"Hadeh,belum juga ini bokong duduk udah di bajak begini,di buatkan minum kek,ditawarin makan kek ini malah bajak." omel dalam hati Riyan.

" Sabar,buatkan kakakmu kopi sana." usir ibu Ratmi ke Reni,sambil menghentakkan kaki Reni berlalu kedapur membuatkan kopi seperti perintah ibunya, walau dongkol tapi tetap di lakukan oleh Reni

" Lah,kamu kok kesini lagi ti?" selidik ibu Ratmi ke anak tertuanya.

" Lah gimana sih Bu, tadi katanya mau ada yang di omongin sama Riyan ya aku datang lh mau ikut nimbrung." ucap Yanti santai dan masa bodo dengan ocehan ibunya.

"Yan, tadi ibu kerumah mu melihat istrimu belanja banyak banget kamu kalo gajian jangan kasihkan istrimu dulu utamakan ibu dan saudaramu baru istrimu,ingat surga mu ada di ibu,kalo ibu gak ridho gak ikhlas gak berkah kamu kerja." omel ibu Ratmi panjang lebar.

" Aku gak ada ngasih uang gaji ku ke Nita Bu, Nita tetap kukasih uang nafkah seperti biasanya lima belas ribu,seperti kata ibu." bela Riyan.

" Ya sudah kalo gitu trus jatah ibu mana." ucap ibu Ratmi sambil menadahkan tangan ke wajah Riyan dengan wajah polosnya.

"Kan sudah Riyan transfer Bu." ucap Riyan

" Jatah Reni mana mas?"

"Jangan lupa punya mba juga"

Ucap mereka berdua bersamaan.

Riyan pun tepuk jidat hanya bisa ngikutin kemauan mereka klo gak akan panjang ceramah ibu ke riyan.

" Oh,ya kak aku minta tambah ya kak.mau bayar cicilan motor ku," ucap Reni tanpa rasa bersalah.

" Lah,kan kamu punya suami ren,kamu minta reja lah masa mas juga yang bayarkan,mbamu lagi hamil ren kakak harus sedikit men-nyimpan kan uang untuk persalinan nanti." ucap Riyan gak terima kalo semuanya di bebankan ke Riyan semua.

" Lah mas, mana cukup uang gajih bang reja kak,cuma kak Riyan aja yang bisa bantu aku bayar cicilan motor ku ya,masa gak kasihan sama adik sendiri sih." ucap Reni memelas.

" Udah Yan kasih aja toh untuk adikmu juga kenapa pelit-pelit sih,bantu adikmu kaya kamu gak tau gaji reja berapa aja." ucap ibu Ratmi membujuk anaknya.

" Ok kakak bantu,Uda kakak lebihkan itu udh kakak transfer uang motormu." ucap Riyan kesal.

" Mba sekalian Yan lebihkan untuk beli baju Dafa nah." ucap mba Yanti gak mau ketinggalan.

" Hah,." ucap riang buang nafas kasar karena menahan dongkol. Mereka yang terima lebihan uang jajan tersenyum senang saat merek melihat saldo di rekening di hp mereka tanpa peduli wajah Riyan.

" Udah Riyan mau pulang." ucap Riyan sambil berdiri.

" Ingat Yan, jangan kamu kasih lebih uang nafkah Nita cukup aja itu lima belas ribu sehari klo bisa kurangin aja lagi bilang ja untuk uang jaga persalinannya nanti itu bakal banyak kamu keluar uang." hasut ibu Darmi ke pada Riyan.

" Ya,Riyan pulang dulu udah sore." ucap Riyan selalu dengan motornya menuju rumahnya.

Terpopuler

Comments

Syahna Amira sy

Syahna Amira sy

laki geblek....surga emang ada dibawah telapak kaki ibu...tp ridho istri jg mempengaruhi kehidupan lu... rejeki yg lu dpt itu jauh lbih utama buat istri..sadar lah wahai yg bergelar suami...ibu mu wajib kau nafkahi tp istrimu itu jg sama wajibnya tau

2024-04-24

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

emng klga seettaaaan

2024-04-18

0

Sukliang

Sukliang

kel setan
15.000 cukup beli apa

2024-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 SELELU DI BILANG BOROS
2 Kedatangan ibu mertua
3 Drama motor Reni
4 Bayar sewa kontrakan
5 Bicara dengan mas Riyan
6 Di potong sadis
7 Kabar dari mba meli
8 Drama mba yanti
9 Kisah awal mula tentang jati diri Nita
10 Sah ( masa lalu ranita)
11 Drama mertu ( masa lalu ranita)
12 Drama mertua 2 ( masa lalu ranita)
13 menyerah
14 Bertemu ibu Salma
15 Rencana
16 Menolak keinginan mertua
17 Posyandu
18 Jujur ke mba Dina
19 Tidak pulang malam ini
20 Di tinggal keluarga suami
21 Izin pulang kampung
22 Penyesalan ibu susi
23 Ranita pulang kampung
24 Kejutan untuk emak iyem
25 Tamu tak punya etika dan sopan santun
26 Kecurigaan meli
27 Ranita kembali
28 Kehebohan reni ketika melihat meli
29 Tamu tak tau diri
30 Berbelanja di mall
31 Mencari tanah
32 Riyan tak pulang lagi
33 Emosi ranita
34 sifat ibu ratmi
35 Suami zolim
36 Mulai melawan riyan
37 Ibu Susi kangen anwar
38 menjarah isi rumah
39 Ranita masuk rumah sakit
40 Ranita melahirakan
41 Emak iyem marah
42 Kenzi anand abraham
43 Hilang rasa hormat
44 Tasyakuran kenzi dan drama ibu mertua
45 Kecurigaan ranita
46 Onar di pagi hari
47 Drama rumah tak jelas
48 Seperti tinggal di hutan
49 Hasil Rekaman CCTV
50 Kepergok ranita
51 jesika asal
52 Pilihan dari ranita
53 keputusan bercerai
54 Kepergok di gudang
55 Di pecat
56 Bertemu pengacara
57 Ranitah pindah rumah
58 Pak bambang datang.
59 Surat undangan pengadilan agama
60 Sidang perdana Riyan galau
61 Suami egois dan keras kepala
62 Bertemu ibu susi
63 Reni di pulangkan
64 Rebutan warisan
65 Hasil ketuk palu
66 Derita Yuli
67 ibu Susi vs ibu ratmi
68 Status ibu susi di mata ranita
69 Riyan masih berharap ranita
70 Bukti akte cerai
71 Sifat tak bersyukur
72 Kehidupan baru
73 Suami istri romantis
74 Resikonya status janda
75 Drama brokoli
76 Tak di sangka bertemu adik ipar
77 Bukan supirmu
78 Kedatangan tamu pria tampan
79 Bertemu mantan
80 Ari berusaha
81 Ari dan arya
82 Rasa reni kepada ari
83 Ibu bikin kesal
84 Riyan menyesal
85 Oh ternyata sudah ada calon mantu
86 Kegalauan ranita
87 Bertemu Arya
88 Kegalauan ari
89 Ibu sarifa penasaran
90 Kesepakatan tiga saudara
91 Kesepakatan tiga saudara ( part 2 )
92 Riyan menyesal dan merindukan kenzi
93 Kamu lagi
94 Kejujuran Ari kepada keluarga
95 Kekecewaan Arya
96 Dia wanita ku.
97 Ari dan ranita
98 Selalu di salahkan
99 Khayalan ibu Ratmi
100 Pertengkaran anak dan ibu
101 ari
102 Ibu Ratmi kelimpungan
103 Tamu jauh
104 Kelakuan tamu
105 Sifat yang familiar
106 Arya dan Ari galau
107 ari
108 Ranita salting
109 Ibu Ratmi masuk Rumah sakit
110 Di buat frustasi oleh ibu Ratmi
111 Di ceraikan di jalan
112 Kekesalan mayla
113 Di pulangkan
114 Kegiatan baru keluarga Ari
115 kesibukan ibu ifa
116 Dilema
117 Berbagi rezeki
118 drama ibu ratmi
119 costumer kepo
120 Riyan menguping
121 Riyan menegur reni
122 Berbagi
123 Membantu nenek romlah
124 Ibu Susi di larikan kerumah sakit
125 Ari khawatir
126 Belum bisa jujur
127 Reni di cuekin
128 Reni oh Reni
129 jujur kepada keluarga
130 penyakit hati
131 kumpul keluarga
132 Dilema Ranita dan Ibu Ratmi sadar
133 syarat ranita
134 Tunangan
Episodes

Updated 134 Episodes

1
SELELU DI BILANG BOROS
2
Kedatangan ibu mertua
3
Drama motor Reni
4
Bayar sewa kontrakan
5
Bicara dengan mas Riyan
6
Di potong sadis
7
Kabar dari mba meli
8
Drama mba yanti
9
Kisah awal mula tentang jati diri Nita
10
Sah ( masa lalu ranita)
11
Drama mertu ( masa lalu ranita)
12
Drama mertua 2 ( masa lalu ranita)
13
menyerah
14
Bertemu ibu Salma
15
Rencana
16
Menolak keinginan mertua
17
Posyandu
18
Jujur ke mba Dina
19
Tidak pulang malam ini
20
Di tinggal keluarga suami
21
Izin pulang kampung
22
Penyesalan ibu susi
23
Ranita pulang kampung
24
Kejutan untuk emak iyem
25
Tamu tak punya etika dan sopan santun
26
Kecurigaan meli
27
Ranita kembali
28
Kehebohan reni ketika melihat meli
29
Tamu tak tau diri
30
Berbelanja di mall
31
Mencari tanah
32
Riyan tak pulang lagi
33
Emosi ranita
34
sifat ibu ratmi
35
Suami zolim
36
Mulai melawan riyan
37
Ibu Susi kangen anwar
38
menjarah isi rumah
39
Ranita masuk rumah sakit
40
Ranita melahirakan
41
Emak iyem marah
42
Kenzi anand abraham
43
Hilang rasa hormat
44
Tasyakuran kenzi dan drama ibu mertua
45
Kecurigaan ranita
46
Onar di pagi hari
47
Drama rumah tak jelas
48
Seperti tinggal di hutan
49
Hasil Rekaman CCTV
50
Kepergok ranita
51
jesika asal
52
Pilihan dari ranita
53
keputusan bercerai
54
Kepergok di gudang
55
Di pecat
56
Bertemu pengacara
57
Ranitah pindah rumah
58
Pak bambang datang.
59
Surat undangan pengadilan agama
60
Sidang perdana Riyan galau
61
Suami egois dan keras kepala
62
Bertemu ibu susi
63
Reni di pulangkan
64
Rebutan warisan
65
Hasil ketuk palu
66
Derita Yuli
67
ibu Susi vs ibu ratmi
68
Status ibu susi di mata ranita
69
Riyan masih berharap ranita
70
Bukti akte cerai
71
Sifat tak bersyukur
72
Kehidupan baru
73
Suami istri romantis
74
Resikonya status janda
75
Drama brokoli
76
Tak di sangka bertemu adik ipar
77
Bukan supirmu
78
Kedatangan tamu pria tampan
79
Bertemu mantan
80
Ari berusaha
81
Ari dan arya
82
Rasa reni kepada ari
83
Ibu bikin kesal
84
Riyan menyesal
85
Oh ternyata sudah ada calon mantu
86
Kegalauan ranita
87
Bertemu Arya
88
Kegalauan ari
89
Ibu sarifa penasaran
90
Kesepakatan tiga saudara
91
Kesepakatan tiga saudara ( part 2 )
92
Riyan menyesal dan merindukan kenzi
93
Kamu lagi
94
Kejujuran Ari kepada keluarga
95
Kekecewaan Arya
96
Dia wanita ku.
97
Ari dan ranita
98
Selalu di salahkan
99
Khayalan ibu Ratmi
100
Pertengkaran anak dan ibu
101
ari
102
Ibu Ratmi kelimpungan
103
Tamu jauh
104
Kelakuan tamu
105
Sifat yang familiar
106
Arya dan Ari galau
107
ari
108
Ranita salting
109
Ibu Ratmi masuk Rumah sakit
110
Di buat frustasi oleh ibu Ratmi
111
Di ceraikan di jalan
112
Kekesalan mayla
113
Di pulangkan
114
Kegiatan baru keluarga Ari
115
kesibukan ibu ifa
116
Dilema
117
Berbagi rezeki
118
drama ibu ratmi
119
costumer kepo
120
Riyan menguping
121
Riyan menegur reni
122
Berbagi
123
Membantu nenek romlah
124
Ibu Susi di larikan kerumah sakit
125
Ari khawatir
126
Belum bisa jujur
127
Reni di cuekin
128
Reni oh Reni
129
jujur kepada keluarga
130
penyakit hati
131
kumpul keluarga
132
Dilema Ranita dan Ibu Ratmi sadar
133
syarat ranita
134
Tunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!